Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan dan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus di Rumah Sakit UNS Nurhasan Agung Prabowo; Tonang Dwi Ardyanto; Risalina Myrtha; Hendrastutik Apriningsih; Astri Tantri Indriani; Frieska Dyanneza; Niken Dyah Aryani Kuncorowati; Novianto Adi Nugroho; Adji Suwandono; Maria Galuh Kamenyangan; Laily Shofiyah
Smart Society Empowerment Journal Vol 2, No 3 (2022): Smart Society Empowerment Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.759 KB) | DOI: 10.20961/ssej.v2i3.63868

Abstract

Pendahuluan: Prevalensi diabetes melitus (DM) secara global terus meningkat hingga menjadi 3 kali lipat pada tahun 2030. Volume kejadian yang tinggi tentu saja diikuti dengan beban biaya yang tinggi pula. Terapi DM tipe 2 saat ini hanya mencegah progresifitas DM tipe 2 dan mencegah komplikasi yang lebih parah. Salah satu inti tatalaksana DM tipe adalah edukasi ke penderita DM tipe 2 untuk menjaga kadar gula darah, bagaimana diet yang baik, dan agar rutin selalu minum obat DM. Pengabdian yang dilakukan adalah dengan mengadakan penyuluhan dan edukasi Diabetes untuk meningkatkan pengetahuan penderita DM tipe 2, membuat buku Panduan minum obat bagi penderita DM tipe 2, pemberian alat pemeriksaan gula darah, dan pemberian jarum insulin pada penderita DM tipe 2.Metode: Langkah pengabdian yang akan dilakukan meliputi pengumpulan bahan dan materi, perencanaan, dan kegiatan inti.  Penyuluhan dan edukasi sebagai acara inti akan dilakukan pada tanggal 22 April 2022 dengan materi: mengenal DM tipe 2 dan gejalanya, mengenal obat-obatan DM tipe 2, olahraga dan aktifitas fisik pada DM tipe 2, komplikasi pada DM tipe 2.Hasil dan pembahasan: Evaluasi kegiatan menggunakan kuesioner kepuasan kegiatan. Semua responden menyatakan puas terhada isi materi penyuluhan.Kesimpulan: Pengabdian sudah terlaksana dengan baik, masyarakan penderita DM tipe 2 yang menjalani pelatihan mendapatkan penurunan gejala komplikasi DM tipe 2.
Edukasi Bulan Ramadhan Bagi Penderita Autoimun Desy Puspa Putri; Nurhasan Agung Prabowo; Arief Nurudhin
Smart Society Empowerment Journal Vol 2, No 2 (2022): Smart Society Empowerment Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.735 KB) | DOI: 10.20961/ssej.v2i2.61105

Abstract

Pendahuluan: Saat ini angka kejadian penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan penyakit autoimun semakin meningkat, dimana salah satu dari penyakit autoimun tersebut adalah Lupus. Berkenaan dengan bulan suci Ramadhan, banyak juga penderita autoimun yang menghendaki puasa selama Ramadhan, namun sebagian besar khawatir berkenaan dengan keamanan, cara diet dan aturan minum obat. Hal tersebut mendasari peneliti melakukan pengabdian masyarakat yang bertujuan memberikan edukasi seputar bulan Ramadhan bagi penderita autoimun.Metode: Pengabdian ini dilaksanakan dengan metode edukasi menggunakan media live Instagram. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 3 April 2022 dengan durasi sekitar 45 menit, dengan format tanya jawab. Peserta live Instagram adalah penderita dan simpatisan autoimun yang tergabung dalam Yayasan Tittari (Komunitas Lupus Griya Kupu Solo).Hasil dan pembahasan: Sesi live Instagram dilaksanakan sekitar 45 menit dengan lebih dari 40 peserta, Acara dipandu oleh Odapus dan narasumber Dr. dr. Arief Nurudhin, Sp.PD-KR. Peserta aktif berinteraksi dengan mengajukan berbagai pertanyaan. Dari hasil sesi live tersebut, peserta memahami bahwa puasa bermanfaat bagi penderita autoimun melalui mekanisme penurunan respons inflamasi sehingga mengurangi aktivitas penyakit autoimun contohnya lupus. Dalam hal pemilihan makanan, masing-masing penderita memiliki kekhususan masing-masing, namun secara garis besar sebaiknya diterapkan pola hidup sehat. Penderita autoimun juga diperkenankan mengkonsumsi multivitamin, namun sebaiknya memilih jenis vitamin yang sediaannya terpisah, bukan merupakan pil kombinasi ataupun yang bersifat immunostimulant. Selain itu, bagi penderita autoimun yang kondisinya masih belum stabil, tidak disarankan untuk berpuasa karena dikhawatirkan akan terjadi penurunan kondisi. Kesimpulan: Penderita autoimun masih diperbolehkan berpuasa, sesuai dengan anjuran dokter masing-masing, sehingga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dahulu sebelum berpuasa. Pemberian edukasi melalui media live Instagram mampu menarik minat penderita autoimun dan membantu penderita berkonsultasi seputar puasa dan autoimun.Kata Kunci: puasa, autoimun, edukasi, ramadhan
Pengaruh Ekstrak Daun Moringa Oleifera terhadap Mean Platelet Volume dan Neutrophil-To-Lymphocyte Ratio pada Pasien Autoimun Nurhasan Agung Prabowo; Arief Nurudhin
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.693 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i1.2219

