Claim Missing Document
Check
Articles

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Petugas Operasi dan Pemeliharaan dalam Pengelolaan Operasi Jaringan Irigasi: Studi Kasus : Daerah Irigasi Opiyang Mancalele Kabupaten Halmahera Timur Mohamad, Irwan; Musa, Ratna; Ashad, Hanafi
Jurnal Flyover Vol. 1 No. 2 (2021): Agustus - Januari
Publisher : Magister Teknik Sipil PPs UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jfo.v1i2.750

Abstract

Berdasarkan laporan akhir Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) dan Indeks Kinerja Sistem Irigasi (IKSI) D.I kewenangan pusat pada tahun 2020, hasil penilaian kinerja bangunan pada saluran pembawa mencapai skor kinerja 4,38 dari total 9, kinerja kantor, perumahan dan gudang mencapai skor kinerja 1,75 dari skala 5, kinerja sarana penunjang mencapai skor kinerja 6,88 dari skala 10 dan pada beberapa bangunan terjun kondisinya baik dengan kondisi asset dibawah 60%, yang berarti kinerja pada beberapa bagian dari D.I Opiyang Mancalele ada yang masuk kategori “kinerja kurang baik dan perlu perhatian”. Penyebab penurunan kondisi dan fungsi infrastruktur irigasi dikarenakan kurangnya petugas perawatan, serta kurang disiplinya pengguna air (banyak pengambilan liar). Kesadaran petani yang rendah terhadap sarana dan prasarana irigasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang menjadi prioritas dalam penanganan kinerja petugas operasi dan pemeliharaan Jaringan Irigasi daerah irigasi Opiyang Mancalele. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis IPA (Importance and Performance Analysis). Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang menjadi prioritas adalah faktor pembayaran gaji, panduan/bimbingan dalam melakukan operasi dan pemeliharan, sinergitas antara pemerintah daerah, petugas pengairan dan PPL pada daerah irigasi Opiyang Mancalele Kabupaten Halmahera Timur. Berdasarkan laporan akhir Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) dan Indeks Kinerja Sistem Irigasi (IKSI) D.I kewenangan pusat pada tahun 2020, hasil penilaian kinerja bangunan pada saluran pembawa mencapai skor kinerja 4,38 dari total 9, kinerja kantor, perumahan dan gudang mencapai skor kinerja 1,75 dari skala 5, kinerja sarana penunjang mencapai skor kinerja 6,88 dari skala 10 dan pada beberapa bangunan terjun kondisinya baik dengan kondisi asset dibawah 60%, yang berarti kinerja pada beberapa bagian dari D.I Opiyang Mancalele ada yang masuk kategori “kinerja kurang baik dan perlu perhatian”. Penyebab penurunan kondisi dan fungsi infrastruktur irigasi dikarenakan kurangnya petugas perawatan, serta kurang disiplinya pengguna air (banyak pengambilan liar). Kesadaran petani yang rendah terhadap sarana dan prasarana irigasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang menjadi prioritas dalam penanganan kinerja petugas operasi dan pemeliharaan Jaringan Irigasi daerah irigasi Opiyang Mancalele. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis IPA (Importance and Performance Analysis). Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang menjadi prioritas adalah faktor pembayaran gaji, panduan/bimbingan dalam melakukan operasi dan pemeliharan, sinergitas antara pemerintah daerah, petugas pengairan dan PPL pada daerah irigasi Opiyang Mancalele Kabupaten Halmahera Timur.
Kajian Debit Banjir di Wilayah Sungai Saddang Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan dengan Menggunakan Grafik Creager Kurniawati, Ary; Musa, Ratna; Mallombassi, Ali; Wellang, Musafir
Jurnal Flyover Vol. 1 No. 2 (2021): Agustus - Januari
Publisher : Magister Teknik Sipil PPs UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jfo.v1i2.755

