Claim Missing Document
Check
Articles

Kajian Penilaian Kerusakan Jaringan Irigasi Bila Kanan, Kabupaten Sidenreng Rappang Salim, Rizky Auliarahman; Musa, Ratna; Mallombassi, Ali
Jurnal Flyover Vol. 4 No. 1 (2024): Februari - Juli
Publisher : Magister Teknik Sipil PPs UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jfo.v4i1.2153

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja jaringan irigasi Bila Kanan yang terletak di Kabupaten Sidenreng Rappang. Penilaian dilakukan menggunakan Indeks Kinerja Sistem Irigasi (IKSI) berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR) Nomor 12 Tahun 2015. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kerusakan rata-rata prasarana fisik jaringan irigasi sebesar 30,82%, yang tergolong dalam kategori rusak sedang. Penilaian kondisi fisik menghasilkan nilai rata-rata sebesar 69,18%, yang termasuk dalam kategori kondisi kurang baik. Sementara itu, nilai kinerja keseluruhan jaringan irigasi Bila Kanan tercatat sebesar 70,66%, yang diklasifikasikan ke dalam kategori kinerja baik. Berdasarkan hasil tersebut, tindakan pemeliharaan yang direkomendasikan adalah pemeliharaan berkala. Temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengelolaan dan pemeliharaan jaringan irigasi untuk mendukung keberlanjutan fungsi sistem irigasi di wilayah tersebut
Kajian Pengaruh Tata Guna Lahan terhadap Debit Banjir: Studi Kasus: DPS Jeneberang Kabupaten Gowa Aunurrafiq; Musa, Ratna; SAR, Mas'ud
Jurnal Flyover Vol. 4 No. 1 (2024): Februari - Juli
Publisher : Magister Teknik Sipil PPs UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jfo.v4i1.2168

Abstract

Perubahan tata guna lahan merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi peningkatan debit banjir pada daerah pengaliran sungai (DPS). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap besarnya debit banjir di DPS Jeneberang, Kabupaten Gowa, selama periode 2015 hingga 2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan spasial. Data tutupan lahan diperoleh dari citra satelit Landsat 8 dan dianalisis menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10.8, sedangkan perhitungan debit banjir dilakukan dengan metode rasional berdasarkan data curah hujan maksimum tahunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan luas tutupan vegetasi dan peningkatan luas area terbangun dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Hal ini berdampak pada peningkatan nilai koefisien limpasan (C) dan besarnya debit puncak banjir pada kala ulang 50 tahunan. Perubahan tersebut menunjukkan adanya korelasi langsung antara penurunan tutupan lahan hijau dengan peningkatan debit banjir. Temuan ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah daerah dan pihak terkait dalam pengelolaan tata guna lahan yang berwawasan mitigasi bencana banjir di wilayah DPS Jeneberang.
Kajian Kehilangan Air Pada Saluran dengan Berbagai Metode: Studi Kasus: D.I. Cibaliung Kabupaten Pandeglang Sibromalisi, Achmad Rizqi; Musa, Ratna; SAR, Mas'ud
Jurnal Flyover Vol. 4 No. 1 (2024): Februari - Juli
Publisher : Magister Teknik Sipil PPs UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jfo.v4i1.2170

Abstract

Air adalah sumber daya alam yang sangat vital bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi. Dalam konteks irigasi, salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah kehilangan air yang terjadi pada saluran irigasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan membandingkan berbagai metode perhitungan kehilangan air pada saluran irigasi, baik dengan pendekatan langsung maupun tidak langsung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengukuran langsung dengan sistem inflow-outflow, serta estimasi kehilangan air menggunakan metode Sunyoto dan Moritz. Lokasi penelitian dilakukan di saluran irigasi primer kanan Daerah Irigasi (D.I) Cibaliung di Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode inflow-outflow menghasilkan kehilangan air sebesar 22,31%, sementara metode Sunyoto dan Moritz masing-masing menghasilkan kehilangan air sebesar 3,44% dan 2,38%. Berdasarkan perbandingan ini, dapat disimpulkan bahwa metode inflow-outflow lebih akurat dalam mengukur kehilangan air, sementara metode Sunyoto dan Moritz lebih cocok digunakan untuk estimasi cepat atau pada kondisi yang memiliki keterbatasan data lapangan.
Kajian Koefisien Limpasan Penutup Lahan dengan Perkerasan Aspal (Uji Laboratorium) Wahyuddin, M. Fikri; Musa, Ratna; Ashad, Hanafi
Jurnal Flyover Vol. 4 No. 1 (2024): Februari - Juli
Publisher : Magister Teknik Sipil PPs UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jfo.v4i1.2172