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak MO terhadap MVP dan NLR pada pasien autoimun. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental yang dilakukan pada 30 pasien autoimun yang terdiri dari 28 pasien lupus dan 2 pasien rheumatoid arthritis di Poliklinik Reumatologi RSUD Moewardi pada Januari-Juli 2020. Pasien dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok perlakuan dan kontrol. Pasien kelompok perlakuan mendapat 2gram ekstrak MO per hari, sedangkan pada kelompok kontrol mendapat plasebo. Perlakuan dilakukan selama 4 minggu, Pemeriksaan MPV dan NLR menggunakan haemositometer. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji-T berpasangan dan uji-T independen. Nilai p dianggap signifikan ketika p <0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MO menurunkan MPV (delta MPV = 4.141; r = 0.656; p = 0.02) dan NLR (delta NLR = 4.1391; r 0.489; p-value = 0.04). dapat disimpulkan MO menurunkan MPV dan NLR pada pasien autoimun.
The Importance of Hyperthyroid Screening in Acute Decompensated Heart Failure with Persistent Tachycardia Despite Optimal Decongestion: A Case Report Wijayanto, Matthew Aldo; Myrtha, Risalina; Prabowo, Nurhasan Agung
Jurnal Kardiologi Indonesia Vol 43 No 3 (2022): Indonesian Journal of Cardiology: July - September 2022
Publisher : The Indonesian Heart Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30701/ijc.1328

Abstract

Background: Hyperthyroid has various effects on the cardiovascular system. Cardiac arrhythmias ranging from sinus tachycardia to atrial fibrillation and low/high cardiac output state to congestive heart failure are observed in patients with hyperthyroidism. If hyperthyroidism is recognized and treated early, the cardiac dysfunction could be corrected. This case presentation will discuss the importance of thyroid function screening. Case Illustration and Discussion: A man was admitted to the emergency department with signs and symptoms of acute decompensated heart failure. Further examination was performed to confirm the diagnosis, namely ECG, laboratory examination including thyroid function test, and echocardiography. During hospitalization, heart failure medication was given and up titrated. The patient was still tachycardia until hyperthyroid was corrected with anti-thyroid medicines. Conclusion: Hyperthyroidism can cause or worsen left ventricular dysfunction, especially in individuals with a history of cardiovascular disease. Thus, thyroid function tests should be assessed during initial laboratory examination, especially on patients with acute decompensated heart failure.
AKTIVITAS FISIK DAN AKTIVASI RUMAH SINGGAH MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PASIEN LUPUS Nurudhin, Arief; Werdiningsih, Yulyani; Prabowo, Nurhasan Agung; Sunarso, Indrayana
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.23378

