Claim Missing Document
Check
Articles

Implementasi Kebijakan Pendidikan Umum dan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Nanggala, Agil; Sundawa, Dadang
Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8, No 3 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um019v8i3p283-293

Abstract

This study aims to analyze the implementation of general education and character policies in universities and the urgency of establishing general education and character study programs for universities. This study uses a qualitative approach with literature study techniques. The implementation of general education and character policies in higher education can be carried out by the technical implementation unit of compulsory curriculum courses and carried out in the form of study programs that specifically overshadow general education and character. The urgency of establishing a general education and character study program for universities is related to strengthening the superior character of students as well as strengthening institutional identity, especially for educational institutions of education personnel that have the status of state universities as legal entities.
KONSTRUKSI CIVIC CAMPAIGN UNTUK KESETARAAN DIFABEL BERBASIS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI Nanggala, Agil; Suryadi, Karim
Jurnal Paris Langkis Vol 4 No 1 (2023): Edisi Agustus 2023
Publisher : PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/paris.v4i1.12579

Abstract

Riset ini dilakukan untuk merampungkan konstruksi civic campaign untuk kesetaraan difabel berbasis pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi. Riset ini dilakukan berbasis pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur, analisis data yaitu, reduksi, display, dan verifikasi. Hasil riset yaitu, pembelajaran PKn di perguruan tinggi adalah wahana strategis mewujudkan kesetaraan kaum difabel, karena, PKn selaku civic education memuat visi, siasat juga praktik dalam memberi pemahaman komprehensif tentang urgensi kesetaraan difabel, potensi dan keunggulan difabel, serta pentingnya civic campaign untuk kesetaraan difabel, mengingat selaku bagian integral dari warga negara Indonesia, selanjutnya PKn selaku citizenship education, menjadi aksi nyata, integratif, juga kolaboratif berbasis pentahelix untuk mengatasi diskriminasi difabel. Kesimpulan yaitu, konstruksi civic campaign untuk kesetaraan difabel berbasis pembelajaran PKn di perguruan tinggi, adalah paradigma baru dalam mengatasi diskriminasi difabel yang kompleks, karena inovatif, holistik, partisipatif, integratif, dan kolaboratif, sehingga berbasis PKn atau integrative, tidak sebatas kebijakan atau top down, maupun sebatas gerakan moral sosial warga negara atau bottom up, dengan model implementasi, yaitu, 1) relevansi landasan teoretis, 2) pembagian tugas kerja, 3) validasi dosen pembimbing, 4) penjajakan pentahelix, 5) praktik civic campaign untuk kesetaraan difabel, dan 6) sosialisasi masif.
Model Pendidikan Kewarganegaraan Global di Sekolah Dasar Berbasis Multikulturalisme sebagai Praktik Pembangunan Berkelanjutan di Bidang Kemanusiaan Rahmadiyani, Alya; Rahmawati, Ayu; Fahmi Idris, Aceng; Nanggala, Agil
Abdi Pandawa: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Pengabdian untuk Peningkatan Pemahaman Masyarakat
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/ap.v4i2.4835

Abstract

Pendidikan Kewarganegaraan Global di Sekolah Dasar merupakan ilmu yang membentuk peserta didik menjadi warga global yang kompeten, dengan mengembangkan dimensi kompetensi global seperti pengetahuan, keterampilan dan karakter. Penyelenggaraan pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar perlu menanamkan pendidikan Kewarganegaraan Global yang berbasis multikulturalisme agar mampu mempertahankan eksistensi PKN di tanah global dan membantu mengoptimalkan proses pembangunan berkelanjutan di bidang kemanusiaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model pendidikan kewarganegaraan global berbasis multikulturalisme di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur dari berbagai sumber seperti jurnal ilmiah, artikel dan sumber lain yang relevan dengan topik penelitian. Peneliti melakukan analisis, refleksi dan finalisasi mengenai model Global Civics berbasis Multikulturalisme sebagai Praktik Pembangunan Berkelanjutan di Bidang Kemanusiaan. Data yang diperoleh dinarasikan dan dideskripsikan untuk memperoleh hasil yang komprehensif. Data menunjukkan ada lima tahapan yang terdiri dari relevansi, realisasi, inti, refleksi dan sosialisasi masif. Tahapan ini dilakukan sebagai penerapan model Pendidikan Kewarganegaraan global di sekolah dasar sebagai praktik pembangunan berkelanjutan di bidang kemanusiaan.
Pengembangan Model Desa Binaan Educulturetainment Berbasis Kolaborasi Pentahelix untuk Memperkuat Civic Empowerment di Ciwidey Aljamaliah, Syifa Nailul Muna; Nanggala, Agil; Yuniarti, Yeni; Dewi, Dinie Anggraeni; Rachmania, Setyaningsih; Mulyati, Tita; Rahmadiyani, Alya; Rahmawati, Ayu; Adriansyah, Muhammad Irfan; Mulyani, Tresna Sri; Wahyuningsih, Yona
Jurnal SOLMA Vol. 13 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v13i3.16183

