Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Hubungan Nafsu Makan dengan Status Gizi Balita Sitti Khadijah; Dheska Arthyka Palifiana; Tia Amestiasih; Stevany Stevy
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol. 6 No. 1 (2024): Membangun Ekosistem AI di Bidang Kesehatan, Ekonomi, dan Humaniora: Peluang dan
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balita sebagai kelompok usia rentan terhadap masalah gizi, dikarenakan mengalami percepatanpertumbuhan dan perkembangan. Salah satu permasalahan gizi pada balita adalah gangguan nafsumakan. Nafsu makan balita yang berkurang dan berlangsung lama akan berpengaruh pada status gizi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nafsu makan dengan statu gizi balita. Desainpenelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah balita diDusun Jenengan Maguwoharjo sejumlah 29 balita. Teknik sampling yang digunakan adalahpurposive sampling. Status gizi balita ditentukan dengan parameter BB/U dan PB/U atau TB/U. Datadianalisis univariat (karakteristik dan status gizi balita) dan bivariat menggunakan uji Kendall tau.Hasil analisis data mayoritas jenis kelamin laki-laki (54,2%), umur kategori >36-48 bulan dan >48-60 bulan sama (29,2%), berat badan lahir normal (79,2%), pendidikan ayah menengah (66,7%) danpendidikan ibu juga menengah (58,3%). Berdasarkan indeks antropometri BB/U, balita memilikinafsu makan tidak baik dan status gizi kurang sejumlah 3 balita (12,5%), balita memiliki nafsu makanbaik dan status gizi lebih sejumlah 2 balita (8,33%). Nilai sig 0,314 > dari 0,05. Berdasarkan indeksantropometri PB/U atau TB/U, balita memiliki nafsu makan tidak baik dan pendek sejumlah 3 balita(12,5%), balita memiliki nafsu makan baik dan tinggi sejumlah 2 balita (8,33%). Nilai sig 0,016 <dari 0,05. Kesimpulannya tidak ada hubungan nafsu makan dengan status gizi balita berdasarkanindeks antropometri BB/U dan ada hubungan nafsu makan dengan status gizi balita berdasarkanindeks antropometri PB/U atau TB/U.
Pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap status gizi balita: The impact of supplementary feeding on toddler nutritional status Khadijah, Sitti; Palifiana, Dheska Arthyka; Amestiasih, Tia; Stevy, Stevany
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 11 No. 2 (2025): JiKep | Juni 2025
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v11i2.2344

Abstract

Stunting dapat dicegah dengan berbagai upaya seperti kegiatan Posyandu melalui penimbangan dan pengukuran, skrining ibu hamil, pemberian tablet tambah darah dan memberikan makanan tambahan pada balita. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap status gizi balita. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pre-experimental design dengan pendekatan one group pre post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah balita yang mengikuti posyandu balita di Dusun Jenengan Maguwoharjo sejumlah 29  balita. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data diawali dengan pembagian kuesioner untuk mengetahui karakteristik balita, kemudian menilai status gizi melalui hasil dokumentasi  di buku KIA sebagai pre test. Setelah itu dilanjutkan dengan intervensi penyelenggaraan kegiatan PMT. Kemudian dalam jangka waktu 3 bulan melakukan penilaian status gizi sebagai post test. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon untuk membandingkan status gizi balita. Karakteristik responden mayoritas adalah berjenis kelamin laki-laki, berat badan lahir normal, panjang badan lahir normal dan riwayat menyusu secara ASI eksklusif. Status gizi balita berdasarkan indeks antropometri BB/U sebelum perlakuan dan setelah tidak ada peruahan signifikan. Status gizi balita berdasarkan indeks antropometri PB/U sebelum perlakuan dan setelah perlakuan tidak ada perubahan signifikan secara statistik.
FORMULATION OF PEPPERMINT ESSENTIAL OIL AROMATHERAPY PREPARATIONS: A PRELIMINARY STUDY ON THE ORGANOLEPTIC Amestiasih, Tia; Rizqi, Januar; Pramono, Cahyo; Widayati, Ririn Wahyu; Lintang, Dhea Cahya
Media Informasi Vol. 21 No. 02 (2025): June
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/mijournal.v21i02.782

Abstract

Background: Peppermint oil has a distinctive refreshing aroma as well as analgesic, antispasmodic, and calming effects, making it suitable for use in aromatherapy. This study aims to develop formulations and evaluate the organoleptic properties of peppermint essential oil-based aromatherapy preparations, which are known to have therapeutic benefits in reducing stress, increasing alertness, and providing a relaxing effect. Method: The research method used a laboratory experimental approach with two formulations of different concentrations of peppermint essential oil, menthol, and olive oil. Organoleptic tests involved visual observation of shape, color, aroma, and sensation on the skin, along with pH measurements and preference tests on 40 respondents. Results: The results showed differences in organoleptic properties between the two formulations. The first formula was brown in color with a strong aroma, while the second formula was yellowish brown with a more fragrant and softer aroma, which was preferred by respondents. Both formulations gave a warm sensation on the skin, while pH measurements showed a range between 5 and 6, which is safe for the skin as per the pH standard of topical products (4.5-6.5). In the favorability test, the second formulation received higher preference from respondents, especially in terms of aroma and feel on the skin. Conclusion: this peppermint oil based aromatherapy formulation showed positive results in organoleptic aspects and pH safety, so it has the potential as a natural aromatherapy product that can be well received by consumers. This research opens up opportunities for further development regarding the stability and therapeutic potential of essential oil combinations in aromatherapy.