Articles
Character Transformation of Naposo Nauli Bulung in Religious Practice in South Tapanuli Regency
Putra, Dedisyah;
Hamid, Asrul;
Nst, Andri Muda;
Edi, Sabrun
TSAQAFAH Vol. 19 No. 2 (2023): Tsaqafah Jurnal Peradaban Islam
Publisher : Universitas Darussalam Gontor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21111/tsaqafah.v19i2.9206
Penelitian ini bertujuan untuk memahami transformasi karakter Naposo Nauli Bulung sebagai refleksi pengamalan keagamaan di Kabupaten Tapanuli Selatan. Penelitian ini merupakan grounded research dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif, pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi dengan teknis analisa interpretif. Hasil penelitian ditemukan bahwa transformasi karakter Naposo Nauli Bulung yang terjadi pada masyarakat Tapanuli Selatan dipengaruhi dinamika perubahan sosial yang disebabkan oleh era globalisasi dan keterbukaan informasi serta maraknya media sosial dan game online sehingga mengakibatkan rendahnya pengamalan keagamaannya, seperti rendahnya minat membaca Alquran, sholat berjamah, dan pengajian dalam majelis ta’lim. Untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan integrasi nilai-nilai agama ke dalam adat kebiasaan masyarakat serta melalui pendidikan dan motivasi dari orang tua, keluarga, tokoh adat ataupun agama dan seluruh masyarakat sehingga tercipta akhlakul karimah yang tercermin dalam sikap dan perilaku Naposo Nauli Bulung dalam mengamalkan praktik keagamaan sesuai dengan nilai-nilai qur’ani.
Analisis Hukum Islam Terkait Penarikan Wakaf Oleh Ahli Waris Pasca Wakif Meninggal Dunia Di Desa Sigalapang Julu
Ritonga, Raja;
Hamid, Asrul;
Mawaddah
Islamic Circle Vol. 3 No. 2 (2022): Islamic Circle
Publisher : Prodi Hukum Ekonomi Syari'ah STAIN Mandailing Natal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56874/islamiccircle.v3i2.963
Wakaf merupakan bagian dari amal tabbarru’ yang dianjurkan dalam ajaran Islam. Prosesi wakaf ketika dilakukannya ikrar dari wakif untuk melepas hak milik pribadinya menjadi hak milik umum. Oleh karena itu, sejatinya bahwa hak milik yang sudah diwakafkan telah menjadi lepas kepemilikannya dari wakif dan berubah menjadi milik penerima wakaf melalui nadzir wakaf. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis terkait penarikan wakaf yang dilakukan oleh ahli waris di desa Sigalapang Julu setelah wakif meninggal dunia. Adapaun jenis penelitian ini adalah studi lapangan dengan sifat deskriptif. Pendekatan dilakukan dengan menggunakan hukum normatif. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Temuan data-data dianalisis dengan menunggunakan dalil nas dan pendapat ulama. Hasil penelitian menjelaskan bahwa praktik penarikan wakaf yang dilakukan oleh ahli waris di desa Sigalapang Julu pasca meninggalnya wakif bertolak belakang dengan aturan dalam ajaran Islam, sebab harta yang sudah diwakafkan secara otomatis menjadi milik umat Islam.
Dinamika Dalam Prosedur Perceraian: Sebuah Tinjauan Maslahat Pada Hukum Perkawinan Di Indonesia
Hamid, Asrul
Islamic Circle Vol. 4 No. 2 (2023): Islamic Circle
Publisher : Prodi Hukum Ekonomi Syari'ah STAIN Mandailing Natal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56874/islamiccircle.v4i2.1581
Perceraian menjadi opsi terakhir yang diambil ketika permasalahan dalam keluarga mencapai tingkat darurat, setelah berbagai upaya telah dilakukan namun tidak berhasil mempertahankan keutuhan rumah tangga. Meskipun perceraian sendiri merupakan urusan pribadi, pandangan sosial saat ini membuat pemerintah terlibat untuk menilai dampak hukum yang mungkin timbul. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konsep maslahat terkait peraturan perceraian dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam. Pendekatan normatif yang bersifat deskriptif digunakan dalam penelitian ini, kemudian dianalisis dengan menggunakan konsep maslahat untuk mencari jawaban yang komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mencapai kemaslahatan dan menjaga ketertiban bagi pasangan suami-isteri yang bercerai, seharusnya aturan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam diikuti dan diterapkan. Hal ini penting mengingat aturan yang ditetapkan oleh pemerintah mengacu pada prinsip kemaslahatan, sehingga dapat mencegah timbulnya permasalahan yang berpotensi membawa dampak buruk.
