Claim Missing Document
Check
Articles

MUSEUM ZOOLOGY DI KOTA MALANG TEMA: ARSITEKTUR LANDMARK Zulfan Maulidi Dwi Bagus; Bambang Joko Wiji Utomo; Gaguk Sukowiyono
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malang merupakan kota pendidikan dan juga kota wisata sehingga diperlukan sarana pendukung berupa fasilitas umum yang juga berfungsi sebagai fasilitas pendidikan. Zoologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan hewan. Tidak adanya museum zoologi di Indonesia yang layak juga menjadi salah satu latar belakang perancangan. Museum zoologi merupakan suatu badan yang mempunyai tugas dan fungsi untuk menyimpan koleksi dan melestarikan benda-benda terkait ilmu hewan dan menerbitkan hasil-hasil penelitian dan pengetahuan mengenai benda-benda yang penting bagi kebudayaan dan llmu Pengetahuan yang berkaitan dengan ilmu hewan. Oleh karena itu, koleksi dalam museum zoologi berupa koleksi aves, mamalia, reptile, pisces, dan amphibi Museum zoologi, selain berfungsi menyimpan koleksi bersejarah juga berfungsi sebagai museum yang mewadahi pengetahuan dan juga dapat menjadi daya tarik kota Malang. Dan untuk menjadi daya tarik kota Malang sebagai kota pendidikan dan wisata, maka museum dirancang dengan mempertimbangkan kawasan dan di desain secara menarik tetapi tetap tidak mengilangkan fungsi utamanya sebagai wadah ilmu pengetahuan dan pelestarian sejarah.
CITY HOTEL BINTANG 4 DI BANYUWANGI DENGAN TEMA ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR Zaky Gianeda Putra Panjalu; Didiek Suharjanto; Gaguk Sukowiyono
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan semakin meningkatnya pendatang baik dibidang pariwisata, pendidikan dan ekonomi, perkembangan kabupaten Banyuwangi kian hari kian pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan terus meningkatnya jumlah hotel dan okupansi kamar pada data survey Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi tahun 2007-2015. Penambahan pembangunan hotel merupakan solusi dari terus meningkatnya jumlah hotel dan akupansi kamar tersebut. Sesuai dengan capaian data yang diperoleh, hotel bisnis bintang 4 dengan jumlah kamar 195 buah akan dirancang dengan tema neo vernakular. Tapak bangunan seluas 6500 m² berlokasi di jalan R. A. Kartini yang merupakan jalan arteri sekunder yang menghubungkan kota Banyuwangi dengan sekitarnya. Pemilihan lokasi strategis karena merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Tema neo vernakular yang dilakukan disertakan dalam setiap aspek perancangan untuk mengoptimalkan desain sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan peluang investasi.
YOGYAKARTA CREATIVE CENTER TEMA: POST MODERN Rizky Iman Maulana; Bambang Wiji Utomo; Gaguk Sukowiyono
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 02 (2020): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yogyakarta Creative Center adalah tempat yang menyatukan orang-orang kreatif dan berperan sebagai penghubung yang menyediakan ruang dan dukungan untuk menjalin koneksi, pengembangan karya dan keterlibatan masyarakat dalam sektor industri kreatif. Yogyakarta Creative Center ini berfokus dalam memfasilitasi 10 subsektor perwakilan industri kreatif yang paling berkompetensi di Yogyakarta yang akan mengembangkan bakat para pemuda kreatif dan para pelaku start up yang diantaranya bidang Arsitektur dan Interior, Desain Komunikasi Visual dan Advertasing,Aplikasi dan Game, Fotografi, Musik , Tari dan Teater, Fesyen , Film dan Animasi, Kriya, Kuliner. Perancangan Yogyakarta Creative Center menjadi kelebihan dalam tujuan memunculkan rancangan yang sesuai dengan potensi-potensi masyarakat untuk berkreasi atau proses kreatif. Selain itu tema post modern dapat menyesuaikan dengan pengguna, utamanya adalah anggota Yogyakarta Creative Center, mulai dari perancangan bentuk bangunan, tata ruang bangunan sampai dengan fasade bangunan yang selalu mempertimbangkan daerah sekitar tapak. Perancangan ini menghasilkan rancangan bangunan yang, mengadopsi bangunan sekitar sebagai acuan mendesai bangunan dengan tema post modern serta dengan kaidah-kaidah arsitektur. Dengan merancang warna, suasana, bentuk, penataan massa yang arsitektural dan menjadikan kenaikan dan meninggalkan legacy. Dan bisa dinikmati oleh segala kalangan, serta meningkatkan perekonomian kota Yogyakarta sebaga kota wisata.
