Articles
ANALISIS PENOKOHAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DANUR :I CAN SEE GHOSTS KARYA RISA SARASWATI EDISI PERTAMA
Asriyani, Wahyu
Sasando Vol 1 No 1 (2018): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pancasakti Tegal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24905/sasando.v1i1.96
Penelitian ini berjudul ?Analisis Penokohan Tokoh Utama Dalam Novel Danur :I Can See Ghosts Karya Risa Saraswati Edisi Pertama?. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan watak dan teknik penokohan yang terdapat dalam novel Danur :I Can See Ghosts karya Risa Saraswati edisi pertama. Sumber data penelitian ini adalah novel Danur :I can see ghosts karya Risa Saraswati edisi pertama. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik studi dokumenter.Hasil penelitian ini merujuk pada watak tokoh. Adapun watak tokoh meliputi : (1) penyayang, (2) mandiri, (3) pendiam, (4) baik, (5) pintar, (6) lucu, (7) dewasa, (8) humoris, dan (9) cengeng.
ANALISIS SEMIOTIK POSTER RAMAH LINGKUNGAN DI KELURAHAN MINTARAGEN KOTA TEGAL
Yulia Prima Sari, Wahyu Asriyani dan
Sasando Vol 3 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pancasakti Tegal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24905/sasando.v3i1.104
This research was conducted to find out the description of the markers that were marked, and the meaning contained in the environmentally friendly poster in the Village of Mintaragen, Tegal City. This research writer uses descriptive method. The theory used in this study is the theory of markers and markers by Saussure, which is then used by Roland Barthes, and the division of other signs. Based on the results of the study, the markers on this eco-friendly poster consisted of all the text and images on the poster that were posted on the announcement wall in the Mintaragen Urban Village, Tegal. Whereas markers are formed from environmental posters created to influence poster readers to preserve the region's environment. The meaning of the denotation on the environmentally friendly poster is the same as the sign found on the poster. Meanwhile the connotation meanings on environmentally friendly posters are very diverse, so the determination of meaning or interpretation depends on the knowledge, experience, background, and even the emotions of the reader.
Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Bahasa Indonesia di SD Negeri Krandon 1 Tegal
Mulyati, Sri;
Sari, Yulia Prima;
Asriyani, Wahyu;
Ridlo, Muhammad Rasyid;
Saputri, Yoandini
AL Maktabah Vol 5, No 1 (2020): JUNI
Publisher : Pusat Perpustakaan IAIN Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29300/mkt.v5i1.3091
Perpustakaan SD Negeri Krandon 1 Tegal sangat aktif dalam memberikan perhatian dan kepedulian terhadap optimalisasi kegiatan pembelajaran di sekolah. Perpustakaan sekolah di SD Negeri Krandon 1 Tegal tersebut sudah cukup baik dalam menunjang pembelajaran Bahasa Indonesia, hal itu dapat dilihat banyaknya peminjaman buku Kesusastraan dan Bahasa Indonesia pada bulan Juli - September.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum empiris dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan sumber data penelitian ini menggunakan teknik “purpossive sampling†dengan subjek yang diteliti adalah siswa kelas 3, 4, 5, dan 6 yang karena cara pikir dan kematangan psikologis mereka sudah lebih baik dalam dengan tujuan untuk menghilangkan kemungkinan terjadinya “kemencengan†(bias). Sedangkan objeknya adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan di perpustakaan dalam rangka pemanfaatan Perpustakaan Sekolah SD Negeri Krandon 1 Tegal sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar terutama mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain mewawancarai para siswa, peneliti juga mewawancarai pihak-pihak internal sekolah, serta mewawancarai ahli/pakar di dunia Bidang Ilmu Pendidikan dan Pakar Ilmu Perpustakaan terkait dengan Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar Bahasa Indonesia.Berdasarkan hasil penelitian serta menganalisis data-data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa perpustakaan di SD Negeri Krandon 1 Tegal sangat baik dalam  menunjang pembelajaran Bahasa Indonesia, dari segi sarana dan prasarana sudah  memenuhi standar perpustakaan  hanya ada beberapa sarana yang kurang lengkap. Referensi buku Bahasa Indonesia di SD Negeri Krandon 1 Tegal juga sangat lengkap sekali sehingga memudahkan peserta didik untuk mengerjakan atau menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Perpustakaan SD Negeri Krandon 1 Tegal sudah cukup baik sebagai sumber belajar, dilihat dari sarana dan prasarana, referensi Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala perpustakaan dan guru Bahasa Indonesia bahwa perpustakaan SD Negeri Krandon 1 Tegal sudah  layak karena sudah memenuhi standar perpustakaan dan dapat menjadi percontohan perpustakaan Sekolah Dasar di seluruh kota Tegal.
