Claim Missing Document
Check
Articles

Vocabulary variety of Japanese in tourism field Ni Wayan Meidariani; Ni Luh Gede Meilantari
English Vol 2 No 1 (2018): June 2018
Publisher : Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.975 KB)

Abstract

The growing number of Japanese tourists to Bali has resulted in large numbers of workers in the tourism sector, such as Japanese language tour guide, GRO and hotel staff, Japanese travel agency staff and others. To provide good service to Japanese tourists, the quality of tourism practitioners also need to be improved both from the attitude, hospitality, security and the ability to speak Japanese so that Japanese tourists feel comfortable while on the island of Bali. Efforts to improve the ability of Japanese language, the vocabulary knowledge of tour guide is needed to be able to use the vocabulary in context. Based on the phenomenon, then this paper discusses the variety of Japanese vocabulary that is often used when doing tourism activities in some tourist attractions in Gianyar regency. The problems discussed in this paper is what kind of tourist vocabulary is commonly spoken Japanese tourists when visiting the tourist attraction on the island of Bali. In general, this study aims to support the program of Welcome to Bali in order to become more popular bali tourism that can increase the number of Japanese tourists to come to visit the island of Bali. The specific purpose of this research is to (1) know the Japanese language vocabulary of tourism spoken by Japanese tourists so that the vocabulary can be used as a reference for tourism practitioners in order to increase the knowledge of Japanese language vocabulary of tourism. The approach used in this study is a qualitative approach. Research approach by processing the data source that is descriptive by using descriptive method qualitatif. The research was done in tourist object in Ubud area. The data types are primary data with lingual data sources obtained from Japanese tourist communications. The observations show that the vocabulary spoken by Japanese tourists is a vocabulary that is related to cultural and natural activities such as esute, chiketto, raisu terasu, kojin takushi, mise, subarashii. Japanese tourists often use joshi as a complement to a speech to tourism practitioners in communicating. Joshi also sometimes omitted in speech but still acceptable.
UJI COBA PEMANFAATAN KAMUS BAHASA JEPANG PARIWISATA GUNA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAGI PRAMUWISATA DI BALI Ni Wayan Meidariani; Ni Luh Gede Meilantari
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 18 No 01 (2018)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.724 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v18i01.1385

Abstract

Abstract. The there is a big need of labours in tourism, trour beaurues, and hotel sectors in Bali, particularly those who are able to speak Japanese due to the fact that many Japanese tourits are interested in visiting Bali. However, the most of current tourist guides who speak Japanese acquire their Japanese from non formal education, such as from reading books or listening materials they gain by themselves. This, in turn, effect on their performance which cannot be done maximally in their service to the Japanese toruists, particularly due to their lack of vocabulary building. This condition has stimulated for a research to be conducted which produces an outcome ina form of dictionary. The entry of the Japanese words were collected through direct observation in field when there were conversations between Japanese tourits and their guieds or tour leaders or information staff. This reseach is a continuation whose goal is to evaluate its acceptance and the evaluation is conducted by experts and people work on tourism sector. The research applied descriptive qualitative method. The reseach resulted in a development product of a Japanese dictionary draft. This draft was evaluated by people majoring the Japanese language and users of the dictionary,that is people running tourism sector. Questionairs were handed out to the toruist guides in Bali to collect their feedback on the dictionary and its role in increasing their vocabulary on tourism. The result shows that the dictionary is useful to enrich their vocabulary building. It can be read from the positive responses since 30% of the words in the dictionary cannot be understood their use in context. This means that the dictionary increases their knowledge of Japanee words of tourism. Key words: dictionary, vocabulary, tourism practionist, Japanese language
PELATIHAN DARING BAHASA JEPANG PERHOTELAN KARYAWAN HOTEL DI BALI Ni Wayan Meidariani; Anak Agung Ayu Dian Andriyani; Ida Ayu Putri Gita Ardiantari
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.709 KB) | DOI: 10.46576/rjpkm.v3i1.1106

