Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Study of Residual Soil Permeability Coefficient Post Addition of Coal Fly Ash Tarigan, Rasdinanta; Parman; Harahap, Muhammad Ari Subhan
International Journal of Research in Vocational Studies (IJRVOCAS) Vol. 3 No. 4 (2024): IJRVOCAS - Special Issues - International Conference on Science, Technology and
Publisher : Yayasan Ghalih Pelopor Pendidikan (Ghalih Foundation)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53893/ijrvocas.v3i4.103

Abstract

Residual soil is soil that is often used as barrier cover soil at the closure of B3 waste storage facilities. This is because the shear strength of the soil is quite good. The minimum value of the soil permeability coefficient (k) for barrier hoods at the closure of B3 waste storage facilities is 10-7 cm/sec. Many residual soils have a soil permeability coefficient (k) of less than 10-7 cm/sec. Because the dominant compound in coal fly ash is silica, mixing this fly ash with residual soil can reduce the value of the soil permeability coefficient (k) and is also expected to increase the shear strength value of the soil. In this study, residual soil samples were mixed with fly ash at 5%, 10%, 15%, 25% and 35% of the dry weight of the soil. This research aims to determine the effect of adding fly ash on the parameters of dry density, shear strength and soil permeability. The tests carried out were standard proctor testing, direct shear test, and Falling-Head permeability testing. The residual soil used in this research came from Hamlet I, Bintang Meriah Village, Pancur Batu District, Deli Serdang Regency. Based on standard proctor testing, the maximum density (gd max) of original soil is 1,410 gr/cm3. The largest maximum density (gd max) was obtained when adding  15% fly ash, namely 1.471 gr/cm3. In the direct shear test, the original soil cohesion value was 0.024 kg/cm² with an internal shear angle of 37.96º. In the variation of adding 15% fly ash, the cohesion value was 0.131 kg/cm² with an internal friction angle of 53.08º. Based on the Falling-Head permeability test, the original soil permeability coefficient value was 1.98 x 10-6 cm/s. The permeability coefficient value for variations in adding 15% fly ash was obtained at 8.02 x 10-8 cm/s.
PENGARUH RETURN ON ASSET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Adi Maulana Rachman; Romualdus Turu Putra Maro Djanggo; Okto Irianto; Asrudi; Ni Luh Putu Nita Yulianti; Parman
JURNAL RUMPUN MANAJEMEN DAN EKONOMI Vol. 1 No. 2 (2024): Mei
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jrme.v1i2.1508

Abstract

The purpose of this study is to determine the Influence of profitability to corporate value with dividend as an intervening variable, where the authors take a sample of companies listed on the Indonesia Stock Exchange 2010-2015 period of 5 companies. The method used is quantitative, where the method used to examine the population or a particular sample, the instrument used is the financial statements of manufacturing companies from this study sample. The result of research, partially for profitability variables obtained tcount of 2.175> ttabel 1.713 with significance 0.040 <0.05 thus profitability have a significant Influence on dividends, While for the results of path analysis, obtained direct influence Profitability to Company Value of 0.265 and Indirect influence Profitability to Value Company with dividend of 0.030 so that the total influence of 0.295 which means total influence 0.295 direct influence 0.265. Thus dividendis an intervening van able.
Inklusivitas Dan Transformasi Literasi Keuangan Syariah Di Lingkungan Multikultura Ismail; Parman
Jurnal Investasi Islam Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Investasi Islam
Publisher : FEBI IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/jii.v9i2.10017