Abstract

Dalam analisis banjir rancangan dengan pendekatan data hujan suatu wilayah seringkali terbentur oleh masalah kalibrasi pemilihan metode yang paling mendekati kondisi banjir aktual dilapangan sementara alat pengukur debit pada hampir semua sungai belum memadai. Sehingga diperlukan suatu model kalibrasi yang merupakan pendekatan dari debit banjir actual di lapangan. Salah satu model kalibrasi untuk debit banjir rancangan sungai adalah dengan metode grafik creager. Wilayah sungai saddang yang merupakan suatu wilayah sungai yang memiliki potensi sumberdaya air dan potensi bencana yang cukup besar di Sulawesi Selatan belum dilengkapi alat pencatatan debit yang cukup untuk semua Daerah Aliran Sungai didalamnya. Sehingga studi untuk membentuk model grafik creager di lakukan dengan menggunakan data actual banjir dari alat-alat pencatatan debit yang ada dilakukan. Dari data debit banjir dan luas DAS terbentuk grafik creager yang mewakili kondisi banjir di WS Saddang dengan Q100th, Q50th, Q25 th, Q10 tahun, Q5th dan Q2th. Sebagai pembanding dilakukan analisis perhitungan banjir dengan perhitungan kapasitas banjir penampang sungai asli dan beberapa metode hidrograf banjir dari pendekatan data hujan yaitu dengan hidrograf satuan sintetis Nakayasu, Snyder dan ITB 1 di salah satu DAS di WS. Saddang. Hasil perbandingan debit menunjukkan hasil debit banjir dari grafik creager mendekati hasil perhitungan debit dengan perhitungan kapasitas banjir penampang sungai asli dan didekati dengan cukup baik dengan hasil metode lainnya dengan penyimpangan terbesar 14,4% dengan metode ITB 1.
Analisis Penyelesaian Sengketa Jasa Konstruksi pada Proyek Pembangunan Pasar Rakyat Pontolo Kabupaten Gorontalo Latada, Helmi; Ashad, Hanafi; Musa, Ratna
Jurnal Flyover Vol. 2 No. 1 (2022): Februari - Juli
Publisher : Magister Teknik Sipil PPs UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jfo.v2i1.867

Abstract

Pekerjaan konstruksi secara teknis dalam pengadaan Barang/Jasa Pemerintah merupakan pekerjaan insfrastruktur Pembangunan yang pelaksanaannya dimulai dari proses identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil pekerjaan, yang dibiayai oleh APBN/APBD. Kenaikan Kontribusi konstruksi yang sangat signifikan perlu diwaspadai terhadap fenomena yang berpotensi memicu peningkatan permasalahan sengketa konstruksi (construction dispute). Beberapa kasus berdasarkan data BANI sektor konstruksi terus mendominasi kasus persengkataan yang diselesaikan mencapai 30,8%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya sengketa konstruksi karena berdasarkan hasil dari pemeriksa ahli teknis ditemukan kondisi bangunan tidak memenuhi persyaratan kekuatan dan kekokohan, sehingga masuk dalam kategori gagal bangunan dan gagal konstruksi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyelesaian sengketa dapat ditempuh lembaga diluar pengadilan (non-Litigasi) dengan azas praduga tidak bersalah dengan ultimum remedium yaitu berdasarkan UU Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017 sudah mengatur pilihan penyelesaian sengketa konstruksi dengan berdasarkan Pasal 8 UU Jasa Konstruksi.
Manfaat Program Padat Karya Revitalisasi Drainase di Waktu Covid-19 Hadi, Abd Karim; Musa, Ratna; Sadar, A. Rezeki Nurul Ramadhani
Jurnal Flyover Vol. 2 No. 1 (2022): Februari - Juli
Publisher : Magister Teknik Sipil PPs UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jfo.v2i1.870