Abstract

Pandemi covid-19 yang melanda dunia membawa dampak yang buruk terhadap perekonomian negara, salah satu negara yang mengalami dampak pademi covid-19 adalah Indonesia. Bali yang merupakan salah satu pulau di Indonesia, sebagian besar penduduknya bekerja di bidang pariwisata. Adanya wabah covid-19 ini menyebabkan kebangkrutan usaha pariwisata khususnya bidang akomodasi sehingga banyak karyawan hotel yang mengalami putus hubungan kerja. Dalam situasi yang sulit ini, peran masyarakat lainnya sangat diperlukan untuk saling membantu. Bentuk bantuan yang diperlukan masyarakat tidak hanya sebatas pengadaan sembako atau bantuan uang tunai saja. Salah satu upaya untuk membantu para karyawan hotel adalah memberikan pelatihan gratis kepada mereka tentang pengenalan budaya Jepang dan bahasa Jepang perhotelan. Tujuan pelatihan bahasa Jepang perhotelan untuk menambah kemampuan berbahasa Jepang sehingga dapat meningkatkan hospitality para pekerja hotel dalam melayani wisatawan Jepang. Pengetahuan yang diperoleh melalui pelatihan tidak akan habis dan dapat meningkatkan SDM karyawan hotel saat pariwisata dibuka. Pelatihan dilakukan secara online menggunakan media jitsi. Berdasarkan hasil evaluasi disimpulkan bahwa 80% karyawan hotel tidak mengetahui etika dalam melayani wisatawan Jepang karena mereka tidak paham tentang perbedaan budaya Jepang. Bahasa Jepang yang digunakan oleh para karyawan hotel masih menggunakan ragam santai tanpa memperhatikan kedudukan lawan bicara karena menganggap bahasa Jepang seperti bahasa Indonesia yang tidak mengenal tingkatan berbahasa
Japanese language interference by hotel staf in Badung Regency in serving japanese travelers Wayan Nurita; Ni Wayan Meidariani
International Journal of Green Tourism Research and Applications Vol 1 No 1 (2019): December 2019
Publisher : Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.245 KB) | DOI: 10.31940/ijogtra.v1i1.1627

Abstract

This study intended to determine the forms of Japanese language interference and the factors that caused them during the service of the Japanese tourists in several hotels in Badung Regency. The methods used in this study were the referral method, survey method and proficient method. The results of the study indicated that there were several forms of hotel and restaurant staff interference in serving Japanese tourists in several hotels in Badung Regency including: (a) pronunciation of Japanese sound units which were influenced by the dialect of the mother tongue of hotel staff, (b) morphological and syntactic, since in Japanese there are kenjougo, songkeigo (language level), and (c) vocabulary (lexical interference), in various forms, occurring in basic words, groups of words and phrases. This, if left directly or indirectly will affect the satisfaction of Japanese tourists, which in turn will lead to complaints to the hotel concerned and the world of Bali tourism in general.
Pembelajaran Omotenashi Bagi Pramuwisata Travel Standard Japan A. A. Ayu Dian Andriyani; Ni Wayan Meidariani
WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer Vol. 2 No. 3 (2020): Juli
Publisher : STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30864/widyabhakti.v2i3.191

