Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Gambaran Stres Pada Mahasiswa Yang Menyukai Musik Akustik Gani, Muhammad Rizani; Mulyani, Mulyani; Fadhila, Mahdia
Jurnal Al-Husna Vol. 3 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Islamic Psychology Study Program, Faculty of Ushluddin and Humanities, UIN Antasari Banj

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jah.v3i2.6031

Abstract

Pressure during learning and all conflicts can hurt the psychology of students themselves, one of which is stress. The difficulties of adolescents and students in dealing with stress need to be balanced with practical and inexpensive coping strategies because if stress is left alone, it can threaten the individual's health. Preliminary studies show that acoustic music can be a practical and inexpensive solution to overcome stress experienced by students as a form of emotion-centered coping because the character of the music is slow soft and can focus listeners on channeling expressions through lyrics that represent individual emotions and feelings. This study aims to determine the description of stress in students who like acoustic music and to find out how the role of acoustic music on student stress. This research is a qualitative descriptive study with ten subjects with specific criteria. The data collection methods used were interviews, observation, the perceived stress scale (PSS-10), and the documentation method. The results of this study indicate that the ten subjects have different stressors, symptoms, and stress levels; each subject also uses acoustic music as emotional coping that helps the emergence of positive reactions such as feeling calmer, more focused, and channeled—subject's feelings.
Gambaran Kebersyukuran Mahasiswa Perantau di Luar Negeri (Studi pada Mahasiswa Muslim Asal Indonesia yang Kuliah di Luar Negeri) Maulida, Rika; Imadduddin, Imadduddin; Fadhila, Mahdia
Jurnal Al-Husna Vol. 3 No. 3 (2022): Desember 2022
Publisher : Islamic Psychology Study Program, Faculty of Ushluddin and Humanities, UIN Antasari Banj

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jah.v3i3.6189

Abstract

Gratitude is a form of one's acknowledgment of the existence of parties other than oneself who participate in the favors received, therefore gratitude can be a trait that is embedded in a person to always say thank you in response to what he has received. Based on the preliminary study conducted, it was found that gratitude is an important thing and needs to be present in the individual, especially for overseas students. Therefore, this study aims to find out how the image of gratitude for overseas students studying abroad and the factors that influence it. This research is a qualitative research with the type of phenomenology with the number of subjects as many as four people with the criteria that students from Indonesia who study in Muslim-majority countries and non-Muslim-majority countries, are at the strata one level or equivalent, are Muslim, unmarried, aged between 20 up to 25 years and willing to be a research subject. The data collection method used is semi-structured interviews and the provision of a supporting scale to the subject. The results of this study indicate that the picture of gratitude for overseas students who study abroad is based on seven aspects, namely intensity, frequency, span, density, knowledge, spiritual condition and deeds. Then for the factors that influence the gratitude of Muslim overseas students studying abroad are affective and welfare traits, prosocial traits, spiritual traits, have a broad view of life, have a positive perception of life, have good intentions towards something, a tendency to behave. Positive attitude is based on respect and good will and has a warm appreciation for others.
Gambaran Husnuzzhan Pada Pasien Covid-19 Di Isolasi Khusus Balai Pelatihan Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Safitry, Rusydina Nur; Imadduddin, Imadduddin; Fadhila, Mahdia
Jurnal Al-Husna Vol. 4 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Islamic Psychology Study Program, Faculty of Ushluddin and Humanities, UIN Antasari Banj

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jah.v4i1.6442

Abstract

Husnuzzhan merupakan pikiran positif atas setiap qadha dan qadr Allah yang ditetapkan untuk semua ciptaan-Nya. Sikap prasangka positif dinilai termasuk sikap yang mesti ada di pribadi setiap orang, sebab nafs yang tenang bisa dari banyak berzikir dan memohon ampunan dari Allah SWT. Dengan begitu, mereka akan semakin meningkatkan ketaqwaan kepada-Nya, serta banyak berupaya untuk beribadah dan beramal saleh. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana gambaran husnuzzhan pasien Covid-19 yang sedang sedang menjalani karantina di Isolasi Khusus Balai Pelatihan Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini berjenis kualitatif fenomenologi. Subjek yang digunakan berjumlah tiga orang dengan kriteria pasien yang telah didiagnosa positif Covid-19 melalui PCR swab test, berumur 15-55 tahun, beragama Islam, dalam keadaan dapat menerima, tenang, dan kooperatif. Metode pengumpulan data dengan wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan gambaran husnuzzhan pasien Covid-19 yang berada di Isolasi Khusus Balai Pelatihan Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan dengan merasakan hal positif seperti tenang, menerima, dan selalu bertawakal atas takdir yang sudah Allah tetapkan. Selama menjalani karantina, tetap berusaha dan berikhtiar agar tetap bisa melewati dengan lapang dada dan ikhlas karena dengan mensyukuri kehidupan saat ini. Faktor-faktor yang mempengaruhi husnuzzhan pada pasien Covid-19 di karantina ialah religiusitas, kepercayaan diri dan dukungan sosial. Saran dari penelitian ini, diharapkan tetap bisa mempertahankan perilaku husnuzzhan dalam kehidupan sehari-sehari di lingkungan sekitar dan saat menghadapi situasi apapun.
Regulasi Emosi dengan Self Awareness Siswa di SMAN 7 Banjarmasin Hafizhah, Namira; Faridah, Siti; Fadhila, Mahdia
Jurnal Al-Husna Vol. 4 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : Islamic Psychology Study Program, Faculty of Ushluddin and Humanities, UIN Antasari Banj

