p-Index From 2020 - 2025
7.461
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Pemberdayaan Masyarakat (Kader Kesehatan dan Ibu Balita) Melalui Pengenalan Aplikasi Primaku di Posyandu Bukit Tinggi Harapan 2 Desa Dete Herni Hasifah; Iga Maliga; Ana Lestari; Nur Arifatus Sholihah
Compromise Journal Community Proffesional Service Journal Vol. 3 No. 1 (2025): Compromise Journal : Community Proffesional Service Journal
Publisher : LPPM STIKES KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/compromisejournal.v3i1.525

Abstract

The Primaku application was introduced and launched by the Indonesian Pediatric Association to facilitate early and continuous monitoring of children's growth and development. However, there are still many people who do not understand how to use this technology-based Primaku application. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of the community, especially Posyandu cadres and mothers of toddlers, in monitoring the growth and development of infants and young children to prevent stunting. The problem-solving method is carried out by providing training on how to use the Primaku application and demonstrating how to assess children's growth and development using the Primaku application. Based on the results of the activity, it shows that the participants have good knowledge in understanding and using the Primaku application as a tool to monitor children's growth and development. with this activity, Posyandu cadres and mothers toddler can continue to update the latest information on children's growth and development.
ANALISIS KARAKTERISTIK IBU SEBAGAI PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN TB PARU PADA ANAK Sholihah, Nur Arifatus; Harmili, Harmili
Journals of Ners Community Vol 12 No 1 (2021): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v12i1.1347

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman dari kelompok Mycobacterium yaitu Mycobacterium tuberculosis. Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif melalui percik renik dahak yang dikeluarkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik Ibu sebagai Pengawas Minum Obat (PMO) dengan kepatuhan dalam pengobatan TB Paru pada anak di Rumah Sakit Tugurejo Semarang tahun 2015. Jenis Penelitian yang digunakan yaitu bersifat observasional analitik dengan desain case control studydenganuji statistikChi-Square. Sampel yang digunakan terdiri dari 41 Ibu dari anak penderita TB Paru yang tidak patuh dalam pengobatan dan 41 Ibu dari anak penderita TB Paru yang patuh dalam pengobatan. Penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara umur Ibu (p value = 0,173), pendidikan terakhir Ibu (p value = 0,070), status ekonomi keluarga (p value = 0,607) dengan kepatuhan dalam pengobatan TB paru pada anak. Ada hubungan antara pekerjaan ibu (p value = 0,013, OR:0,317), dan peran ibu sebagai PMO (p value = 0,003, OR:6,568) dengan kepatuhan dalam pengobatan TB paru pada anak. Bagi keluarga yang memiliki anak penderita TB Paru diharapkan keluarga tetap memberikan motivasi dan selalu mengawasi anak dalam meminum obat sebagai salah satu upaya penyembuhan dalam pengobatan TB Paru. DOI: 10.5281/zenodo.5226022
Penyuluhan Pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Degeneratif Pada Remaja Nur Arifatus Sholihah; Asri Reni Handayani; Yunita Lestari; Desy Fadilah Adina Putri; Lies Githa Mentari; Muhammad Syahid
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3: Juni-September 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v2i3.2347

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk penyuluhan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat dalam upaya pencegahan penyakit degeneratif pada remaja. Hasil dari kegiatan ini bagi Para remaja hendaknya lebih aktif dalam mencari informasi tentang kesehatan melalui media lain selain penyuluhan dan leaflet (media cetak), baik dari media cetak yang lain seperti koran, tabloid, majalah maupun media elektronik lainnya seperti televisi dan radio. Kegiatan ini diharapkan dapat berjalan dalam kehidupan sehari hari masyarakat secara kontinyu.
Penyuluhan Kesiapan Menghadapi Menarche Guna Mengurangi Kecemasan Pada Anak SD Ana Lestari; Iga Maliga; Rafi’ah Rafi’ah; Asri Reni Handayani; Herni Hasifah; Nur Arifatus Sholihah
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 4 No. 2 (2024): April-Juni 2024
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v4i2.769

