Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan melalui Pelatihan Kegawatdaruratan Kesehatan Jiwa Rokayah, Cucu; Jundiah, Raden Siti; Pratidina, Eki; Irawan, Susan; Imam, Haerul
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i1.2685

Abstract

Orang dengan gangguan jiwa berat yang terdata di Puskesmas Ciwaruga berjumlah 40 penderita terbagi di desa 23 orang di Desa Ciwaruga, 11 di Desa Sariwangi dan 6 orang di Desa cigugur Girang. Kemungkinan masalah yang terjadi dengan banyaknya masyarakat yang mengalami masalah gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Ciwaruga merupakan suatu kondisi yang harus ditangani Bersama baik dari Puskesmas bersama masyarakat, beserta kader yang merupakan perpanjangan tangan pihak Puskesmas yang lebih dekat dengan masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Puskesmas belum pernah ada penyuluhan ataupun pelatihan pada kader tentang kegawatdarutan Kesehatan jiwa. Tujuan Kegiatan pengabdian pada Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang kegawatdauratan Kesehatan jiwa. Kegiatan dilakukan di Puskesmas Ciwaruga yang mencakup 3 desa yaitu Desa Sariwangi, Desa Ciwaruga dan Desa Cigugur Girang melalui 3 tahapan yaitu sosialisasi, edukasi dan simulasi. Materi edukasi meliputi tentang gangguan jiwa, kegawatdaruratan jiwa dan penangan yang dapat dilakukan kader. Pre test dan post test menggunakan kuesioner sebagai bentuk evaluasi kegiatan. Hasil pre test dimana hasil tertinggi 75 % kader belum memahami tentang tanda dan gejala gangguan jiwa serta penanganannya, sedangkan hasil post test kader terdapat peningkatan menjadi 85 % pada pengetahuan tentang gangguan jiwa dan kegawatdaruratan Kesehatan jiwa, tetapi untuk penanganan kader masih memerlukan tenaga Kesehatan dan kader hanya ke arah pelaporan ke pihak Puskesmas saja. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulan bahwa kegiatan ini efektif untuk meningkatkan pengetahuan para kader Kesehatan tentang kegawatdaruratan kesehatan jiwa.
Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Mengenai Dampak Stigma dan Penerimaan Keluarga terhadap ODGJ Puspitasari, Santi; Rokayah, Cucu; Resna, Wini; Nurmansyah, Andri
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i2.4059

Abstract

Kesehatan jiwa adalah kondisi individu yang dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga mampu menyadari potensi diri, mengatasi tekanan, bekerja produktif, dan berkontribusi pada komunitas. Data WHO menunjukkan 1 dari 8 orang di dunia mengalami gangguan mental, sementara di Indonesia gangguan jiwa berat mencapai 7/1000 penduduk (Riskesdas, 2017), dan di Jawa Barat mencapai 9/1000 penduduk. Stigma sosial terhadap ODGJ menjadi hambatan utama, menyebabkan diskriminasi, marginalisasi, dan kekerasan (Kementerian, 2023). Penelitian ini menggunakan metode edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mencegah kekerasan serta penolakan terhadap ODGJ saat kembali ke keluarga. Edukasi ditujukan pada keluarga penderita agar lebih aktif dalam memahami dampak stigma dan pentingnya penerimaan keluarga. Hasil skrining pre dan post test menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat; sebelum pendidikan kesehatan, tingkat pengetahuan mengenai dampak stigma dan penerimaan keluarga terhadap ODGJ adalah 0% baik, 16,7% cukup, dan 83,3% kurang, sementara setelahnya menjadi 40% baik, 60% cukup, dan 0% kurang. Peningkatan pengetahuan ini diharapkan dapat mengurangi stigma, mendorong penerimaan, dan menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi ODGJ, serta meningkatkan kualitas hidup mereka dan keluarganya
Efektifitas Terapi Easy Emotional Freedom Technique (Easy EFT) Terhadap Kecemasan Pada Mahasiswa Keperawatan Rokayah, cucu
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 9 No 2 (2024): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v9i2.21819

