Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Kehidupan Buruh Tani Perempuan dalam Membantu Perekonomian Rumah Tangga Intan, Cut; Meliza, Richa
Aceh Anthropological Journal Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Department of Anthropology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aaj.v5i1.4604

Abstract

Penelitian ini bertema antropologi ekonomi yang mengkaji tentang kehidupan buruh tani perempuan dalam membantu perekonomian keluarga di Gampong Keude Krueng, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan gambaran serta informasi yang mendalam tentang kehidupan buruh tani perempuan di Gampong Keude Krueng. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan fungsional-struktural. Adapun hasil dari penelitian menjelaskan bahwa banyaknya kaum perempuan yang berada di Gampong Keude Krueng memutuskan untuk bekerja sebagai buruh tani dikarenakan tiga faktor utama yaitu: Pertama, faktor ekonomi, dimana penghasilan suami yang tidak mencukupi kebutuhan keluarga. Kedua, faktor pendidikan, dimana rendahnya tingkat pendidikan yang menyebabkan mereka tidak mempunyai keahlian lain. Ketiga, faktor sosial budaya. Keadaan inilah yang menyebabkan para perempuan di Gampong Keude Krueng terjun langsung untuk bekerja di luar rumah guna mendapatkan upah. Para perempuan di Gampong Keude Krueng menjalankan kedua perannya dengan baik tanpa mengesampingkan salah satu perannya baik peran di ranah publik maupun ranah domestik.
BUR TELEGE : ETNOGRAFI GERAKAN KOLEKTIF MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN WISATA ISLAMI Kamil, Ade Ikhsan; Ilham, Iromi; Ikramatoun, Siti; Meliza, Richa; Sjaffruddin, Sjaffruddin
Aceh Anthropological Journal Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Department of Anthropology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aaj.v5i2.5650

Abstract

Lahirnya Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 membuka peluang bagi desa untuk mandiri dan otonom. Keistimewaan tersebut salah satunya untuk berpartisipasi dalam peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan kawasan wisata islami. Berdasarkan hal tersebut, kebangkitan pariwisata Buttelege membuka asa baru dalam penelitian tentang desa. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengkaji 3 hal utama, pertama; bagaimana proses awal munculnya ide untuk membangun daerah Pariwisata Burtelege dengan memanfaatkan dana desa. Kedua; mellihat bagaimana dampak sosial, peruubahan dan perkembangan. Ketiga; mengkaji negosiasi yang dibangun oleh inisiator dalam menjawab tantangan hadirnya wacana wisata islami. Dengan menggunakan pendekatan etnografi, penelitian ini bertujuan mengeksplorasi dinamika sosial-ekonomi terkait dengan pengembangan kawasan wisata Burtelege. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada faktor awal dari pembangunan dan pengembangan Burtelege sebagai kawasan wisata.tiga faktor tersebut adalah keinginan untuk mengubah stereotip kampung, mengembalikan keaktifan pemuda dan keinginan mengorganisasikan parkir di hari Minggu sebagai stimulan. Selain itu, partisipasi masyarakat berupa kegiatan swadaya telah menstimulus perkembangan Burtelege sebagai kawasan wisata islami.
REVITALISASI NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM PENGUATAN KARAKTER DI ERA DISRUPSI PADA MASYARAKAT SUKU ALAS Ilham, Iromi; Ketaren, Amiruddin; Meliza, Richa
Aceh Anthropological Journal Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Department of Anthropology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aaj.v5i2.5663

Abstract

Ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi era disrupsi menimbulkan berbagai gejolak dan instabilitas sosial. Kemajuan teknologi dan informasi yang tidak dibarengi dengan revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal semakin memperparah kondisi tersebut. Oleh karena itu, kajian ini fokus pada upaya memahami kembali nilai-nilai yang berbasis local wisdom dalam masyarakat suku Alas agar dapat menjadi benteng moral masyarakat dalam menyongsong era globalisasi. Kajian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, kajian pustaka, dan FGD. Hasil kajian menunjukkan bahwa sebenarnya tiga prinsip dasar yang harus dipahami kembali oleh masyarakat suku Alas sebagai bentuk local indigenous, yaitu tulahan (kutukan akan perbuatan salah), pantang (menjaga diri dari hal-hal yang dilarang) dan kemali (menjaga diri dari hal-hal tabu dalam masyarakat) dapat menjadi benteng infiltrasi budaya. Ketiga hal tersebut menjadi dasar dalam membentuk karakter yang metoh simejile (mengetahui yang baik), kokhjeken simejile (melakukan yang baik), dan dhakhami simejile (mencintai yang baik).
PERGESERAN NILAI TRADISI BEDAPUR PASCA PERSALINAN PADA PEREMPUAN GAYO LUES Meliza, Richa; Harinawati, Harinawati; Ameliany, Nanda; Faisal, Naidi
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v5i1.12094

