Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Hubungan Berat Badan Lahir, Riwayat Asi Ekslusif Dan Riwayat Imunisasi Dengan Stunting Pada Anak Usia 0-59 Bulan Di Gampong Meunasah Intan Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Putri Raisah; Hafni Zahara; Yayu Anggriani; Taufik Karma; Samsudin Samsudin; Wildan Seni; Lensoni Lensoni; Marlinda Marlinda; Ade Kiki Riezky; Saifuddin Saifuddin
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 5 (2022): Volume 4 Nomor 5 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.363 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i5.5954

Abstract

ABSTRACT Stunting is a condition of failure to thrive in children under five (infants under five years). In Indonesia, based on the results of Riskesdas in 2013 there were 37.2% of children under five experienced stunting, this has increased compared to the results of Riskesdas in 2010 which was 35.6%. There are 100 regencies/cities in Indonesia that have the highest incidence of stunting and are prioritized for handling by the government. The purpose of this study was to determine the relationship between birth weight, history of exclusive breastfeeding, and history of immunization with stunting in children aged 0-59 months in Meunasah Intan Village, Kuta Baro District, Aceh Besar District. This research method is analytic with a cross-sectional study approach. Sampling in this study was simple random sampling with a simple random technique carried out by taking cases to the respondent's house, with a sample size of 29 toddlers meeting the inclusion and exclusion criteria. Data analysis using chi-square test. The result of this research is that the birth weight of toddlers aged 0-59 months is mostly in the low birth weight category, namely 18 toddlers (62.1%). There is a relationship between birth weight and stunting status in children aged 0-59 months in Meunasah Intan Village, Kuta Baro District, Aceh Regency (p < 0.05). The history of exclusive breastfeeding for toddlers aged 0-59 months was mostly in the non-exclusive category, namely 18 toddlers (62.1%). There was a relationship between a history of exclusive breastfeeding and stunting status in children aged 0-59 months in Meunasah Intan Village, Kuta Baro District, Aceh Regency (p < 0.05). Most of the immunizations for toddlers aged 0-59 months were in the incomplete category, namely 15 toddlers (51.7%). There is a relationship between immunization and stunting status in children aged 0-59 months in Meunasah Intan Village, Kuta Baro District, Aceh Regency (p < 0.05). Conclusion: There is a relationship between a history of immunization, birth weight of children under five, and history of exclusive breastfeeding with stunting in children aged 0-59 months in Meunasah Intan Village, Kuta Baro District, Aceh Besar District. Keywords: Stunting, Birth Weight, Immunization, Exclusive Breastfeeding     ABSTRAK  Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun). Di Indonesia, berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 terdapat 37,2% balita yang mengalami stunting, hal ini mengalami peningkatan dibandingkan hasil Riskesdas tahun 2010 yaitu sebesar 35,6%. Ada 100 Kabupaten/Kota di Indonesia yang angka kejadian stuntingnya paling besar dan menjadi prioritas penangannya oleh pemerintah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan berat badan lahir, riwayat asi ekslusif dan riwayat imunisasi dengan stunting pada anak usia 0-59 bulan di Gampong Meunasah Intan, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar. Metode penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel dalam penelitian ini secara simple random sampling dengan teknik acak sederhana dilakukan dengan mengambil kasus ke rumah responden, dengan besaran sampel sebanyak 29 balita memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian yaitu berat badan lahir balita usia 0-59 bulan paling banyak berada pada kategori Berat badan lahir rendah yaitu 18 balita (62,1%). Ada hubungan berat badan lahir dengan status stunting pada balita usia 0-59 bulan di Gampong Meunasah Intan Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh (p < 0.05). Riwayat asi ekslusif balita usia 0-59 bulan paling banyak berada pada kategori tidak ekslusif yaitu 18 balita (62,1%). Ada hubungan riwayat asi ekslusif dengan status stunting pada balita usia 0-59 bulan di Gampong Meunasah Intan Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh (p < 0.05). Imunisasi balita usia 0-59 bulan paling banyak berada pada kategori tidak lengkap yaitu 15 balita (51,7%). Ada hubungan imunisasi dengan status stunting pada balita usia 0-59 bulan di Gampong Meunasah Intan Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh (p < 0.05). Kesimpulan: Ada hubungan antara riwayat imunisasi, BB lahir balita dan riwayat asi ekslusif dengan stunting pada anak usia 0-59 bulan di Gampong Meunasah Intan, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar. Kata kunci: Stunting, Berat Badan Lahir, Imunisasi, Asi Eksklusif
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu, Pendapatan Keluarga, Sosial Budaya Dan Penyakit Ispa Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 0-59 Bulan Di Gampong Meunasah Intan Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Lensoni Lensoni; Putri Raisah; Hafni Zahara; Pasyamei Rumbune Kala; Yayu Anggriani; Taufik Karma; Melsi Efrika; Wildan Seni; Farah Diffa; Alyya Munira; Saifuddin Saifuddin
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 6 (2022): Volume 4 Nomor 6 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.737 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i6.5955