Abstract

Menstruasi yang pertama kali terjadi pada remaja putri di sebut dengan Menarche. Remaja putri yang mengalami menarche akan merasa gelisah, bingung dan tidak nyaman. Ketidakstabilan psikologis, emosi, dan rendahnya pengetahuan siswi Sekolah Dasar menjadikan siswi cemas, takut dan tidak mengerti apa yang harus mereka lakukan ketika mengalami menstruasi tersebut, tetapi mau tidak mau siswi tersebut harus siap menerima kondisi ini, oleh karena itu persiapan menjelang menstruasi penting untuk dipelajari untuk kesiapan jika menstruasi terjadi secara tiba-tiba. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswi Sekolah Dasar tentang Menarche. Penyuluhan ini dilakukan di SD Negeri Pungkit, Kecamatan Moyo Utara dengan jumlah peserta 27 siswi kelas V dan VI, pada tanggal 09 Juli 2024. Hasil yang diperoleh menunjukkan perubahan pengetahuan setelah mendapat penyuluhan kesehatan. Dapat disimpulkan bahwa edukasi kesehatan tentang Menarche efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswi untuk meningkatkan persiapan mereka sebelum menstruasi, kurangnya pengetahuan menyebabkan siswi tidak siap dalam menghadapi menarche. Peneliti menyarankan guru bekerja sama dengan Puskesmas untuk melakukan Pendidikan kesehatan secara teratur tentang menstruasi sehingga Siswi akan siap ketika mendapatkan menstruasi untuk pertama kalinya.
Advokasi Pencegahan Kekerasan Seksual Pada Siswa-Siswi SMK Islam Farmasi Sumbawa Asri Reni Handayani; Ana Lestari; Nur Arifatus Sholihah; Rafi'ah Rafi'ah
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 4 No. 3 (2024): Juli-September 2024
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v4i3.804

Abstract

Kasus kekerasan seksual mengalami peningkatan setiap tahun, dengan remaja sebagai kelompok rentan yang sering menjadi korban. Pelecehan seksual ini sering terjadi karena adanya penyalahgunaan kekuasaan (Quid Pro Quo). Oleh karena itu, penting bagi pihak sekolah untuk membuat kebijakan dalam mencegah dan menangani kekerasan seksual agar terciptanya ruang-ruang aman yang menjamin baiknya tumbuh kembang siswa-siswi. Siswa-siswi juga perlu mengetahui tindakan yang harus dilakukan jika mengalami kekerasan seksual dan juga perlu adanya gerakan yang mendorong siswa untuk melawan kekerasan di lingkungan sekolah. Pengabdian ini berupa kegiatan sosialisasi yang bertujuan untuk memberikan informasi atas bahaya, dampak dan pencegahankekerasan seksual terhadap siswa-siswi SMK Islam Farmasi Sumbawa. Kegiatan ini dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan. Kegiatan ini diikuti oleh pihak sekolah dan siswa-siswi SMK Islam Farmasi Sumbawa. Secara keseluruhan, kegiatan berlangsung dengan baik dan diikuti oleh para peserta dengan antusias. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan, afektif, dan psikomotor terkait pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.
Pembentukan Kader Remaja Sehat Kespro di SMA Negeri 1 Moyo Utara Ana Lestari; Luh Putu Sri Yuliastuti; Galuh Permatasari; Fitri Setianingsih; Iga Maliga; Rafi’ah Rafi’ah; Asri Reni Handayani; Herni Hasifah; Nur Arifatus sholihah
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 5 No. 1 (2025): Januari-Maret 2025
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34697/jai.v5i1.1289

