Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Pengaruh Media Roda Putar Bangun Datar terhadap Literasi Numerik Peserta Didik kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Jombor 01 Cahyani, Yulia pradita; Sari, Nurratri Kurnia; Suswandari, Meidawati
Pendikdas: Pendidikan Dasar Vol 5, No 2 (2024): November 2024
Publisher : STKIP HARAPAN BIMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/pendikdas.v5i2.320

Abstract

Tujuan dilakukannya  penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada pengaruh penggunaan media roda putar terhadap literasi numerik pada materi bangun datar kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Jombor 01 Tahun Ajaran 2023/2024 berjumlah 20 peserta didik yang dibagi menjadi 2 kelompok terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan observasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dimana penelitian ini bersifat teratur, terorganisir, serta hasil dari penelitian diungkapkan dalam bentuk angka-angka. Serta penelitian ini menggunnakan teknik pengambilan data berupa uji validitas dan uji reabilitas serta uji prasyarat data berupa (uji keseimbangan, uji normalitas dan uji homogenitas) Serta uji t-test untuk pengambilan keputusan atau hipotesis. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran yang dilakukan dengan memanfaatkan media roda putar bangun datar secara signifikan menghasilkan penilian literasi numerik yang lebih tinggi. Hasil perhitungan didapatkan nilai df 38 pada taraf signifikan 5% dengan nilai ttabel 2,024 dan thitung sebesar 7,862 maka lebih besar daripada ttabel, dari perhitungan tersebut diperoleh t hitung   ttabel  maka, hipotesis alternative diterima dan hipotesis nol ditolak. Artinya ada perbedaan antara kelas eksperimen dengan menggunakan media roda putar dan kelas control dengan menggunakan media lama.
HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR Cahyani, Fitri Dwi; Sari, Nurratri Kurnia; Pujiyana, Pujiyana
Pendikdas: Pendidikan Dasar Vol 5, No 2 (2024): November 2024
Publisher : STKIP HARAPAN BIMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/pendikdas.v5i2.314

Abstract

Motivasi belajar sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan di sekolah. Akan tetapi, masih banyak dijumpai motivasi belajar siswa yang rendah. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya . Tujuan penelitian untuk mengetahui ada hubungan Interaksi Teman Sebaya dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Pasarkliwon Tahun Ajaran 2023/2024. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode korelasional yang bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan antara variabel interaksi teman sebaya dengan variabel motivasi belajar. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan penyebaran angket. Hasil Penelitian yaitu penelitian yang dihitung dengan rumus korelasi produk moment dengan menggunakan aplikasi SSPS 25. Hasilnya Rhitung Rtabel atau 0,652 0,468 dengan taraf signifikansi 5% maka Ho tidak diterima atau Ha diterima. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan antara variabel interaksi teman sebaya dengan motivasi belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pasarkliwon Surakarta Tahun Ajaran 2023/2024.
PENGIMPLEMENTASIAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI PRODUK BERDASARKAN GAYA BELAJAR Joko Susilo; Anggi Cipwati; Margareta Pramita Cahyaningrum; Nurratri Kurnia Sari
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 3 (2024): Vol. 7 No. 3 (2024): Volume 7 No 3 Tahun 2024 (Special Issue)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i3.33255