PENGEMBANGAN FASILITAS EKOWISATA BAHARI PANTAI SENDANG BIRU MALANG SELATAN TEMA: ARSITEKTUR EKOLOGI Linda Setyowati; Gaguk Sukowiyono; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 02 (2020): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan pengembangan fasilitas ekowisata bahari Sendang Biru ini adalah suatu cara agar wisata pantai Sendang Biru Malang Selatan tidak mati. Selain daripada itu, dilihat dari bagaimana kehidupan perkembangan wisata pantai selatan, hari berganti hari semakin membuat Sendang Biru tidak diminati oleh wisatawan. Para wisatawan malah lebih tertarik akan keindahan dan kealamian Pulau Sempu, yang secara hukum sudah ditetapkan sebagai cagar alam Indonesia dan tidak boleh dijadikan tempat wisata. Dengan pendekatan tema arsitektur ekologi, maka setiap perencanaan bentuk maupun material yang akan diterapkan, selalu memiliki hubungan timbal balik baik dengan alam. Dalam perencanaan ini, diterapkan pula beberapa teknologi untuk menghemat daya, air dan limbah. Yaitu dengan menerapkan proses destilasi air laut menjadi air bersih, penerapan energi listrik hemat energi dengan kincir angin.
PUSAT KESENIAN DI KOTA MALANG TEMA: NEO VERNAKULAR Firda Syam Dwi Arini; Suryo Tri Harjanto; Gaguk Sukowiyono
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 02 (2020): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberagaman budaya yang dimiliki Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian dan kebudayaan di Kota Malang. Berbagai bentuk kesenian berkembang di Kota Malang, mulai dari seni sastra, tari, teater, music dan rupa. Para pelaku seni di kota malang sering sekali mengadakan pementasan, juga melakukan diskusi-diskusi dalam taraf intern, regional, nasional ataupun internasional. Pusat Kesenian di Kota Malang ini juga memiliki fungsi sebagai tempat atau sarana untuk berkomunikasi antar komunitas atau perkumpulan dan meningkatkan gairah ataupun semangat dalam berkarya dengan saling berproses bersama, bertukar pengetahuan tentang kesenian, meningkatkan kualitas pertunjukkan yang bagus, dan belajar bersama sebagai aset budaya bagi seniman, peminat seni, dan masyarakat awam. Agar lebih memperkuat kesan seni, dibutuhkan desain rancangan yang berbeda, unik dan berkarakter. Untuk itu pendekatan tema yang dipilih agar bangunan pusat kesenian ini memiliki kesan berbeda dari bangunan fasilitas umum lainnya adalah Neo Vernakular.
ISLAMIC CENTER DI KABUPATEN GRESIK TEMA: ARSITEKTUR PERILAKU Fida Dina Amaliah; Gaguk Sukowiyono; Adhi Widyarthara
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 02 (2020): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan “ Islamic Center “ bertujuan untuk membangun serta mengembangkan kawasan wilayah Kabupaten Gresik dalam sektor pariwisata. Kabupaten Gresik sendiri yang memiliki masalah pada pembangunan alun-alun karena dianggap kurang mengangkat budaya, oleh karena itu pada perancangan Islamic Center ini diharapkan dapat mengembalikan citra Kabupaten Gresik sendiri sebagai kawasan wisata religi. Perancangan Islamic Center juga melalui Analisa masalah dan potensi pada tapak yang akan di bangun sehingga dapat tercipta rancangan Islamic Center yang baik dan nyaman bagi penggunanya. Islamic Center yang di rancang dengan berbagai fasilitas penunjang juga diharapkan dapat membantu kegiatan sekitar.
GEDUNG RISET DAN EDUKASI TANAMAN HORTIKULTURA TEMA: ARSITEKTUR METAFORA Abdul Wahab Asya’ Roni; Gatot Adi Susilo; Gaguk Sukowiyono
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 01 (2020): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung riset dan edukasi tanaman hortikultura sebagai sarana informasi dan pendidikan bagi masyarakat yang bergerak di bidang pertanian seiring dengan perkembangan ekonomi pertanian kota batu. Sektor pertanian tetap menjadi sektor utama dalam rangka pengembangan Kota Batu sebagai Kota Wisata. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk Kota Batu masih menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Tak terkecuali pengadaan akan gedung riset dan edukasi yang juga memiliki kegiatan pendidikan yang cukup aktif. Adapun pendekatan- pendekatan guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan perkembangan pertanian pada saat ini ialah mencoba menangkap dan merespon isu sosial yang terjadi pada masyarakat serta perkembangan teknologi pada perkembangan pertanian hortikultur saat ini. Sehingga pada perancangan gedung riset dan edukasi tanaman hortikultura ini dilakukan dengan pendekatan arsitektur metafora analogi dimana akan ada penerapan unsur analogi dari ide bentuk yang di buat agar desain bangunan dapat berfungsi dengan baik sehingga bangunan dapat dirancang lebih fungsional dan efisien.