Abstract

Culture or tradition can survive if there are people who preserve and practice it. Traditions will live and develop according to the times if people still maintain these habits. However, the tradition is weakened and eroded by the masses due to the increasing knowledge and understanding of the community about the tradition, especially the "Bedapur" tradition values after giving birth to Gayo Lues women. The purpose of this paper is to describe the "Bedapur" tradition in the Gayo Lues community by using a qualitative approach and data collection techniques as well as reviewing literature related to the "Bedapur" tradition as treatment or healing after childbirth. After giving birth, Gayo Lues women have experienced a cultural shift by turning to modern medicine for their healing. This is due to several factors from developments and changing times such as the problem of globalization which allows the exchange of information, ideas, products and values between cultures more quickly and broadly. So that it can adopt elements of other cultures that change traditions and previous values. Such as the policy of using LPG gas, scarcity of kerosene and fuel. Other factors are related to people's lifestyles that influence cultural values and practices that are considered important to fade away slowly and will disappear and follow environmental conditions and health patterns as well as actions that are contaminated by women in today's millennial generation.Budaya ataupun tradisi bisa bertahan jika masih ada yang melestarikan dan mempraktekkan. Tradisi akan hidup dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman jika masyarakat masih mempertahankan kebiasaan tersebut. Tetapi tradisi menjadi lemah dan tergerus oleh masa karena bertambahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap tradisi khususnya pada nilai tradisi Bedapur pasca persalinan pada perempuan gayo lues. Tujuan dalam tulisan ini adalah untuk mengambarkan tradisi Bedapur pada masyarakat Gayo Lues dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data serta literatur review yang terkait dengan tradisi Bedapur sebagai pengobatan atau penyembuhan pasca persalinan. Perempuan Gayo Lues setelah lahiran sudah mengalami pergeseran budaya dengan beralih ke pengobatan modren dalam penyembuhannya. Hal ini disebabkan beberapa faktor dari perkembangan dan perubahan zaman  seperti permasalahan globalisasi yang memungkinkan pertukarang informasi, ide, produk dan nilai-nilai antar budaya secara lebih cepat  dan luas. Sehingga dapat mengadopsi unsur-unsur budaya lain yang mengubah tradisi dan nilai-nilai sebelumnya. Seperti kebijakan penggunaan Gas LPG, kelangkaan minyak tanah dan bahan bakar. Faktaor lainnya terkait dengan gaya hidup masyarakat yang mempengaruhi nilai-nilai dan praktik budaya yang dianggap penting menjadi memudar secara perlahan akan menghilang dan mengikuti kondisi lingkungan dan pola kesehatan maupun tindakan yang terkontamidasi para perempuan pada generasi milenial sekarang ini.
Pendampingan Materi Kearifan Lokal Aceh Pada Guru Mata Pelajaran Sosiologi Kabupaten Aceh Utara Yunanda, Rizki; Nirzalin, Nirzalin; Rangkuty, Rakhmadsyah Putra; Meliza, Richa; Zainal, Suadi; Nasution, Abdullah Akhyar; Ketaren, Amiruddin; Riski, Aflia; Ilham, Iromi; Chalid, Ibrahim
Jurnal Solusi Masyarakat (JSM) Vol 2, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsm.v2i1.15517