Abstract

Pendahuluan: Spirit gotong royong harus menjadi basis moral dalam memberdayakan masyarakat secara kolaboratif. Studi ini bertujuan untuk mengintegrasikan konsep edukasi, culture, dan entertainment lalu melibatkan lintas sektor secara pentahelix. Metode: Model desa binaan educulturetainment berbasis kolaborasi pentahelix. Hasil: implementasi model desa binaan educulturetainment berhasil menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, termasuk peningkatan kualitas hidup dan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan komunitas. Kesimpulan: Kegiatan ini mengintegrasikan edukasi, budaya, dan hiburan untuk memberdayakan masyarakat desa melalui pengembangan SDM, pemanfaatan kearifan lokal, dan teknologi digital. Kolaborasi pentahelix (pemerintah, akademisi, masyarakat, bisnis, media) mencerminkan gotong royong berbasis Pancasila, diterapkan melalui komunikasi persuasif, praktik, dan kampanye masif.
PEMBERDAYAAN PARIWISATA JEPANG SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF DALAM MENGATASI STAGNASI EKONOMI AKIBAT AGEING POPULATION Risda, Dianni; Nanggala, Agil
Abdi Pandawa: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Strategi Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Menuju Era Pasca Pandemi
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jepang mengalami staganasi ekonomi akibat ageing population, walau Pemerintah Jepang sudah menerapkan kebijakan perekrutan tenaga kerja asing produktif serta terampil, tetapi hanya sebatas mempertahankan predikat Jepang sebagai kekuatan ekonomi ke-3 di dunia, belum mampu membawa Jepang kembali posisi ekonomi terkuat ke-2 di dunia, yang terakhir diperoleh pada 2009. Maka riset ini bertujuan untuk memberikan informasi argumentatif, mengenai pentingnya memberdayakan pariwisata Jepang, sebagai solusi alternatif dan strategis untuk mengatasi stagnasi ekonomi Jepang, karena berkontribusi positif pada PDB Jepang. Riset ini berbasis kualitatif, dengan metode studi literatur, analisis data pada riset ini, yaitu, reduksi, display, lalu verifikasi, atau penarikan kesimpulan. Hasil riset yaitu, pemberdayaan pariwisata Jepang, direalisasikan dengan mengoptimalkan: 1) lingkungan hidup, 2) keterbukaan masyarakat, dan 3) kuliner, tren meningkatnya wisatawan asing dari Indonesia dan ASEAN, membuat Jepang mewujudkan konsep pariwisata halal dan berbasis pembangunan berkelanjutan, tetapi hasilnya tidak instan, terlebih ketika Pandemi Covid-19 mewabah secara masif, tentu berdampak pada tidak optimalnya sektor pariwisata untuk memajukan ekonomi Jepang, tentu persoalan itu mulai bisa diatasi, sehingga pemberdayaan pariwisata Jepang kembali bisa diandalkan untuk mengatasi stagnasi ekonomi Jepang.
ANALISIS IMPLEMENTASI PROFIL PELAJAR PANCASILA DI SEKOLAH INDONESIA KUALA LUMPUR (SIKL) DALAM MEMPERKUAT KARAKTER BERKEBHINEKAAN GLOBAL PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR Nanggala, Agil; Dewi, Dinie Anggraeni; Aljamaliah, Syifa Nailul Muna
Abdi Pandawa: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Kegiatan Pengabdian untuk Masyarakat
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/ap.v4i1.4130