Abstract

Rendahnya pemahaman mahasiswa dan masyarakat terhadap sistem Ekonomi Syariah di ujung timur Indonesia tepatnya Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan menjadi tantangan tersendiri bagi penggiat ekonomi Syariah. Minimnya referensi infrastuktur berbasis Syariah seperti belum terakomodir jurusan Ekonomi Syariah di Perguruan Tinggi, belum hadirnya Bank Syariah milik pemerintah, yang ada hanya Bank Muamalat, Pegadaian Syariah, BMT dan Lembaga keuangan lainnya, menjdi penyebab pemahaman Ekonomi Syariah kalangan mahasiswa dan masyarakat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi rendahnya literasi keuangan Syariah dengan pendekatan eksperiensial. Metode kualitatif analisis deskriptif. Untuk menjawab penelitian ini digunakan pengumpulan data mahasiswa program studi Ekonomi Pembangunan Universitas Musamus Merauke sebanyak 42 mahasiswa dengan menyebarkan kuesioner secara acak dan pustaka literatur untuk mendukung penelitian ini. Pertama: Tingkat pemahaman mahasiswa tentang Instrumen dan Praktik Keuangan Ekonomi Syariah seperti Ijarah, Istishna, Mudharabah, Musyarakah, dan Zakat yang tingkat pemahamannya bervariasi tergantung pada konsepnya. Kedua; tentang Prinsip Keadilan dan Etika: Data menunjukkan bahwa pemahaman mahasiswa terhadap konsep-konsep dasar dalam ekonomi syariah tentang Tauhid, Adil, Halal dan Haram juga dipahami dengan baik, meskipun ada beberapa variasi dalam kedalaman pengetahuan. Ketiga tentang Transaksi Yang Dilarang : analisis data menunjukkan bahwa: tentang Riba memiliki tingkat pemahaman yang cukup baik, sedangkan Gharar dan Maisir memiliki tingkat pemahaman yang paling rendah di antara ketiga konsep. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teori Pendidikan Eksperiensial dapat mengakomodasi perspektif mahasiswa terhadap Prinsip Dasar Ekonomi Syariah.
Analisis Kemampuan Sumberdaya Manusia Dalam Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran Desa di Kampung Kweel Kabupaten Merauke Enala, Syahrabudin Husein; Frederikus Antonius Mana; Umiyati Haris; Parman
Papsel Journal of Humanities and Policy Vol. 1 No. 4 (2024): December 2024
Publisher : PAPSEL Research and Consulting

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam perencanaan dan pengelolaan anggaran desa di Kampung Kweel, Kabupaten Merauke. Masalah utama yang diidentifikasi adalah rendahnya kapasitas SDM dalam memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip perencanaan serta pengelolaan anggaran secara efektif, yang berpotensi menghambat pencapaian pembangunan desa. Studi ini mengisi celah (gap) penelitian sebelumnya yang lebih banyak berfokus pada aspek regulasi dan struktur kelembagaan tanpa mengeksplorasi kapasitas individu dalam proses anggaran desa. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi lapangan, dan analisis dokumen anggaran desa. Informan penelitian terdiri atas perangkat desa, tokoh masyarakat, dan pendamping desa. Analisis data dilakukan melalui teknik triangulasi untuk memastikan validitas temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SDM di Kampung Kweel menghadapi sejumlah kendala, seperti minimnya pemahaman terhadap regulasi keuangan desa, rendahnya keterampilan teknis dalam menyusun dan mengelola anggaran, serta keterbatasan akses pelatihan dan pendampingan. Temuan ini menegaskan perlunya program peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan intensif, penyediaan panduan teknis, dan supervisi berkelanjutan oleh pemerintah daerah. Dengan peningkatan kapasitas SDM, diharapkan perencanaan dan pengelolaan anggaran desa dapat lebih transparan, akuntabel, dan berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan. Kata kunci: Sumber Daya Manusia, Perencanaan Anggaran, Pengelolaan Anggaran, Kampung Kweel, Kabupaten Merauke.
Effectiveness of Using Wire Rope Slings in Improving the Stability of Cantilever Retaining Walls Tarigan, Rasdinanta; Parman; Harahap, M. Ari Subhan; Amrizal
International Journal of Research in Vocational Studies (IJRVOCAS) Vol. 4 No. 4 (2024): IJRVOCAS - Special Issues - International Conference on Science, Technology and
Publisher : Yayasan Ghalih Pelopor Pendidikan (Ghalih Foundation)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53893/ijrvocas.v4i4.381

Abstract

A slope is a land surface that slopes and forms a certain angle to a horizontal plane. In a place where there are two land surfaces of different heights, there will be forces that push so that the higher ground tends to move downwards which is called the potential force of gravity which causes landslides. Landslides on a slope can cause loss of life and property and can hamper the economy of an area. Cantilever walls are often used as retaining walls to avoid landslides. The cost used in the construction of cantilever wall retaining walls is quite expensive. For cost efficiency of the cantilever wall construction, it is necessary to use cantilever wall reinforcement using wire rope sling. In this study, cantilever wall retaining walls were modelled with or without the use of wire rope slings. The research location is Jl. Gelugur Rimbun, Ps x Kutalimbaru Kab. Deli Serdang. Based on the results of laboratory testing, the soil classification at the location is clay (CL). According to the analysis, the use of wire rope slings contributes to an increase in the factor of safety (FS) of overturning by 12.500% - 50.026%. While increasing the factor of safety (FS) sliding by 4.165% - 16.627%. An increase in the factor of safety (FS) bearing capacity of 17.222% - 36.109%. The greatest effect of the use of wire rope slings occurs in overturning stability by 50.026%. The use of wire rope slings can reduce the dimensions of cantilever retaining walls.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN KUSTA DI KECAMATAN MENDAHARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Eti Kurniawati; Parman; Sugiarto; Ratna Sari Dewi; Indri Indah Lestari
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v3i2.524

