Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Membangun Kesadaran Emosional Remaja Panti Asuhan melalui Focus Group Discussion Rahmah, Aisyah; Lestari, Cecilia Joreva; Fasha, Firzia; Septiany, Medhia; Ramadhani, Naila Putri; Rafliyannor, Rafliyannor; Wijayanti, Rahayu Putri; Komalasari, Shanty; Hairina, Yulia; Fadhila, Mahdia
Archive: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Desember 2025
Publisher : Asosiasi Pengelola Publikasi Ilmiah Perguruan Tinggi PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55506/arch.v5i1.194

Abstract

Latar Belakang: Kegiatan pengabdian masyarakat bertema "Mengekspresikan Emosi" dilatarbelakangi oleh urgensi penguatan keterampilan sosial-emosional remaja panti asuhan yang kerap mengalami keterbatasan dalam mengelola dan menyalurkan emosi secara sehat. Tujuan: Untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan remaja dalam mengenali, memahami, serta mengekspresikan emosinya melalui pendekatan yang aman secara psikologis. Metode: Melakukan Focus Group Discussion (FGD) dan sesi berbagi pengalaman dengan pendekatan partisipatif. Hasil: Observasi dan wawancara terhadap tiga partisipan menunjukkan bahwa mereka telah memiliki kemampuan dasar dalam mengenali emosi, namun masih mengalami kesulitan dalam mengekspresikan emosi negatif secara verbal. Kesimpulan: Temuan ini menunjukkan bahwa keterbatasan ruang berbagi serta kurangnya relasi afektif di lingkungan panti menjadi faktor yang memengaruhi kemampuan regulasi emosi. Kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting dalam mendukung intervensi psikososial berbasis empati dan trauma healing untuk mendampingi perkembangan emosional remaja secara berkelanjutan.
Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Anak melalui Kegiatan Membacakan Cerita Pendek di Depan Kelas Nufus, Bahjatun; Awwaliah, Rizkiah; Khairunnisa, Khairunnisa; Rahmah, Siti Annisa; Raisya, Gusti Firda; Lestari, Anita; Munawaroh, Munawaroh; Dzaky, Muhammad Tatsbitul Azmi Hisbullah; Hairina, Yulia; Fadhila, Mahdia; Komalasari, Shanty
Archive: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Desember 2025
Publisher : Asosiasi Pengelola Publikasi Ilmiah Perguruan Tinggi PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55506/arch.v5i1.195

Abstract

Latar Belakang: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah fase penting dalam mengembangkan potensi anak, terutama dalam keterampilan komunikasi lisan dan kepercayaan diri. Salah satu metode yang berpengaruh dalam menstimulasi kedua aspek ini adalah melalui metode bercerita Metode: Penelitian ini dilakukukan melalui pendekatan kualitatif yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini berjumlah 23 anak di PAUD Terpadu IT SBB Ar Rahmah, Martapura. Tindakan dilaksanakan dengan 4 tahap: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil: Delapan anak tampil secara sukarela menceritakan ulang cerita di depan kelas, menunjukkan peningkatan signifikan pada aspek kepercayaan diri dan keterampilan berbicara, meskipun tiga anak masih menunjukkan keterbatasan verbal. Kesimpulan: Kegiatan menceritakan ulang cerita animasi efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi anak pada usia dini. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan pendekatan jangka panjang dan variasi media.
Pengenalan Emosi Dasar kepada Murid TPA Baiturrahman melalui Media Visual dan Lagu Islami Masbila, Asmi; Witjaksono, Bimo Hadi; Andini, Jeshira; Rahmadhani, Putri; Rahayu, Saidah Nafisah; Wijaya, Waffa Saphira Izzati; Komalasari, Shanty; Fadhila, Mahdia; Hairina, Yulia
Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2025): Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/bajpm.v5i3.1953