Abstract

Pulau Bali merupakan destinasi wisata baik lokal maupun mancanegara. Guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan salah satunya Jepang, Bali membutuhkan pramuwisata yang profesional dalam memberi pelayanan kepada wisatawan. Pramuwisata tidak saja harus memahami budaya lokal tetapi juga harus mengerti tentang budaya wisatawan yang dilayani. Apabila terjadi kesalahpahaman akibat kurangnya pemahaman budaya khususnya dalam hal pelayanan atau disebut omotenashi ketika berinteraksi dengan wisatawan Jepang akan berdampak pada kualitas pelayanan yang diberikan. Pramuwisata sangat membutuhkan pengetahuan lebih tentang tata cara memberikan pelayanan jasa kepada konsumen karena Jepang memiliki tata cara pelayanan yang berbeda dengan Indonesia. Oleh karena itu Program Studi Sastra Jepang Fakultas Bahasa Asing Universitas Mahasaraswati Denpasar turut serta bertanggung jawab membantu meningkatkan kualitas pelayanan menurut budaya Jepang dengan memberikan pelatihan omotenashi Jepang yang selama ini selalu menjadi kendala saat berinteraksi. Pelatihan dalam memahami omotenashi Jepang menggunakan metode pembelajaran student centered didukung pendekatan communicative language teaching dengan dasar pertimbangan bahwa menggunakan metode ini mampu memberikan suasana belajar lebih komunikatif dalam memahami omotenashi bagi peningkatan pelayanan berbahasa pramuwisata saat memberikan pelayanan jasa kepada wisatawan Jepang menurut budaya Jepang, karena dalam pelatihan peserta diharapkan mampu mempraktekkan teori yang telah didapat dengan peserta lainnya. Hasil pelatihan omotenashi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan saat peserta berinteraksi dengan wisatawan.
Pembelajaran Bahasa Jepang Daring Pada Siswa Pasraman Prabha Budaya Denpasar I Wayan Saka Adi Permana; Ni Wayan Meidariani ani; I Putu Gede Parameswara
WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer Vol. 3 No. 3 (2021): Juli
Publisher : STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30864/widyabhakti.v3i3.265

Abstract

Pandemi covid-19 berdampak kepada kehidupan masyarakat. Pembatasan kegiatan yang ditetapkan pemerintah membuat masyarakat dianjurkan untuk dirumah dan membatasi kegiatan. Pendidikan formal dan informal pun mengalami perubahan sistem pendidikan yang mengharuskan para siswa belajar secara daring dari rumah. Oleh karena diterapkan PSBB oleh pemerintah Bali maka dirancang kegiatan pengabdian berupa pelatihan bahasa Jepang secara daring pada Pasraman Prabha Budaya Denpasar. Permasalahan mitra adalah kurangnya penguasaan bahasa asing siswa di Pasraman Budaya sehingga sulit berinteraksi dengan wisatawan Jepang yang menonton pertunjukkan mereka. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan skill siswa pasraman dalam bidang bahasa Jepang agar dapat berkomunikasi secara sederhana memperkenalkan budaya Bali kepada wisatawan Jepang. Dengan mempelajari bahasa Jepang diharapkan sebagai bekal bagi mereka dalam menghadapi persaingan di tingkat global yang semakin ketat dan kompetitif. Model pembelajaran adalah perkenalan kosakata bahasa Jepang meliputi ungkapan salam, verba yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, adjektiva untuk mengekspresikan keadaan dan sifat benda, kosakata budaya. Selain perkenalan kosakata juga diperkenalkan pola kalimat sederhana untuk mengungkapkan ekspresi, menunjukkan benda dan kegemaran. Hasil pembelajaran daring ini menunjukkan bahwa siswa mampu mengucapkan salam dan ungkapan sehari-hari bahasa Jepang. Selain itu siswa mampu merespon setiap pertanyaan yang berhubungan dengan identitas diri dan kegemaran yang ditanyakan oleh pengajar.
KESANTUNAN RANAH KELUARGA PERKAWINAN ANTAR BANGSA JEPANG DAN BALI Anak Agung Ayu Dian Andriyani; Ladycia Sundayra; Ni Wayan Meidariani; I Dewa Ayu Devi Maharani Santika
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 13 No. 2 (2022): April
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v13i2.2583