Abstract

Koefisien aliran permukaan (C) merupakan salah satu parameter penting dalam kajian hidrologi, yang dipengaruhi oleh jenis permukaan dan intensitas hujan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai koefisien aliran permukaan (C) pada media permukaan aspal dengan variasi kemiringan sebesar 2%, 3%, dan 4%, menggunakan intensitas hujan buatan sebesar 145,4914 mm/jam. Pengujian dilakukan di laboratorium dengan menggunakan alat rainfall simulator. Parameter yang diuji meliputi intensitas hujan, waktu aliran mulai terjadi (waktu tergenangnya aliran), dan volume limpasan yang dihasilkan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin besar kemiringan permukaan, nilai koefisien aliran cenderung meningkat. Nilai koefisien aliran yang diperoleh untuk kemiringan 2% sebesar 0.0822, untuk kemiringan 3% sebesar 0.0833, dan untuk kemiringan 4% sebesar 0.0840. Didapatkan perbandingan koefisien aliran permukaan (C) antara kemiringan 2% dan 3% sebesar 1.31%, dan 0.83% antara kemiringan 3% dan 4%.
Kajian Koefisien Kekasaran Dasar Saluran dengan Ukuran Agregat yang Bervariasi (Uji Laboratorium) Tanggulungan, Semuel; Musa, Ratna; Mallombassi, Ali
Jurnal Flyover Vol. 4 No. 1 (2024): Februari - Juli
Publisher : Magister Teknik Sipil PPs UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jfo.v4i1.2173

Abstract

Saluran terbuka merupakan sistem aliran yang umum digunakan dalam infrastruktur teknik sipil, seperti drainase dan irigasi, di mana aliran air terpapar langsung dengan udara bebas. Salah satu parameter penting dalam analisis hidraulika saluran terbuka adalah Koefisien Chezy (????), yang mencerminkan hubungan antara kecepatan aliran, kekasaran dasar, dan kemiringan saluran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kekasaran permukaan saluran terhadap nilai ???? melalui eksperimen laboratorium dengan variasi ukuran agregat (0,5–1 cm, 1–2 cm, dan 2–3 cm) serta bukaan pintu saluran. Hasil menunjukkan bahwa agregat lebih kecil menghasilkan nilai ???? lebih tinggi (22,09–22,18), sedangkan agregat besar menghasilkan nilai lebih rendah (13,90–14,01). Selain itu, semakin lebar bukaan pintu, semakin tinggi nilai ???? yang dihasilkan. Temuan ini menunjukkan bahwa kekasaran dasar dan kondisi aliran berperan penting dalam efisiensi aliran pada saluran terbuka.
Kajian Sumur Resapan Dalam Mengurangi Risiko Limpasan Permukaan di Kawasan Pondambea Kota Kendari Maya. S. A, Jessy Ariesandy; Musa, Ratna; SAR, Mas'ud
Jurnal Flyover Vol. 4 No. 1 (2024): Februari - Juli
Publisher : Magister Teknik Sipil PPs UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jfo.v4i1.2175

Abstract

Setiap tahun banjir merupakan salah satu permasalahan yang terjadi di Kota Kendari. Salah satu kawasan yang menjadi kawasan yang paling terdampak adalah lorong segar di Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia. Secara geografis permukiman Pondambea berada di dataran dan berdekatan dengan sungai Kadia, sehingga setiap kali hujan terjadi banjir di kawasan tersebut. Penaganan banjir telah dilakukan namum belum secara efektif mengatasi permasalahan banjir yang terjadi. Oleh karena itu diperlukan pendekatan yang berbeda untuk mengatasi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar debit limpasan di kawasan permukiman Pondambea, dan mementukan besar daya tampung sumur resapan agar dapat mengurangi resiko banjir atau limpasan permukaan. Metodologi yang digunakan adalah kuantitatif fenomologis dengan populasi jumlah unit rumah yang berada pada kawasan permukiman Pondambea, Hasil analisis menunjukkan bahwa besar debit limpasan di kawasan permukiman Pondambea adalah Q2 mencapai 0,045 m3/detik, Q5 mencapai 0,057 m3/detik, dan Q10 mencapai 0,063 m3/detik, dan daya tampung sebuah sumur resapan dengan dimensi tinggi 2 m, diameter 0,5 m adalah 0,00523 m3/detik. Untuk mengurangi debit limpasan di kawasan permukiman Pondambea untuk masing debit limpasan dibutuhkan 9 unit untuk debit limpasan Q2 0,045 m3/detik, 11 unit debit limpasan Q5 0,057 m3/detik, dan 12 unit debit limpasan Q10 0,063 m3/detik. Sedangkan volume air limpasan yang dapat di tampung adalah 32,38 m3.
Kajian Kinerja Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi D.I Bendung Amohalo Kota Kendari Poleanto, Erfan; Musa, Ratna; Subhan, Andi Muhammad
Jurnal Flyover Vol. 4 No. 1 (2024): Februari - Juli
Publisher : Magister Teknik Sipil PPs UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jfo.v4i1.2176

