Claim Missing Document
Check
Articles

MAKNA TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM KOMIK NORAGAMI KARYA ADACHITOKA Putu Apriani; Betty Aritonang; Ni Wayan Meidariani
Jurnal Daruma : Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Daruma: Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang
Publisher : Program Studi Sastra Jepang Fakultas Bahasa Asing Unmas Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.415 KB)

Abstract

This research focuses on the meaning of directive speech acts uttered by the characters in the Noragami comic. The data source used in this research is dialogue spoken by the characters in the Noragami comic, which was first released in 2011 by Adachitoka.The purpose of this study was to determine the meaning of directive speech acts contained in the comic Noragami by Adachitoka.The method used in this research is the documentation method with reading and note-taking techniques. The method and data analysis technique used in this study were qualitative methods and were further analyzed using Dell Hymes' speech event theory.Methods and techniques for presenting the results of data analysis used in this study are informal methods. The results of the analysis in this study found that directive speech acts in the comic Noragami by Adachitoka have the meaning of ordering, asking, encouraging and prohibiting.
FUNGSI SHUUJOSHI DIALEK KANSAI DALAM FILM SETOUTSUMI I Putu Wipayana; Ni Wayan Meidariani; Ni Luh Gede Meilantari
Jurnal Daruma : Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Daruma: Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang
Publisher : Program Studi Sastra Jepang Fakultas Bahasa Asing Unmas Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.705 KB)

Abstract

This research aims to determine and describe the types and functions of shuujoshi Kansai dialect contained in the Setoutsumi movie. This research is descriptive - qualitative. The data source used in this research is the dialogue in the Setoutsumi movie. Data were analyzed using theory of shuujoshi Kansai dialect proposed by Makiko, et al. This research used the Simak method with the advanced technique of noting as a method and data collection technique, by watching to the Setoutsumi movie, then taking note the dialogue that using shuujoshi Kansai dialect. Methods and data analysis techniques that using is descriptive qualitative methods. Then, it is presented using an informal method, which is presented in Indonesian language with more easier to understand. The results show that in the Setoutsumi movie there are three types of shuujoshi Kansai dialect, that is shuujoshi na which function to ask for approval. Shuujoshi ya function to make strong requests. As well as shuujoshi de serves to provide information.
KONFLIK BATIN TOKOH SUZUHARA TOKO DALAM DORAMA MOTHER KARYA YUJI SAKAMOTO: KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA I Nyoman Rifno Riyadi; Ni Wayan Meidariani; Ni Luh Gede Meilantari
Jurnal Daruma : Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Daruma: Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang
Publisher : Program Studi Sastra Jepang Fakultas Bahasa Asing Unmas Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.083 KB)

