Winarti, Murdiyah
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

What Is and How to Improve the Local History Material in History Learning Winarti, Murdiyah
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 13, No 2 (2012): Local History in History Learning
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.953 KB) | DOI: 10.17509/historia.v13i2.6212

Abstract

The simple formula used to explain the local history in this paper is the history that tells about the dynamis life of a community with its culture in an area, a certain regionality. In the “locality” perspective of location or geography aspect which include the village, city, region, and province and its variety, Indonesia would have many of it. However, the local history has a strategic role while providing a wide possibility in improving the national history writing. In term of theme, the posibility for the local hidtory materials writing and develoment is interesting and open. However, there is a challenge, which is the limitation in gaining the historical resources, particularly the written one. Therefore, the local history material development in Indonesia relies on the oral tradition and oral history.
Mengembangkan Nilai Nasionalisme, Patriotisme, dan Toleransi Melalui Enrichment dalam Pembelajaran Sejarah tentang Peranan Yogyakarta Selama Revolusi Kemerdekaan Winarti, Murdiyah
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 1, No 1 (2017): Pembelajaran Sejarah lokal
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.921 KB) | DOI: 10.17509/historia.v1i1.7004

Abstract

Kemerdekaan yang diproklamasikan sejak Agustus 1945 merupakan modal bagi bangsa Indonesia memulai perjuangan untuk mengisi kemerdekaan dengan membangun rakyatnya agar sejahtera dengan menanamkan perasaan persatuan dan kesatuan sebagai bangsa. Sejarah merupakan mata pelajaran yang paling penting, tanpa bermaksud mengesampingkan pelajaran lainnya, untuk melahirkan perasaan kuat tentang itu, menyangkut nilai-nilai nasionalisme, patriotisme, dan toleransi dalam mewujudkan integrasi bangsa. Salah satu topik yang menurut peneliti sangat penting untuk dipelajari oleh generasi muda (siswa), namun tidak banyak disinggung dalam buku pegangan mereka yakni tentang masa revolusi kemerdekaan di Yogyakarta tahun 1945-1950. Peristiwa ini sarat dengan nilai-nilai kehidupan bagi generasi muda untuk mengisi kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya, seperti yang telah ditorehkan oleh generasi sebelumnya.    
Menelusuri Sejarah Lisan di Jawa Barat: Sebuah Langkah Awal dalam Upaya Menyelamatkan Sumber Sejarah Winarti, Murdiyah; Kurniawati, Yeni; Darmawan, Wawan
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 3, No 2 (2020): Pembelajaran Sejarah dan Kearifan Lokal
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.025 KB) | DOI: 10.17509/historia.v3i2.21607

Abstract

Menelusuri sejarah lisan di Jawa Barat ini merupakan hasil penelitian untuk mendapatkan sejumlah informasi tentang pengalaman para saksi dan pelaku sejarah dari berbagai kalangan. Sejarah lisan memiliki arti penting manakala dukumen tertulis sangat terbatas atau tidak ada sama sekali. Ada banyak informasi tentang masa lalu masih tercecer atau lolos dari pencatatan, sementara itu usia hidup dari para narasumber terbatas. Bagaimanapun juga sejarah lisan akan memperkaya: metode penelitian, sumber sejarah (lisan), dan memperkaya penulisan sejarah secara substantif. Dapat dipergunakan sebagai sumber bagi siapapun yang hendak melakukan penelitian sejarah, dan pada umumnya untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Sejarah lisan yang ditangani dengan baik akan memberikan informasi yang tidak terbatas dalam jumlah/ halaman, bahkan sering memunculkan informasi yang belum termuat secara tertulis. Hal inilah yang menjadi kepedulian dan juga merupakan langkah awal bagi Departemen Pendidikan Sejarah UPI untuk melakukan penulisan dan pengumpulan memori kolektif sebagai upaya menyelamatkan sumber sejarah tersebut. Hilangnya sumber sejarah lisan dalam satu generasi merupakan kerugian yang besar dalam penulisan sejarah.
Penerapan Metode Pembelajaran Lucky Day! If You Lucky sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Sejarah Kelas XI IPS 1 Rahmawati, Duni; Winarti, Murdiyah
FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol 12, No 1 (2023): Kearifan Lokal dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia dan APPS (Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/factum.v12i1.25697