Abstract

Kesantunan dalam ranah keluarga perkawinan antar bangsa sangat penting untuk dikaji agar terjalin komunikasi harmonis tanpa terjadi kesalahpahaman. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kesantunan yang digunakan ranah keluarga perkawinan antar bangsa Jepang dengan Bali. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode observasi dengan teknik pengumpulan data menyimak, mencatat, merekam dan mewawancarai keluarga perkawinan campur secara natural. Untuk meningkatkan validitas data, maka teknik triangulasi data yang sesuai dengan pola pikir secara fenomenologi yang bersifat multiperspektif digunakan Analisis data induktif kualitatif menggunakan analisis domain untuk membedakan jenis data sebenarnya dilanjutkan dengan analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema budaya. Teknik penyajian hasil analisis data menggunakan teknik analisis secara informal menggunakan kata-kata biasa. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada kesantunan yang digunakan pada ranah keluarga perkawinan campur Jepang dan Bali. Meskipun memiliki budaya yang berbeda, namun Ibu Jepang mengimplementasikan pola kesantunan ala masyarakat Bali. Strategi kesantunan yang digunakan adalah strategi kesantunan negatif ditandai dengan pilihan ragam hormat, kalimat interogatif sedangkan wujud dari strategi kesantunan positif ditunjukkan dengan perhatian, rasa simpati dan strategi tutura secara tidak langsung untuk menghindari kesalahpahaman. POLITENESS IN THE REALM OF JAPANESE AND BALINESE INTERMARRIAGE FAMILYPoliteness in the realm of family intermarriage is very important to be studied in order to create harmonious communication without having misunderstandings. This study aims to find out the politeness used in the realm of the marriage family between the Japanese and Balinese. This qualitative research uses the observation method with data collection techniques: listening, recording, recording, and interviewing mixed marriage families naturally. To increase the validity of the data, data triangulation techniques that are in accordance with the phenomenological mindset that is multi-perspective are used. Qualitative inductive data analysis uses domain analysis to distinguish the actual data types, followed by taxonomic analysis, componential analysis, and cultural theme analysis. The technique of presenting the results of data analysis is using analysis techniques informally with ordinary words. The results of the analysis show that politeness is implied in the Japanese and Balinese mixed marriage families. Although they have different cultures, Japanese mothers implement the Balinese style of politeness patterns. The politeness strategy used is a negative politeness strategy characterized by the choice of a variety of respect, interrogative sentences, while the form of a positive politeness strategy is indicated by attention, sympathy, and indirect speech strategies to avoid misunderstandings.
PEMANFAATAN MEDIA KARTU DALAM PEMBELAJARAN KATAKANA PADA POKDARWIS DI DESA PENGLIPURAN KABUPATEN BANGLI Made Henra Dwikarmawan Sudipa; Ni Wayan Meidariani; Ni Luh Gede Meilantari
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v3i2.1957