Abstract

Masa remaja adalah periode yang rentan terhadap masalah kesehatan reproduksi. Hal tersebut dapat mempengaruhi kehidupan dan perilaku pribadi, lingkungan keluarga maupun masyarakat dimana remaja tersebut berada. Untuk menyikapi perkembangan tersebut maka setiap remaja perlu menyiapkan diri dengan baik. Salah satu cara dalam menyiapkan diri adalah dengan meningkatkan pemahaman tentang kesehatan reproduksi dengan benar melalui berbagai cara yang dapat dipertanggungjawabkan. Sebagai bagian dari lingkungan yang dapat memberikan pengaruh pada remaja khususnya dalam menjaga kesehatan reproduksinya, maka sekolah berkewajiban membangun lingkungan yang dapat mendukung perkembangan kesehatan reproduksi remaja ke arah yang positif. Pembentukan kader kesehatan remaja bertujuan untuk meningkatkan kesehatan reproduksi remaja dan sebagai wadah untuk memfasilitasi kebutuhan kesehatan remaja, dengan melibatkan siswi untuk menjaga kesehatan reproduksi sesuai fase yang dialaminya dalam rentang kehidupan remaja. Sosialisasi dilakukan di SMA Negeri 1 Moyo Utara, Sosialisasi diawali dengan pengerjaan pre test kemudian dilanjutkan edukasi terkait kesehatan reproduksi remaja. Pengerjaan post test dilakukan setelahnya dengan harapan tercapainya output dari edukasi yaitu peningkatan nilai tes dengan rata-rata nilai 80%. Diharapkan dengan Pembentukan Posyandu Remaja ini dapat meningkatkan derajat kesehatan remaja serta meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi bagi para remaja.
Edukasi Hukum dan Etika Terhadap Kesehatan Mental Responsif Gender Bagi Kader Kesehatan di Labuan Badas Sumbawa Asri Reni Handayani; Nur Arifatus Sholihah; Ana Lestari; Evi Gustia Kesuma; Rafi'ah Rafi'ah
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 5 No. 1 (2025): Januari-Maret 2025
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34697/jai.v5i1.1342

Abstract

Kesehatan mental merupakan komponen fundamental dalam konsep kesehatan holistik. Banyak masalah-masalah gangguan mental yang terjadi tidak terdeteksi secara dini, sehingga tidak dapat dilakukan penanganan secara cepat, sehingga perlu dilakukan pencegahan dengan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pencegahan kesehatan mental perlu melibatkan keluarga dan masyarakat salah satunya kader kesehatan jiwa. Serta perlunya memberikan pelayanan kesehatan mental yang menekankan pentingnya perlindungan hak-hak orang dengan gangguan jiwa dengan pendekatan Responsif gender. Kegiatan ini dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan. Kegiatan ini diikuti kader kesehatan Desa Labuan Badas. Secara keseluruhan, kegiatan berlangsung dengan baik dan diikuti oleh para peserta dengan antusias. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan meningkatnya pengetahuan kader dan keterampilan terkait hukum dan etika dalam kesehatan mental yang responsif terhadap gender
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BALITA DI PUSKESMAS ALAS KABUPATEN SUMBAWA Hamdin, Hamdin; Hamid, Abdul; Sholihah, Nur Arifatus; Hasifah, Herni
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.45077