Abstract

Pendidikan Indonesia telah mengalami perubahan kurikulum sebanyak 10 kali meliputi penerapan kurikulum 1947, 1964, 1968, 1973, 1975, 1984, 1994, 1997, 2004, 2006, K13 hingga perubahan terakhir saat ini yaitu kurikulum merdeka. Implementasi kurikulum merdeka di sekolah dapat dilihat dari pelaksanaan pembelajaran yang terjadi di sekolah. Proses pembelajaran di dalam kurikulum merdeka sendiri menekankan terhadap pembelajaran yang berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang memperhatikan dan memfasilitasi kebutuhan belajar peserta didik yang bisa meliputi tingkat kesiapan, minat, bakat, gaya belajar, dan sebagainya. Pembelajaran berdiferensiasi ini menjadi salah satu konsep pembelajaran yang dianggap efektif karena pembelajaran berdiferensiasi merupakan konsep pembelajaran yang memfasilitasi atau mengakomodasi keragaman peserta didik yang ada di kelas dimana hal ini sejalan dengan implementasi Kurikulum Merdeka yang mengedepankan proses pembelajaran yang merdeka bagi peserta didik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pengimplementasian pembelajaran berdiferensiasi produk berdasarkan gaya belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan tiga jenis yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil pembelajaran berdiferensiasi ini berupa produk dari gaya belajar audiovisual yaitu peta konsep sedangkan hasil belajar dari gaya belajar kinestetik yaitu berupa alat peraga sederhana sistem pernapasan.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI BERBASIS DIMENSI BERGOTONG ROYONG PROFIL PELAJAR PANCASILA DI SEKOLAH DASAR Firnie Zonna Aneka Surya; Kurnia Lathifah; Sekar Arum Pramudita; Nurratri Kurnia Sari
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 3 (2024): Vol. 7 No. 3 (2024): Volume 7 No 3 Tahun 2024 (Special Issue)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i3.33256

Abstract

Kurikulum Merdeka belajar bertujuan agar peserta didik dapat dengan bebas berpikir, berekspresi, berkreativitas, serta dapat mengakses ilmu pengetahuan dari berbagai sumber. Kurikulum Merdeka ini pada praktiknya tentu tidak lepas dari proses pembelajaran, akan tetapi dalam praktiknya sebagian besar pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru kurang berpihak dan memerdekakan peserta didik. Hal ini karena peserta didik diperlakukan secara sama oleh guru, pembelajaran yang telah dirancang tidak disesuaikan dengan karakteristik, kemampuan, dan kebutuhan belajar peserta didik. Maka dari itu pembelajaran berdiferensiasi hadir sebagai inovasi pembelajaran yang dapat memberikan kebebasan dan kemerdekaan belajar pada peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian studi kasus kualitatif. Dalam implementasi pembelajaran berdiferensiasi yang diterapkan oleh peneliti di SDN Joho 01 Sukoharjo didasarkan pada dimensi bergotong-royong pada Profil Pelajar Pancasila. Penelitian tentang penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini mendapatkan beberapa hasil diantaranya : (1) pembelajaran berdiferensiasi merupakan suatu alternatif dan inovasi untuk reformasi pembelajaran yang selama ini masih monoton, tidak berpihak dan tidak memerdekakan peserta didik; (2) implementasi pembelajaran berdifernsiasi masih menemui tantangan dalam pengaplikasiannya akan tetapi, guru terus berupaya untuk memaksimalkan pembelajaran berdiferensiasi tersebut; (3) implementasi pembelajaran berdiferensiasi terbukti banyak membawa hasil positif bagi peserta didik maupun guru.
ETHNOSAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA: MENANAMKAN KEBHINEKAAN GLOBAL MELALUI KEARIFAN LOKAL Geby Adellestia; Dwi Anggraeni Siwi; Nurratri Kurnia Sari; Y Sugiyanto; Mutiara Dana Elita
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 2 (2025): Volume10 Nomor 2, Juni 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i2.24952

