Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN DAN PERCEPATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE FAST TRACK, CRASH PROGRAM DAN PENAMBAHAN SHIFT KERJA: Studi Kasus: Proyek EPC Sumbawa Yohanes Ruff, Yosafat; Andreas, Azaria
Jurnal ARTESIS Vol. 4 No. 1 (2024): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/artesis.v4i1.6770

Abstract

Dalam menanggapi keterlambatan, metode Fast Track, Crash Program, dan penambahan Shift kerja terbukti mampu memberikan solusi yang signifikan. Fast Track dan Crash Program efektif untuk mengurangi waktu pelaksanaan proyek, sedangkan penambahan Shift kerja dapat meningkatkan produktivitas. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah bahwa praktisi proyek dapat mempertimbangkan penerapan metode Fast Track, Crash Program, dan penambahan Shift kerja untuk mengelola proyek dengan lebih efisien, mengurangi keterlambatan, dan meningkatkan tingkat keberhasilan proyek. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab keterlambatan dan percepatan proyek pada proyek EPC di Sumbawa serta menganalisis dan mengevaluasi efektivitas metode Fast Track, Crash Program, dan penambahan Shift kerja dalam mengatasi tantangan tersebut. Metode penelitian melibatkan analisis dokumentasi proyek, wawancara dengan pihak terkait, dan pengumpulan data lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejumlah faktor seperti kurangnya perencanaan yang matang, perubahan desain, dan kendala sumber daya merupakan penyebab umum keterlambatan proyek. Berdasarkan data sekunder dan primer yang peneliti dapatkan dari sumber menyatakan bahwa proyek tersebut mengalami keterlambatan sebesar 9.61% pada minggu ke 66 yang menyebabkan Completion of Project mengalami keterlambatan dari 07 Oktober 2024 menjadi 15 November 2024 dikarenakan adanya beberapa faktor dari sisi internal maupun eksternal, sehingga proyek tersebut mengalami keterlambatan sebesar 39 hari. Hasil analisis Keterlambatan dan Percepatan proyek memperlihatkan bahwa metode Fast Track lebih tepat digunakan dikarenakan tidak adanya penambahan Manpower, Cost serta dapat mengurangi durasi dari 221 hari menjadi 195 hari (26 hari atau 11.76%) dalam menggunakan metode tersebut sehingga Completion of Project bisa dicapai sesuai dengan Baseline Schedule yang telah disepakati antara kedua belah pihak yaitu Kontraktor dan Owner.
ANALISIS RISIKO PEKERJAAN PRESERVASI JALAN DAN JEMBATAN: Studi Kasus: Proyek Preservasi Ruas Jalan Nasional Kab. Kepulauan Mentawai Nabilla, Tasya; Andreas, Azaria
Jurnal ARTESIS Vol. 4 No. 2 (2024): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/artesis.v4i2.7860

Abstract

Untuk dapat mencegah dan mengurangi adanya potensi kecelakaan kerja pada konstruksi perlu dilakukan identifikasi, analisis risiko keselamatan dalam konstruksi sebagai bentuk pertimbangan pada tahap pra-konstruksi. Sistem manajemen keselamatan konstruksi merupakan kondisi yang diadakan bagi pekerja atau perusahaan yang berguna sebagai bentuk pencegahan atas munculnya kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh pekerjaan yang ada pada lingkungan kerja. Keselamatan Kerja merupakan faktor penting dalam melaksanaan proyek konstruksi yang mempengaruhi terjadinya tingkat kecelakaan. Penelitian ini betujuan untuk dapat mengidentifikasi risiko, melakukan penilaian terhadap risiko, melakukan alokasi risiko, dan melakukan perumusan strategi mitigasi risiko pada proyek preservasi jalan dan jembatan. Dalam penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode kualitatif dengan menggunakan kuisioner yang bertujuan untuk dapat menemukan variabel risiko konstruksi pada proyek preservasi jalan dan jembatan, dan metode kuantitatif untuk menganalisis dan melakukan penilaian terhadap risiko. Analisis penelitian akan berfokus pada variabel penyebab terjadinya risiko yang ada proyek preservasi jalan dan jembatan dan menentukan penilain terhadap risiko, serta alokasi dan strategi mitigasi yang sesuai terhadap risiko tersebut. Hasil penelitian dari identifikasi risiko terdapat 29 variabel risiko yang berkaitan dengan pekerjaan preservasi jalan dan jembatan pada ruas jalan nasional, analisis risiko dilakukan dengan cara melakukan penilaian terhadap risiko, merangking risiko dari tingkat yang terbesar hingga terkecil. Dimana tingkat variabel risiko terbesar yaitu kurangnya ketersediaan bahan dan tingkat risiko terkecil yaitu kebakaran, melakukan alokasi atau membebankan risiko kepada pihak yang terlibat didalam proyek, dimana owner menanggung 2 varibel risiko, kontraktor menanggung 12 varibel risiko, dan yang ditanggung bersama antara owner dan kontraktor sebanyakan 8 varibel risiko, pada tingkat varibel risiko yang tertinggi yaitu kurangnya ketersediaan bahan, dilakukan strategi mitigasi dengan cara mengidentifikasi bahan yang diperlukan dan jadwal pengadaan yang realistis sejak awal, melakukan pemantauan kondisi pasar untuk bahan tertentu agar dapat mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga atau kelangkaan, mencari alternatif jika terjadi kekurangan bahan.
ANALISIS PENGARUH VARIATION ORDER TERHADAP PEKERJAAN ARSITEKTUR DARI ASPEK BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI : Studi Kasus : Proyek Hotel ABX Rahma Azzahra, Afifah; Andreas, Azaria
Jurnal ARTESIS Vol. 4 No. 2 (2024): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/artesis.v4i2.7867