Abstract

Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik (LES) merupakan suatu penyakit autoimun yang bersifat kronis dan menyebabkan nyeri pada semua ODAPUS (Orang dengan Lupus). Intervensi psikososial bertujuan untuk mengurangi rasa sakit serta meningkatkan kualitas hidup para ODAPUS. Nyeri dipengarui olehberbagai faktro salah satunya adalah faktor psikologis. Hasil analisis situasi menunjukkan bahwa nyeri menjadi masalah utama yang sering dialami oleh ODAPUS, meskipun mereka sudah rutin minum obat. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan lain untuk mengurangi nyeri ini. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkakan kualitas hidup pasien lupus melalui pendekatan edukasi yang berbasis komunitas.Metode pelaksanaan pengabdian ini menggunakan ceramah, diskusi, Outbond dan perbaikan rumah singgahpada ODAPUS yang merupakan anggota Yayasan Tittari. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Rumah Singgah Yayasan Tittari dan juga Area Danau UNS. Materi yang diangkat dalam pengabdian ini mencakup pengetahuan tentang nyeri bagi ODAPUS, metode sederhana untuk mengurangi tingkat nyeri, serta pentingnya memahami peran depresi, stres, dan ansietas dalam menyebabkan nyeri. Serta Perbaikan rumah singgah yang mengalami kerusakan selama pandemi COVID 19. Diharapkan melalui pendekatan eduksi dan perbaikan sarana rumah singgah dapat memperbaiki kualitas hidup pasien Lupus.Pemateri pada kegiatan ini adalah seorang dokter ahli nyeri rematologi. Jumlah peserta ODAPUS yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 70 orang. Evaluasi hasil kegiatan dilakukan dengan membandingkan skor Lupus QOL Sebelum dan dalam rentang 2 bulan sesudah kegiatan. Kuisioner diedarkan secara online melaui GForm. Hasil mengabdian didapatkan adanya peningkatan Skor LupusQoL dalam beberbagai domain, serta signifikan secara statistik. .Hal ini menunjukkan adanya edukasi berbasis kominitas dan perbaikan sarana rumah singgah memperbaiki kualitas hidup ODAPUS yang terlibat kegiatan tersebut.
TINGKAT EFEKTIVITAS DETEKSI MANDIRI HIPERTENSI OLEH KOMUNITAS DI PUSKESMAS GAJAHAN Myrtha, Risalina; Ardyanto, Tonang Dwi; Prabowo, Nurhasan Agung; Apriningsih , Hendrastutik; Dyanneza, Frieska; Kuncorowati, Niken Dyah Aryani; Nugroho, Novianto Adi; Suwandono, Adji; Sari, Maria Galuh Kamenyangan; Shofiyah, Laily
Sebatik Vol. 28 No. 1 (2024): June 2024
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v28i1.2323

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk menguatkan peran komunitas dalam kemandirian kesehatan melalui deteksi mandiri hipertensi dan kelainan irama jantung di Puskesmas Gajahan. Peningkatan prevalensi penyakit tidak menular, khususnya hipertensi dan fibrilasi atrium, memerlukan intervensi berbasis komunitas yang efektif untuk mengurangi beban penyakit ini. Metode pengabdian ini melibatkan pada kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Gajahan dengan melakukan edukasi dan pelatihan kepada kader puskesmas Gajahan mengenai cara deteksi mandiri hipertensi dan kelainan irama jantung. Pelatihan ini mencakup cara pengukuran tekanan darah mandiri dan cara deteksi mandiri kelainan irama jantung dengan cara meraba nadi sendiri (MENARI), serta edukasi mengenai faktor risiko dan tanda-tanda kedua penyakit ini. Hasil dari implementasi pelatihan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mendeteksi dini hipertensi dan kelainan irama jantung. Partisipan yang mengikuti pelatihan mampu melakukan pemeriksaan tekanan darah dan deteksi kelainan irama jantung secara mandiri dengan benar. Selain itu, terdapat peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin dan perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko penyakit tidak menular. Kesimpulannya, penguatan peran komunitas melalui edukasi dan pelatihan deteksi mandiri terbukti efektif dalam meningkatkan kemandirian kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Gajahan.
Correlation of Interleukin-6 Level with Neutrophil to Lymphocyte Ratio and Disease Severity in COVID-19 Patients Apriningsih, Hendrastutik; Prabowo, Nurhasan Agung; Reviono, Reviono; Anindita, Brigitta Devi; Myrtha, Risalina; Putri, Desy Puspa; Hermawati, Berty Denny
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/gmhc.v11i1.9643

