Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Pencegahan dan Pemberantasan Skabies di Lingkungan Dayah terhadap Peningkatan Pengetahuan Siswa Dayah Riyadatul Qulub Mellaratna, Wizar Putri; Sahputri, Juwita; Z, Khairunnisa; Sofia, Rizka; Yuziani; Millizia, Anna
Auxilium : Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 3 No. 2: Auxilium: Jurnal Pengabdian Kesehatan - Agustus 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/auxilium.v3i2.23724

Abstract

Skabies adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei, yang dapat menyerang individu dari berbagai latar belakang sosial dan usia. Penyakit ini menyebabkan rasa gatal yang parah, mengganggu kualitas tidur, dan berpotensi menimbulkan dampak psikososial. Data dari WHO menunjukkan bahwa prevalensi skabies global mencapai 300 juta kasus per tahun, dengan Indonesia mencatat angka kejadian yang signifikan, terutama di lingkungan pesantren. Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, skabies menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius, dengan prevalensi yang lebih tinggi di kalangan santri. Untuk mengatasi masalah ini, Program studi Kedokteran Universitas Malikussaleh bersama CIMSA Unimal melaksanakan program edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran 30 santri Dayah Riyadhatul Qulub mengenai pencegahan, penularan, dan pengobatan skabies. Program ini mencakup penyampaian materi, diskusi kelompok, dan pelatihan selama 5 bulan, dengan target peningkatan nilai akhir. Diharapkan intervensi ini dapat mengubah perilaku santri dan mengurangi insidensi skabies di pesantren. kata kunci: skabies, pencegahan, pemberantasan, dayah
Edukasi Farmakologi Terapan: Pembuatan Oralit Mandiri dan Deteksi Dini DBD dengan Uji Torniquet pada Santri di MTs Syamsudduha Aceh Utara Yuziani, Yuziani; Sofia, Rizka; Sawitri, Harvina; Maulina, Meutia; Mellaratna, Wizar Putri; Siregar, Sarah Rahmayani
Auxilium : Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 3 No. 2: Auxilium: Jurnal Pengabdian Kesehatan - Agustus 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/auxilium.v3i2.24076

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang masih menjadi perhatian utama, terutama di wilayah-wilayah endemis. Salah satu upaya strategis untuk menurunkan angka keparahan kasus DBD adalah melalui deteksi dini dan penanganan awal berbasis edukasi farmakologi terapan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pembuatan oralit mandiri sebagai langkah awal penanganan dehidrasi, serta penerapan uji tourniquet sebagai metode sederhana untuk deteksi dini DBD. Kegiatan dilaksanakan di MtsS Syamsudduha Aceh Utara dalam bentuk edukasi interaktif yang mencakup ceramah, demonstrasi pembuatan oralit, dan pelatihan praktik uji tourniquet. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk menilai peningkatan pengetahuan peserta, serta observasi langsung terhadap keterampilan praktik peserta. Hasil didapatkan peningkatan pengetahuan peserta sebesar 40,76% berdasarkan hasil perbandingan pre-test dan post-test. Selain itu, sebagian besar peserta mampu melakukan uji tourniquet secara tepat sesuai pedoman yang dikeluarkan oleh WHO. Evaluasi keterampilan juga menunjukkan bahwa 95% peserta berhasil membuat oralit mandiri dengan benar. Edukasi farmakologi terapan terbukti efektif dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap DBD dan kemampuan penanganan awal dehidrasi. Intervensi semacam ini sangat relevan untuk diterapkan di komunitas, terutama di daerah endemis. Kata Kunci: Farmakologi terapan, oralit mandiri, DBD, uji tourniquet, edukasi masyarakat
Efektivitas Antibakteri Ekstrak Daun Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermidis Secara In Vitro Sofia, Rizka; Sahputri, Juwita; Humairah, Helma
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 18 No. 3 (2023): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jikd.v18i3.1538

Abstract

Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri gram positif yang dapat menimbulkan infeksi nosokomial yang merugikan manusia. Tanaman herbal sering dipakai ekstraknya untuk mengobati berbagai penyakit, karena resistensi bakteri terhadap terhadap antibiotik menimbulkan beberapa konsekuensi. Adapun salah satu tanaman yang memiliki zat aktif sebagai antibakteri adalah daun lidah buaya, yang didalamnya terkandung seperti alkaloid, flavonoid dan tanin. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji apakah ekstrak daun Lidah Buaya (Aloe vera) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Metode penelitian yang diguanakan adalah metode posttest only control group design. Uji pengaruh ekstrak daun lidah buaya dilakukan dengan metode difusi dengan konsentrasi 50%, 75% dan 100% dengan kontrol positif kotrimoksazol dan kontrol negatif Dimethyl Sulfoxida (DMSO). Hasil penelitian didapatkan bahwa konsentrasi 50% menghasilkan rata-rata zona bening sebesar 7,1 mm, konsentrasi 75% menghasilkan rata-rata zona bening sebesar 7,6 mm dan konsentrasi 100% menghasilkan rata-rata zona bening sebesar 9,4 mm. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah semua konsentrasi ekstrak daun lidah buaya tidak memiliki daya efek antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis. Kata kunci: Antibakteri, Ekstrak Aloe vera, Staphylococcus epidermidis
Evaluation of the use of Antibiotics Quantitatively and Qualitatively in Pharyngitis Patients at Banda Sakti Public Health Center Lhokseumawe Yuziani, Yuziani; Sofia, Rizka; Siregar, Fely Syah Imara
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 20 No. 2: September 2023
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v20i2.26122

Abstract

Pharyngitis is inflammation that occurs in the pharynx and often spreads to surrounding tissues which is one of the causes is a bacterial infection. Antibiotics are the main drug of choice for bacterial infection. Evaluation of the use of antibiotics can be done quantitatively and qualitatively. The importance of evaluating the use of antibiotics in pharyngitis patients can reduce drug side effects and prevent resistance. This study's objective was to evaluate if giving antibiotics to pharyngitis patients at Banda Sakti Public Health Lhokseumawe was appropriate, quantitatively using the Defined Daily Dose (DDD) method and qualitatively using the Gyssens method. This research is descriptive. The sampling technique used purposive sampling with a time-limited sampling method. The result showed that the use of antibiotics quantitatively using the DDD method found the highest total DDD was amoxicillin of 10,35 DDD/1000 patients, while the qualitative evaluation using the gyssens method for amoxicillin was classified as category IIIB because the gift was too short, cefadroxil was classified as category IVB because other antibiotics were safer, ciprofloxacin was classified as category V because it is not indicated. This study concludes that the use of antibiotics quantitatively using the DDD method found the highest total DDD was amoxicillin, while the evaluation of the use of antibiotics qualitatively classified inappropriate.