Salah satu target kinerja utama BKKBN pada tahun 2019 adalah median usia perkawinan pertama (MUKP) sebesar 21 tahun. Data Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program (SKAP) BKKBN tahun 2019 menunjukkan MUKP sebesar 19,2 tahun. Data BPS menunjukkan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Barat mencatat usia perkawinan pertama pada tahun 2019 sebesar 20,21 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana beberapa faktor mempengaruhi usia perkawinan pertama di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Faktor-faktor yang diteliti adalah suku bangsa, status daerah, tingkat kesejahteraan, pendidikan, dan pekerjaan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder hasil SKAP tahun 2019 yang berjumlah 1292 responden sebagai sampel. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan analisis regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap usia perkawinan pertama adalah suku bangsa, pendidikan, dan status kesejahteraan; dan 2) Keberagaman status daerah yang terbagi menjadi perkotaan dan pedesaan, serta lapangan pekerjaan, tidak mampu menjelaskan keberagaman usia perkawinan pertama. Pencapaian target MUKP 21 tahun memerlukan koordinasi dan kerja sama yang berkelanjutan antar berbagai pihak, seperti optimalisasi peran tokoh agama dan tokoh masyarakat, komunikasi dan koordinasi antar pemangku kepentingan, dari tingkat desa hingga provinsi, yang dilakukan secara sistematis dan terencana, dan terakhir, peningkatan pemahaman dan penerapan 8 fungsi keluarga dapat ditingkatkan melalui pendidikan keluarga yang dilakukan secara terprogram. ABSTRACTOne of the main performance targets of the BKKBN in 2019 is the median age of first marriage (MUKP) of 21 years. Data from the 2019 BKKBN Program Performance and Accountability Survey (SKAP) shows the MUKP is 19.2 years. BPS data shows that West Nusa Tenggara Province recorded the age of first marriage in 2019 at 20.21 years. This study aimed at revealing how some factors effect the age of first marriage in West Nusa Tenggara Province. The factors studied are ethnicity, regional status, level of welfare, education, and employment. The research was carried out using a quantitative approach with secondary data from the 2019 SKAP results, totaling 1292 respondents as samples. The data analyzed using descriptive statistics and binary logistic regression analysis. The results shows that 1) Variables that have a significant effect on the age at first marriage are ethnicity, education, and welfare status; and 2) The diversity of regional status, which is divided into urban and rural areas, and employment are unable to explain the diversity at the age of first marriage. Achieving the 21-year MUKP target requires sustained coordination and cooperation among various parties, such as through optimizing the role of religious and community leaders, communication and coordination among stakeholders, from the village to the provincial level, which is carried out in a systematic and planned manner, and lastly, increasing understanding and application of the 8 family functions can be improved through family education which is carried out in a programmed manner.