Abstract

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) causes severe acute respiratory disease in humans and has spread rapidly worldwide since its first identification in December 2019. The neutrophil-to-lymphocyte ratio (NLR) describes the balance between the severity of inflammation and the immune system to be used as an important systemic inflammatory marker. Rapid progression of clinical deterioration is characterized by severe respiratory symptoms related to high levels of pro-inflammatory cytokines, like interleukin-6 (IL-6), indicating that the occurrence of cytokine storms leads to increased mortality. This study aims to assess the correlation between IL-6 and NLR in predicting the severity of COVID-19. This prospective cohort study was conducted at the COVID-19 ward of Universitas Sebelas Maret Hospital in August–September 2021. This study involved 66 COVID-19 patients >18 years old with asymptomatic to critical degree and Charlson Comorbidity Index (CCI) value ≤3. Examination of laboratory parameters and serum IL-6 was carried out when the patient entered the Emergency Room. Statistical test with Pearson’s correlation test, significant if p<0.05. There is no significant correlation between IL-6 and NLR with p=0.56 and r=0.08, and a strong correlation between IL-6 and disease severity with p=0.000 and r=0.454. The conclusion is that IL-6 does not correlate with NLR and strongly correlates with disease severity in COVID-19 patients.
Thrombosis of the inferior vena cava and acute kidney injury in dengue shock syndrome: A rare case with unique nursing challenges Prabowo, Nurhasan Agung; Sari, Yulia; Putri, Desy Puspa; Habibah, Sopia Nur; Rachmah, Azkia; Hartono, Hartono
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 12 No. 3 (2024): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkp.v12i3.2641

Abstract

Background: Dengue Shock Syndrome (DSS) is a severe complication of dengue fever that can lead to life-threatening conditions such as thrombosis and acute kidney injury (AKI). These rare complications highlight the importance of early recognition and multidisciplinary management to improve clinical outcomes. Purpose: This case study aims to report and discuss the clinical management and outcomes of a patient with DSS complicated by inferior vena cava thrombosis and AKI, focusing on nursing interventions and therapeutic strategies. Methods: This manuscript reports a case by utilizing the patient’s baseline data, clinical progression, and treatment outcomes. A middle-aged male patient presented to the emergency department with high fever, shock, and signs of plasma leakage. Laboratory and imaging findings confirmed DSS with AKI and inferior vena cava thrombosis. The patient received fluid resuscitation, inotropic support, anticoagulation therapy, and multidisciplinary care, including close nursing monitoring. Results: After seven days of hospitalization, the patient showed significant improvement, with resolution of shock, normalization of platelet count, and recovery of renal function. Comprehensive nursing care, including vital sign monitoring, medication management, and patient education, played a pivotal role in the recovery process. At a follow-up visit on day 12, the patient demonstrated full recovery with no complications. Conclusions: This case highlights the importance of early diagnosis and a multidisciplinary approach, including cautious anticoagulation therapy, to effectively manage DSS with thrombosis and AKI. Integrating nursing interventions and strict monitoring were crucial to achieving positive clinical outcomes. This report provides valuable insights into managing similar cases in endemic areas.
Association of Family History, Body Mass Index, and Exercise Regularity with HbA1c Status in Type 2 Diabetes Melitus Patients Aisyah, Riandini; Prabowo, Nurhasan Agung
MAGNA MEDIKA Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 1 (2025): FEBRUARY
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/magnamed.12.1.2025.1-8

Abstract

Background:  Urban life, especially in Surakarta, is easy to access and full of high-carbohydrate food and drink. This has increased unhealthy behavior and diets. The prevalence of diabetes Mellitus (DM) in Surakarta is growing, reaching 24% in 2021. Physical exercise and poor diet are important risk factors for DM, coupled with genetics, causing obesity. HbA1c levels periodically assess DM patients' glycemic management.Objective: This study aims to determine the association between family history, body mass index, and regular exercise with HbA1c status in type 2 DM patients at UNS Surakarta Hospital.Methods: The research was an observational study; 24 patients diagnosed with type 2 DM were recruited from the outpatient clinic of Universitas Sebelas Maret Hospital, Surakarta, Indonesia, in October 2021. Measurements were conducted to determine their HbA1c level by enzymatic methods and body mass index by measuring body weight and height, and they were questioned regarding their physical exercise and family history of diabetes. The data collected were analyzed using multiple logistic regression to ascertain the association between family history, body mass index, and exercise regularity with HbA1c status.Results: The findings indicated no statistically significant association between genetic background, body mass index, and exercise frequency with HbA1c status (p>0.05).Conclusion: This research shows that genetic history, body mass index, and exercise regularity are not associated with HbA1c status in type 2 DM in included subjects.
PELATIHAN ELEKTROKARDIOGRAFI BAGI PERAWAT Prabowo, Nurhasan Agung; Ardyanto, Tonang Dwi; Apriningsih, Hendrastutik; Myrtha, Risalina
Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas
Publisher : STIE Ekuitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52250/p3m.v6i2.419