Abstract

Kusta merupakan penyakit kronis yang mengakibatkan kecacatan fisik disebabkan oleh Mycpbacterium leprae.Tahun 2018 dari 11 Kabupaten/Kota jumlah kasus tertinggi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan jumlah 49 orang. Diketahui kasus kusta tertinggi terdapat diwilayah kerja Puskesmas Mendahara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko kejadian kusta di Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain casse control. Dilaksanakan pada bulan juli 2019. Populasi penelitian adalah seluruh penderita kusta dan bukan penderita kusta yang tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Mendahara.Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, jumlah sampel sebanyak 48 orang. Perbandingan sampel kasus dan kontrol 1:2 dengan sampel kasus 16 orang kusta, kontrol 32 orang.Penelitian ini dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan chi-square. Alat ukur yang digunakan kuesioner, dan pengukuran menggunakan meteran. Hasil uji statistik menggunakan chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara personal hygiene (p= 0.017),riwayat kontak (p-value 0.012) dengan kejadian kusta. Kepadatan hunian (p-value 1000) dan Pendapatan keluarga (p-value0.350) menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna terhadap kejadian kusta. Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk melakukan screening untuk pencegahan dini serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pencegahan penyakit kulit khususnya kusta.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN MATA PADA PEKERJA BENGKEL LAS DI KECAMATAN JELUTUNG KOTA JAMBI TAHUN 2021 Andika, Riko; Eti Kurniawati; Parman
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v5i1.1221

Abstract

ABSTRAK Pekerja las memiliki risiko cedera mata yang tinggi akibat paparan radiasi, mekanik, suhu dan kimiawi. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan mata pada pekerja las di Bengkel Las. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel pada penelitian ini diambil menggunakan teknik pengambilan secara total sampling yaitu seluruh pekerja las di Kecamatan Jelutung Kota Jambi yang berjumlah 63 orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2021 di bengkel las di Kecamatan Jelutung. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Sebanyak 46,0% responden ada keluhan mata, 49,2% responden memiliki usia berisiko, 79,4% responden memiliki masa kerja berisiko dan 39,7% responden tidak menggunakan APD saat melakukan pengelasan. Ada hubungan antara usia (p=0,032) dan penggunaan APD (p=0,000) dengan keluhan mata pada pekerja las di Bengkel Las Kecamatan Jelutung. Tidak ada hubungan antara masa kerja (p=0,510) dengan keluhan mata pada pekerja las di Bengkel Las Kecamatan Jelutung. Keluhan mata pekerja bengkel las di Kecamatan Jelutung berhubungan dengan usia dan penggunaan APD. Untuk itu diharapkan kepada pemilik bengkel las melakukan pengawasan kepada pekerja terhadap penggunaan APD googles/welding shields. Pekerja sering mengistirahatkan matanya setelah mengelas dengan metode 20-20-20, setiap bekerja 20 menit lakukan istirahat 20 detik dengan memandang jarak sejauh 20 kaki (6 meter). ABSTRACT Welders are at high risk of eye injury from radiation, mechanical, thermal and chemical exposures. This study aims to determine the factors associated with eye complaints in welding workers at the Welding Workshop. The research design used was cross sectional. The sample in this study was taken using a total sampling technique, namely all welding workers in Jelutung District, Jambi City, amounting to 63 people. This research was conducted in June 2021 at a welding workshop in Jelutung District. The research instrument is a questionnaire. Data were analyzed by univariate and bivariate using Chi Square test. As many as 46.0% of respondents had eye complaints, 49.2% of respondents had a risky age, 79.4% of respondents had a risky working period and 39.7% of respondents did not use personal protective equipment when doing welding. There is a relationship between age (p=0.032) and the use of personal protective equipment (p=0.000) with eye complaints in welding workers at the Welding Workshop, Jelutung District. There was no relationship between years of service (p=0.510) and eye complaints in welding workers at the Welding Workshop, Jelutung District. The eye complaints of welding workshop workers in Jelutung District are related to age and the use of personal protective equipment. For this reason, it is hoped that the welding workshop owner will supervise workers against the use of personal protective equipment such as googles/welding shields. Workers often rest their eyes after welding with the 20-20-20 method, every 20 minutes of work take a 20 second break by looking at a distance of 20 feet (6 meters).
Green Action sebagai Upaya Rehabilitasi Ekosistem Mangrove di Kelurahan Romokalisari, Surabaya Alwi, Alwi Sina Khaqiqi; Rahayuningsih, Siti; Al Hazman, Muhammad; Widyastuti, Indri ika; Sholikah, Evi Nafiatus; Gastriani, Ovi Prina; Wibowo, Sekarsari; Nisazarifa, Adristi; Pujiputra, Anggarjuna Puncak; Sukarno, Friska Intan; Brian, Thomas; Parman
Jurnal Cakrawala Maritim Vol. 8 No. 2 (2025): Jurnal Cakrawala Maritim
Publisher : P3M Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jcm.v8i2.40