Abstract

ABSTRACT Stunting is a condition of failure to thrive in children under five (infants under five years). In Indonesia, based on the results of RISKESDAS in 2013 there were 37.2% of children under five who experienced stunting, this has increased compared to the results of RISKESDAS in 2010 which was 35.6%. There are 100 regencies/  cities in Indonesia that have the highest incidence of stunting and are prioritized for handling by the government. This study aims to determine the relationship between maternal knowledge level, family income, socio-cultural and respiratory infections with the incidence of stunting in children aged 0-59 months in Gampong Meunasah Intan, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar. This research is in the form of observational analytic with a cross sectional approach. The sample of this study was 29 children aged 0-59 months obtained from the calculation of purposive sampling. Data analysis using chi square test. All children who experience stunting come from families with income below 2 million (48%), found a number of stunting children in mothers with low nutritional knowledge categories, namely 9 children (75%), it is also seen that all toddlers who experience stunting have a history of ARI (45). %). There is a relationship between the level of mother's knowledge, family income and ARI with the incidence of stunting in children aged 0-59 months with a p-value <0.05. There is no socio-cultural relationship with the incidence of stunting in children aged 0-59 months with a p-value > 0.05. There is a relationship between the level of mother's knowledge, family income and ARI with the incidence of stunting in children aged 0-59 months with a p-value <0.05. There is no socio-cultural relationship with the incidence of stunting in children aged 0-59 months with a p-value > 0.05 in Meunasah Intan Village, Kuta Baro District, Aceh Besar District. Keyword: Stunting, Mother's Knowledge, Family Income, Respiratory Disease  ABSTRAK Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun). Di Indonesia, berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 terdapat 37,2% balita yang mengalami stunting, hal ini mengalami peningkatan dibandingkan hasil Riskesdas tahun 2010 yaitu sebesar 35,6%. Ada 100 Kabupaten/Kota di Indonesia yang angka kejadian stuntingnya paling besar dan menjadi prioritas penangannya oleh pemerintah. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu, pendapatan keluarga, sosial budaya dan penyakit ispa dengan kejadian stunting pada anak usia 0-59 bulan di Gampong Meunasah Intan Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini berbentuk analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 29 orang anak usia 0-59 bulan yang didapatkan dari perhitungan purposive Sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. Seluruh anak yang mengalami stunting berasal dari keluarga yang berpenghasilan di bawah 2 juta (48%), ditemukan sejumlah anak stunting pada ibu dengan kategori pengetahuan gizinya rendah yaitu 9 anak (75%), terlihat pula seluruh balita yang mengalami stunting memiliki riwayat ISPA (45%). Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu, pendapatan keluarga dan penyakit ispa dengan kejadian stunting pada anak usia 0-59 bulan dengan nilai p-value < 0,05. Tidak ada hubungan sosial budaya dengan kejadian stunting pada anak usia 0-59 bulan dengan nilai p-value > 0,05. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu, pendapatan keluarga dan penyakit ispa dengan kejadian stunting pada anak usia 0-59 bulan dengan nilai p-value < 0,05. Tidak ada hubungan sosial budaya dengan kejadian stunting pada anak usia 0-59 bulan dengan nilai p-value > 0,05 di Gampong Meunasah Intan Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar.  Kata Kunci: Stunting, Pengetahuan Ibu, Pendapatan Keluarga, Penyakit ISPA
Penyuluhan Masyarakat Tentang Gizi untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Digampong Meunasah Intan Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar Lensoni Lensoni; Putri Raisah; Hafni Zahara; Pasyamei Rumbune Kala; Yayu Anggriani; Taufik Karma; Wildan Seni; Melsi Efrika; Ade Kiki Riezky
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i6.5953