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jah.v4i3.6648

Abstract

Masa remaja merupakan tahap kemajuan antara masa dewasa dan masa remaja. Peningkatan seseorang di masa pubertas dan remaja nantinya akan membentuk kemajuan dirinya di masa dewasa. Dengan pedoman kapasitas perasaan yang besar dapat mengawasi kondisi, dengan demikian masalah yang dihadapi akan dapat diselesaikan sendiri. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang berupa angka-angka dan dilakukan pengolahan dengan data statistik, tujuannya menguji hipotesis sebelumnya yang sudah ditetapkan. Penulis dalam konteks ini ingin mengetahui tingkat hubungan positif antara regulasi emosi dengan kesadaran diri siswa di SMAN 7 Banjarmasin.  Hasil penelitian ini adalah siswa dengan regulasi emosi yang cukup tinggi kemauan dapat meningkatkan kesadaran diri yang tinggi terhadap lingkungan masyarakat dan faktor lingkungannya. Aspek memonitor emosi dan mengevaluasi emosi memiliki prediksi yang signifikan terhadap variabel self awareness. Sedangkan aspek modifikasi emosi sebesar 0,298 (p>0,05) yang artinya aspek ini tidak memprediksi secara signifikan terhadap variabel self awareness pada siswa di SMAN 7 Banjarmasin
Kesejahteraan Psikologis Anggota Yasinan yang Mengikuti Kegiatan Keagamaan di Masa Pandemi Ulfah, Melenia; Maimanah; Fadhila, Mahdia
Jurnal Al-Husna Vol. 5 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Islamic Psychology Study Program, Faculty of Ushluddin and Humanities, UIN Antasari Banj

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jah.v5i1.6803

Abstract

Kesejahteraan psikologis dapat menangkal efek negatif pandemi. Kesejahteraan psikologis merupakan perasaan bahagia dan puas terhadap hidup karena dapat memanfaatkan fungsi diri secara efektif. Kesejahteraan psikologis dipengaruhi oleh kepercayaan individu terhadap agama. Menurut al-Qur'an kesejahteraan psikologis akan dapat dicapai jika individu mengingat Allah. Hal tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan cara mengikuti yasinan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi kesejahteraan psikologis anggota yasinan yang mengikuti yasinan di masa pandemi, faktor yang mempengaruhinya serta peran kegiatan yasinan terhadap kesejahteraan psikologis anggotanya. Jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan subjek dua orang anggota yasinan yang baru mengikuti yasinan semenjak pandemi di Desa Pasar Minggu Maliku. Metode pengumpulan data dengan wawancara disertai observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan kondisi kesejahteraan psikologis kedua subjek bervariasi, dilihat dari aspek-aspek kesejahteraan psikologis yang dipenuhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhinya ialah religiusitas, dukungan sosial, budaya, usia, serta kepribadian. Adapun peran kegiatan yasinan terhadap kesejahteraan psikologis anggotanya yakni dapat menumbuhkembangkan aspek-aspek yang menyusun kesejahteraan psikologis itu sendiri.
Kontribusi Trait Neuroticism terhadap Psychological Well-Being pada Caregiver Anak Berkebutuhan Khusus di Poliklinik Psikologi RSUD Ulin Salsabela, Maulina; Fadhila, Mahdia
Jurnal Al-Husna Vol. 5 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Islamic Psychology Study Program, Faculty of Ushluddin and Humanities, UIN Antasari Banj