THE PARTICE OF THE ISRA’ MI’RAJ VALUE OF THE MANDAILING NATAL COMMUNITY
Putra, Dedisyah;
Hamid, Asrul
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 20 No. 2 (2021): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (825.34 KB)
|
DOI: 10.30631/tjd.v20i2.159
Isra' Mi'raj is a very important historical event for Muslims around the world. In Islam, the commemoration of Isra' and Mi'raj is a momentum to upgrade faith, add insight and motivation to worship, especially in maintaining the five daily prayers. The journey of Isra' Mi'raj is believed to be the most sacred prophetic spiritual journey, so it is natural that many Quraysh residents of Mecca at that time doubted its truth. Commemorating Isra' and Mi'raj including the realm of ikhtilaf al-fuqaha from the past until now. But the most mu'tabar opinion states the ability (al-Jawaz) in commemorating Isra' Mi'raj to achieve benefit for the religious community. This opinion is believed by the Muslim community in Mandailing Natal Regency. This paper presents a portrait of the habits of Muslims in Mandailing Natal Regency in commemorating Isra' and Mi'raj as one of the efforts to foster religious spirit to make Mandailing Natal Regency a civilized one. This research is a field research with a qualitative method with a religious approach to explain the practice of religious spirit that should bring every Muslim in Mandailing Natal Regency to practice Islamic teachings in accordance with the spirit contained in the Isra' and Mi'raj events. In addition, the custom of the Mandailing Natal community in commemorating Isra' and Mi'raj needs to be maintained and preserved as a form of local wisdom in order to realize Mandailing Natal which has the slogan of a traditional country, obedient to worship.Isra’ Mi’raj adalah peristiwa bersejarah yang sangat penting bagi umat Islam seluruh dunia. Dalam Islam, peringatan Isra’ dan Mi’raj merupakan momentum untuk mengupgrade keimanan, menambah wawasan dan motivasi beribadah terutama dalam menjaga salat lima waktu. Perjalanan Isra’ Mi’raj diyakini sebagai perjalanan rohani kenabian yang paling sakral sehingga wajar bila penduduk kafir Quraisy Kota Makkah saat itu banyak yang meragukan akan kebenarannya. Memperingati Isra’ dan Mi’raj termasuk ranah ikhtilaf al-fuqaha dari dahulu sampai sekarang. Namun pendapat yang paling mu’tabar menyatakan kebolehan (al-jawaz) dalam memperingati Isra’ Mi’raj untuk mencapai maslahat bagi masyarakat beragama. Pendapat inilah yang diyakini oleh masyarakat muslim di Kabupaten Mandailing Natal. Tulisan ini menyajikan potret kebiasaan umat Islam di Kabupaten Mandailing Natal dalam memperingati Isra’ dan Mi’raj sebagai salah satu upaya memupuk semangat beragama menjadikan Kabupaten Mandailing Natal yang madani. Penelitian ini merupakan field research dengan metode kualitiatif dengan pendekatan keagamaan guna menjelaskan praktik semangat keagamaan yang seharusnya membawa setiap umat Islam di Kabupaten Mandailing Natal mengamalkan ajaran Islam sesuai dengan spirit yang terkandung pada peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Selain itu, kebiasaan masyarakat Mandailing Natal dalam memperingati Isra’ dan Mi’raj ini perlu dijaga dan dilestarikan sebagai bentuk kearifan lokal guna mewujudkan Mandailing Natal yang memiliki slogan negeri beradat, taat berbibadat.