Abstract

ABSTRAK Gizi merupakan bagian penting dari kesehatan dan pembangunan. Gizi yang baik berpengaruh terhadap peningkatan kesehatan bayi, anak dan ibu. Pola konsumsi pangan yang tidak tepat berdampak terhadap munculnya berbagai malnutrisi. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai gizi pada balita di Gampong Meunasah Intan Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masayarakat  ini yaitu penyuluhan tentang gizi. Penyuluhan diberikan kepada 17 ibu-ibu yang hadir di Meunasah Intan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu sebelum dilakukan penyuluhan lebih banyak dalam kategori sedang yaitu 94,1%. Sedangkan pengetahuan ibu setelah dilakukan penyuluhan menjadi naik dari sebelumnya yaitu 100% dalam kategori tinggi. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dalam kegiatan penyuluhan terhadap pengetahuan ibu mengenai gizi. Diharapkan kepada Dinas Kesehatan setempat dan Petugas kesehatan agar lebih berupaya untuk meningkatkan kegiatan penyuluhan yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya pemberian gizi yang baik pada balita. Kata Kunci: Status Gizi, Pengetahuan Ibu, Penyuluhan  ABSTRACT Nutrition is an important part of health and development. Good nutrition has an effect on improving the health of infants, children and mothers. Inappropriate food consumption patterns have an impact on the emergence of various malnutrition. This service aims to increase mother's knowledge about nutrition for toddlers in Meunasah Intan Village, Krueng Barona Jaya District, Aceh Besar District. The method used in this community service is counseling about nutrition. Counseling was given to 17 women who were present at Meunasah Intan. Based on the results of the analysis that has been done, it can be seen that the mother's knowledge before counseling was more in the medium category, namely 94.1%. Meanwhile, mother's knowledge after counseling has increased from before, which was 100% in the high category. With these results it can be concluded that there is a positive influence in counseling activities on mother's knowledge about nutrition. It is hoped that the local Health Office and health workers will make more efforts to increase outreach activities that can increase mother's knowledge about the importance of giving good nutrition to toddlers. Keywords: Nutritional Status, Mother's Knowledge, Counseling
The Effect of Bamboo Charcoal on pH and Hardware in Dailed Well Water Lensoni Lensoni; T. Karma; Irlan Wilianda
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 3 (2023): March
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i3.3350

Abstract

The problem that is often encountered in clean water is that the quality of the water, both groundwater and river water used by the community, does not meet the requirements of healthy clean water. This study aims to determine the effectiveness of activated charcoal from bamboo on pH and decrease the hardness level of dug well water in the village of Lampoh Keude, Aceh Besar. This study used a Quasi-experimental method, water obtained from residents' wells was processed using the filtration and adsorption method, the filtration media was made using media with a volume of 20 liters which had been modified using sand with a thickness of 10 cm, 10 cm of palm fiber, and 10 gravel cm. The highest pH increase test results occurred in TH III AB media where the resulting pH was 7.7 ± 0.01 compared to 4.5 before processing. The same thing also happened to a decrease in the hardness level of residents' well water, where the thickness of the charcoal and the length of contact time greatly affected the test results, from the results of the 3 existing media tests, the best results were obtained by TH III AB media with a contact time of 30 minutes where the level The hardness obtained was 279 ± 3.46 mg/L or a decrease of 47.1% from the initial hardness level of well waste. There is an increase in the pH value of well water after processing, and that the use of bamboo charcoal can also reduce the hardness level of well water
GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI RUMAH SAKIT (Literatur Review) Muhammad Daud; Siti Sarah; Taufiq Karma
Jurnal Sains Riset Vol 11, No 3 (2021): Edisi Khusus Dies Natalis Universitas Abulyatama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jsr.v11i3.1618