Abstract

The research aims to describe applying the Lucky Day learning method, If You Lucky, in learning history. The research uses the Class Action Research method with the Kemmis and Taggart model research design, which consists of planning, implementation, action, observation, and reflection levels. The research results show increased student activity in each cycle after applying the Lucky Day method! If You Lucky in Learning History. The improvement occurred in several indicators, namely exchanging answers between large groups, checking the correctness of answers, and exchanging points. Application of the Lucky Day method! If You Lucky can be an alternative to increase student activity in learning history. Schools can optimize the library as a means of learning for students so that they have many reference sources.
Perkembangan Kesenian Dolalak Tahun 1970-2021: Antara Harapan dan Tantangan Zaman Putri, Mentari Shafa; Winarti, Murdiyah; Yulianti, Iing; Pangestu, Dimas Aldi
FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol 13, No 1 (2024): Media Pembelajaran Digital dalam Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia dan APPS (Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/factum.v13i1.68295

Abstract

Artikel ini berjudul “Perkembangan Kesenian Dolalak Tahun 1970-2021: Antara Harapan dan Tantangan Zaman”. Latar belakang penulisan artikel ini adalah untuk mengkaji secara lebih lanjut bagaimana kesenian Dolalak sebagai kesenian tradisional dapat mempertahankan eksistensinya yang sejalan dengan kehidupan masyarakat di zaman IT. Secara lebih lanjut, tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kondisi kesenian Dolalak di tahun 1970-2021, serta mendeskripsikan peran seniman dan pemerintah dalam melestarian kesenian Dolalak khususnya di lingkup Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan metode historis yang terdiri dari tahapan heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan penelitian ini, penulis berhasil memperoleh beberapa temuan. Pertama, kesenian Dolalak telah mengalami banyak perubahan yang merupakan hasil inovasi dari para seniman sebagai bentuk upaya penyesuaian pada tantangan zaman. Kedua, upaya yang dilakukan tidak terbatas pada pembaruan konsep pertunjukan saja, namun juga mencakup upaya pelestarian dengan menjadikan kesenian Dolalak sebagai brand city Kabupaten Purworejo sekaligus bagian dari paket desa wisata. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian-penelitian berikutnya dengan tema yang sama untuk mengetahui secara lebih lanjut terkait fakta baru yang belum terungkap.
Perkembangan Pendidikan Formal Pada Masa Pemerintahan Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiudin Di Sambas Kalimantan Barat Tahun (1931 – 1943) Tarhan, Raden Muhammad; Winarti, Murdiyah
FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol 12, No 2 (2023): Media Pembelajaran Sejarah berbasis Keterampilan Abad 21
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia dan APPS (Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/factum.v12i2.26957

Abstract

This research aims to find out the Islamic education in the era of Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin in 1931-1943, the influences of the Netherlands on the education in Sambas while the government of Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin in 1931-1943, and the system of education Madrasah Al-Sultaniyah. The method of this research is historical research. The descriptive-analytic research methods include four stages: heuristic, verification, interpretation, and historiography. The results of this research show that Islamic education in the era of Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin is the continuation of the education of Madrasah Al-Sultaniyah with the orientation in the education of religion and development to be Tarbiyatul Islam. Islamic education in Sambas gained influences from the Netherlands, and we can see from Tarbiyatul that Islam included all of the studied from Holland Inlandsche School (HIS) in their curriculum. Modern science, especially the Dutch language in Tarbiyatul Islam, is seen as a tool for gaining significant progress. The formal education system in Sambas through Madrasah Al-Sultaniyah or Tarbiyatul Islam combines Islamic education and Dutch education.
Jawasentris dalam Wacana Buku Teks Sejarah Indonesia Gemilang, Gian Fajar; Darmawan, Wawan; Winarti, Murdiyah
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 7, No 1 (2024): Kritik Sosial dalam Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/historia.v7i1.50815