Abstract

Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) per 7 April 2020, akibat pandemi Covid-19, tercatat sebanyak 39.977 perusahaan di sektor formal yang memilih merumahkan, dan melakukan PHK terhadap pekerjanya. Total ada 1.010.579 orang pekerja yang terkena dampak ini. Tingginya tingkat Pengangguran di Indonesia membuat Pemerintah mengusung program Padat Karya Tunai. Padat karya merupakan kegiatan pembangunan proyek yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia jika dibandingkan dengan tenaga mesin. Salah satu contoh bentuk dari pekerjaan padat karya adalah pekerjaan kontruksi seperti perbaikan jalan, saluran, dan sebagainya. Program Padat Karya Revitalisasi Drainase dilakukan di hampir seluruh wilayah Kabupaten Selayar, namun di penelitian ini hanya difokuskan pada wilayah Kelurahan Benteng Utara, Kecamatan Benteng yang menjadi kelurahan terpadat di Kabupaten Selayar. Tujuan dari penelitian ini terdiri dari 2 yaitu untuk mengetahui apa saja manfaat program padat karya revitalisasi drainase dan yang kedua adalah untuk mengetahui seberapa besar manfaat program padat karya revitalisasi drainase yang paling dirasakan oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode peneltian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang fokus kepada orang-orang yang terlibat langsung di Program Padat Karya Revitalisasi Drainase. Hasil dari penelitian ini yaitu yang mempengaruhi manfaat program padat karya revitalisasi drainase adalah gaji diberikan seminggu sekali. Indikator yang dipakai untuk mengukur keberhasilan program padat karya salah satunya yaitu dengan berkurangnya penduduk miskin, dengan terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat maka akan mengurangi tindak kriminal di suatu wilayah dan tenaga kerja yang bergabung di program padat karya bergotong royong demi terhindarnya bencana banjir di Kabupaten Kepulauan Selayar dan manfaat program padat karya diperkirakan sebesar 57,078 %. Manfaat yang paling dirasakan oleh masyarakat yaitu program padat karya revitalisasi drainase dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menambah penghasilan.
Perbaikan Alur Sungai Akibat Debit Banjir: (Studi Kasus : Sungai Siwa, Kabupaten Wajo) Kasnawawi; Musa, Ratna; Mallombassi, Ali
Jurnal Flyover Vol. 2 No. 1 (2022): Februari - Juli
Publisher : Magister Teknik Sipil PPs UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jfo.v2i1.871

Abstract

Salah satu penyebab banjir pada Daerah Aliran Sungai adalah tergerusnya tebing atau bahkan longsor akibat arus aliran yang deras, hal ini juga terjadi di Sungai Siwa, dikarenakan sungai ini mempunyai dinamika geohidrolika dengan potensi daya rusak air yang cukup tinggi, khususnya pada bagian sungai-sungai rawan terhadap longsoran tebing-tebing sungai dan degradasi dasar sungai. Hal ini disebabkan karena sungainya banyak berbelok-belok (khusus pada bagian hilir sepanjang 2,50 km dari muara) dan dikhawatirkan akan menimbulkan masalah yang lebih besar jika tidak segera ditanggulangi dengan baik berupa normalisasi penampang dan pelurusan trase, pengaman tebing ataupun pengarah arus pada daearah belokan. Tujuan dari penelitian ini terdiri dari dua, yaitu yang pertama adalah menganalisis kapasitas sungai dan tampungan debit yang dapat debit diterima oleh sungai dan yang kedua adalah merencanakan perbaikan alur sungai dan pengaturan aliran. Penelitian ini menggunakan metode analisis hidrologi dan analisis hidrolika untuk mengetahui debit rancang rencana. Kemudian terpilih satu alternatif dari tiga alternatif yang ditawarkan berdasarkan perhitungan menggunakan metode analaisis Hecras. Alternatif yang terpilih dalam perbaikan alur untuk pengendalian banjir adalah melakukan pelebaran penampang sungai pada sta. 81 – sta. 84.
Perbandingan Fast Tracking dengan Least Cost Analysis pada Proyek Peningkatan Jalan Ruas Beroanging – Bungung-Bungung Kabupaten Jeneponto Hardiyanti, Siti; Hadi, Abd Karim; Musa, Ratna
Jurnal Flyover Vol. 2 No. 1 (2022): Februari - Juli
Publisher : Magister Teknik Sipil PPs UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jfo.v2i1.872