The Practice of Buying and Selling During Friday Prayer in Mandailing District Natal: A Study With A Maqashid Al-Syari'ah Approach
Hamid, Asrul;
Putra, Dedisyah
Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Vol 5, No 2 (2021): Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam
Publisher : Islamic Family Law Department, Sharia and Law Faculty, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22373/sjhk.v5i2.7575
Islam, as a complete religion, regulates all human life. It regulates vertical ritual worship to Allah Almighty and regulates horizontal worship, namely the relationship between humans, so balance is needed in life. Humans as social creatures created by Allah need each other and cannot be separated from muamalah affairs such as buying and selling to fulfill their needs. Buying and selling is also a daily activity for everyone to meet the needs of their lives. Everyone who does buying and selling must know the law of buying and selling so that no one is harmed, especially the practice of buying and selling when Friday prayer are performed. Thus, the practice works under the provisions of Islamic law. Hablum minannas in the practice of muamalah towards fellow human beings must be in line with hablum minallah based on the guidance of Islamic law. Broadly speaking, Islamic law itself is divided into two; worship and muamalah. Muamalah is the rules (laws) of Allah Swt, intended to regulate human life in worldly affairs of a social nature. In this discussion, the author will explain the law of buying and selling during Friday prayer in Mandailing Natal Regency: a study with a maqashid al-syari'ah approach. This research is descriptive-analytical with the field study research through a normative, empirical approach. The results of this study is that the law of buying and selling that reaches the degree of urgency during Friday prayer is permissible with the aim of more significant benefit, namely protecting the soul (hifdzun an-Nafs) and (hifdzun al-Aql). This law applies in buying and selling medical drugs at pharmacies, hospitals, and other vital objects.
SYIRKAH ABDAN DALAM PERSPEKTIF MAZHAB SYAFI’I: ANALISIS KONTEKSTUALISASI FIKIH ISLAM KONTEMPORER
Hamid, Asrul
Islamic Circle Vol. 1 No. 1 (2020): Islamic Circle
Publisher : Prodi Hukum Ekonomi Syari'ah STAIN Mandailing Natal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (865.002 KB)
|
DOI: 10.56874/islamiccircle.v1i1.110
Syirkah Abdan adalah kesepakatan dua orang atau lebih untuk bekerja dengan mempergunakan kepandaian mereka tanpa adanya harta, disyaratkan mereka sama-sama berusaha dan upah yang mereka terima dibagi menurut kesepakatan mereka. Menurut mazhab Syafi’i, syirkah abdan ini adalah bathil (tidak sah, mereka beralasan bahwa perserikatan hanya berlaku pada serikat percampuran modal dan harta, bukan bekerja dan bukan pula dalam bidang tanggung jawab. Sementara sesuai dengan perkembangan zaman dan tingkat kemajuan ekonomi mengakibatkan semakin banyaknya jenis muamalah yang muncul, seperti syirkah abdan yang sekarang ini sangat banyak digunakan oleh masyarakat. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hukumnya diperbolehkan dengan alasan tujuan utama perkongsian adalah selain untuk mendapatkan keuntungan, akan tetapi dari perkongsian itu akan memupuk rasa kebersamaan, tolong-menolong dan melatih seorang muslim agar bersikap jujur serta mendidik disiplin tinggi dalam bekerja.
Warisan Dan Keadilan: Membongkar Mitos Kesetaraan Harta Dalam Perspektif Hukum Islam
Ritonga, Raja;
Siregar, Ilham Ramadan;
Muda Nst, Andri;
Hamid, Asrul;
Hsb, Zuhdi
Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah: Jurnal Hukum Keluarga dan Peradilan Islam Vol. 6 No. 1 (2025): Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah: Jurnal Hukum Keluarga dan Peradilan Islam
Publisher : Family Law Study Program, Faculty of Sharia and Law, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15575/as.v6i1.33720
This article aims to delve into the complexities of inheritance distribution and the challenges of wealth equality by detailing the perspectives of Islamic law. It seeks to unravel debates surrounding the myth of equality in inheritance distribution, underscoring the need for a deeper understanding within the framework of Islamic jurisprudence. Disparities in inheritance practices within Muslim communities often lead to internal family conflicts. Therefore, this article presents a critical perspective on inheritance practices that may not always be equitable, while proposing alternatives aligned with Islamic values. The research takes a qualitative form, utilizing library research methodology. Data is collected through the exploration of various articles and relevant scholarly works. Subsequently, findings are analyzed descriptively, encompassing an examination of Islamic legal literature on inheritance and practical case studies within Muslim communities. The results reflect the complexity of equality issues in the context of inheritance, offering a new understanding of implementing Islamic legal principles to achieve a more equitable distribution of wealth in line with Sharia objectives.