Abstract

Sukarnya penyampaian materi buku teks Sejarah Indonesia yang menggambarkan Indonesia secara komprehensif memiliki kecenderungan berpusat pada Jawa memberi kesan penekanan peristiwa Jawa yang lebih banyak muncul dalam buku teks. Dari fenomena tersebut penelitian ini kemudian berfokus pada deskripsi jawasentris dalam buku teks Sejarah Indonesia terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan menggunakan jenis penelitian analisis isi kritis metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa jawasentris muncul pada penempatan peristiwa Jawa yang lebih banyak dan menempatkan catatan peristiwa sejarah wilayah lain sebagai pelengkap narasi. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup elemen topik, skema, makna hingga penekanan penulis pada wacana buku teks. Walau demikian dominasi Jawa dalam wacana tidak dapat disebutkan jawasentris karena hampir keseluruhan wacana buku teks telah berupaya mencantumkan wilayah luar Jawa namun dengan deskripsi yang tidak sedetail peristiwa Jawa. Penelitian ini juga memberikan gambaran bahwa peristiwa Jawa memiliki pembahasan lebih luas dibandingkan dengan peristiwa luar Jawa yang dideskripsikan dengan cakupan yang terbatas.
Analisis Kemampuan HOTS Peserta Didik melalui History In Digital Literacy Era Transisi Pandemi Covid-19 di Sekolah Menengah Atas Negeri Darmawan, Wawan; Mulyana, Agus; Winarti, Murdiyah; Pangestu, Dimas Aldi
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 6, No 2 (2023): Pembelajaran Sejarah berbasis Digital
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/historia.v6i2.63255

Abstract

Covid-19 telah membawa dampak yang luar biasa bagi dunia pendidikan, termasuk di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan pembelajaran sejarah berbasis literasi digital dalam sejarah imasa transisi pandemi covid-19 ke new normal serta menganalisis kemampuan HOTS peserta didik melalui literasi digital dalam sejarah di SMA. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan mix method dengan metode sequential exploratory. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes dan dokumnetasi. Subjek penelitian ini adalah peserta didik sejumlah 143 di SMAN 8 Bandung. Teknik analisis data yang digunakan dalam metode kualitatif adalah analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, display data dan kesimpulan. Sementara analisis data kuantitatif menggunakan analisis deskriptif dan independent simple t-test untuk menguji hipotesis. Pembelajaran sejarah selama pandemi covid-19 dan transisi ke keadaan normal pembelajaran menggunakan literasi digital dalam sejarah. Guru mendorong peserta didik, agar peserta didik lebih memahami dan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan, menggunakan sumber-sumber digital seperti jurnal, video, buku online dan artikel online yang kredibel. Penggunaan literasi digital tersebut terlihat dalam tingkat kemampuan HOTS peserta didik pada pembelajaran Sejarah Indonesia yang belum optimal karena tidak terdapat perbedaan tingkat kememapuan OTS peserta didik baik di kelas IPA atau IPS dengan hasil signifikansi 0.821 0.05. Kemampuan  HOTS peserta didik belum optimal juga karena masih berada pada skor MIPA 69.9 dan IPS 69.5. Ketuntatasan dari peserta didik mencapai 67 orang dan 76 belum tuntas. Hal ini disebabkan oleh interaksi guru yang rendah pada masa pandemi covid-19 dan transisi covid-19 serta penggunaan gadget berbasis literasi digital pada peserta didik yang tidak efektif untuk pembelajaran.
From Ekstrem Kanan to Kadrun: A Semantic History of Islamic Stigma in Political Dynamics in Indonesia Winarti, Murdiyah; Fauzi, Wildan Insan; Kusmarni, Yani; Santosa, Ayi Budi; Tarunasena, Tarunasena
Paramita: Historical Studies Journal Vol 34, No 2 (2024): Disaster and Disease in History
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v34i2.45843