Abstract

Kejadian gawat daruat bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Keadaan ini menuntut kesiapan para tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan sesuai dengan kompetensinya. Salah satu profesi kesehatan yang bertanggung jawab dalam penatalaksaan pasien gawat darurat adalah perawat. Penelitian di medan tahun 2019 menyebutkan mayoritas perawat tidak memahami cara membaca rekam jantung yang baik. Setelah berkoordinasi dengan ketua PPNI Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret, permasalahan utama yang dialami PPNI adalah Pengetahuan mengenai cara membaca EKG pada perawat masih terbatas. Perawat tidak mengetahui gambaran rekam jantung yang berbahaya. Pelatihan membaca rekam jantung jarang ditemui di era pandemic COVID-19, dan tidak ada buku panduan khusus untuk membaca rekam jantung bagi perawat. Tahap-tahap pengabdian dilakukan dengan mengadakan workshop pelatihan membaca EKG secara daring pada minggu ketiga bulan April 2021.Tahap pengabdian selanjutnya adalah buku petunjuk EKG dan brosur EKG. Terjadi peningkatan pengetahuan perawat terhadap EKG dengan peningkatan nilai pretes 55,5 menjadi 72,5. Pelatihan EKG bagi perawat meningkatkan pengetahuan perawat sehingga meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan.
Co-Authors Adji Suwandono Adji Suwandono Andri Haryanto Anindita, Brigitta Devi Aprilningsih, Hendrastutik Apriningsih, Apriningsih Apriningsih Apriningsih, Hendrastutik Arief Nurudhin Arief Nurudhin Arief Nurudhin Arief Nurudhin Arief Nurudhin Arief Nurudhin Arifin Arifin Asih Anggraeni Astri Tantri Indriani Astri Tantri Indriani Astri Tantri Indriani Berty Denny Hermawati Bryan Arief Aji Rudita Coana Sukma Gautama Desy Puspa Putri Dyanneza, Frieska Evi Nurhayatun Evi Nurhayatun Fatichati Budiningsih Frieska Dyanneza Frieska Dyanneza Frieska Dyanneza Habibah, Sopia Nur Hafi Nurinasari Hartono Hartono Hendrastutik Apriningsih Hendrastutik Apriningsih Hendrastutik Apriningsih Hendrastutik Apriningsih Hermawati, Berty Denny Indriani, Astri Tantri Kuncorowati, Niken Dwi Aryani Kuncorowati, Niken Dyah Aryani Laily Shofiyah Laily Shofiyah Maria Galuh Kamenyangan Maria Galuh Kamenyangan Sari, Maria Galuh Kamenyangan Meirina Mulia Wardani Muchtar Hanafi Myrtha, Risalina Niken Dwi Aryani Kuncorowati Niken Dyah Aryani Kuncorowati Niken Dyah Aryani Kuncorowati Novianto Adi Nugroho Nugroho, Novianto Adi Putri, Desy Puspa Rachmah, Azkia Reviono Reviono Riandini Aisyah Risalina Myrtha Risalina Myrtha Risalina Myrtha Risalina Myrtha Shofiyah, Laily Sri Sulistyowati Sunarso, Indrayana Syahrini Wisdayanti Tamaulina Br Sembiring Tonang Dwi Ardyanto Werdiningsih, Yulyani Wijayanto, Matthew Aldo Yeni Farida Yulyani Werdiningsih Yulyani Werdiningsih Yulyani Werdiningsih Zainal Arifin Adnan Zainal Arifin Adnan