Articles
Penerapan Permainan Puzzle Untuk Meningkatkan Motorik Halus Anak Pra Sekolah Usia 4-6 Tahun
Vivi Mei Syaroh;
Hermawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 7 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.70570/jikmc.v4i7.1749
Anak usia 4-6 tahun termasuk ke dalam usia anak prasekolah yang biasanya disebut sebagai golden period dikarenakan proses tumbuh kembang berlangsung sangat pesat. Motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil serta koordinasi mata dan tangan. Permainan puzzle bisa melatih anak mengembangkan kemampuan daya ingat, belajar dengan bermain, dan mengenal bentuk. Prevalensi kasus pertumbuhan dan perkembangan di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo tahun 2023 sebanyak 98,35%. Salah satu dampak permainan edukatif yang dapat meningkatkan perkembangan motorik halus anak adalah Puzzle. Penelitian ini mendeskripsikan perbandingan pada 2 responden perkembangan motorik halus sebelum dan sesudah penerapan permainan puzzle. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif kasus pada 2 responden dilakukan tanggal 26-27 Mei 2025 selama 2 hari berturut-turut durasi permainan selama 30 menit menggunakan jenis instrumen yaitu puzzle, lembar DDST II, dan stopwatch. Penerapan Permainan Puzzle pada kedua responden perbandingan perkembangan didapatkan hasil An. D sebelum yaitu Suspect sedangkan An. R sebelum yaitu Suspect, Sesudah terjadi peningkatan menjadi Normal. Hasil penelitian dapat disimpulkan adanya peningkatan motorik halus menjadi Normal dalam pemberian permainan puzzle pada kedua responden.
Penerapan Kompres Dingin Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri Luka Perineum Ibu Post Partum
Ika Widya Ning Tias;
Hermawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 7 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.70570/jikmc.v4i7.1770
Persalinan sering menyebabkan nyeri luka perineum akibat episiotomi atau laserasi, yang intensitasnya bervariasi dan memengaruhi kenyamanan, mobilitas, serta menyusui, sehingga memperlambat pemulihan ibu. Di seluruh dunia, ada sekitar 2,7 juta kasus nyeri ini. Kompres dingin telah diteliti dan menunjukkan potensi dalam meredakan nyeri melalui vasokonstriksi, pengurangan pembengkakan, dan penurunan konduksi saraf. Penelitian ini bertujuan membandingkan intensitas nyeri luka perineum sebelum dan sesudah kompres dingin pada dua ibu post partum. Studi kasus deskriptif ini melibatkan dua ibu post partum dengan luka perineum di RSUD Kabupaten Karanganyar. Mereka diberikan kompres dingin 15°C menggunakan ice bag selama 10 menit, dua kali sehari selama tiga hari. Nyeri diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) sebelum dan sesudah intervensi. Kedua responden mengalami penurunan skala nyeri. Responden pertama dari nyeri berat menjadi ringan, sedangkan responden kedua dari nyeri sedang menjadi ringan. Penerapan kompres dingin efektif mengurangi nyeri luka perineum pada ibu post partum. Ini menjadikannya alternatif non-farmakologis yang mudah, murah, dan aman dalam praktik keperawatan
Penerapan Virgin Coconut Oil Melalui Massage Untuk Pencegahan Luka Tekan Pasien Tirah Baring
Intan Kharisma Sari;
Hermawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 7 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.70570/jikmc.v4i7.1772
Luka tekan sebagai salah satu kejadian yang terjadi pada pasien pasien yang dirawat di rumah sakit dalam kondisi tirah baring lama. Angka insiden luka tekan di Indonesia mencapai 33,3%. Luka tekan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya penekanan jaringan lunak di atas tulang yang menonjol di karenakan adanya tekanan eksternal dalam jangka waktu terus menerus dan panjang. Massage Virgin Coconut Oil salah satu pencegahan untuk luka tekan telah terbukti meningkatkan sirkulasi ke jaringan dan menjaga kelembaban kulit. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan perbandingan Penerapan Virgin Coconut Oil sebelum dan sesudah dilakukan Massage Untuk Mencegah Luka Tekan Pasien Tirah Baring Di ICU RSUD Kabupaten Karanganyar. Penelitian terapan deskriptif dengan studi kasus kepada 2 responden, dilakukan selama 5 menit di area skapula, sakrum dan tumit masing-masing area pijatan dilakukan selama 1 menit, sebanyak 1 kali sehari setelah mandi selama 3 hari. Berdasarkan hasil penerapan yang dilakukan, terdapat kenaikan skor luka tekan pada Ny. S dari resiko sedang menjadi resiko ringan sedangkan Ny. M dari resiko tinggi menjadi resiko sedang. Terdapat perbedaan perkembangan sebelum dan sebelum pemberian Virgin Coconut Oil melalui Massage untuk mencegah luka tekan pada pasien tirah baring.