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jah.v5i2.13326

Abstract

Caregiver anak berkebutuhan khusus cenderung mengalami keadaan-keadaan negatif yang berhubungan dengan pengasuhan anak berkebutuhan khusus. Beberapa keadaan negatif tersebut dapat mempermudah seseorang untuk mengalami neuroticism. Neuroticism terbukti dapat menurunkan fungsi psikologis. Peneliti tertarik untuk melihat bagaimana psychological well-being pada caregiver anak berkebutuhan khusus dengan dipengaruhi oleh trait neuroticism sebagai salah satu penentu dari tekanan psikologis yang dialami oleh caregiver anak berkebutuhan khusus di poliklinik psikologi rumah sakit umum daerah (RSUD) Ulin. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan populasi dan sampel sebanyak 47 orang. Penelitian ini menunjukkan tingkat trait neuroticism yang didominasi dalam kategori sedang sebesar 72.34%, begitu juga dengan psychologicall well-being yang didominasi dalam kategori sedang sebesar 70.21%. Kedua variabel memiliki pengaruh yang signifikan dengan menunjukkan Thitung sebesar 3.937 > Ttabel sebesar 2.014 dan diketahui nilai sig. sebesar 0.000 lebih kecil dari probabilitas 0.05 dengan memiliki kontibusi sebesar 0.256. Sehingga, diartikan bahwa ada pengaruh pada variabel trait neuroticism terhadap variabel psychological well-being pada caregiver anak berkebutuhan khusus yang menjalani terapi di poliklinik psikologi rumah sakit umum daerah (RSUD) Ulin
Psikoedukasi Mengenai Regulasi Emosi Terhadap Murid Kelas 11 SMA X di Kota Banjarbaru (Gen-Z) Sabrina, Anisa; Ramadhani, Muhammad Wafi; Nabilapitri, Nabilapitri; Radhwa, Najehah Baidha; Amelia, Nor Mala; Aisya, Utiya Rihadatul; Fadhila, Mahdia; Komalasari, Shanty; Hairina, Yulia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 3 No. 4 (2025): Bulan Juli
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v3i4.180

Abstract

Psikoedukasi tentang regulasi emosi pada kalangan remaja sangat diperlukan karena tahap ini ditandai oleh perubahan emosi yang yang cukup signifikan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menambah wawasan dan kemampuan murid kelas 11 dalam memahami serta menangani emosi mereka dengan cara yang positif. Pengabdian ini menerapkan pendekatan kualitatif dengan pengamatan langsung pada salah satu SMA yang berlokasi di Banjarbaru serta menggunakan studi pustaka sebagai pelengkap. Selama pelaksanaannya, para murid dibimbing untuk mengidentifikasi berbagai emosi, mengetahui dampaknya, dan menerapkan pendekatan yang sehat  dalam menyalurkan emosi tersebut. Temuan dari kegiatan ini membuktikan bahwa pendekatan psikoedukasi yang interaktif dan menarik mampu menumbuhkan kesadaran emosi serta keterampilan dalam mengelola emosi para murid. Secara ringkas, upaya sederhana namun sistematis seperti ini dapat membawa pengaruh baik bagi kesehatan mental remaja.
Uji Validitas Isi Modul Pelatihan Prophetic Parenting Untuk Mengatasi Stres Pengasuhan Selama Pandemi Hairina, Yulia; Fadhila, Mahdia
JURNAL PSIKOLOGI Vol 21, No 1 (2025): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v21i1.23416

Abstract

Kondisi pandemi Covid-19 saat ini sering menimbulkan masalah dalam proses pengasuhan dan menyebabkan berbagai kesulitan bagi orangtua. Hal ini mengakibatkan munculnya stres pengasuhan, yang meliputi konsekuensi psikologis yang tidak diinginkan dan respon fisiologis sebagai usaha menyesuaikan diri dengan tuntutan yang ada dalam peran sebagai orangtua. Sebuah altenatif, cara untuk mengatasi stres pengasuhan adalah melalui pemberian pengetahuan dan keterampilan terkait pengasuhan melalui program pelatihan yang disebut prophetic parenting. Konsep prophetic parenting ini mengacu pada cara Rasulullah dalam praktek pengasuhan, yang didasarkan pada Al-Qur'an dan Al-Hadits. Untuk mempersiapkan program pelatihan tersebut, langkah awal yang dilakukan adalah membuat modul yang akan divalidasi sebelum diuji coba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat dan memvalidasi isi modul pelatihan "prophetic parenting" sebagai upaya mengatasi stres dalam proses pengasuhan selama pandemi. Proses validasi ini dilakukan dengan menggunakan penilaian professional judgement, terdiri dari psikolog dan praktisi/ahli agama. Hasil analisis menggunakan Aiken's V terhadap setiap aspek menunjukkan skor V antara 0,80 hingga 0,95. Validitas isi keseluruhan modul mencapai 89% berdasarkan prosentase. Implikasi dari penelitian ini adalah modul tersebut dapat digunakan pada tahapan selanjutnya, yaitu uji empiris. Selain itu, melalui modul prophetic parenting ini diharapkan orangtua dapat lebih optimis dan mampu beradaptasi dengan situasi yang sulit.
Sharing Experience dalam Menyikapi Lingkungan Masyarakat pada Orang Tua di Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi Provinsi Kalimantan Selatan Kholifah; Rahmi Azzahra, Islamyta; Isma Hayati, Nur; Fadhila, Mahdia; Faridah, Siti; Ridhoni, Fazrian
Devotion : Jurnal Pengabdian Psikologi Vol. 1 No. 02 (2022): November
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/devotion.v1i02.3999