The Concept of Gharimin in Contemporary Fiqh: A Comparative Analysis of Yusuf al-Qaradawi and Wahbah al-Zuhayli
Nst, Andri Muda;
Hamid, Asrul;
Ritonga, Raja;
Hsb, Zuhdi;
Akhyar, Akhyar
KALOSARA: Family Law Review Vol 5, No 1 (2025): Kalosara: Family Law Review
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31332/kalosara.v5i1.11069
This research explores the concept of gharimin in contemporary fiqh by analyzing the views of Yusuf al-Qaradawi and Wahbah al-Zuhaili. Gharimin refers to individuals in debt who are unable to repay it, as stated in QS. At-Taubah/9:60, making them one of the eight categories (asnaf) eligible to receive zakat. In modern times, the definition of gharimin has expanded in line with increasingly complex social and economic challenges. Yusuf al-Qaradawi adopts a more flexible and contextual approach, viewing zakat as an instrument of empowerment for those in debt due to urgent needs, economic crises, or other social pressures. On the other hand, Wahbah al-Zuhaili maintains a stricter classical fiqh perspective, emphasizing that only debts valid under Sharia law qualify, with a focus on preventing zakat misuse. The study applies a qualitative method using library research to examine both primary and secondary sources related to gharimin and its application in modern zakat management. The findings reveal contrasting methodologies: al-Qaradawi’s contextual and adaptive approach versus al-Zuhaili’s normative and rigorous stance. The research highlights the need for a balanced strategy in managing zakat for gharimin, combining legal compliance with adaptability to current socio-economic realities. Such a balance is essential for effectively addressing poverty and promoting economic stability within the Muslim community. This study contributes to the discourse on contemporary Islamic law by offering practical insights into zakat distribution, particularly in navigating the tensions between traditional principles and modern challenges.
OPTIMALISASI PERAN NAZIR WAKAF DALAM PENGELOLAAN ASET WAKAF PRODUKTIF DI KECAMATAN PANYABUNGAN
Ritonga, Raja;
Siregar, Ilham Ramadan;
Idris, Idris;
Akhyar, Akhyar;
Hsb, Zuhdi;
Nst, Andri Muda;
Hamid, Asrul;
Suryadi, Suryadi;
Harahap, Titi Martini;
Siregar, Resi Atna Sari
Journal of Community Dedication and Development (Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 5 No. 1 (2025): Januari-Juni 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Wakaf sebagai instrumen ekonomi syariah memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama jika dikelola secara produktif. Namun, peran nazir sebagai pengelola wakaf seringkali belum optimal akibat keterbatasan pengetahuan, manajemen, dan strategi pengembangan aset. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas nazir wakaf di Kecamatan Panyabungan dalam mengelola aset wakaf secara produktif melalui pendampingan, pelatihan, dan penyusunan model pengelolaan yang berkelanjutan. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi dan pelatihan manajemen wakaf. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman nazir mengenai prinsip pengelolaan wakaf produktif, kemampuan perencanaan bisnis syariah, serta penyusunan laporan keuangan yang transparan. Dampak jangka panjang dari program ini diharapkan dapat mendorong pemanfaatan aset wakaf untuk usaha produktif seperti pertanian, perdagangan, atau properti, sehingga memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat. Dengan demikian, optimalisasi peran nazir wakaf menjadi kunci utama dalam mewujudkan wakaf sebagai penggerak ekonomi umat di Kecamatan Panyabungan.
Praktik Khiyar pada Jual Beli Tiket Transportasi dalam Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah di Mandailing Natal
Hamid, Asrul
Mu’amalah: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Metro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32332/muamalah.v2i1.7033
Khiyar is defined in Islamic teachings as a form of option right given by the seller to the buyer to continue or cancel a sale and purchase transaction with the aim of causing pleasure so that a sense of satisfaction is created between the two parties and there is no dispute in the future. Sometimes buyers feel dissatisfied with the goods being traded due to unknown problems that require the buyer to cancel purchases made previously, as was the case in buying and selling transportation tickets in Mandailing Natal Regency. This research is a field research with an analytical descriptive approach, namely describing the phenomena that occur and then analyzing it so that the results of the research are obtained. The results of this study can be concluded that the practice of khiyar in buying and selling transportation tickets in Mandailing Natal Regency is not fully in accordance with the principles of Islamic teachings, even though the khiyar provisions regarding ticket cancellation have been stipulated in the ticket, the provisions are not yet in accordance with the concept of muamalah and the provisions are not conveyed to the buyer ticket when a sale and purchase transaction occurs.