Abstract

Mangroves have several functions, including maintaining biological balance in coastal ecosystems and tourism. On the other hand, mangroves are also very vulnerable to natural disturbances, anthropogenic, land conversion, and even pollution from various human activities. The success of mangrove planting activities does not only depend on the selection of the type of mangrove to be planted, but also on the selection of a suitable location to support its growth. Mangroves in Romokalisari Village, Surabaya are currently still relatively few. This needs to be planted because the mangroves function as wave breakers and tourist attractions. Mangrove planting activities in Romokalisari Village, Surabaya, were carried out by residents, lecturers and students of the Surabaya State Polytechnic of Shipping. The results of the mangrove planting are expected to have a positive impact on Romokalisari Village, Surabaya and its surroundings.
Pelatihan Kepemimpinan Dasar bagi Ikatan Pelajar Muhammadiyah SMA Plus Muhammadiyah Merauke sebagai Upaya Meningkatkan Kapasitas Organisasi Siswa Dani Nurcholis; Jayadi; Don Jaya Putra; Parman
Aksi Kita: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 5 (2025): SEPTEMBER-OKTOBER 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/mnhydw95

Abstract

Kepemimpinan pelajar merupakan salah satu kompetensi penting yang perlu ditanamkan sejak dini guna membentuk karakter, kemandirian, dan keterampilan manajerial generasi muda. Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai organisasi otonom di lingkungan sekolah memiliki peran strategis dalam melatih kepemimpinan, namun masih ditemukan kendala berupa keterbatasan pemahaman konseptual dan keterampilan praktis di kalangan anggotanya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas organisasi siswa melalui pelatihan kepemimpinan dasar bagi pengurus dan anggota IPM SMA Plus Muhammadiyah Merauke. Metode pelaksanaan meliputi ceramah interaktif, diskusi kelompok, simulasi rapat, praktik public speaking, dan evaluasi melalui pre-test serta post-test. Hasil pelatihan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman konsep kepemimpinan, keterampilan komunikasi, dan kemampuan memimpin organisasi secara efektif. Peserta juga menunjukkan antusiasme tinggi serta komitmen untuk menerapkan hasil pembelajaran dalam program kerja IPM. Dengan demikian, kegiatan ini terbukti efektif dalam memperkuat kapasitas kepemimpinan pelajar sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan organisasi siswa di sekolah.
The Effect of Commitment and Organizational Culture on Employee Performance Through Organizational Citizenship Behavior as an Intervening Variable Irwan; Inah Mutmainna; Parman; Rusmin Nuryadin; Akhsan; Rudi Arafah
IECON: International Economics and Business Conference Vol. 3 No. 1 (2025): International Conference on Economics and Business (IECON-3)
Publisher : www.amertainstitute.com

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine and analyze the effect of  Commitment and Organizational Culture on  Employee Performance through Organizational Citizenship Behavior as an intervening variable at the Public Works and Spatial Planning Department of Parepare. This research uses a quantitative method approach with a sample is 71 employees. Research data analysis is processed using the Smart PLS analysis.  The data collection methods used were questionnaires, observation, and documentation. The results obtained in the study are as follows: Organizational commitment has a positive and significant effect on employee performance; organizational culture has a positive and significant effect on employee performance; organizational citizenship behavior has a positive and significant effect on employee performance; organizational culture has a positive and significant effect on employee performance through organizational citizenship behavior; and organizational commitment does not have a significant effect on employee performance through organizational citizenship behavior among employees of the Department of Public Works and Spatial Planning in Parepare City. Therefore suggested that to enhance employee performance, the Department of Public Works and Spatial Planning in Parepare City should prioritize strengthening organizational culture, commitment, and organizational citizenship behavior (OCB). A strong culture and high OCB directly improve performance, with culture also influencing performance indirectly through OCB. This indicates that fostering shared values and encouraging voluntary, proactive behavior among employees are essential strategies. However, the lack of a significant indirect effect of organizational commitment through OCB implies that commitment alone is not enough to drive extra-role behavior. Therefore, management must implement programs that not only build commitment but also translate it into meaningful actions. Enhancing communication, recognition, and leadership support can further stimulate OCB and improve overall performance. These findings highlight the importance of aligning organizational values and behaviors to achieve optimal employee outcomes.