Abstract

Rumah Sakit merupakan suatu tempat yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan untuk masyarakat dalam upaya menyembuhkan dan memulihkan penyakit, berbagai carayang dilakukan untuk mengendalikan bahaya di lingkungan kerja khususnya rumah sakit.Data ini juga di dukung oleh data yang dilaporkan WHO bahwa setiap tahunnya diperkirakansekitar 3 juta kasus tertusuk jarum atau perlukaan lain oleh benda tajam yang terkontaminasipada tenaga kesehatan diseluruh dunia. Tujuan penelitian ini untuk gambaran tingkatkepatuhan perawat dalam penggunaan alat pelindung diri (APD) di Rumah Sakit. Penelitianini bersifat literatur rivew. Hasil menunjukkan kepatuhan dalam penggunaan alat pelindungdiri (APD) sudah mulai baik. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan informasi bagiresponden dalam melakukan petugas dalam penggunaan alat pelindung diri (APD) untukmenurunkan angka infeksi nosokomial.Kata Kunci: Kepatuhan, Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
SOSIALISASI PENGENALAN PENGGUNAAN ALAT OPTIK PADA PERALATAN DIAGNOSTIK MATA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH: Socialization Of Introduction To The Use Of Optical Devices In Eye Diagnostic Equipment At General Hospital dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Muhammad Muhammad; Ambia Nurdin; Saiful Basri; Mhd Hidayattullah; Taufiq Karma; Syarifah Rahmiza; Zamzami; Bukhari; Murtadhahadi; Mohd Isa T.Ibrahim; Banta Cut; Dewi Astini; Nazrratul Hadawiyah; Nurul Arisfa
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.698 KB)

Abstract

Alat diagnostik mata alat untuk mendiagnosa kondisi mata sebelum diambil tindakan yang merupakan bagian dari alat optik, pengertian alat optik adalah alat yang memanfaatkan sifat cahaya, hukum pemantulan, dan hukum pembiasan cahaya. Mata yang sehat adalah mata yang terbebas dari berbagai yang dapat mengganggu penglihatan seseorang. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Aceh, menyediakan sarana dan prasarana yang cukup memumpuni dalam menangani masalah kesehatan mata, seperti terdapat beberapa alat optik yang berada pada ruang polimata yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan/diagostik mata. Pengabdian masyarakat ini bertujuan memberitahukan kepada masyarakat, pelajar dan mahasiswa bahwa alat yang digunakan untuk mendiagnosa mata adalah bagian dari ilmu optik. Hasil dari kegiatan ini meliputi alat optik yang digunakan seperti alat yang masih sederhana (Trial lens, Trial frame, Optotype Snellen, Snellen projector, dan Lup/kaca pembesar) maupun alat yang sudah canggih (Auto Refrakto Keratometer (ARK), Oftalmoskop, Fundus Fluorescein Angiography (FFA), Optical Cohere Tomography, USG mata, dan perimetry Oculus). Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Aceh, memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap beserta tenaga medisnya. Namun, yang menjadi permasalahan adalah kurang taunya masyarakat terkait alat-alat pemeriksaan yang menggunakan alat optik. Bahkan, banyak pelajar maupun mahasiswa yang masih tidak mengetahui tentang alat yang digunakan untuk pemeriksaan mata. Untuk itu, perlu dilakukan sosialisasi pengenalan terhadap beberapa alat yang terdapat di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Aceh yang digunakan saat pemeriksaan mata.
Penyuluhan Penanggulangan Kebakaran Kompor Gas Menggunakan Alat Pemadam Api Tradisional Wildan Seni; Pasyamei Rembune Kala; Taufiq Karma; Putri Raisah; Hafni Zahara; Ghazi Mauer Idroes; Ali Bakri; Muhammad Ichsan; Siti Maulina Rukmana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 6 (2023): Agustus
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i6.249