Abstract

Artikel ini membahas pendampingan materi kearifan lokal Aceh dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sosiologi Kabupaten Aceh Utara. Latar belakangnya melibatkan kendala dalam pembelajaran sosiologi di SMA/MA Aceh Utara, seperti keterbatasan media pembelajaran dan minimnya bahan ajar berbasis kearifan lokal Aceh. Tim pelaksana, terdiri dari akademisi dan praktisi, berfokus pada pengembangan materi sosiologi yang lebih kontekstual dan relevan dengan kearifan lokal Aceh. Artikel mencatat langkah-langkah metodologis dan tahapan pelaksanaan kegiatan, termasuk identifikasi kompetensi dasar, analisis kebutuhan, dan penyusunan modul. Keberhasilan pengabdian ditunjukkan dengan produk berupa modul hasil pengembangan materi sosiologi. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya membangun komitmen bersama untuk memanfaatkan peran kampus dalam memberikan pendampingan materi kearifan lokal, mengingat terbatasnya guru mata pelajaran sosiologi di Kabupaten Aceh Utara. Artikel ini memberikan saran, termasuk penguatan kerjasama dengan sekolah dan diversifikasi materi pembelajaran, agar pengabdian ini dapat lebih berdampak dan menjadi contoh pendampingan materi kearifan lokal yang sukses
TRADISI MANJAPUIK BALIMAU ANAK DARO PADA ACARA PERNIKAHAN DI KABUPATEN AGAM SUMATRA BARAT Caca, Vitra Yuliza; Fasya, Teuku Kemal; Nasution, Abdullah Akhyar; Alawi, Muh. Fahrudin; Chalid, Ibrahim; Meliza, Richa
Jurnal Mahasiswa Antropologi dan Sosiologi Indonesia (JuMASI) Vol 2, No 2 (2024)
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jumasi.v2i1.15220

Abstract

This research examines the Manjapuik Balimau Anak Daro Tradition at Wedding Ceremonies (Levis-Strauss Structuralism Study, Nagari Pagadih, Palupuah District, Agam Regency, West Sumatra. The main focus in this research is to see and study how the origins of the Manjapuik Balimau Anak Daro Tradition occurred at weddings and government policies towards the Balimau manjapuik tradition. This research uses the Levis-Strauss Structuralism theory. In conducting this research, the data sources used in this research are primary and secondary data sources Data collection techniques used in this research are observation techniques, unstructured interviews, documentation and literature. Based on the results of this research, it can be found that the implementation of the balimau anak daro manjapuik tradition that occurs in Nagari Pagadih is a tribute to the prospective bride and groom who will hold the baralek event ( wedding reception) which was held at Bako's house. And to respect the traditions of their ancestors that have existed since ancient times. This Manjapuik Balimau tradition only applies to someone who wants to hold a baralek ceremony (wedding reception). The tradition of manjapuik balimau anak daro is considered good by the people of Nagari Pagadih, because by doing this they can preserve customs that have existed since ancient times.
RINTISAN DAN INOVASI TANAMAN OBAT DAN JAMU PADA KELOMPOK WANITA TANI DI GAMPONG BLANG PULO Meliza, Richa; Chalid, Ibrahim; Kamil, Ade Ikhsan; Mujiburrahman, Mujiburrahman; Ilham, Iromi; Riski, Aflia; Al Usrah, Cut Rizka; Rangkuty, Rakhmadsyah Putra; Fitri, Dwi
Jurnal Solusi Masyarakat (JSM) Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsm.v2i2.18706

Abstract

This research aims to explore the pilots and innovations in medicinal plant cultivation and herbal medicine making by the Women Farmers Group in Gampong Blang Pulo. The program aims to empower women through increasing skills and income, as well as introducing sustainable traditional medicine methods. In its implementation, the farmer women's group was given training on medicinal plant cultivation techniques and how to process them into market-ready herbal medicine products. The results showed an improvement in the local economy, strengthening the capacity of group members, and increasing community access to traditional medicine. In addition, this activity also contributed to the preservation of traditional knowledge about medicinal plants in the community. Another positive impact was the establishment of a wider social network and better environmental awareness among group members. However, there are challenges in terms of product marketing and group management that require further attention. Overall, these pilots and innovations have made a significant impact in empowering women and improving community welfare in Gampong Blang Pulo.
Community Empowerment Melalui Digital Marketing Bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Kota Lhokseumawe Riski, Aflia; Hafni, Nur; Maisyura, Maisyura; Meliza, Richa; Mujiburrahman, Mujiburrahman; Fazil, Muhammad; Khoirudin Lubis, Bahtera; Fatmasari, Desy
Jurnal Solusi Masyarakat (JSM) Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsm.v2i2.18788