Abstract

This study aims to study and describe the inner conflicts of Suzuhra Toko’s Character in the drama Mother. This type of study is descriptive-qualitative. The data source used in this study is the drama Mother. The data obtained were analyzed using Kurt Lewin’s psychodynamic theory. The data collection methods and techniques in this study used the observation method with the advanced technique of taking notes, namely by listening to the drama Mother, then recording the dialogue that showed inner conflict. Methods and data analysis techniques using qualitative descriptive methods described by informal methods, namely descriptions of ordinary words in Indonesian that are easy to understand. The results showed that the Suzuhara Toko character experienced approach-approach conflict, avoidance-avoidance conflict, and approach-avoidance conflict.
STRUKTUR FILM TENSHI NO KOI Ni Putu Ayu Gita Septeadianti; Ni Luh Gede Meilantari; Ni Wayan Meidariani
Jurnal Daruma : Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Daruma: Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang
Publisher : Program Studi Sastra Jepang Fakultas Bahasa Asing Unmas Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.677 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul Struktur Film Tenshi no Koi Karya Sutradara Yuri Kanchiku. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan unsur-unsur intrinsik pada film Tenshi No Koi karya sutradara Yuri Kanchiku. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengertian unsur intrinsik dan bagian-bagian unsur intrinsik film. Data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 39 data percakapan yang terdapat dalam film Tenshi no Koi karya sutradara Yuri Kanchiku. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode simak dengan teknik lanjutan catat. Metode dan teknik analisis data yang digunakan yaitu dianalisis menggunakan metode deskritif kualitatif. Sedangkan, metode dan teknik penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal. Hasil penelitian menunjukan bahwa unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam film tenshi no koi yaitu: (1) Tema yaitu tema mayor dan tema minor. (2) Tokoh dan penokohan. (3) Plot yang berupa beberapa peristiwa adegan. (4) Latar berupa latar tempat dan latar sosial. (5) Sudut pandang pesona ketiga. (6) Moral menyangkut tentang persoalan yang berhubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dan hubungan manusia dengan Tuhan-Nya.
ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA DIALOG ANIME TOKYO GHOUL KARYA SUI ISHIDA Ni Nengah Megayanti; Anak Agung Ayu Dian Andriyani; Ni Wayan Meidariani
Jurnal Daruma : Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Daruma: Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang
Publisher : Program Studi Sastra Jepang Fakultas Bahasa Asing Unmas Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1919.967 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tutur direktif yang terdapat dalam dialog dalam anime Tokyo Ghoul. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data yang diperoleh menggunakan metode simak dan catat. Untuk analisis data menggunakan metode kontekstual. Terakhir untuk penyajian data menggunakan metode informal. Data dari penelitian ini adalah kata, frasa, atau kalimat yang mengandung tindak tutur direktif yang dianalisis menggunakan teori Dell hymes dan teori Namatame. Sedangkan, sumber data yang diambil dalam penelitian ini ialah teks dialog bahasa Jepang anime Tokyo Ghoul karya Sui Ishida. Berdasarkan hasil analisis tersebut, ditemukan 8 data dengan rincian 4 data tindak tutur direktif perintah, 2 data tindak tutur direktif permintaan, 1 data tindak tutur direktif larangan, dan 1 data tindak tutur direktif nasihat.
BAHASA ASING YANG MEMPENGARUHI GAIRAIGO PADA WEBSITE THE MULIA Ni Kadek Nennytha Armayanthi; Ni Wayan Meidariani; Ladycia Sundayra
Omiyage : Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa Jepang Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/omg.v6i1.515

Abstract

Gairaigo is a type of Japanese vocabulary that generally comes from European countries. Gairaigo is used in the tourism sector because in Japanese there is no appropriate equivalent to describe terms in the world of tourism and hospitality that can explain precisely and facilitate the delivery of information. The data source used is The Mulia website. This study aims to describe the origin of the language of gairaigo used in The Mulia website. The data collection technique used in this research is the listen and note method. Data analysis methods and techniques used in this study were qualitative with descriptive methods, with informal data presentation. The results of this study indicate that 256 data were found gairaigo data, with 245 data from English, 7 data from French, 1 data from Dutch, 1 data from German, 1 data from Spanish, and origin of the Finnish language as much as 1 data. The data used in this study are 11 data with language origins from France, the Netherlands, Germany, Spain, and Finland.
Pemanfaatan Pekarangan Melalui Konsep Tri Mandala sebagai Implementasi HATINya PKK Ni Wayan Meidariani; I Wayan Wahyu Cipta Widiastika
WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer Vol. 5 No. 3 (2023): Juli
Publisher : STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30864/widyabhakti.v5i3.373