Abstract

Percepatan waktu pembangunandapat dilakukan untuk mengatasi keterlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan. Permasalahan yang dihadapi dalam proyek Peningkatan Jalan Ruas Beroanging – Bungung-bungung di Kabupaten Jeneponto adalah masalah keterlambatan waktu pelaksanaan. Untuk mengatasi masalah keterlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan yaitu dengan menggunakan metode Fast Tracking dan Least Cost Analysis untuk menentukan waktu dan biaya yang paling optimum. Penelitian ini akan membandingkan metode Fast Tracking dan Least Cost Analysis untuk mempercepat jadwal waktu pelaksanaan, dengan mengerjakan aktivitas-aktivitas secara parallel/tumpang tindih pada penjadwalan proyek agar menghasilkan waktu pelaksanaan lebih cepat dan biaya lebih efisien. Dengan demikian, diharapkan dalam perbandingan metode Fast Tracking dan Least Cost Analysis dapat diperoleh percepatan waktu yang tepat dan hemat, waktu normal sebelum dilakukan fast tracking, waktu setelah dilakukan fast tracking, dengan biaya yang paling optimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan Metode Fast Tracking dan Least Cost Analysis terjadi pengurangan waktu 12 hari, namun untuk Least Cost Analysis ada penambahan biaya sebesar Rp. 26.577.649,57.
Analisis Kebutuhan Air Irigasi Akibat Perubahan Tata Guna Lahan: Studi Kasus D.I Baliase Kanan 1 Kab. Luwu Utara Achmad, Taufik; Musa, Ratna; Mallombassi, Ali
Jurnal Flyover Vol. 2 No. 2 (2022): Agustus - Januari
Publisher : Magister Teknik Sipil PPs UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jfo.v2i2.1343

Abstract

Dalam memenuhi kebutuhan air khususnya untuk kebutuhan air di persawahan maka perlu didirikan sistem irigasi. Kebutuhan air di persawahan ini kemudian disebut dengan kebutuhan air irigasi.. Ketersediaan air dapat dilihat dari jumlah air yang terdapat di daerah irigasi suatu wilayah. Kabupaten Luwu Utara memiliki bendung baliase yang bertujuan untuk pengembangan daerah irigasi yang potensial melalui jaringan D.I Baliase kiri, jaringan D.I Baliase kanan 1 dan jaringan D.I Baliase kanan 2 yang mengaliri 5 kecamatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kebutuhan air irigasi akibat perubahan tata guna lahandan yang kedua adalah untuk menganalisa keseimbangan air antara kebutuhan dan ketersediaan. Metode analisis yang digunakan adalah dengan menghitung ketersediaaan kemudian dikurangi dengan kebutuhan air yang menghasilkan grafik neraca air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa water balanced antara kebutuhan dan ketersediaan rata rata dalam kondisi surplus setiap bulannya, hal ini mengakibatkan kebutuhan air untuk irigasi dapat di penuhi.
Kelayakan Proyek Pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi (DI) Teko Kabupaten Sinjai Hidayat, Muh Ikhsan; Hadi, Abd Karim; Musa, Ratna
Jurnal Flyover Vol. 2 No. 2 (2022): Agustus - Januari
Publisher : Magister Teknik Sipil PPs UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jfo.v2i2.1346