Abstract

Perkembangan digitalisasi telah berkembang dengan pesat dan berpengaruh pada masyarakat dalam mendukung berbagai kegiatan bisnis skala besar maupun kecil. Digital Marketing menjadi salah satu sarana untuk berjualan yang dapat membantu peningkatan penjualan produk dibandingkan dengan penjualan secara konvensional. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan sektor pendorong utama pertumbuhan ekonomi masyarakat. Selain itu, TIK juga berperan sebagai enabler dalam transformasi sosial budaya di berbagai aspek kehidupan masyarakat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Gampong Blang Pulo, Kota Lhokseumawe, melalui penerapan strategi digital marketing bagi pelaku UMKM. Beberapa persoalan mendasar yang dihadapi oleh UMKM di Gampong Blang Pulo, yaitu: 1) Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pemanfaatan Digital Marketing atau e-commerce dalam memasarkan produk.; 2) Kurangnya jejaring/ kerja sama dengan berbagai pihak dalam memasarkan produk UMKM yang bisa memenuhi kebutuhan pasar dan menambah pendapatan masyarakat Blang Pulo Kota Lhokseumawe. 3) Minimnya kemampuan masyarakat/ kelompok UMKM untuk menggunakan teknologi dalam memasarkan produk. Dalam era digital saat ini, kemampuan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sangat penting untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM). Program pengabdian ini melibatkan serangkaian pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada peningkatan keterampilan digital marketing, penggunaan media sosial, dan pemanfaatan platform e-commerce atau marketplace. Pelaksanaan pengabdian ini melibatkan beberapa tahap, yaitu: (1) identifikasi kebutuhan dan pemetaan pelaku UMKM, (2) pelaksanaan pelatihan dan workshop, (3) pendampingan teknis dalam implementasi strategi digital marketing, dan (4) evaluasi dan monitoring hasil kegiatan. Luaran yang dihasilkan pada pengabdian ini adalah publikasi kegiatan di media online, Publikasi ilmiah pada jurnal pengabdian berbasis OJS, Dokumen Kerjasama dan HKI.
Preservation of Traditional Art in the Modern Era: A Case Study of Seudati Dance in the Disruption Era in Pidie Jaya Regency Mujiburrahman, Mujiburrahman; Meliza, Richa; Riski, Aflia; Yunanda, Rizki; Kamil, Ade Ihsan; Chalid, Ibrahim; Rahmatika, Assyfa; Nizar, Raudatun
Andalas International Journal of Socio-Humanities Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/aijosh.v6i2.69

Abstract

The focus of this research is on the strategies for preserving Seudati dance by the Pidie Jaya government in the era of disruption. Pidie Jaya is one of the regencies known for the Seudati dance, and many prominent Seudati leaders, known as "syeh," hail from this region. This research was conducted in Pidie Jaya Regency, with the location chosen due to the observed phenomenon that the youth are no longer interested in learning and performing Seudati. Data collection techniques in this research included participant observation, where the researcher directly observed the subjects to gather data. In addition to participant observation, in-depth interviews were also employed as a technique for collecting data. The results of the research indicate that the youth are abandoning Seudati because the digital world is more appealing than Seudati. Furthermore, learning Seudati is not as easy as learning other dances. In response to these challenges, the Pidie Jaya government has made efforts to preserve Seudati through several approaches. First, they utilize digital media itself as a platform for Seudati campaigns. They also give recognition to Seudati maestros, creating a positive impression for all parties involved. The government promotes Seudati in extracurricular activities through the Gerakan Seniman Masuk Sekolah. Additionally, they are reactivating village dance studios and providing spaces for expression, such as the Pekan Kebudayaan Pidie Jaya.
Optimization of Business Management in Improving the Welfare of Palm Farmers Ameliany, Nanda; Sufi, Sufi; Ritonga, Nursakinah; Iryani, Lisa; Meliza, Richa; Rosida, Erni
Neraca Keuangan : Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan Vol. 20 No. 1 (2025): APRIL
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/neraca.v19i2.17448

Abstract

This research aims to determine the management strategies implemented by Alue Luehop village and the obstacles experienced by Alue Leuhop village. research focus: 1) What are the management strategies at benchmarks 1 to 4. (2) Obstacles to business management strategies in increasing income at benchmarks 1 to 4. This research uses qualitative methods. There were 14 informants for this research, 12 purposive and 2 accidental. The data analysis technique used in this research uses data reduction, data presentation and drawing conclusions. Based on the results of the research and discussions that have been studied, the researcher concludes that the management strategy in Alue Leuhop village is a lack of understanding in carrying out management strategies which can result in a lack of fertilization, cleaning will cause the palm fruit to die or the palm fruit to decrease. Obstacles that occur in the management strategy include the track fruit which every year experiences track fruit for 3-4 months during the track fruit period, pests and also animals which can cause the palm fruit to die or wilt.