Abstract

Pelaksanaan konstruksi pada Proyek Hotel ABX ditemukan pengajuan pekerjaan Variation Order terhadap paket pekerjaan arsitektur. Variation Order merujuk pada perubahan-perubahan yang terjadi dalam spesifikasi, lingkup, atau permintaan pemilik proyek yang dapat mempengaruhi pelaksanaan proyek secara keseluruhan. Kasus lain ditemukan pekerjaan Variation Order dilakukan atas instruksi konsultan pengawas. Kemudian dikeluarkan surat perintah atau Site Instruction terhadap pekerjaan Variation Order yang berisikan informasi item pekerjaan yang terkena pengaruh Variation Order. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor dan akibat pekerjaan Variation Order terhadap kinerja biaya dan durasi pelaksanaan pada Proyek Hotel ABX. Pengumpulan data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner dengan pihak yang terlibat dalam proyek yang kemudian diolah menggunakan software SPSS versi 26.0. Selanjutnya, data sekunder diambil dari perusahaan yang terlibat pada proyek pembangunan Hotel ABX yang kemudian dianalisis pekerjaan Variation Order terhadap biaya dan durasi pekerjaan. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa faktor penyebab Variation Order adalah perubahan metode pekerjaan, masalah keuangan pemilik/owner yang dapat mempengaruhi kemajuan proyek, faktor pertimbangan kerja dan keamanan dilapangan, kurangnya pengetahuan tentang karakter material, dan juga bisa disebabkan oleh kondisi alam. Hasil analisis Variation Order proyek pembangunan Hotel ABX untuk paket pekerjaan Arsitektur didaptkan nilai pekerjaan menjadi senilai Rp. . 249.487.685.700 dengan nilai deviasi dari pekerjaan sebelum dan sesudah terjadinya Variation order sebesar 0.196%. Pekerjaan Variation Order menyebabkan penambahan durasi pelaksanaan selama 161 hari. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi dan strategi manajemen yang efektif dalam menghadapi dan mengelola Variation Order, sehingga dapat meminimalkan dampak negatif pada biaya dan waktu pelaksanaan proyek konstruksi di masa depan.
ANALISIS PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS PEKERJAAN DINDING PARTISI MENGGUNAKAN MATERIAL RANGKA METAL STUD DAN RANGKA HOLLOW Aulia, M. Hifzhil; Andreas, Azaria
Jurnal ARTESIS Vol. 5 No. 1 (2025): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/4ap1ha82