Abstract

Education serves as a strategic means to shape the character and identity of a nation. In the era of rapid globalization and scientific advancement, Indonesia’s education system faces significant challenges, such as maintaining global diversity without neglecting the progress of science and technology. One relevant approach to addressing these challenges is integrating the values of Pancasila through the Pancasila Student Profile in the learning process, particularly in science subjects at the elementary school level. This study aims to describe the implementation of ethnoscience values in science (IPA) learning in elementary schools as a means of instilling global diversity through the reinforcement of local wisdom. This research employed a descriptive qualitative method with data collection techniques including observation, interviews with teachers and students, and document studies at elementary schools that integrate local culture into science learning. Data analysis involved data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Data validity was ensured through technique triangulation and source triangulation. The results show that science learning based on ethnoscience can be integrated through contextual activities, one of which is the tie-dye batik-making activity at school. This activity not only enhances students’ scientific understanding but also instills values of diversity such as appreciation for local cultural heritage, collaboration, and openness to differences. Thus, ethnoscience based on local wisdom has the potential to strengthen students’ local identity while also shaping the character of global citizens who value diversity.
Penguatan Kompetensi Guru Abad 21: Pendampingan Penerapan Model TPACK di Sekolah Dasar" Sari, Nurratri Kurnia; Andriyanto; Sukarno; Fajar Wicaksana, Muhlis
Educate: Journal of Community Service in Education Vol 5 No 1 (2025): June
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The transformation of education in the digital era requires teachers to integrate technology effectively in the learning process. The TPACK (Technological Pedagogical and Content Knowledge) model is an important framework to equip teachers to combine mastery of technology, pedagogy, and learning content. This community service activity aims to provide intensive assistance to elementary school teachers in understanding and applying the TPACK model in learning planning and implementation. The implementation method includes socialization of the TPACK concept, workshop on the preparation of TPACK-based lesson plans, and assistance in its implementation. The results of the activity showed that teachers experienced an increase in conceptual understanding and were able to apply the TPACK approach in learning that was more interactive, contextual, and learning content.
PENGGUNAAN PUZZLE MATEMATIKA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA MATERI PECAHAN DI SEKOLAH DASAR Mafiroh Indrasari, Cindhi; Nurratri Kurnia Sari
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 03 September 2025 In Press
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i03.29315

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media puzzle matematika terhadap minat belajar siswa pada materi pecahan di sekolah dasar. Metode yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan desain kelompok paralel yang terdiri dari kelompok eksperimen (menggunakan puzzle) dan kelompok kontrol (tanpa puzzle). Subjek penelitian adalah siswa kelas IV di salah satu sekolah dasar di Madegondo 01 Grogol Sukoharjo yang dipilih secara purposive. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah angket minat belajar, yang dikembangkan berdasarkan indikator minat belajar siswa. Guna menjamin validitas isi instrumen, dilakukan uji validitas Aiken's V dengan melibatkan tiga orang ahli pendidikan dasar. Setiap butir dalam angket dinilai pada skala 1–5, mulai dari "sangat tidak setuju" hingga "sangat setuju". Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai Aiken's V untuk setiap item berada pada rentang 0,75 hingga 1.00, yang berarti semua item dinyatakan valid secara isi dan layak digunakan dalam penelitian. Setelah pelaksanaan pembelajaran, data dianalisis menggunakan uji-t dua sampel independen untuk membandingkan skor minat belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok, di mana kelompok yang belajar dengan media puzzle menunjukkan minat belajar yang lebih tinggi dibandingkan kelompok yang menggunakan metode konvensional. Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan puzzle sebagai media pembelajaran matematika dapat meningkatkan minat belajar siswa, khususnya pada materi pecahan di sekolah dasar. Kata Kunci: Minat Belajar, Puzzle Edukatif, Materi Pecahan, Sekolah Dasar, Siswa.
Analisis Pembelajaran Berdiferensiasi Pada Modul Ajar Mata Pelajaran Matematika Kelas 1 Materi Pengurangan Rejeki, Endah Sri; Sari, Nurratri Kurnia
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 8 (2024): SWARNA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Agustus 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v3i8.1272

Abstract

Abstract: Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang penting dalam pendidikan, yang menekankan pentingnya guru dalam mengakomodasi kebutuhan beragam siswa. Modul ajar memegang peran kunci dalam mendukung pendekatan ini. Artikel ini membahas implementasi pembelajaran berdiferensiasi dalam modul ajar, dengan fokus pada materi pengurangan dalam mata pelajaran Matematika di kelas 1. Penelitian ini menganalisis konten modul, tujuan pembelajaran, serta langkah-langkah pembelajaran yang diadaptasi untuk mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa modul ajar tersebut menawarkan pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif melalui berbagai aktivitas, seperti diskusi kelompok, penyelidikan, dan presentasi hasil kerja kelompok. Melalui pendekatan ini, siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, mandiri, serta kolaboratif, sesuai dengan prinsip pendidikan yang berorientasi pada 4C: Communication, Collaboration, Critical Thinking, dan Creativity. Penelitian ini menyoroti pentingnya perencanaan dan implementasi pembelajaran berdiferensiasi dalam memperkuat pengalaman belajar siswa, serta menawarkan panduan praktis bagi guru dalam merancang modul ajar yang efektif.