Batik merupakan warisan budaya takbenda Indonesia yang memiliki nilai estetika, historis, dan filosofis yang mendalam. Namun, arus globalisasi telah menghadirkan tantangan besar terhadap pelestariannya, terutama di kalangan diaspora Jawa yang hidup jauh dari akar budayanya. Studi ini melaporkan sebuah program partisipatif berbasis komunitas yang bertujuan memberdayakan generasi muda diaspora Jawa di Keraton Mbah Anang, Muar–Johor Bahru, Malaysia, melalui lokakarya pembuatan batik. Program ini melibatkan peserta berusia 10–20 tahun yang mengikuti serangkaian kegiatan, termasuk orientasi budaya dan pelatihan langsung teknik batik tulis tradisional. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan teknis serta tumbuhnya kesadaran budaya di kalangan peserta. Selain itu, program ini memperkuat ikatan sosial dalam komunitas diaspora. Temuan ini menunjukkan bahwa pelatihan batik tidak hanya menjadi media pelestarian warisan budaya, tetapi juga pendekatan adaptif dan pemberdayaan bagi komunitas diaspora dalam menghadapi tantangan generasi dan konteks sosial. Keberhasilan inisiatif ini menegaskan pentingnya program pendidikan budaya yang berkelanjutan dan responsif untuk menjamin keberlangsungan tradisi Jawa di luar negeri.