Abstract

Penyebab kebakaran selain karena faktor alam juga karena faktor manusia terutama kelalaian dan juga ketidaksiapan menghadapi kebakaran. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat ini dilatarbelakangi oleh seringnya terjadi kebakaran rumah yang berawal dari kompor terbakar atau meledak. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa dan dosen prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Abulyatama Aceh dengan jumlah peserta sebanyak 15 orang. Metode yang di lakukan adalah dengan memberikan pretest dan posttest kemudian menganalisis data dari lembar jawaban tersebut apakah peserta yang mengikuti penyuluhan tersebut mengalami peningkatan pemahaman yang signifikan atau tidak mengenai api, penyebab kebakaran dan cara penggunaan alat pemadam api tradisional. Sebelum diadakan kegiatan penyuluhan ini, para peserta kurang mengetahui tentang kebakaran dan cara menggunakan alat pemadam api tradisional. Kegiatan pelatihan ini dimulai dari pemaparan materi, praktek penggunaan karung basah, dan terakhir adalah tanya jawab. Dari hasil pelatihan terjadi peningkatan pemahaman sebelum dan sesudah pelatihan, diantaranya terjadi peningkatan pemahaman mengenai konsep segitiga api sebesar 73,3%, peningkatan pemahaman pengetahuan penyebab atau pemicu kebakaran sebesar 60%, dan pemahaman pengetahuan penggunaan alat pemadam api tradisional mengalami peningkatan sebesar 66,7%. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi semua peserta yang hadir karena ini merupakan bentuk edukasi tentang kejadian kebakaran yang memang sering di alami.
Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko Kecelakaan Kerja dengan Metode HIRARC pada Lokasi Pengolahan Emas dengan Cara Amalgamasi di Kecamatan Krueng Sabee Taufiq Karma; Pasyamei Rembune Kala; Ali Bakri; Siti Maulina Rukmana
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 8, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/formil.v8i3.499

Abstract

Pengolahan emas dengan metode amalgamasi merupakan suatu pekerjaan yang memiliki tingkat resiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi, Terdapat beberapa pekerjaan dalam proses pengolahan emas seperti pemecahan batu, penggilingan, dan pembuangan limbah, namun proses pembakaran amalgam dilaporkan memiliki resiko kesehatan yang paling tinggi, hal ini dapat dilihat berdasarkan beberapa penelian terdahulu yang melaporkan gelaja toksisitas akut dan toksisitas kronik yang dialami oleh para pekerja pengolahan emas metode amalgamasi. Pengendalian resiko kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan mengidentifikasi potensi bahaya yang ditimbulkan, salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan metode Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control (HIRARC), metode HIRARC digunakan karena memiliki kelebihan dalam mengidentifikasi dan menganalisa potensi bahaya serta memberikan penilaian resiko pada saat melakukan proses pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya di tempat pengolahan emas sehingga resiko kecelakaan kerja dapat di kendalikan serta mengatisipasi terjadinya penyakita akibat kerja yang dapat memberikan kerugian fisik maupun materil. Tahapan penelitian ini dilakukan berdasarkan pada tahapan pengerjaan metode HIRARC. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hasil identifikasi bahaya pada lokasi pengolahan emas dengan metode amalgamasi diketahui bahwa potensi resiko bahaya pada proses pengolahan emas metode amalgamasi terbagi menjadi 2 tingkat resiko yaitu terdapat 10 potensi bahaya dengan tingkat Medium (M) dan 3 potensi bahaya dengan tingkat High (H). berdasarkan hasil opservasi yang dilakukan, tinggginya tingkat resiko yang muncul disebabkan karena pekerja tidak menggunakan APD yang memadai, tidak adanya APD yang memadai inilah yang menjadi sumber utama resiko kecelakaan yang paling utama
Identification of Mercury Levels and Disease Symptoms in Workers at Traditional Gold Mining Sites in the Working Area of Public Health Centre Ujung Padang Rasian Lensoni; Wildan Seni; Murni Yanti; Yuni Agnes Lubis; Heri Setiawan; Taufiq Karma
Gema Lingkungan Kesehatan Vol. 22 No. 2 (2024): Gema Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/gelinkes.v22i2.123