Abstract

Pengelolaan emosi pada anak usia dini merupakan aspek penting dalam perkembangan sosial dan kepribadian yang sehat bagi seorang individu. Pendidikan di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) perlu mengintegrasikan pembelajaran pengenalan emosi dasar dengan nilai-nilai keislaman agar anak mampu mengekspresikan perasaan mereka secara positif dan sesuai ajaran agama Islam. Kegiatan ni bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengenalan emosi dasar kepada murid TPA Baiturrahman dengan menggunakan media gambar ekspresi emosi dan lagu anak-anak yang memuat kalimat Islami. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah psikoedukasi berbais media visual dan service learning. Program psikoedukasi Islami yang diselenggarakan di TPA Baiturrahman oleh mahasiswa Psikologi Islam UIN Antasari Banjarmasin terbukti mampu membantu anak-anak dalam memahami serta mengendalikan emosi dasar melalui pendekatan lagu-lagu Islami, permainan edukatif, dan interaksi langsung. Kegiatan ini memadukan konsep psikologi perkembangan dengan nilai-nilai spiritual Islam, sehingga efektif dalam menumbuhkan kecerdasan emosional, kemampuan sosial, dan kedekatan anak dengan nilai-nilai keagamaan. Program ini menjadi contoh pembelajaran menyeluruh yang patut diterapkan di berbagai lembaga pendidikan informal.
Rasa Bersalah Pada Ibu Dengan Anak Penyandang Intellectual Disability Sulistia; Fadhila, Mahdia; Mulyani
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 12 No. 01 (2025): Character Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v12n01.p81-88

Abstract

Intellectual disability merupakan anak berkebutuhan khusus yang memiliki kemampuan pikir dan nalar lemah dan berdampak pada kemampuan adaptasi sosial dan belajar anak berada di bawah rata-rata. Berdasarkan data Kemenkes RI pada tahun 2022 terdapat ada 5,2 juta jiwa anak Indonesia yang mengalami intellectual disability. Saat mengetahui anak merupakan penyandang intellectual disability akan muncul berbagai reaksi dari ibu, seperti reaksi emosional yang berupa sedih, marah, dan rasa bersalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran rasa bersalah yang dialami oleh ibu yang mempunyai anak penyandang intellectual disability serta mengetahui faktor yang mempengaruhi rasa bersalah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa rasa bersalah yang dialami oleh ibu yang mempunyai anak penyandang intellectual disability ialah berupa penyesalan yang mendalam dan kritik diri ibu, rasa bersalah juga mempengaruhi pola pikir ibu yang berpikir bahwa hambatan yang terjadi akibat kesalahan yang telah dilakukan selama kehamilan dan pola asuh saat perkembangan anak. Selain itu, dalam perilakunya ibu berusaha untuk bertanggung jawab akan keadaan yang dialami oleh anak, dengan menyekolahkan anak di SLB, terapi psikolog, dan konsultasi dengan guru yang paham kondisi anak. Faktor lain yang mempengaruhi rasa bersalah ibu ialah kurangnya dukungan keluarga dalam perkembangan anak, serta pandangan buruk dari keluarga dan lingkungan akan keadaan yang terjadi. Abstract Intellectual disability refers to children with special needs who have weak cognitive and reasoning abilities, which affect their social adaptation and learning skills, putting them below the average level. Based on data from the Kemenkes RI in 2022, there are 5,2 million Indonesian children with intellectual disabilities Upon learning that a child has an intellectual disability, various reactions can arise from the mother, such as emotional responses including sadness, anger, and guilt. The aim of this research is to understand the guilt experienced by mothers who have children with intellectual disabilities and to identify the factors influencing this guilt. This study uses a qualitative research method with a case study approach. Based on the research results, it was found that the guilt experienced by mothers of children with intellectual disabilities includes deep regret and self-criticism. The guilt also affects the mother's mindset, leading her to believe that the challenges faced by the child are due to mistakes made during pregnancy and in the parenting approach during the child's development. Additionally, in their behavior, mothers try to take responsibility for their child's condition by sending them to special education schools (SLB), seeking psychological therapy, and consulting with teachers who understand the child's condition. Other factors influencing the mother's guilt include a lack of family support in the child's development, as well as negative perceptions from family and the community regarding the child's condition.
Dinamika Husnuzzhan pada Remaja Tunadaksa Berprestasi Rahmawati; Fadhila, Mahdia
Jurnal Studia Insania Vol 12 No 2 (2024)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Humanities

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jsi.v12i2.12998

Abstract

Adolescence is a phase where individuals are required to live optimally, including adolescents with physical disabilities. This qualitative case study aims to describe the dynamics of husnuzan among high-achieving adolescents with disabilities and the influencing factors. The results show that both subjects have accepted their physical limitations and are able to maintain a husnuzan attitude by continually striving to improve themselves and achieve. However, this attitude sometimes experiences cognitive and affective dynamics that affect their daily behavior. The influencing factors include religiosity, spirituality, psychology, and social support.