Abstract

Masyarakat Ubud terdampak covid-19 ditandai dengan usaha-usaha pariwisata yang tidak bisa beroperasi sehingga pendapatan pun mengalami penurunan. Hal iniberpengaruh pada perekonomian keluarga. Keadaan ekonomi masyarakat Ubud perlahan-lahan mulai membaik pasca pandemi covid-19. Upaya untuk membantu perekonomian keluarga, maka pekarangan rumah dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga.  Lahan pekarangan rumah dapat ditata dengan baik agar terlihat asri, teratur, indah dan nyaman. Pekarangan rumah tidak cukup hanya asri dan indah saja tetapi perlu juga mempertimbangkan kebermanfaatanya untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga. Berdasarkan konsep tersebut, maka tim pelaksana melakukan kegiatan pengabdian kepada ibu-ibu PKK yang tinggal di Banjar Kutuh Kaja Desa Petulu Ubud Gianyar. Pengabdian dalam bentuk sosialisasi dan pendampingan penataan pekarangan rumah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membuka wawasan mitra tentang pemanfaatan pekarangan rumah dengan tanaman yang bermanfaat untuk keluarga. Hasil kegiatan ini adalah terciptanya pekarangan rumah dengan berbagai tanaman yang bermanfaat. Misalnya tanaman bunga di depan pekarangan dapat dimanfaatkan untuk sarana persembahyangan. Pembuatan apotek hidup dan warung hidup di pekarangan bagian tengah dan pembuatan lumbung hidup di pekarangan rumah bagian belakang. Tata cara penataan ini merupakan aplikasi dari konsep Tri Mandala. Tanaman yang tergolong sebagai apotek hidup, warung hidup dan lumbung hidup di pekarangan rumah dapat dimanfaatkan untuk membantu perekonomian keluarga.
Penggunaan dan Makna Verba ‘Berubah’ Dalam Ruigigo Bahasa Jepang Tinjauan Semantik Ni Wayan Meidariani; I Wayan Wahyu Cipta Widiastika; Ni Kadek Annora Dewi
Journal Social and Humaniora Vol 23 No 2 (2023)
Publisher : Udayana University Press bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/PJIIB.2023.v23.i02.p06

Abstract

Japanese is a foreign language that has many variations of the lexicon. One of them is the variation of the lexicon in the verb. This article discusses the meaning and use of the verb 'to change' in Japanese ruigigo. This study focuses on sentences used by native Japanese speakers. Data collection was carried out through interviews and note taking techniques. The author conducts interviews directly with Japanese people while recording sentences containing synonyms for the verb 'change' in Japanese. The data were analyzed using a contextual meaning theory approach (Pateda, 2010) by describing them in Japanese sentences. From the data found, in Japanese there are 4 verbs that mean 'change', namely: kawaru, henka suru, hendou suru, and henkou suru. (1) kawaru states changes in terms of (weather, price, facial expression, leaf color, attitude), (2) henka suru states changes in terms of (verb forms, weather, language, post-war conditions, physical/body, patient health), (3) henkou suru stated changes in terms of (gold prices, consumer prices, temperature) and (4) henkou suru stated changes in terms of (stay schedules, regulations, plans, addresses, meeting schedules). The results of the study show that each of these verbs has a different use depending on the context of the situation. In some ways, the verbs kawaru and henka suru can be substituted for each other in the context of changing weather, as well as the verbs kawaru and hendou suru in the context of changing prices
Makna Verba Miru dalam Bahasa Jepang Meidariani, Ni Wayan
AYUMI : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra Vol 8 No 1 (2021): AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Japanese Literature Study Program, Faculty of Letters, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.623 KB) | DOI: 10.25139/ayumi.v8i1.3916

Abstract

Tulisan ini membahas tentang makna verba miru dalam bahasa Jepang yang dituliskan dengan kanji 観る、診る、看る dan 視る. Keempat kanji tersebut dibaca miru dan memiliki makna yang berbeda berdasarkan konteks penggunaan dalam kalimat. Berdasarkan fenomena inilah tulisan ini mengkaji makna verba miru dengan kanji 観る、診る、看る dan視るyang tergolong dalam homofon dengan menggunakan teori Natural Semantic Metalanguage (NSM) yang dikembangkan oleh Anna Wierzbicka (1996). Analisis NSM oleh Wierzbicka dilakukan dengan teknik parafrase untuk menemukan makna dasar verba miru sehingga diketahui perbedaannya. Data berupa korpus yaitu kalimat bahasa Jepang yang menggunakan verba miru di dalamnya yang diperoleh dari sumber berita online melalui pencarian google. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa verba miru ‘melihat’ dalam bahasa Jepang yang ditulis dalam 4 variasi kanji yang berbeda mengandung unsur makna 1) melihat dan merasakan, 2) melihat dan mengetahui, 3) melihat dan melakukan tindakan upaya penyembuhan. Melalui analisis ini dapat diketahui perbedaan verba miru dengan 4 variasi kanji yang berbeda berdasarkan pelaku dan efek yang ditimbulkan dari pengalaman subjek. Kata kunci: makna; semantik; verba miru
Gaya Bahasa Kiasan Tokoh Betsuyaku Hiroka pada Film Ryū to Sobakasu no Hime Dewi, Ni Kadek Annora; Meidariani, Ni Wayan
AYUMI : Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra Vol 11 No 1 (2024): AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Japanese Literature Study Program, Faculty of Letters, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/ayumi.v11i1.8191

