Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Community Structure of Transplanted Corals by Shelf Method at Bangsring Beach, Banyuwangi Samuel, Pratama Diffi; Utomo, Anisa Dwi Riskiani; Handziko, Rio Christy; Dewi, Citra Satrya Utama
El-Hayah:Jurnal Biologi Vol 10, No 3 (2025): EL-HAYAH (VOL 10, NO 3 September 2025)
Publisher : Program Study of Biology, Science and Technology Faculty, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/elha.v10i3.35944

Abstract

Coral reef ecosystems that have been damaged require restoration actions. The study's goal was to identify transplanted coral species on Bangsring Beach, as well as to assess the importance of community structure and community role. Location is determined through selective sampling and direct data capture. Descriptive data analysis, including the diversity index, uniformity, and dominance. The community's part was determined through interviews and questionnaires distributed to the residents of Bangsring. Corals transplanted at Bangsring Banyuwangi Beach include 12 genera and 30 species of coral. The Acropora genus includes Favia, Merulina, Pavona, Pocillopora, Porites, Stylophora, Turbinaria, Nepthea, Tubipora, and Hetroxenia. Block 4 has the greatest diversity index (2.75), followed by blocks 3, 2, 5, and 1. Coral species diversity was relatively high throughout all blocks, with no dominant species. The role of local communities cannot be ruled out in the sustainability of coral reef conservation activities. The community's and managers' active participation in coral transplantation at Bangsring Beach is critical to its success. The transplanted corals at the Bangsring Beach Area are monitored on a regular basis to observe changes in the coral community structure.
DISTRIBUSI HABITAT PAKAN DUGONG, DAN ANCAMANNYA DI PULAU – PULAU KECIL INDONESIA Dewi, Citra Satrya Utama; Sukandar, Mr.; Subhan, Beginer; Arafat, Dondy
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 2 No. 2 (2018): JFMR
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2018.002.02.9

Abstract

Dugong merupakan mamalia laut yang termasuk dalam ordo Sirenia, dan tergolong organisme langka yang tercatat dalam IUCN.  Rendahnya populasi dugong disebabkan oleh faktor biologi reproduksinya, perburuan oleh manusia, dan kerusakan habitatnya.  Dugong diketahui memiliki pola makan sebagai herbivora, dan menghabiskan waktu untuk aktivitas makan di padang lamun.  Penelitian terdahulu terhadap isi perut dugong di Indonesia menyebutkan bahwa, 90% perut dugong berisi daun lamun jenis Thalassia hemprichii, Halodule sp., Halophila sp., dan Cymodocea sp., sementara sisanya adalah rumput laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi padang lamun sebagai habitat pakan dugong, dan ancamannya di Indonesia.  Penelitian ini dilakukan sepanjang Tahun 2012, di 15 pulau kecil wilayah perairan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi transek garis (Line Intercept Transect-LIT) dan transek kuadrat di setiap stasiun ditemukannya padang lamun.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa lamun jenis Thalassia hemprichii, Halodule sp., Halophila sp., dan Cymodocea sp. ditemukan di seluruh stasiun pengamatan.  Keempat jenis lamun tersebut ditemukan membentuk padang lamun monospesies maupun heterospesies, dengan kondisi kualitas perairan yang relatif baik untuk tumbuh dan berkembang biak.  Padang lamun sebagai habitat pakan dugong yang ditemukan  selama penelitian di 15 pulau kecil diketahui memiliki ancaman lingkungan beragam, antara lain proses sedimentasi dan konversi lahan oleh manusia. 
ANALISIS KARBON TERSIMPAN PADA LAMUN Enhalus acoroides DI PERAIRAN PACIRAN, KECAMATAN PACIRAN, KABUPATEN LAMONGAN Ndari, Eva Falantika; Sartimbul, Aida; Dewi, Citra Satrya Utama
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 3 No. 1 (2019): JFMR
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2019.003.01.7

Abstract

Pemanasan global merupakan fenomena yang menjadi perhatian sejak masa pra-industri. Konsentrasi gas CO2 yakni sekitar 280 ppm hingga 379 ppm pada 2005. Pengetahuan masyarakat mengenai kemampuan penyerapan CO2 yang tersimpan pada lamun dalam bentuk biomassa, dapat menjadi langkah awal dalam mitigasi perubahan iklim melalui pengurangan kadar CO2 di atmosfer. Fungsi ekologi lamun terdapat di Pantai Paciran, Lamongan yang salah satunya sebagai penyerap CO2 di atmosfer, masih perlu adanya data akan potensi tersebut. Untuk itu, penulis melakukan penelitian dengan Judul Analisis Karbon Tersimpan Pada Lamun Enhalus acoroides Di Pantai Paciran, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, bertujuan mengetahui luasan penutupan, kerapatan, jumlah biomassa, dan total karbon yang terdapat di Pantai Paciran, Kabupaten Lamongan. Penelitian ini dilakukan pada Juni 2017 yang berlokasi di perairan Pantai Paciran, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan dengan kondisi lamun yang membentuk kelompok-kelompok atau tidak merata. Penghitungan biomassa dan karbon pada lamun dilakukan di Laboratorium Ekologi, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya dengan menerapkan metode Loss on Ignition. Kondisi penutupan lamun di Pantai Paciran termasuk dalam kategori baik karena ketiga stasiun memiliki nilai penutupan lebih dari 60%, yakni dengan kisaran rata-rata 75±15 – 96,67±5,77%. Nilai kerapatan lamun berkisar antara 116,67 - 216,67 ind/m2 sehingga kondisi tersebut termasuk pada kategori Rapat hingga Sangat Rapat. Biomassa lamun tertinggi mencapai 1859 gbk/m2 dan terendah yakni 1101,03 gbk/m2. Jumlah karbon pada lamun dengan nilai tertinggi sebesar 246,99gC/m² sedangkan yang terendah sebesar 145,58 gC/m².