Kemitraan merupakan jawaban dari sulitnya petani dalam memasarkan bunga krisan. Kemitraan dapat menjadi solusi dari permasalahan banyaknya bunga krisan yang tidak dapat dipasarkan dengan baik, bunga krisan yang lebih rentan rusak, tidak memadainya sarana dan prasarana, keuntungan yang diperoleh sedikit ketika dijual kepada tengkulak, serta tidak konsistennya keuntungan yang diperoleh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemitraan petani bunga krisan dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kemitraan petani bunga krisan, serta merumuskan strategi untuk meningkatkan kemitraan petani bunga krisan. Penelitian dilaksanakan mulai Maret-Juni 2023 di Desa Cibadak, Ciwalen, dan Pakuon Kecamatan Sukaresmi. Populasi diambil secara purposive sehingga diperoleh populasi sebanyak 120 orang. Sampel diambil dengan menggunakan rumus Slovin sehingga diperoleh sebanyak 55 responden. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan didukung oleh data kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, kuesioner, wawancara, dan studi literatur. Teknik yang digunakan untuk menganalisis variabel faktor internal (X₁), faktor eksternal (X₂), sifat kemitraan (X₃), dan kemitraan (Y) adalah analisis deskriptif dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemitraan sudah berjalan dengan baik dengan tingginya tingkat keterlibatan, keaktifan, serta konsistensi petani dalam menjalin kemitraan. Ketiga variabel penelitian memiliki kontribusi terhadap kemitraaan sebesar 56,1% dan sebesar 43,9% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel penelitian. Faktor eksternal merupakan variabel yang berpengaruh nyata terhadap kemitraan petani bunga krisan. Strategi untuk meningkatkan kemitraan dilakukan melalui kegiatan penyuluhan berdasarkan indikator pada faktor eskternal yang masih lemah pada petani yaitu indikator kegiatan penyuluhan, akses informasi, dan dukungan pemerintah.