Abstract

Pada konteks pendidikan kecemasan terkait dengan situasi khusus yang merujuk kondisi dialami selama proses studi dan bisa menjadi gangguan kinerja akademik. Respon kecemasan pada mahasiswa dapat mempengaruhi kemampuan daya tangkap berkurang, mengamhhu hubungan sosial, penurunan konsentrasi, kebingungan , pemecahan masalah yang buruk dan frustasi sehingga dibutuhkan intervensi salah satunya dengan menggunakan easy EFT. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi pengaruh terapi easy EFT pada mahasiswa keperaawatan. Design penelitian menggunakan eksperimen pre-post test menggunakan kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa fakultas keperawatan universitas Bhakti Kencana dengan tehnik simple ramdom menggunakan aplikasi G*Power didapatkan jumlah sample 36 responden. Instrument yang digunakan yaitu panduan pelaksanaan easy EFT dan instrument online test anxiety inventori untuk mengukur kecemasan. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat untuk melihat gambaran kecemasan dan analisis bivariat menggunakan paired t-test untuk melihat keefektifan easy EFT. Hasil penelitian nilai mean kesemasan sebelum dilakukan intervensi sebesar 26,7 dan setelah diberikan intervensi sebesar 13,1 selanjutnya perbedaan kecemasan pada kelompok control dan kelompok intervensi dengan nilai p-value 0.00 sehingga dapat didimpulkan secara statistic ada pengaruh yang signifikan.
The Effect of Logotherapy on the Empowerless of Clients with Chronic Diseases Rokayah, Cucu
Media Karya Kesehatan Vol 7, No 2 (2024): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v7i2.59010

Abstract

Powerlessness is caused by physiological factors, medication management, process of loss, lack of  knowledge,  social  issues, uncertainties and culture. Powerlessness can  stimulate  heplessness and  suicide. The purpose of  this study is to provide an overview of  logoterapy to  clients with powerlessness  problem wich is caused by chronic illnes in the community. The quasi-experimental study on 16 respondents with chronic ilness with intruments of sign and symptoms of helplessness anda the ability to mean life. The result of the study before and after the logoterapy showed a difference in decrease in signs and symptoms of helplessness 30.41 % of cognitive, affective, physical, behavioral anda affective response. Logotherapy is recommended for  client with powerlessness problem  with Chronic illness. In order to increase the effectiveness of logotherapy,  combination therapy is needed for clients with powerlessness. Keywords: Powerlessness, logotherapy, chronic illness.
Gambaran Coping Flexibility pada Klien Rehabilitasi Napza rokayah, cucu; Susilawati, Susilawati; Dirgahayu, Inggrid
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.4.2024.935-946

Abstract

Masalah penyalahgunaan NAPZA menjadi sangat penting karena dapat menimbulkan masalah pada kesehatan fisik, psikologis dan fungsi sosial. Coping flexibility berperan penting dalam mengatasi masalah bagi klien rehabilitasi NAPZA karena apabila klien dalam mengatasi permasalahannya menggunakan strategi koping yang tidak sesuai dan tidak efisien, maka permasalahan yang dihadapinya tidak kunjung membaik dan justru akan semakin memburuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran coping flexibility pada klien rehabilitasi NAPZA di Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung.  Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian sebanyak 180 klien rehabilitasi NAPZA di Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung dengan pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling berjumlah 125 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner coping flexibility dengan analisa univariat menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa coping flexibility pada klien rehabilitasi NAPZA di Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung termasuk dalam kategori sedang yaitu 90 responden (72%). Hal ini sesuai karakteristik individu yang memiliki coping flexibility sedang yaitu, dapat merencanakan pemecahan masalah tapi kurang bisa menentukan strategi koping yang sesuai dengan situasi permasalahan. Kedua, mampu mengidentifikasi penyebab permasalahan. Ketiga, merasa ragu atas keberhasilan solusi atau strategi koping yang digunakan untuk mengatasi permasalahan yang dialami individu. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa gambaran coping flexibility pada klien rehabilitasi NAPZA di Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung dalam kategori sedang yaitu 90 responden (72%). Saran berdasarkan hasil penelitian yaitu memberikan intervensi untuk meningkatkan coping flexibility dengan cara psikoterapi kepada klien rehabilitasi NAPZA supaya  mampu dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan.
Peningkatan Keterampilan Kader dalam Kegawatdaruratan Fisik dan Psikis dengan “SUKALAKU” (Sugema Kawijakan Dina Luka Sareng Kejiwaan) Abidin, Imam; Rokayah, Cucu; Sarinengsih, Yuyun; Herawati, Ade Tika
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i1.5113