Abstract

Derajat kesehatan suatu negara dapat dilihat dari angka morbiditas dan mortalitas pada anak. Imunisasi merupakan salah satu program yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan. Keberhasilan program imunisasi dapat diukur dengan tercapainya UCI (Universal Child Immunization) yang dapat dilihat dari cakupan imunisasi dasar lengkap. Salah satu alasan terbanyak mengapa anak tidak diimunisasi antara lain karena keluarga tidak mengizinkan anak untuk diimunisasi, dan alasan lain adalah karena faktor sibuk, lokasi yang jauh, anak sering sakit dan tidak tahu tempat imunisasi. Faktor-faktor inilah yang mempengaruhi orang tua menolak atau menerima program imunisasi atau vaksin tertentu, termasuk juga faktor dukungan yang berasal dari keluarga. Tujuan untuk mengetahui dukungan keluarga dengan kelengkapan imunisasi dasar lengkap pada balita. Metode Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasional dengan menggunakan pendekatan  cross-sectional  yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Alas Kabupaten Sumbawa pada Bulan Oktober 2024. Pengambilan sampel menggunakan tehnik  purposive sampling  dengan kriteria inklusi ibu yang mempunyai anak balita. Hasil analisa data dari uji statistik  Chi-Square menunjukkan bahwa nilai p value (0,000) yang artinya ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kelengkapan Imunisasi dasar pada balita. Dukungan keluarga  terbukti mempengaruhi kelengkapan imunisasi pada balita, upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan dukungan keluarga kepada ibu untuk mengimunisasikan anaknya antara lain dengan melibatkan keluarga dalam memberikan pengertian tentang manfaat imunisasi.                        
Edukasi Gizi untuk pencegahan Stunting pada balita di Desa Marente Kab. Sumbawa Hamdin Hamdin; Abdul Hamid; Nur Arifatus Sholihah
Ekspresi : Publikasi Kegiatan Pengabdian Indonesia Vol. 2 No. 4 (2025): Oktober: Ekspresi : Publikasi Kegiatan Pengabdian Indonesia
Publisher : Asosiasi Seni Desain dan Komunikasi Visual Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/ekspresi.v2i4.891

Abstract

Stunting is a nutritional problem caused by prolonged nutritional deficiencies during the critical first 1,000 days of life (HPK). This results in growth disorders in children, resulting in a lower height or shorter stature (dwarfism) than the standard for their age. Objective: To provide information to parents of toddlers about the dangers and impacts of stunting. Nutrition education is one of the main strategies in stunting prevention by providing the community with an understanding of the importance of a healthy diet. This education includes: the importance of exclusive breastfeeding for the first 6 months and the provision of appropriate complementary foods (MPASI), the introduction of balanced nutritious foods, especially animal protein, which supports child growth, and good hygiene practices, such as washing hands before eating and maintaining environmental sanitation. The activity was carried out by providing education on stunting prevention to parents of toddlers through outreach in Marente Village, Alas District, Sumbawa Regency. The media used in this activity were leaflets distributed to parents of toddlers. Parental knowledge after receiving the educational materials provided. Parental knowledge increased, a significant increase. Before education, only 25.0% of parents had high knowledge about stunting, while after education, this increased to 77.5%.
Pendidikan Kesehatan Anak: Pengenalan Penyakit Umum di Sekolah Dasar Wilayah Puskesmas Labuhan Sumbawa Nur Arifatus Sholihah; Asri Reni handayani; Herni Hasifah; Hamdin Hamdin
ARDHI : Jurnal Pengabdian Dalam Negri Vol. 3 No. 4 (2025): ARDHI : Jurnal Pengabdian Dalam Negri
Publisher : Asosiasi Riset Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/ardhi.v3i4.1419

Abstract

The low level of understanding among elementary school students regarding common diseases and their prevention can increase the risk of both communicable and non-communicable diseases from an early age. Therefore, effective health education efforts are essential to instill healthy habits in children. This community service activity aimed to improve the knowledge of elementary school students in the working area of Labuhan Sumbawa Public Health Center about common diseases and preventive measures through an interactive educational approach. The methods used included health counseling with visual media, engaging educational games, and small group discussions to encourage active participation. The activity was conducted in June 2025, involving 30 students from two elementary schools selected purposively. The educational content focused on dengue fever, diarrhea, influenza, helminthiasis, and acute respiratory infections (ARI), along with prevention strategies such as maintaining personal hygiene, consuming nutritious food, and the importance of immunization. Evaluation was carried out through pre-test and post-test assessments to measure the improvement in students’ understanding. The results showed a significant increase in students’ knowledge of the delivered material. Additionally, students demonstrated high enthusiasm and active involvement during the sessions, particularly in the educational games. These findings indicate that an interactive educational approach is effective in enhancing students’ understanding of disease prevention. This program is expected to serve as a model for sustainable health education in other elementary schools to prevent diseases from an early age and support the implementation of clean and healthy living behaviors within the school environment