ANALISIS PENOKOHAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DANUR :I CAN SEE GHOSTS KARYA RISA SARASWATI EDISI PERTAMA
Wahyu Asriyani
Sasando Vol 1 No 1 (2018): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pancasakti Tegal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24905/sasando.v1i1.96
Penelitian ini berjudul “Analisis Penokohan Tokoh Utama Dalam Novel Danur :I Can See Ghosts Karya Risa Saraswati Edisi Pertama”. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan watak dan teknik penokohan yang terdapat dalam novel Danur :I Can See Ghosts karya Risa Saraswati edisi pertama. Sumber data penelitian ini adalah novel Danur :I can see ghosts karya Risa Saraswati edisi pertama. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik studi dokumenter.Hasil penelitian ini merujuk pada watak tokoh. Adapun watak tokoh meliputi : (1) penyayang, (2) mandiri, (3) pendiam, (4) baik, (5) pintar, (6) lucu, (7) dewasa, (8) humoris, dan (9) cengeng.
Analisis Semiotik Poster Ramah Lingkungan di Kelurahan Mintaragen Kota Tegal
Wahyu Asriyani dan Yulia Prima Sari
Sasando Vol 3 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pancasakti Tegal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24905/sasando.v3i1.104
This research was conducted to find out the description of the markers that were marked, and the meaning contained in the environmentally friendly poster in the Village of Mintaragen, Tegal City. This research writer uses descriptive method. The theory used in this study is the theory of markers and markers by Saussure, which is then used by Roland Barthes, and the division of other signs. Based on the results of the study, the markers on this eco-friendly poster consisted of all the text and images on the poster that were posted on the announcement wall in the Mintaragen Urban Village, Tegal. Whereas markers are formed from environmental posters created to influence poster readers to preserve the region's environment. The meaning of the denotation on the environmentally friendly poster is the same as the sign found on the poster. Meanwhile the connotation meanings on environmentally friendly posters are very diverse, so the determination of meaning or interpretation depends on the knowledge, experience, background, and even the emotions of the reader.
ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA SARKASME PADA KOMENTAR NETIZEN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM
Lyswidia Andriarsih dan Wahyu Asriyani
Sasando Vol 3 No 2 (2020): SASANDO OKTOBER 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pancasakti Tegal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24905/sasando.v3i2.127
This study is to describe the language of netizens when using social media, which mostly uses sarcasm. The benefit is that netizens are wiser in speaking in social media because what they are talking about is not necessarily the truth. This study uses a methodological approach. The methodological approach is divided into two, namely a qualitative approach and a descriptive approach. The qualitative approach is an approach that uses arguments in sentences. The descriptive approach in this study is used to provide an orderly description and one or more dependent variables in a particular group, so that it can find the speaker's intentions either explicitly or implicitly behind his speech. The results of this study are deviations in social media, one of which is due to the form of sarcasm language. Sarcasm language if used not at the right time and place can hurt someone's feelings.
IMPOSITIVE SPEAKING ACTIONS IN THE COLLECTION OF TUNAS KARYA EKO TUNAS SHORT STORIES AND THEIR IMPLICATIONS FOR LEARNING INDONESIAN LANGUAGE IN SMA (A PRAGMATIC STUDY)
Windi Listiyawati;
Afsun Aulia Nirmala;
Wahyu Asriyani
PHILOSOPHICA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol 4, No 2 (2021): December 2021
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35473/po.v4i2.1116
AbstractIt is known that language is an interaction tool that plays an important role in life to convey certain goals and objectives. One needs to understand the basic principles of language and understand the ethics of language politeness in order to avoid conflicts in social life. Language is a differentiator between individuals. Talking about the relationship between language and pragmatics which is a principle in language, namely two branches of linguistics that complement each other in use in everyday life. In everyday life, a person communicates with a speech partner, without realizing it contains a speech act. The purpose of this study is to describe the types of speech acts in the collection of short stories by Eko Tunas and to find out the implications of directive speech acts in the collection of short stories by Eko Tunas for learning Indonesian in high school. This research is descriptive qualitative and uses a qualitative approach. This research procedure consists of 3 stages, namely the pre-research stage, the implementation stage, and the completion stage. The data source is the book collection of short stories Tunas by Eko Tunas. Techniques for providing data are basic reading techniques and advanced note-taking techniques. Presentation of data using informal methods. It can be concluded that there are 30 data in 21 types of short stories consisting of directive speech acts requestives (1 data), directive speech act probobitives (0/none), directive speech act question (23 data), directive speech act requirements (2 data), directive speech acts advisories (4 data), directive speech acts permissive (0/none). This research can be implicated in Indonesian language learning in SMA class XI at KD 3.9 and 4.9 which relates to material about analyzing the building blocks of short stories in a collection of short stories and constructing a short story by paying attention to the elements of building short stories.
PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM BUMI MANUSIA KARYA HANUNG BRAMANTYO DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA
Winda Gunansi;
Khusnul Khotimah;
Wahyu Asriyani
Jurnal Ilmiah SEMANTIKA Vol. 3 No. 01 (2021): Agustus
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes.