Abstract

Pekerjaan dinding partisi merupakan komponen penting dalam konstruksi bangunan yang memerlukan pemilihan material yang tepat untuk efisiensi waktu dan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan produktivitas pemasangan dinding partisi menggunakan dua jenis material rangka, yaitu metal stud dan hollow. Metode yang digunakan bersifat kuantitatif, dengan mengamati waktu pelaksanaan, jumlah tenaga kerja, dan biaya pemasangan masing-masing jenis rangka. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan dan dianalisis secara komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor utama yang mempengaruhi produktivitas di lapangan adalah keterbatasan tenaga kerja, keterlambatan material akibat proses approval, ketidaktersediaan lahan kerja, peralatan yang tidak lengkap, serta keterlambatan pengecekan dari konsultan pengawas. Faktor-faktor ini berdampak pada penurunan produktivitas. Dari segi waktu, rangka metal stud menunjukkan keunggulan dengan deviasi 158,61 menit (sekitar 2 jam 36 menit) lebih cepat dibanding rangka hollow. Dari sisi biaya, metal stud juga lebih efisien dengan selisih Rp520,00 per m². Namun, dalam hal produktivitas pekerja per satuan m², rangka hollow lebih unggul dengan deviasi 0,931 m²/pekerja. Simpulannya, terdapat perbedaan signifikan dalam produktivitas antara kedua material. Rangka metal stud unggul dalam efisiensi waktu dan biaya, sementara rangka hollow lebih produktif dalam output pekerja. Kedua jenis material memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan proyek. Penelitian ini diharapkan menjadi referensi dalam pemilihan material rangka yang optimal untuk proyek konstruksi.
ANALISIS RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA DENGAN METODE HORIZONTAL DIRECTIONAL DRILLING (HDD) PADA PEMBANGUNAN SPAM Simanjuntak, Fransisca Ruthriana; Azaria Andreas
Jurnal ARTESIS Vol. 5 No. 1 (2025): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/xtpxe382

Abstract

Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Indonesia, sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 27 Tahun 2016, bertujuan untuk menyediakan air bersih yang berkualitas dan berkelanjutan bagi masyarakat. Karena padatnya penduduk perkotaan, metode konstruksi seperti Horizontal Directional Drilling (HDD) diperlukan untuk meminimalkan gangguan terhadap aktivitas masyarakat. Namun, metode pemasangan pipa dengan penggunaan semi teknologi yang banyak menggunakan alat-alat bantu ini juga tidak lepas dari risiko kecelakaan kerja yang dapat mengganggu pencapaian tujuan baik itu dalam hal biaya, waktu, maupun mutu proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi selama pemasangan pipa dengan metode HDD pada proyek pembangunan SPAM di Bekasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup data primer dengan pendekatan tabel Identifikasi Bahaya Risiko dan Penilaian Risiko Proyek (IBPRP) sesuai dengan PerMen PUPR No. 10 Tahun 2021, ditemukan bahwa terdapat 21 risiko awal yang terdiri dari 4 risiko tinggi, 13 risiko sedang, dan 4 risiko rendah. Sehingga ditentukan strategi mitigasi dengan menggunakan hirarki pengendalian dimana diharapkan dapat menurunkan nilai risiko tinggi menjadi risiko sedang atau rendah. Hasil analisis dan mitigasi risiko tersebut juga telah divalidasi oleh 3 orang ahli/pakar K3 yang telah bersedia menjadi responden pada penelitian ini. Sehingga penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi strategi mitigasi untuk meminimalkan kecelakaan kerja, sehingga dapat meningkatkan keselamatan kerja dalam proyek konstruksi.
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENILAIAN KONDISI BANGUNAN PADA 6 KELURAHAN DI pROVINSI DKI JAKARTA Andreas, Azaria; Herzanita, Ayu; Jiwa Osly, Prima; Tinumbia, Nuryani; Ariyani, Dwi; Lestari, Rini Trisno; Arini, Resti Nur; Kurnia, Fadli; Rachmawati, Nia; Darma Putra, Riza
Jurnal JANATA Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Janata
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/g0zmtf64

Abstract

Penilaian kondisi bangunan merupakan pekerjaan penting karena penurunan kondisi bangunan merupakan sesuatu yang tidak bisa dicegah.Berbagai faktor yang mempengaruhi penurunan kondisi bangunan seperti faktor cuaca, penggunaan bangunan yang tidak sesuai fungsinya, dan proses pekerjaan pemeliharaan dan perawatan yang tidak tepat. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak tahun 2022 tengah gencar melakukan survei pendataan kondisi bangunan khususnya hunian di seluruh wilayah Kelurahan. Proses survei menggunakan bantuan surveyor mahasiswa dan Dasawisma dari Kelurahan di lokasi pendataan. Sebelum pelaksanaan survei, pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Unit Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) bekerjasama dengan Universitas Pancasila untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan penilaian kondisi bangunan bertempat di Aula Fakultas Teknik, 17-18 Maret 2025 dengan peserta Dasawisma dari Kelurahan Ceger, Bale Kambang, Cipinang Besar Selatan, Cililitan, Cakung Timur dan Klender. Hasil pelaksanaan kegiatan ini diharapkan akan menjadi bekal bagi surveyor dan Dasawisma dalam melaksanakan proses pendataan kondisi bangunan hunian di 6 Kelurahan tersebut.