Abstract

This research aims to identify the symptoms of diseases experienced by gold mine workers due to mercury exposure in the Public Health Centre Ujung Padang Rasian work area, South Aceh Regency, Aceh Province. This study used a cross-sectional approach involving 39 respondents, and mercury levels were analyzed using an Atomic Absorption Spectrofotometry (AAS) instrument. Based on the research findings, most workers experienced acute clinical symptoms such as headaches (34 respondents), coughs, and pain during urination (24 respondents). Chronic toxicity symptoms recorded included somatosensory disturbances in gold processing workers. Muscle cramps (17 respondents) and headaches (16 respondents) were the most common complaints among workers. Mercury level measurements showed that the average mercury level in workers’ urine was 207.6 µg/L. The mercury content in the studied urine samples exceeded the threshold Human Biomonitoring (HBM) set of 7 µg/L. The correlation testing indicated that mercury levels in urine correlated with several acute and chronic disease symptoms experienced by workers, such as ulcers (P value = 0.007), tongue swelling (P value = 0.007), olfactory loss (P value = 0.007), hearing disorders (P value = 0.007), and tremors (P value = 0.007). Based on the research findings, it can be concluded that more than half of the workers had mercury levels in their urine exceeding the threshold, and these mercury levels also correlated with several symptoms of diseases experienced by the workers.
EVALUATION OF COMPLIANCE WITH STANDARDS OF OPERATIONAL PROCEDURES FOR THE MEDICAL WASTE MANAGEMENT SYSTEM OF THE PUSKESMAS PANTE KUYUN, DISTRICT ACEH JAYA Ichsan, Muhammad; Karma, Taufiq; Idroes, Ghazi Mauer
TRANSPUBLIKA INTERNATIONAL RESEARCH IN EXACT SCIENCES Vol. 1 No. 4 (2022): OCTOBER
Publisher : Transpublika Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55047/tires.v1i4.1119

Abstract

The public health center in Pante Kuyun, situated in the Setia Bakti district of Aceh Jaya regency, Southeast Aceh, generates various types of medical waste during its operations. Improper management of medical waste can have negative impacts on both the environment and human health. This research aims to assess the current medical waste management practices at the Pante Kuyun public health center. The study utilized a descriptive observation method and revealed that the medical waste at the facility is not being handled in accordance with standard operating procedures. Waste segregation by type is lacking, and there is a lack of plastic bag liners and proper labeling for waste disposal. The findings of this study underscore the importance of implementing proper medical waste management practices at the Pante Kuyun public health center to protect both the environment and human health. Recommendations for improvement include providing staff with training on proper waste handling procedures, ensuring the availability of necessary resources for waste management, and implementing regular monitoring and evaluation of waste management practices at the facility.
Co-Authors Ade Kiki Riezky Ajaratudur Ali Bakri Ali Bakri Alyya Munira Andriaty, Syarifah Nora Anggi, Tiara Anggriani, Yayu Arsita Wulandari Bako, Winanda Banta Cut Bukhari Dewi Astini Diffa , Farah Diki, Diki Fajira, Mira Farah Diffa Fauziah, Niken Fitri, Melsi Efrika Fitria Fitria Gadis Halizasia Ghazi Mauer Idroes Hafni Zahara Heri Setiawan Hewindati, Yuni Tri Ifandi, Ilham Irlan Wilianda Irvanizam, Irvanizam Irwana, Salman Jainury, Aldi Jauna, Jauna Kala, Pasyamei Rumbune Khumairah, Rosika Kusumo, Fitranto Lala, Andi Mahruri Saputra Marlinda Marlinda Maulana, Aga Mazkina, Mazkina Melsi Efrika Merisa Mhd Hidayattullah Mirja, Mirja Mohd Isa T.Ibrahim Muhammad Daud Muhammad Ichsan Muhammad Ichsan Muhammad Muhammad Muhammad Rizki Muhammad Sabri Muhammad Yusuf Murni Yanti Murtadhahadi Naira, Alifya Zuriva Nasywa Nabila Nazrratul Hadawiyah Nurdin, Ambia Nurdin, Ambia Nurul Arisfa Oriza, Mutia Pasyamei Rembune Kala Purnama, M. Risky Putri Raisah Putri, Rosalia Rahmiyani, Dini Raisah, Putri Reka Julia Utama Riansyah, Ferdi Rinaldi Idroes Ristiani, Ristiani Rosdiana, Eka Safhadi, Aulia Al-Jihad Saifuddin Saifuddin Saiful Basri Samsudin Samsudin Sari, Muliya Shofi, Shofi Siti Maulina Rukmana Siti Maulina Rukmana Siti Sarah Suhendra , Rivansyah Suhendra, Rivansyah Sukma, Nanda Syarifah Rahmiza Teuku Rizky Noviandy Wangi, Putri Ayu Sekar Wildan Seni, Wildan Yanti, Murni Yayu Anggriani Yuni Agnes Lubis Yurianda, Zuhra Yustiana Yustiana, Yustiana Zafirah, Zafirah Zamzami Zamzami Zikra, Safaratul Zulmarhamah, Riya