Abstract

Riset ini berupaya untuk menganalisis realisasi Profil Pelajar Pancasila pada sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) dalam memperkuat karakter berkebhinekaan global peserta didik sekolah dasar, untuk menelaah kelebihan dan kekurangan, untuk dievaluasi, agar menjadi percontohan holistik dalam implementasi Profil Pelajar Pancasila, khususnya karakter Berkebhinekaan Global. Penelitian ini dirampungkan berbasiskan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif, analisis data, yaitu, reduksi, display, dan verifikasi. Hasil penelitian, yaitu, eksistensi Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), memiliki manfaat positif untuk menjadi percontohan dalam implementasi Profil Pelajar Pancasila, khususnya karakter Berkebhinekaan Global, karena representatif, termasuk peserta didiknya bersifat multikultur, praktik pembelajarannya tidak hanya teoretis, tetapi juga praktis, dengan prinsip student centered learning, project based learning, dan berbasis keteladanan pendidik. Kesimpulan riser yaitu, Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), telah memandang penting tentang realisasi Kurikulum Merdeka 2022, yang mengakomodir Profil Pelajar Pancasila, khususnya karakter Berkebhinekaan Glonal, dengan terintegasi pada setiap mata pelajaran, baik secara tersurat, maupun terserat, dengan model project based learning dan dukungan kebijakan pengelola sekolah, kedua, hambatan, terdapat pada upaya mewujudkan program yang berkelanjutan, mengingat program tersebut bersifat baru, maka perlu adaptasi dan evaluasi yang diperbaiki juga diperbaharui setiap tahunnya.
MODEL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN GLOBAL DI SEKOLAH DASAR BERBASIS MULTIKULTURALISME SEBAGAI PRAKTIK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI BIDANG KEMANUSIAAN Rahmadiyani, Alya; Rahmawati, Ayu; Fahmi Idris, Aceng; Nanggala, Agil
Abdi Pandawa: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Pengabdian untuk Peningkatan Pemahaman Masyarakat
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/ap.v4i2.4835

Abstract

Pendidikan Kewarganegaraan Global di Sekolah Dasar merupakan ilmu yang membentuk peserta didik menjadi warga global yang kompeten, dengan mengembangkan dimensi kompetensi global seperti pengetahuan, keterampilan dan karakter. Penyelenggaraan pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar perlu menanamkan pendidikan Kewarganegaraan Global yang berbasis multikulturalisme agar mampu mempertahankan eksistensi PKN di tanah global dan membantu mengoptimalkan proses pembangunan berkelanjutan di bidang kemanusiaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model pendidikan kewarganegaraan global berbasis multikulturalisme di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur dari berbagai sumber seperti jurnal ilmiah, artikel dan sumber lain yang relevan dengan topik penelitian. Peneliti melakukan analisis, refleksi dan finalisasi mengenai model Global Civics berbasis Multikulturalisme sebagai Praktik Pembangunan Berkelanjutan di Bidang Kemanusiaan. Data yang diperoleh dinarasikan dan dideskripsikan untuk memperoleh hasil yang komprehensif. Data menunjukkan ada lima tahapan yang terdiri dari relevansi, realisasi, inti, refleksi dan sosialisasi masif. Tahapan ini dilakukan sebagai penerapan model Pendidikan Kewarganegaraan global di sekolah dasar sebagai praktik pembangunan berkelanjutan di bidang kemanusiaan.
Model Pembudayaan Pancasila Berbasis Kolaborasi Pentahelix untuk Membangun Generasi Muda Indonesia yang Pancasilais Nanggala, Agil
Pancasila: Jurnal Keindonesiaan Vol. 3 No. 2 (2023): VOLUME 3 ISSUE 2, OCTOBER 2023
Publisher : Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52738/pjk.v3i2.166

Abstract

Pembudayaan Pancasila pada generasi muda Indonesia, adalah orientasi, strategi, juga upaya pembentukan karakter warga negara yang Pancasilais, terlebih Pancasila selaku ideologi, landasan filsafat dan dasar hukum, maka perlu dirampungkan untuk menjadi model ilmiah, supaya inklusif, kolaboratif juga berkelanjutan, demi puncak peradaban Indonesia. Penelitian ini dilakukan berbasis pendekatan kualitatif, dengan metode grounded theory, analisis data, yaitu, reduksi, display, dan verifikasi, hasil penelitian yaitu, pertama, model pembudayaan Pancasila berbasis kolaborasi pentahelix pada generasi muda, bersifat substantif, representatif juga holistik, karena melibatkan seluruh pihak, yaitu, pemerintah, akademisi, komunitas atau masyarakat, swasta, juga media, maka bermakna juga berdampak nyata bagi pembangunan karakter Pancasilais generasi muda Indonesia, kedua, model pembudayaan Pancasila berbasis pentahelix, bersifat inklusif, kontekstual juga berkelanjutan, karena tidak hanya dilakukan secara kulikuler, tetapi juga sosio-kultural, tahapan realisasinya adalah: 1) perampungan konstruksi berpikir ilmiah, 2) finalisasi kolaborasi program, 3) implementasi program, 4) peneguhan komitmen dan konsistensi, 5) evaluasi dan tindak lanjut, juga 6) sosialisasi masif. Kesimpulan riset, yaitu, model pembudayaan pancasila berbasis kolaborasi pentahelix untuk membangun generasi muda Indonesia yang Pancasilais, begitu relevan direalisasikan pada era modern, karena praktik yang bersifat inovatif inklusif juga berkelanjutan, untuk memantik atensi generasi muda dalam membudayakan Pancasila, selaku representasi warga negara religius, humanis, juga berdaya, atau generator citizens.
Transformative Citizenship Education: Strengthening Civic Engagement to Empower People with Disabilities Nanggala, Agil; Suryadi, Karim; Darmawan, Cecep; Saepudin, Epin
JISPO Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 15 No. 1 (2025): JISPO Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Faculty of SociaI and Political Sciences (FISIP), Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jispo.v15i1.45598