Abstract

Desa Penglipuran merupakan desa wisata yang terletak di Kabupaten Bangli, Bali. Desa ini sering dikunjungi oleh wisatawan, salah satunya dari Jepang. Namun kurangnya pemahaman tentang bahasa Jepang menyebabkan kurang maksimalnya dalam memasarkan produk usaha kepada wisatawan Jepang. Melihat kondisi seperti ini, tim pelaksana pengabdian terjun ke lapangan untuk memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan menulis huruf Jepang katakana. Kegiatan ini dilaksanakan setiap minggu selama delapan kali dimulai tanggal 20 Juni 2021 sampai 8 Agustus 2021. Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah Pokdarwis (kelompok sadar wisata) yang menetap di desa Penglipuran. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Jepang kepada Pokdarwis desa Penglipuran dalam mempromosikan usahanya. Kemudian memanfaatkan waktu luang akibat menurunnya jumlah wisatawan karena pandemi Covid-19. Dengan harapan ketika kondisi wisata sudah normal, Pokdarwis desa Penglipuran sudah memiliki kemampuan berbahasa Jepang yang mumpuni. Media yang digunakan adalah media kartu pembelajaran untuk mempermudah dalam mengingat huruf katakana. Dalam pelaksanaannya, tim pelaksana menggunakan media kartu untuk mengajak peserta untuk mengingat kembali huruf yang telah dijelaskan sebelumnya. Media kartu digunakan sebagai bentuk latihan membaca dan menulis kosakata menggunakan huruf katakana. Untuk membuat kegiatan pengajaran menjadi lebih menarik dengan games, seperti tebak huruf, mencari huruf secara acak, dan sebagainya. Berdasarkan hasil kegiatan, dapat disimpulkan bahwa para peserta Pokdarwis desa Penglipuran yang sebelumnya tidak memahami penulisan huruf Jepang katakana menjadi terbantu melalui kegiatan pengabdian ini. Hasil evaluasi menunjukkan 76.9% peserta sudah mampu membaca huruf katakana dan 53.8% peserta sudah mampu menulis dan membaca huruf katakana. Para peserta juga menjadi lebih tertarik dalam mempromosikan kegiatan pariwisata desa Penglipuran kepada wisatawan Jepang
Makna Syair Lagu Yesterday Karya Official Hige Dandism: Kajian Semiotika Imelda Wahyuning Tyas; Ni Wayan Meidariani; Ni Luh Gede Meilantari
Janaru Saja: Jurnal Program Studi Sastra Jepang (Edisi Elektronik) Vol 11 No 2 (2022): November 2022
Publisher : Program Studi Sastra Jepang, Universitas Komputer Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/js.v11i2.5293

Abstract

Abstract This paper aims to find out the meaning of the lyrics to the song Yesterday by the Official band HIGE DANdism. The Riffaterre's semiotic theory is being used in this research. Sources of data used in this study is primary data sources obtained from data collection using non-interactive methods. A qualitative descriptive method used for analyzing data in this research. Then, presented with an informal method, namely the data is presented in the form of sentences that are good and can be understood easily. Based on the results of data analysis that has been obtained, it can be seen that Yesterday's song has the meaning that the male character is too in love with the figure of a girl to be unable to think rationally. Keyword: Semiotic Riffaterre, song, yesterday Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengetahui makna syair lagu Yesterday karya band Official HIGE DANdism. Teori semiotik Riffaterre yang muncul pada tahun 1978 digunakan dalam penelitian ini. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yaitu berupa syair lagu Yesterday yang ada pada CD album Traveler karya Official HIGE DANdism yang dirilis pada 9 Oktober 2019 oleh label Pony Canyon.yang diperoleh dari pengumpulan data dengan menggunakan metode non-interaktif. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini. Kemudian, disajikan dengan metode informal yaitu data-data disajikan dalam bentuk kalimat-kalimat yang baik dan dapat dipahami dengan mudah. Berdasarkan hasil analisis data yang telah diperoleh melalui pencarian ketidaklangsungan ekspresi, pembacaan heuristic dan hermeneutik, kemudian pencarian matriks, model, dan variannya dapat diketahui bahwa lagu Yesterday memiliki makna bahwa tokoh aku yang terlalu mencintai sosok seorang sang gadis hingga tidak bisa berpikir secara rasional. Kata Kunci: Lagu, semiotika Riffaterre, yesterday
Pelatihan Mengucapkan Salam dalam Bahasa Jepang Tingkat Dasar bagi Pemuda-Pemudi Desa Penglipuran Anak Agung Ayu Dian Andriyani; Ni Wayan Meidariani; I Gusti Ayu Vina Widiadnya Putri; Rifaldo Antonio Nicholas Vianey
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 3, No 4: November (2022)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v3i4.505