PUSAT KULINER DI KOTA MALANG TEMA: ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR Carry Umi Zaindriminati; Gaguk Sukowiyono; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 01 (2020): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang terdiri dari beribu-ribu pulau, selain itu Indonesia juga dikenal sebagai Negara yang memiliki budaya yang beraneka ragam salah satunya budaya kuliner tiap daerah yang harus dilestarikan. Hal ini membuat para wisatawan datang ke suatu daerah tidak sekedar ingin menikmati keindahan alam, tetapi juga ingin menikmati kuliner khas maupun beragam kuliner yang ada di daerah tersebut. Untuk itu pusat kuliner ini dapat dikatakan sebagai salah satu wadah dalam mendukung wisata yang ada khususnya di Kota Malang, karena mempermudah masyarakat maupun para wisatawan yang datang untuk menikmati berbagai macam kuliner yang ada di Kota Malang dalam satu tempat yang sama sehingga lebih mengefisien waktu. Selain itu pusat kuliner ini juga dapat dijadikan ruang publik untuk berinteraksi sosial, baik antar pengunjung maupun para penjual. Melihat banyaknya keunikan yang dimiliki diharapkan pusat kuliner ini dapat menjadi salah satu ikon wisata Kota Malang dan memberikan kesan positif terhadap masyarakat.
PERPUSTAKAAN UMUM DI KOTA MANOKWARI TEMA: ARSITEKTUR METAFORA Sakinah Fitraini Samiun; Breeze Maringka; Gaguk Sukowiyono
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 01 (2020): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perpustakaan Umum merupakan sarana pembelajaran dan sarana pengetahuan atau informasi yang diperuntukan melayani masyarakat tanpa membeda-bedakan. Keberadaan perpustakaan dibuat untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pengetahuan maupun informasi. Namun sebagian masyarakat menganggap bahwa citra perpustakaan masa kini di anggap sebagai tempat yang membosankan. Hal ini dikarenakan perpustakaan di anggap sebagai tempat kegiatan yang kaku, formal, membosankan dan hanya ditunjukan untuk kalangan tertentu. Untuk itu tantangan utama bagi perpustakaan umum pada saat ini adalah dalam upaya menarik minat masyarakat untuk berkunjung dan mengakses informasi melalui perpustakaan. Salah satu upaya membangun citra perpustakaan umum masa kini dapat diwujudkan antara lain melalui desain tata ruang yang tepat. Di Kabupaten Manokwari terdapat sebuah perpustakaan umum, namun fasilitas-fasilitas yang ada di dalamnya belum memadai dan penataan ruangan di dalam perpustakaan tersebut terkesan kaku dan formal. Hal ini yang menyebabkan sebagian masyarakat juga tidak nyaman jika berlama-lama di dalam perpustakaan. Dalam mendesain sebuah perpustakaan umum yang menjadi pemikiran utama adalah mengamati secara langsung aktivitas di dalam perpustakaan, dan mencari tahu bagaimana karakter setiap masyarakat jika berada di dalam perpustakaan dari segi kenyamanan. Seperti sebagian pengguna perpustakaan nyaman jika membaca di dalam ruangan maupun luar ruangan, dan sebagian pengguna perpustakaan nyaman jika membaca dengan suasana tenang baik individu maupun kelompok. Dengan latar belakang ini, muncul suatu ide untuk mendesain Perpustakaan Umum di Kota Manokwari yang lebih menarik dengan memberikan berbagai aspek kenyamanan bagi pengguna dalam penataan ruang perpustakaan umum sebagai sebuah lingkungan yang menyenangkan, mewadahi beragam kegiatan dalam perpustakaan, dan juga merancang bangunan perpustakaan yang dapat menarik perhatian masyarakat.