Abstract

Memiliki anak dengan gangguan autis akan menjadi sebuah tantangan yang besar bagi para orang tua. Kondisi anak yang lebih istimewa dibandingkan dengan anak lain menjadi sebuah cobaan bagi orang tua untuk menerima keadaan dan senantiasa bersabar serta bersandar kepada Allah Swt. Pelaksanaan pengabdian ini berdasarkan perspektif kualitatif fenomenologis yang bertujuan untuk dapat mengungkap dan mempelajari serta memahami suatu fenomena yang khas dan unik yang dialami individu. Metode sharing experience bisa digunakan oleh orang tua sebagai wadah untuk bertukar informasi, pengetahuan, pengalaman mereka dan bahkan bisa menjadi sebuah sarana untuk menghilangkan stres, berbagi strategi dalam merawat anak, serta bagaimana cara menghadapi lingkungan masyarakat. Sharing experience ini dilakukan bersama dengan dua orang tua atau lebih tepatnya dua orang ibu yang sedang menunggu anaknya. Sambil menunggu anaknya yang sedang diterapi, para orang tua biasanya menunggu diperpustakaan atau ruang tunggu sambil berbincang dengan orang tua lainnya. Berdasarkan kegiatan sharing experience yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua ibu tersebut memiliki cara yang berbeda dalam menyikapi orang-orang dilingkungan sekitar mereka. Perbedaan lingkungan tempat mereka tinggal bisa menjadi salah satu alasan mengapa mereka memiliki cara yang berbeda dalam menyikapi sesuatu.
Gambaran Tawakal Pada Orangtua yang Memiliki Anak Autisme Adha, Nurul; Faridah, Siti; Fadhila, Mahdia
Sultan Idris Journal of Psychology and Education Vol 3 No 1 (2023): Sultan Idris Journal of Psychology and Education
Publisher : UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/sijope.v3i1.6129

Abstract

Anak adalah anugerah yang sangat berharga dari Allah SWT. untuk setiap orang tua. Tentunya semua orang tua berharap agar anak yang dilahirkan nantinya menjadi anak yang lucu, pintar dan cerdas, yang nantinya akan menjadi penerus keluarga. Namun tidak semua keinginan tersebut dapat terpenuhi. Banyak pasangan yang sering bercerai karena mereka tidak memiliki anak atau karena anak mereka memiliki kecacatan, baik mental maupun fisik. Mayoritas orang tua terus berdoa agar Tuhan memberikan mereka kesempatan untuk membesarkan anak yang sempurna secara fisik dan mental. Namun tidak jarang beberapa orang tua bahkan memiliki anak berkebutuhan khusus atau keterbelakangan mental yang biasa disebut sebagai autisme. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran tawakal pada orang tua yang memiliki anak dengan autisme dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tawakal pada orang tua yang memiliki anak dengan autisme. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah orang tua dari anak autisme.”Penelitian ini memanfaatkan teknik pengumpulan data wawancara semi terstruktur dan wawancara sepanjang observasi yang sedang berlangsung.”Penelitian ini juga menggunakan teknik pengolahan data dengan melakukan reduksi dan penyajian data untuk penelitian pendahuluan serta analisis data. Menurut hasil penelitian dapat ditemukan bahwa orang tua dari anak yang mengalami gangguan dengan autisme merasakan perasaan sedih, terkejut, dan rasa tidak percaya saat mengetahui jika anak mereka mengalami gangguan autisme. Ketika memiliki anak dengan autisme, subjek Y menganggap ketentuan yang diberikan oleh Allah merupakan sebuah ujian sekaligus ladang pahala buatnya saat diakhirat nanti. Sementara subjek M menganggap ketentuan dari Allah sebagai ujian dan harus diterima karena sudah diberikan anak oleh Allah. Kemudian subjek MS ketika diberikan ketentuan oleh Allah berupa anak dengan autisme memilih untuk menjalaninya dan menerimanya dengan cara berlapang dada, bersabar ,dan tidak mengeluh dengan keadaan. Lalu ketika subjek RA diberikan ketentuan oleh Allah berupa anak dengan autisme berusaha untuk menguatkan hati dengan bersabar agar anak bisa berubah saat besar nanti. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tawakal pada orang tua yang memiliki anak dengan autisme adalah sabar, yakin, bersyukur, pasrah atau menerima, menjaga prasangka baik kepada Allah, dukungan sosial, dan anggap ujian sekaligus ladang pahala.