Abstract

Implementasi dari Tri darma perguruan tinggi adalah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan untuk membantu permasalahan yang terjadi salah satunya dalam meningkatkan kemampuan berbahasa asing yaitu bahasa Jepang bagi pemuda dan pemudi di desa Penglipuran sebagai desa wisata yang telah dikenal oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Peran pemuda-pemudi dalam meningkatkan kualitas berbahasa asing lebih dari satu memberikan suatu daya tarik tersendiri bagi wisatawan Jepang karena secara otomatis hospitality yang diberikan memberikan kenyamana berwisata di desa yang mendapat penghargaan sebagai desa terbersih ini karena sudah memahami budaya masyarakat Jepang yang jauh berbeda dengan budaya lokal. Kegiatan pengabdian dengan memberikan pelatihan Bahasa Jepang dalam mengucapkan salam tingkat dasar ditunjang dengan pemahaman budaya tutur. Kegiatan dilaksanakan dalam kurun waktu empat bulan dengan jadwal pelatihan setiap minggu secara luring bertempat di wantilan desa Penglipuran. Pemuda–pemudi yang mengikuti pelatihan sangat antusias terlihat perkembangan dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jepang secara perlahan mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara sebelum pelatihan dan hasil tes setelah pelatihan dilaksanakan. Peserta mampu dengan baik menuturkan salam, serta bersikap sopan sesuai budaya yang dimiliki oleh masyarakat Jepang.
Co-Authors A.A.Ayu Dian Andriyani Adiana, Putu Septia Anak Agung Ayu Dian Andriyani Anak Agung Dian Andriyani Andriyani, Anak Agung Dian Anggrahini, Vita Yulia Aris, Ni Nyoman Betty Aritonang Betty Aritonang Betty Debora Aritonang Darmawan, I Wayan Andi Dewi, Ni Kadek Annora Dharma, Wilyem Gede Timika Wijaya Geta, Bertolomeus Hadiah, Bedriany Yedesilva I Dewa Ayu Devi Maharani Santika I Gede Arya Lanang I Gusti Ayu Regina Dhira I Gusti Ayu Vina Widiadnya Putri I Ketut Adi Putra Bonitu I Made Indra Kusuma, Pangestu I Made Vikananda Satrya Wibawa I Made Yawara Sumi Putra I Nyoman Rifno Riyadi I Putu Gede Parameswara I Putu Wipayana I Wayan Arip Kertanegara I Wayan Ferdy Chandra Palguna I Wayan Saka Adi Permana I Wayan Wahyu Cipta , Widiastika I Wayan Wahyu Cipta Widiastika I Wayan Wahyu Cipta Widiastika Ichi Rosalia Artha Ida Ayu Putri Gita Ardiantari Ida Ayu, Putri Gita Ardiantari Imelda Wahyuning Tyas Kemala Dewi, Ni Luh Gede Diah Komang Ayu Nuriasih Ladycia Sundayra Made Henra Dwikarmawan Sudipa Made Henra Dwikarmawan Sudipa Maretya, Gex Nitya Dwi Megawati Dewi Ni Ketut Mertha, Ni Putu Bella Ayuni Nanik Purnami, Ni Komang Ni Kadek Annora Dewi Ni Kadek Nennytha Armayanthi Ni Luh Ayu Aprilita Ni Luh Gede Meilantari Ni Luh Gede Meilantari Ni Luh Gede Meilantarii Ni Nengah Megayanti Ni Nyoman Sariyanti Ni Putu Ayu Gita Septeadianti Ni Putu Pradnyasumita Nakami Ayu Ningsih, Ni Putu Diah Tirta Pranadila, Rosana Putu Apriani Putu Diah Purnami Sari Raharjo, Mentari Nur Addinda Rifaldo Antonio Nicholas Vianey Risma Shelsha Dilha SANG AYU ADE ARIE DEWAYANTI Siagian, Elizabeth Siahaan, Bastian Wiryo Prakoso System, Administrator Titisari Puspa Indrati Wahyu Wahyu, I Wayan Wahyu Cipta Widiastika Wahyuni, Ni Luh Putu Rai Wayan Nurita Wayan Nurita Wayan Nurita Widiastika, I Wayan Wahyu Cipta Wijayanthi, Rina Devi