Abstract

Disability in Indonesia and globally remains closely associated with systemic discrimination, as legal protections alone have not been sufficient to dismantle stigma rooted in ableism, isolation, and exclusion. Citizenship education, when integrated with disability studies, offers a constructive framework for promoting inclusivity and civic participation in line with the social model of disability, which challenges the medical and charity models that perpetuate marginalization. This study aims to analyse how disability studies can be integrated into non-formal citizenship education to strengthen civic engagement that empowers people with disabilities and reflects transformative citizenship and civic empowerment. This research used a qualitative descriptive method with purposive and snowball sampling. Data were collected through interviews and observations with people with disabilities and their families, philanthropic communities, election officials, disability service units in higher education, and experts in citizenship education, health, public policy, and Pancasila studies. The findings show that empowerment initiatives—such as philanthropic programs, service learning, and inclusive election practices—are present but remain fragmented, ceremonial, and constrained by weak inter-sectoral collaboration. Nonetheless, the integration of service learning and pentahelix collaboration strengthens civic competence, youth leadership, and inclusive participation in communities. This study concludes that Indonesia’s Pancasila citizenship model provides a strong normative foundation for embedding disability empowerment in citizenship education. Its contribution lies in expanding citizenship education theory through disability perspectives while offering practical strategies for cross-sectoral collaboration. The implication is the need for sustainable policies and civic practices to transform legal guarantees into inclusive social justice.  Disabilitas di Indonesia maupun global masih terkait dengan diskriminasi sistemik, karena perlindungan hukum belum cukup untuk menghapus stigma yang berakar pada ableisme, isolasi, dan eksklusi. Pendidikan kewarganegaraan yang terintegrasi dengan kajian disabilitas menawarkan kerangka untuk memperkuat inklusivitas dan partisipasi kewargaan sesuai model sosial disabilitas, yang menolak model medis dan amal yang sering melanggengkan marginalisasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana kajian disabilitas dapat diintegrasikan ke dalam pendidikan kewarganegaraan non-formal untuk memperkuat keterlibatan kewargaan yang memberdayakan penyandang disabilitas serta merefleksikan kewargaan transformatif. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik purposive dan snowball sampling. Data diperoleh melalui wawancara dan observasi terhadap penyandang disabilitas dan keluarga, komunitas filantropi, penyelenggara pemilu, unit layanan disabilitas di perguruan tinggi, serta para ahli pendidikan kewarganegaraan, kesehatan, kebijakan publik, dan Pancasila. Hasil menunjukkan bahwa inisiatif pemberdayaan—seperti program filantropi, service learning, dan praktik pemilu inklusif—sudah ada, namun masih terfragmentasi, seremonial, dan terkendala lemahnya kolaborasi lintas sektor. Meski demikian, integrasi service learning dan kolaborasi pentahelix terbukti memperkuat kompetensi kewargaan, kepemimpinan pemuda, dan partisipasi inklusif di masyarakat. Kesimpulannya, model kewarganegaraan Pancasila memberi dasar normatif kuat untuk mengintegrasikan pemberdayaan disabilitas dalam pendidikan kewarganegaraan. Kontribusi penelitian ini adalah memperluas teori pendidikan kewarganegaraan melalui perspektif disabilitas serta menawarkan strategi praktis kolaborasi lintas sektor. Implikasinya, diperlukan kebijakan berkelanjutan dan praktik kewargaan kolaboratif untuk mewujudkan keadilan sosial yang inklusif.