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (276.42 KB)
|
DOI: 10.46772/semantika.v3i01.464
Penelitian ini mengkaji pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dalam film Bumi Manusia karya Hanung Bramantyo dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa yang terdapat dalam dialog antar tokoh pada film Bumi Manusia karya Hanung Bramantyo serta mendeskripsikan implikasi hasil penelitian terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Data diidentifikasi berdasarkan teori Leech. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dengan teknik lanjutan teknik catat. Berdasarkan penelitian, terdapat banyak tuturan yang melanggar prinsip kesantunan berbahasa, diantaranya melanggar maksim kebijaksanaan, maksim penerimaan, maksim kemurahan, maksim kerendahan hati, maksim kecocokan, dan maksim kesimpatian. Penelitian ini diimplikasikan terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas XI kurikulum 2013 dalam kompetensi dasar 3.19 dan 4.19 pada materi drama.
Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Bahasa Indonesia di SD Negeri Krandon 1 Tegal
Sri Mulyati;
Yulia Prima Sari;
Wahyu Asriyani;
Muhammad Rasyid Ridlo;
Yoandini Saputri
Al Maktabah : Jurnal Kajian Ilmu dan Perpustakaan Vol 5, No 1 (2020): JUNI
Publisher : Pusat Perpustakaan IAIN Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29300/mkt.v5i1.3091
Perpustakaan SD Negeri Krandon 1 Tegal sangat aktif dalam memberikan perhatian dan kepedulian terhadap optimalisasi kegiatan pembelajaran di sekolah. Perpustakaan sekolah di SD Negeri Krandon 1 Tegal tersebut sudah cukup baik dalam menunjang pembelajaran Bahasa Indonesia, hal itu dapat dilihat banyaknya peminjaman buku Kesusastraan dan Bahasa Indonesia pada bulan Juli - September.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum empiris dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan sumber data penelitian ini menggunakan teknik “purpossive sampling” dengan subjek yang diteliti adalah siswa kelas 3, 4, 5, dan 6 yang karena cara pikir dan kematangan psikologis mereka sudah lebih baik dalam dengan tujuan untuk menghilangkan kemungkinan terjadinya “kemencengan” (bias). Sedangkan objeknya adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan di perpustakaan dalam rangka pemanfaatan Perpustakaan Sekolah SD Negeri Krandon 1 Tegal sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar terutama mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain mewawancarai para siswa, peneliti juga mewawancarai pihak-pihak internal sekolah, serta mewawancarai ahli/pakar di dunia Bidang Ilmu Pendidikan dan Pakar Ilmu Perpustakaan terkait dengan Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar Bahasa Indonesia.Berdasarkan hasil penelitian serta menganalisis data-data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa perpustakaan di SD Negeri Krandon 1 Tegal sangat baik dalam menunjang pembelajaran Bahasa Indonesia, dari segi sarana dan prasarana sudah memenuhi standar perpustakaan hanya ada beberapa sarana yang kurang lengkap. Referensi buku Bahasa Indonesia di SD Negeri Krandon 1 Tegal juga sangat lengkap sekali sehingga memudahkan peserta didik untuk mengerjakan atau menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Perpustakaan SD Negeri Krandon 1 Tegal sudah cukup baik sebagai sumber belajar, dilihat dari sarana dan prasarana, referensi Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala perpustakaan dan guru Bahasa Indonesia bahwa perpustakaan SD Negeri Krandon 1 Tegal sudah layak karena sudah memenuhi standar perpustakaan dan dapat menjadi percontohan perpustakaan Sekolah Dasar di seluruh kota Tegal.
Penggunaan Bahasa Iklan untuk Meningkatkan Penjualan Produk pada Media Sosial Instagram
Wahyu Asriyani;
Ai Djamilatul Wahidah;
Fifit Solihatun
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (297.676 KB)
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.6414
Dampak Era Revolusi Industri yang kini telah memasuki “Society 5.0” tentu memiliki pengaruh pada lini usaha bisnis. Pesatnya perkembangan media sosial (medsos) yang ada turut memengaruhi pada metode penjualan era masa kini. Berbagai medsos yang ada tentunya dapat dijadikan sebagai pintu untuk menjual sesuatu. Salah satu medsos yang dapat digunakan sebagai pintu dagang tersebut ialah Instagram. Berdasarkan rilisan Hootsuite terdapat sekitar 1,4 miliar pengguna Instagram. Kemudian di Indonesia sendiri berdasarkan hasil survei yang diterbitkan oleh Populix didapati data yang menunjukkan bahwa Instagram dengan persentase sebesar 93% berhasil menempati posisi kedua sebagai platform medsos yang paling banyak digunakan responden setelah Youtube. Penggunaan Instagram sebagai metode penjualan tentunya mempermudah para penjual dalam mengiklankan produk/jasa mereka. Pada sisi lainnya penjual juga diuntungkan karena terminimalisirnya aspek lain seperti biaya promosi, waktu, dan tenaga. Berbagai keuntungan tersebut dapat diperoleh hanya dengan penggunaan Instagram. Adapun salah satu iklan bisnis di Instagram dapat kita lihat contohnya pada akun Bittersweet by Najla. Dalam mengiklankan suatu produk tentu memerlukan bahasa yang baik dan benar agar dapat menarik orang menjadi pembeli terhadap apa yang telah ditawarkan. Selanjutnya guna membahas lebih mendetail fenomena yang terjadi, pada penelitian ini penulis akan menggunakan metode kualitatif.