Penerapan Relaksasi Otot Progresif Untuk Penurunan Skala Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri
Trias Jayantina;
Hermawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 8 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.70570/jikmc.v4i8.1832
Nyeri pada saat menstruasi sering dikeluhkan oleh remaja putri pada masa pubertas sebagai sensasi yang tidak nyaman seperti nyeri dibagian perut bagain bawah yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Angka dismenore di Indonesia mencapai 64,25% yang berasal dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder. Relaksasi otot progresif salah satu penanganan dismenore secara non farmakologis yang dapat menurunkan nyeri pada saat menstruasi. Tujuan: Mendeskripsikan perbandingan hasil akhir sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi otot progresif pada 2 Responden Metode: Penelitian ini menggunakan deskriptif studi kasus dengan melakukan relaksasi otot progresif dan pengukuran skala nyeri dismenore, dilakukan selama 2 hari, sejak hari pertama menstruasi secara berturut- turut dengan frekuensi sehari sekali selama 15 menit. Instrumen yang digunakan adalah NRS dan lembar observasi. Hasil: Adanya penurunan skala nyeri dismenore setelah dilakukan relaksasi otot progresif pada Nn. R dari skala 5 menjadi 3, sedangkan pada Nn. T dari skala 6 menjadi 3. Kesimpulan: Didapatkan perbedaan hasil skala nyeri sebelum dan setelah dilakukan relaksasi otot progresif pada kedua reponden
Penerapan Massage Effleurage Dengan Virgin Coconut Oil (VCO) Untuk Pencegahan Luka Tekan Pada Pasien Tirah Baring Di Ruang ICU
Dara Anissa Putri;
Hermawati;
Waluyo
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 8 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.70570/jikmc.v4i8.1876
Tirah baring atau imobilisasi adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat bergerak dengan leluasa akibat faktor yang membatasi gerakan (aktivitas). Jika tirah baring atau imobilitas berlangsung dalam waktu yang lama, dapat menimbulkan dampak buruk bagi tubuh, seperti kerusakan pada integritas kulit atau luka tekan. Salah satu cara untuk menghindari masalah tersebut yaitu dengan melakukan penerapan massage effleurage dengan Virgin Coconut Oil (VCO). Tujuan : untuk mengetahui hasil penerapan massage effleurage dengan Virgin Coconut Oil (VCO) untuk pencegahan luka tekan pada pasien tirah baring di ICU. Metode Penelitian: Penerapan ini menggunakan studi kasus dengan rancangan metode deskriptif. Hasil: Pada responden pertama sebelumnya dalam kategori risiko tinggi menjadi risiko menengah, sedangkan pada responden kedua sebelumya dalam kategori risiko sangat tinggi menjadi risiko tinggi sesudah dilakukan massage effleurage dengan Virgin Coconut Oil (VCO). Kesimpulan : Massage effleurage dengan Virgin Coconut Oil (VCO) sangat efektif dalam mencegah risiko luka tekan pada pasien tirah baring.