Abstract

Sebelum adanya pembangunan Daerah irigasi (DI) dimulai perlu adanya studi kelayakan ekonomi teknik untuk memberikan penilaian mengenai layak atau tidaknya proyek tersebut dilaksanakan. dilakukan upaya perluasan lahan irigasi baru salah satunya adalah proyek perencanaan pembangunan jaringan daerah Irigasi (DI) Teko kabupaten Sinjai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan proyek perencanaan pembangunan jaringan daerah irigasi Teko ditinjau dari aspek ekonomi teknik. Analisis Kelayakan ekonomi teknik akan dilakukan dengan metode BCR (Benefit Cost Ratio), NPV (Net Present Value), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP) dengan tingkat suku bunga 8% serta dilakukan Analisa sensitivitas. Hasil analisis ekonomi teknik dengan menggunaka metode Benefit Cost Rasio (BCR) diperoleh nilai sebesar 1,41 > 1, kemudian dari metode Net Present Value (NPV) diperoleh nilai positif sebesar Rp.5.862.556.066, kemudian dari metode Internal Rate of Retur (IRR) diperoleh nilai 14,81% > 8% tingkat suku bunga (DF), sedangkan dari metode Payback Period (PP) diperoleh masa pengembalian investasi pada tahun ke 8 tahun 5 bulan < 15 tahun umur guna rencana proyek. maka dari nilai yang telah diperoleh dari masing-masing metode tersebut maupun dari analisis sensitivitas pada kondisi perubahan yang mungkin bisa terjadi menunjukkan nilai yang telah memenuhi syarat kelayakan, maka rencana pembangunan jaringan daerah irigasi (DI) Teko Kabupaten Sinjai layak untuk dilaksanakan.
Analisis Efektifitas Penerapan Fast Tracking pada Pelaksanaan Pembangunan Gedung Kantor Walikota Kendari Rijal, Syamsu; Hadi, Abd Karim; Musa, Ratna
Jurnal Flyover Vol. 2 No. 2 (2022): Agustus - Januari
Publisher : Magister Teknik Sipil PPs UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jfo.v2i2.1349

Abstract

Proyek pembangunan Kantor Walikota Kendari dipilih sebagai studi kasus karena mengalami keterlambatan pada pelaksanaan proyek konstruksinya. kemudian metode fast track diterapkan agar dapat mereduksi biaya dan waktu pelaksanaan proyek hingga mencapai waktu target rencana agar tidak terjadi keterlambatan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk : (1) Menganalisis metode penerapan konsep fast tracing pada sebuah proyek (2) Menganalisis efektifitas pelaksanaan pembangunan kantor Walikota Kendari melalui penerapan konsep fast tracing. Metode fast-track merupakan metode penjadwalan di mana elemen-elemen pekerjaan yang biasa dilakukan secara berurutan, direncanakan untuk dilakukan secara bersama-sama, namun tetap memperhatikan hubungan logis antar kegiatan tersebut. Walaupun secara jelas dapat mereduksi durasi proyek, patut diperhatikan pula bagaimana pengaruh dari penerapan metode fast-track ini terhadap biaya pelaksanaan proyek. Adapun proses analisis dilakukan dengan melakukan penjadwalan ulang agar dapat dilakukan perbandingan alternatif penjadwalan dengan dan tanpa fast-track,. Dari hasil perhitungan menggunakan program bantu Microsoft Office Project 2016, bahwa setelah dilakukan penerapan metode fast track pada lintasan kritis dapat mengurangi resiko pembengkakan biaya, serta dapat menghemat waktu selama 4 hari dari waktu pelaksanaan proyek yang semula (90 hari menjadi 86 hari). Sedangkan pada biaya tidak langsung juga terjadi penghematan (efisiensi) sebesar Rp. 93,310,541.
Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Software Geoslope pada Sungai Rongkong (Kabupaten Luwu Utara) Amir, Mursyid; Musa, Ratna; Mallombassi, Ali
Jurnal Kridatama Sains dan Teknologi Vol 6 No 01 (2024): JURNAL KRIDATAMA SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53863/kst.v6i01.1030

Abstract

The use of embankment reinforcement would be very suitable for use on the slopes of the North Rongkong Luwu Watershed (DAS), generally with embankment strengthening being able to overcome natural flood disasters. The aim of this research is to determine the results of the increase (SF) after using geotextile reinforcement and to find out the comparison of the results of slope stability analysis using manual and geoslope calculations. The method used in this research is a descriptive method, namely research aimed at describing existing phenomena, both natural phenomena and man-made phenomena. The method used is to compare calculations carried out manually with formulas, compared with calculations using the geoslope application. The results of the landslide stability reading before using reinforcement with the geoslope application as a whole can still be said to have not exceeded the limit that has been determined to prevent landslides. Meanwhile, after using geotextile reinforcement, it has a value that meets the failure limit specifications. The results of manual calculations and using geoslope have a value that is less more similar in analyzing internal, external stability or landslides on slopes around the Rongkong River.