Abstract

Abstract: This article tries to analyze several terms that indicate a stigma againsts Islamic politics in Indonesia, such as right-wing extrimist, jihad commando, and kadrun. Kadrun is the newest form to stigmatize Islam in Indonesia, so it is interesting to review. Stigma against Islam can arise due to three main points, namely: the misunderstanding of Islam because of how it was represented according to the Orientalism point of view, the mainstream media framing, and the “terrorist” attack of the Western world. The research uses a historical approach that identifies various terms of stigma against Islam in the archives. Archives regarding the protest in Java in the 20th century were used to identify the stigma attached to Islam at the end of the colonial period. The archives at MUI (Indonesian Council of Ulama) were used to see the relationship between the terms right-hand extremist and jihad commando in the dynamics of relations between Islam during the New Order Era. Content analysis method and Twitter “crawling” data collection techniques were used to describe the kadrun concept. The results of research on the words right-hand extremist, jihad commando, and kadrun put Islam as a political doctrine, which was the opposition to the ruling government. Historical analysis shows that the stigma against political Islam has been a recurring phenomenon since the Dutch East Indies era, which continued to this era and might continue as a vicious cycle of conflict in Indonesia. Abstrak: Artikel ini mencoba menganalisis beberapa istilah yang mengindikasikan adanya stigma terhadap politik Islam di Indonesia, seperti ekstrimis kanan, komando jihad, dan kadrun. Kadrun merupakan bentuk terbaru dari stigma terhadap Islam di Indonesia, sehingga menarik untuk diulas. Stigma terhadap Islam dapat muncul karena tiga hal utama, yaitu: kesalahpahaman terhadap Islam karena direpresentasikan menurut sudut pandang Orientalisme, framing media arus utama, dan serangan “teroris” dari dunia Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan historis yang mengidentifikasi berbagai istilah stigma terhadap Islam dalam arsip. Arsip-arsip mengenai protes di Jawa pada abad ke-20 digunakan untuk mengidentifikasi stigma yang dilekatkan pada Islam pada akhir masa kolonial. Arsip-arsip di MUI (Majelis Ulama Indonesia) digunakan untuk melihat hubungan antara istilah ekstremis kanan dan komando jihad dalam dinamika relasi Islam selama masa Orde Baru. Metode analisis isi dan teknik pengumpulan data “crawling” Twitter digunakan untuk mendeskripsikan konsep kadrun. Hasil penelitian terhadap kata ekstremis kanan, jihad komando, dan kadrun menempatkan Islam sebagai doktrin politik yang menjadi oposisi bagi pemerintah yang berkuasa. Analisis historis menunjukkan bahwa stigma terhadap Islam politik telah menjadi fenomena yang berulang sejak era Hindia Belanda, yang berlanjut hingga era sekarang dan mungkin akan terus berlanjut sebagai lingkaran setan konflik di Indonesia. 
Social Literacy in Social Studies Learning for Junior High School Students in Lahat City Nawalinsi, Nawalinsi; Abdulkarim, Aim; Ruhimat, Mamat; Winarti, Murdiyah
JETL (Journal of Education, Teaching and Learning) Vol 9, No 1 (2024): Volume 9 Number 1 March 2024
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jetl.v9i1.4855

Abstract

Social literacy is a competency that every person needs to master. Social literacy can be developed in social studies subjects in junior high schools so that it can equip students with knowledge, attitudes, and skills to interact with and contribute to their environment. This research aims to describe the level of social literacy achievement of students in social studies. The data collection method was carried out using a questionnaire instrument on Google Forms related to social literacy, totaling 21 items. Data analysis uses descriptive analysis. This research involved the research subjects of junior high school students in the city of Lahat. The number of samples taken was 206. The results of the research show that the social literacy level of junior high school students in Lahat City obtained different percentages: the intellectual skills indicator was 28.94, social skills was 16.33, cooperation skills were obtained on average 11.97, and attitudes and social values were obtained on average. became the indicator that obtained the highest percentage of 30.86. The conclusions of this research show that the social literacy abilities of junior high school students in Lahat City are the lowest on the cooperation skills indicator. The implication of the results of this research is that teachers can find out the social literacy level of their students, so they can design appropriate learning models and increase students' curiosity, so that students' social literacy levels become better.