Abstract

This study aims to analyze the use of figurative language styles by the character Betsuyaku Hiroka in the film Ryū to Sobakasu no Hime by Mamoru Hosoda. Data collection in this study used the observation method. The method used in this study is a qualitative descriptive method using note-taking techniques. The theory used in this study is Gorys Keraf's theory of language style. The source of this study is the film Ryū to Sobakasu no Hime by Mamoru Hosoda which has 2 hours 1 minute 15 seconds duration. The results of this study show that there are 5 types of figurative language styles used by the character Betsuyaku Hiroka, including 1) Equation or simile, 2) Irony, 3) Cynicism, 4) Sarcasm, 5) Inuendo. The form of figurative language that is most often used by the character Betsuyaku Hiroka is cynicism. The use of cynical figurative language to demean, criticize or make fun of the physical, attitude and thoughts of the interlocutor. Keywords: figurative; film; language style; stylistics.
Co-Authors A.A.Ayu Dian Andriyani Adiana, Putu Septia Anak Agung Ayu Dian Andriyani Anak Agung Dian Andriyani Andriyani, Anak Agung Dian Anggrahini, Vita Yulia Aris, Ni Nyoman Betty Aritonang Betty Aritonang Betty Debora Aritonang Darmawan, I Wayan Andi Dewi, Ni Kadek Annora Dharma, Wilyem Gede Timika Wijaya Geta, Bertolomeus Hadiah, Bedriany Yedesilva I Dewa Ayu Devi Maharani Santika I Gede Arya Lanang I Gusti Ayu Regina Dhira I Gusti Ayu Vina Widiadnya Putri I Ketut Adi Putra Bonitu I Made Indra Kusuma, Pangestu I Made Vikananda Satrya Wibawa I Made Yawara Sumi Putra I Nyoman Rifno Riyadi I Putu Gede Parameswara I Putu Wipayana I Wayan Arip Kertanegara I Wayan Ferdy Chandra Palguna I Wayan Saka Adi Permana I Wayan Wahyu Cipta , Widiastika I Wayan Wahyu Cipta Widiastika I Wayan Wahyu Cipta Widiastika Ichi Rosalia Artha Ida Ayu Putri Gita Ardiantari Ida Ayu, Putri Gita Ardiantari Imelda Wahyuning Tyas Kemala Dewi, Ni Luh Gede Diah Komang Ayu Nuriasih Ladycia Sundayra Made Henra Dwikarmawan Sudipa Made Henra Dwikarmawan Sudipa Maretya, Gex Nitya Dwi Megawati Dewi Ni Ketut Mertha, Ni Putu Bella Ayuni Nanik Purnami, Ni Komang Ni Kadek Annora Dewi Ni Kadek Nennytha Armayanthi Ni Luh Ayu Aprilita Ni Luh Gede Meilantari Ni Luh Gede Meilantari Ni Luh Gede Meilantarii Ni Nengah Megayanti Ni Nyoman Sariyanti Ni Putu Ayu Gita Septeadianti Ni Putu Pradnyasumita Nakami Ayu Ningsih, Ni Putu Diah Tirta Pranadila, Rosana Putu Apriani Putu Diah Purnami Sari Raharjo, Mentari Nur Addinda Rifaldo Antonio Nicholas Vianey Risma Shelsha Dilha SANG AYU ADE ARIE DEWAYANTI Siagian, Elizabeth Siahaan, Bastian Wiryo Prakoso System, Administrator Titisari Puspa Indrati Wahyu Wahyu, I Wayan Wahyu Cipta Widiastika Wahyuni, Ni Luh Putu Rai Wayan Nurita Wayan Nurita Wayan Nurita Widiastika, I Wayan Wahyu Cipta Wijayanthi, Rina Devi