Abstract

Kader kesehatan memiliki peran strategis dalam menangani kegawatdaruratan fisik dan psikis di masyarakat. Program “SUKALAKU” (Sugema Kawijakan Dina Luka sareng Kejiwaan) dirancang untuk meningkatkan keterampilan kader dalam menangani luka fisik dan gangguan psikis secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program SUKALAKU dalam meningkatkan kapasitas kader. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuasi-eksperimental dengan desain pretest-posttest. Jumlah sasaran adalah 30 orang yaitu kader RW 03 Rancabolang. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan selama dua hari tanggal 2-3 Desember 2024. Hasil dari kegiatan pengabdian Masyarakat yaitu, 83,3% peserta pengmas memiliki nilai tekanan darah normal. 93,3% peserta pengmas memiliki nilai gula darah normal, 40% peserta pengmas memiliki nilai kecemasan minimal, 30% kecemasan rendah, 23,3% kecemasan sedang dan 6,7% kecemasan berat. Sebelum dilakukan pengabdian masyarakat, 70% memiliki pengetahuan kurang dan setelah dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat, 86,7% memiliki pengetahuan baik. Artikel ini juga membahas implikasi praktis untuk pengembangan kader dalam konteks kesehatan masyarakat
Pengaruh Dialectical Behavior Therapy pada Perilaku Agresif: Tinjauan Sistematis dengan Narative Review Puspitasari, Santi; Rokayah, Cucu; Novianti, Wini Resna
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 2 (2025): April 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i2.6298

Abstract

Perilaku agresif merupakan penyebab utama kematian karena adanya resiko perilaku kekerasan, kemarahan yang berlebih karena sulitnya mengontrol emosi. Perlunya mengurangi perilaku agresif dilakukan suatu pencegahan yaitu menerapakan DBT (Dialectical Behavior Therapy) suatu intervensi terapi psikoteraupetik yang dapat membantu pasien dalam mengendalikan emosi, menerima keadaan sekarang, dan mengubah perilaku negatif yang dilakukan pasien sebelumnya ke arah perilaku yang lebih positif. Tujuan: mengetahui bagaimana efek Dialectical Behavior Therapy (DBT) terhadap pasien dengan perilaku agresif. Metode: Metode penelitian yang digunakan dalam literature riview ini berjenis narrative riview, sumber litretur yang digunakan dalam proses pencarian artikel yaitu database dari Pubmed, EBSCO dan kata kunci yang digunakan Dialectical Behavior Therapy, Mental Disorder, Anger, Aggressive Behavior. Hasil: menunjukkan bahwa DBT sangat efektif digunakan sebagai intervensi membantu pasien dengan perilaku agresif. Kesimpulan: bahwa efek dialectical behavior therapy (DBT) berpengaruh efektif terhadap pasien dalam perilaku agresif.
Peningkatan Literasi Kesehatan Masyarakat Melalui Edukasi dan Pemeriksaan Kesehatan di Kabupaten Bandung Pratidina, Eki; Jundiah, R. Siti; Rokayah, Cucu; Irawan, Susan; Imam, Haerul
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cddf9a30

Abstract

Kesehatan masyarakat merupakan hal penting dalam meningkatkan kualitas hidup, khususnya di daerah pinggiran kota yang seringkali memiliki akses terbatas terhadap informasi kesehatan. RW 06 Dusun Andir, Desa Pakutandang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, menghadapi berbagai masalah kesehatan, seperti potensi stunting pada anak, hipertensi pada orang dewasa, dan kurangnya pemahaman masyarakat mengenai perilaku hidup bersih, kesehatan ginjal, penyalahgunaan zat pada remaja, serta kebersihan lingkungan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi kesehatan masyarakat melalui penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan dasar, termasuk skrining tekanan darah, pencegahan stunting, kesehatan ginjal, serta pencegahan penyalahgunaan zat pada remaja. Metode yang digunakan meliputi identifikasi masalah kesehatan melalui wawancara dengan masyarakat, wawancara langsung tokoh Masyarakat, penyuluhan langsung mengenai pencegahan stunting, pengelolaan hipertensi, pola hidup sehat, kesehatan ginjal, pencegahan penyalahgunaan zat pada remaja, serta kebersihan lingkungan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat yang signifikan, tercatat dengan peningkatan skor pengetahuan dari 58,4 (pre-test) menjadi 85,2 (post-test). Perubahan skor menunjukkan peningkatan sebesar 45.89% setelah edukasi penyuluhan. Penyuluhan ini berhasil meningkatkan kesadaran warga mengenai pentingnya deteksi dini penyakit dan penerapan pola hidup sehat. Hasil pengabdian ini menegaskan pentingnya pendekatan edukatif-partisipatif dalam meningkatkan literasi kesehatan di komunitas yang membutuhkan.