PUSAT TENUN BIMA TEMA: NEO VERNAKULAR Titin Uswatun Hasanah; Gaguk Sukowiyono; Sri Winarni
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 01 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia memiliki beragam budaya dan seni kriya, salah satunya adalah kain tenun yang tersebar keseluruh Nusantara. Setiap daerah memiliki kain tenun khasnya sendiri, termasuk Bima, Nusa Tenggara Barat. Isu-isu yang ada di wilayah Bima menjadi latar belakang dari perancangan Pusat Tenun Bima, antara lain Bima memiliki kain tenun yang erat dengan keseharian dan sejarah Bima; kegemaran generasi muda untuk melestarikan tenun Bima menurun; terdapat sentra tenun tertua Bima yang berada di Kampung Cempaka Indah Raba dengan pengetahuan dan strategi pemasaran yang rendah; serta sebagai kawasan budaya, kawasan Raba di Kota Bima belum memiliki space khusus untuk mewadahi potensi aktivitas menenun secara keseluruhan. Adapun permasalahan perancangannya adalah bagaimana menyediakan Pusat Tenun Bima sebagai sarana produksi, edukasi, promosi, dan pemasaran yang menjadi satu kesatuan dengan lingkungan dan potensi sosialkultural berupa tenun dengan mengintegrasikan tema neo vernakular yang berorientasi pada budaya setempat. Tujuan perancangannya adalah merancang Pusat Tenun Bima sebagai sarana produksi, edukasi, promosi, dan pemasaran yang menjadi satu kesatuan dengan lingkungan dan potensi sosialkultural berupa tenun dengan mengintegrasikan tema neo vernakular yang berorientasi pada budaya setempat dengan memperhatikan kondisi dan situasa masa sekarang. Pusat Tenun Bima ini sebagai wujud pelestarian dan mendukung potensi tenun Bima sebagai salah satu tujuan wisata budaya dengan menyediakan fasilitas menenun yang nyaman dan memadai.
Co-Authors Abdul Wahab Asya’ Roni Adhi Widyarthara Agha Primatio Agnes Claretta Diputra Agnestri Tesalonika Agung Setya Wahyudi Alfy Oktavia Aliza Alga Lintang Pratama Amar Rizqi Afdholy Andi Muh Bahrul Ulum Aaz Andika Yuniawan Yusuf1 Andrya Putra Pratama Aqilah Berliana Triciandita Ardelia Benedicta Adji Arief Setiyawan Aryuanto Soetedjo Bagas Reyvaldy Nurwahid Bagus Septian Wibisono Bambang Joko Wiji Utomo Bambang Wiji Utomo Bayu Teguh Ujianto Breeze Maringka Budi Fathony Bunga Syafirah S. A. N Carry Umi Zaindriminati Daim Triwahyono Debby Debby Debby Budi Susanti Denya Solehma Deodato Zolla Vidal Do Carmo Da Silva Devon Sanggrama Aradea Dhaifah Hauradita Dian Khusnul Khatima Didiek Suharjanto Dimas Iqbal Syehan Pratama Dina Silvi Sakinah Eko Debby Prasustiawan Erwin Sanjaya F. Yudi Limpraptono Fachrizal Hendro Prasodjo Fida Dina Amaliah Fikri, Mohammad Alfa Zaidanil Firda Syam Dwi Arini Friska Bella Bunga Setyowati Putri Pamikat Gatot Adi Susilo Ghoustanjiwani Adi Putra Hadi Prastiawan Hamka Hanifa Imania Azmi Hanna Cynthia Febriandi Hery Setyobudiarso I Putu Herry Bayu Pratama IM. Hambali Imam Darma Aji Irrine Budi Sulistiawati Jarot Wahyono Ken Ade Tamarully Komang Ayu Laksmi Harshinta Sari Komang Yudha Tri Atmaja Lalu Mulyadi Linda Setyowati M. Abdul Kohar Maria Istiqoma Maringka, Breeze A. S. Mega Putri Lailiyah Mentari Akbarani Midarasta Kuswinda Mochammad Choirur Rozikin Mochammad Saiful Azhar Moh Rikzan Wagianto Mohammad Delvi Saputra Mohammad Erfan Muhammad Al Fatih Abubakar Muhammad Putra Muljanto, Widodo Pudji Nabih Ahmad Faiz Osa Cevina Andaru Prayu Victor Hurulean Putri Herlia Pramitasari Putri Safira Nur Andini Rania Cyrilla Dwiputri Redi Sigit Febrianto Renaldy Putera Liano Ricky Yoga Pratama Rizky Iman Maulana Rolando Sakinah Fitraini Samiun Satria Aditya Perkasa Satria Wardiman Seftyan Hadi Susilo Shella Rafsanjani Solly Aryza Sri Winarni Suryo Tri Harjanto Susanti, Debby Budi Syauqi Maulana Fathoni Titin Uswatun Hasanah Tri Handoko Virginia Hayatinnufus Yacobus Adnan Sukamto Maay Yohanes Andrian Eka Prasetya Hendra Putra Yoshi Lusiana Sari Yugo Adi S Zaky Gianeda Putra Panjalu Zulfan Maulidi Dwi Bagus Zulfani , Dyah Erika Mining Aurora Zulhija Nur Bimantara