Edukasi Coping Stress Pada Perawat Shift Malam Melalui Media Booklet
Zalsa Dwi Ramdhani;
Hermawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 9 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.70570/jikmc.v4i9.1899
Perawat merupakan tenaga kesehatan yang memiliki peran penting dalam memberikan asuhan keperawatan 24 jam, termasuk pada shift malam yang rentan menimbulkan stress kerja akibat ketidakseimbangan beban kerja dan jumlah tenaga, yang jika tidak tertangani dapat berdampak pada penurunan kualitas pelayanan dan kesehatan mental. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mengatasinya adalah edukasi coping stress melalui media booklet yang praktis, ringkas, dan mudah diakses. Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengembangkan media booklet berjudul “Coping Kuat, Stress Lewat” sebagai sarana edukasi untuk meningkatkan pengetahuan perawat shift malam dalam mengenali dan mengelola stress kerja. Metode : Metode yang digunakan adalah pembuatan media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dengan bentuk booklet menggunakan media Canva. Hasil : Hasil luaran kegiatan ini adalah booklet tentang coping stress perawat shift malam yang diajukan untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Direktorat Hak Cipta Indonesia, yang diharapkan dapat digunakan secara mandiri oleh perawat, mahasiswa keperawatan, dan tenaga kesehatan lain sebagai panduan praktis dalam mengelola stress kerja
Penerapan Kompres Hangat Untuk Menurunkan Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri Di SMP N 1 Giritontro
Hasna Nur Azizah;
Hermawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 9 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.70570/jikmc.v4i9.1919
Dismenore merupakan keluhan nyeri saat menstruasi yang umum dialami remaja dan dapat mengganggu aktivitas. Secara global, sekitar 90% wanita mengalami dismenore. Di Indonesia, prevalensinya pada remaja mencapai 64,25%, terdiri 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder. Salah satu terapi non-farmakologis yang efektif untuk meredakan dismenore yaitu kompres hangat. Terapi ini dapat meningkatkan aliran darah, melemaskan otot yang tegang, serta memberikan rasa nyaman pada perut bagian bawah. Tujuan: Mendeskripsikan perbandingan tingkat nyeri dismenore sebelum dan sesudah diberikan kompres hangat pada remaja putri di SMP Negeri 1 Giritontro. Metode: Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada dua responden yang mengalami dismenore primer. Intervensi dilakukan dengan memberikan kompres hangat menggunakan botol kaca berisi air suhu 40°C yang dibalut kain, diberikan selama dua hari selama 30 menit. Pengukuran tingkat nyeri menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Hasil: Terdapat penurunan nyeri pada kedua responden dari skala sedang menjadi skala ringan. Kesimpulan: Kompres hangat terbukti dapat menurunkan nyeri dismenore.
Penerapan Terapi Pursed Lips Breathing Terhadap Perubahan Rr (Respiratory Rate) Pasien Pneumonia Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Mursabatiyas Galuh Candra Dewi;
Hermawati;
Suciana Ratrinaningsih
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 8 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi yang mengenai saluran pernapasan bawah dengan tanda dan gejala seperti batuk dan sesak napas yang disebabkan karena adanya mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur maupun mikroorganisme lainnya. Gejala yang terdapat pada pneumonia adalah peningkatan RR yang disebabkan oleh inflamasi alveoli yang dipenuhi oleh cairan yang membuat tubuh sulit untuk mendapatkan oksigen. Salah satu terapi nonfarmakologis untuk menurunkan respiratory rate adalah dengan terapi pursed lips breathing. Latihan pernapasan pursed lips breathing merupakan sikap seseorang yang bernapas dengan mulut mengerucut dan ekspirasi yang memanjang dengan meliputi pernapasan diafragma dan pursed lips guna memperbaiki ventilasi dan menyinkronkan kerja otot abdomen dan toraks. Tujuan: Mengetahui hasil implementasi mengenai pemberian terapi pursed lips breathing terhadap penurunan respiratory rate pada pasien pneumonia. Metode: Penerapan dilakukan dengan metode deskriptif dengan rancangan studi kasus pada pasien pneumonia yang mengalami sesak nafas. Penerapan pursed lips breathing dilakukan selama 3 hari berturut-turut. Alat ukur untuk mengukur respiratory rate menggunakan jam tangan berdetik. Hasil : terapi pursed lips breathing mampu menurunkan respiratory rate pada pasien pneumonia di RSUD dr.Moewardi Surakarta. Kesimpulan : Adanya perbedaan perkembangan penurunan respiratory rate pada pasien pneumonia sebelum dan sesudah penerapan latihan pursed lips breathing. Sehingga pursed lips breathing dapat dijadikan salah satu teknik nonfarmakologis untuk menurunkan respiratory rate.