Abstract

Daerah Irigasi (D.I) Amohalo di Kota Kendari dengan luas areal fungsional 400 hektar mengalami kerusakan pada beberapa komponen jaringan irigasinya, sehingga diperlukan analisis kinerja operasi dan pemeliharaan (O&P) untuk memastikan keberlanjutan fungsinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi nilai kinerja O&P jaringan irigasi Bendung Amohalo berdasarkan indikator prasarana fisik sesuai dengan pendekatan Penilaian Kinerja Pengelolaan Irigasi yang diatur dalam Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015. Analisis dilakukan dengan menggunakan lima aspek penilaian, yaitu prasarana fisik, indeks pertanaman, sarana penunjang, organisasi dan personalia, serta Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Hasil penilaian menunjukkan bahwa indeks kondisi fisik jaringan irigasi memiliki variasi nilai pada setiap komponen, yaitu bangunan utama 76,08%, saluran pembawa 69,00%, bangunan pada saluran pembawa 45,71%, saluran pembuang dan bangunannya 50,63%, jalan masuk/inspeksi 59,00%, serta kantor, perumahan, dan gudang 72,80%. Secara keseluruhan, indeks kondisi jaringan irigasi Bendung Amohalo diperoleh sebesar 63,66%, yang dikategorikan dalam kondisi sedang. Temuan ini mengindikasikan perlunya perbaikan dan pemeliharaan berkala pada bangunan sadap, bangunan bagi, dan saluran pembawa untuk meningkatkan kinerja irigasi dan mendukung produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
Evaluasi Kinerja Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Labocco, Daerah Irigasi Laliddong Kabupaten Bone Mahendra, Muhammad Isra; Wellang, Fuad Musafir; Musa, Ratna; Mallombasi, Ali; Latif, Andi Amin
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/hvk6t473

Abstract

Kinerja perkumpulan petani pemakai air (P3A) merupakan hal penting untuk di evaluasi sebagai upaya peningkatan pelayanan irigasi selain itu, evaluasi kinerja P3A dilakukan sebagai dasar pengambilan kebijakan terkait masalah irigasi selain itu, evaluasi kinerja P3A di Labocco sebagai dasar pengambilan kebijakan terkait masalah irigasi yang ada. Kebijakan yang sesuai untuk Kabupaten dengan banyak P3A tidak mungkin Menyusun satu kebijkan untuk tiap P3A. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evalausi kinerja P3A Labocco pada daerah irigasi (DI) Laliddong Kabupaten Bone, pendekatan penelitian menggunakan metode Deskriptif oleh pengaruh data melalui survey lapangan, dan diskusi kelompok, metode analisis data menggunakan analisis instrumen penilaian kinerja P3A berdasarkan pada parameter penilaian P3A memiliki nilai hasil sesuai dengan standar Permen PUPR No. 30/PRT/M/2015 yang memiliki kisaran nilai > 90 dengan kategori kinerja Mandiri. Hasil ini sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan dan sesuai dengan kuisioner anggota P3A.
Analisa Debit Limpasan Akibat Intensitas Curah Hujan Terhadap Permukaan Plat Beton Berpori Febriawan; H, Ikhwanul Muslimin; Musa, Ratna; Sar, Mas'ud; Haris, Muhammad
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/d9ddk957

Abstract

Aliran permukaan lantai beton adalah air yang mengalir di atas permukaan lantai beton, Makin miring permukaan lantai beton, makin besar pula alirannya, Selain kemiringan salah satu faktor yang dapat memperbesar aliran permukaan adalah curah hujan. Dalam penelitian ini menghitung besaran nilai debit limpasan (Q) dengan intensitas 117,5420 mm/jam pada plat beton berpori. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium dengan alat rainfall simulator. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini meliputi permeabilitas, intensitas hujan dan pengujian nilai debit limpasan (Q).Dalam penelitian debit limpasan semakin besar intensitas maka semakin besar aliran permukaan. Intensitas hujan mempengaruhi laju dan volume aliran permukaan. Pada hujan dengan intensitas tinggi kapasitas air infiltrasi akan terlampaui sehingga mengakibatkan terjadinya aliran permukaan cukup besar. Hasil penelitian di atas dengan menggunakan intensitas 117,5420 mm/jam dengan hujan sangat lebat dengan tiga sampel yang digunakan didapatkan debit limpasan akibat beton pori dengan sampel 1 sebesar 0,0282 dan sampel dua sebesar 0,0378 sedangan sampel tiga sebesar 0,0410. Kata Kunci: Beton berpori, debit limpasan (Q), intensitas hujan
Review of Surface Runoff in Flood Risk Areas of Makassar Citythrough Modified Rational Methods Subhan, Andi Muhammad; Faisal, Zulvyah; Musa, Ratna
INTEK: Jurnal Penelitian Vol 6 No 2 (2019): October 2019
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1366.458 KB) | DOI: 10.31963/intek.v6i2.1577

Abstract

The purpose of this research was to determine the surface runoff and the puddle  in the of flood risk area in Manggala village. Modified Rational Method had been applied to determine runoff discharge. While, flood risk areas were based on the map from National Disaster Management (BPBD Kota Makassar, 2014). Rainfall data of Manggala village wascollected from 2009 to 2018 from three stations, they areBiringRomang, Panakukkang, and TamangapaKassi. Therefore,  a Thiessen method had been applied to determine the rainfall area.Research results shown that runoff discharge for return period 5 years was185.38 m3/s, with height around 0,50 to 2,00 m.