Penerapan Pemberian Minyak Zaitun (Olive Oil) Terhadap Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Di Klinik Salud Woundcare Sukoharjo
Siti Solikatun Naima;
Hermawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 8 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Ulkus merupakan komplikasi yang sering terjadi pada penerita Diabetes Mellitus. Kejadian ulkus diabetik masih cukup tinggi dan dialami hampir 85% penderita dan rata-rata grade ulkus adalah tipe II sebanyak 15% penderita. Apabila ulkus tidak tertangani dengan baik maka beresiko terjadi infeksi yang berujung amputansi. Terapi non farmakologi yang dapat dilakukan salah satunya adalah terapi dengan olive oil. Oilive oil mengandung vitamin E guna melembabkan kulit sekaligus mencegah terjadinya infeksi sehingga memperkecil resiko terjadinya infeksi yang berujung amputasi Tujuan: Mengetahui perubahan skala luka pada luka ulkus diabetikum grade 2. Metode: Penerapan ini dilakukan dengan metode deskriptif untuk menggambarkan hasil observasi suatu kejadian yang terjadi . Hasil: Rata-rata skala luka pada 2 responden adalah grade 2 sebelum diberikan intervensi dan grade 1 sesudah diberikan intervensi. Kesimpulan: Penerapan pemberian minyak zaitun atau olive oil pada luka ulkus diabetikum mampu menurunkan skala luka khususnya pada luka ulkus diabetikum grade 2
Penerapan Teknik Pernapasan Buteyko Terhadap Pola Nafas Tidak Efektif Pada Pasien Asma Bronkial Di IGD RSUD Pandan Arang Boyolali
Eka Jamiatun;
Hermawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 7 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Prevalensi asma bronkial yang terdapat di indonesia Penyakit asma masuk 10 besar penyebab kesakitan dan kematian. Angka kejadian asma 88% terjadi di negara berkembang. Asma tertinggi di Indonesia adalah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar 4,5%, sementara provinsi Nusa Tenggara Barat berada diurutan 7 secara nasional dengan prevalensi 2,5%. Asma Bronkial merupakan penyakit yang ada pada saluran pernapasan. Penyakit ini disebabkan karena adanya peradangan yang terjadi pada daerah bronkus pada penderita yang dirawat di rumah sakit sering mengalami distress pernapasan yang ditandai dengan napas cepat, retraksi dada, napas cuping hidung dan disertai stridor. Bentuk pengobatan non farmakologis yaitu pengobatan komplementer yang dapat dilakukan dengan aktifitas fisik dan latihan nafas. Teknik pernapasan yang digunakan untuk menurunkan sesak napas pada penderita asma bronkial yaitu teknik pernapasan buteyko Tujuan : Mengetahui hasil implementasi Penerapan Teknik Pernafasan Buteyko Terhadap Pola Nafas Tidak Efektif Pada Pasien Asma Bronkial Di IGD RSUD Pandan Arang Boyolali. Metode : Penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus untuk melihat hasil penerapan. Dalam studi kasus ini memberikan implementasi tentang teknik pernapasan buteyko terhadap pola napas tidak efektif pada klien asma bronkial. Hasil : menunjukkan bahwa hasil akhir kedua responden yaitu Tn.S mengalami penurunan pada respirasi dari 28 x/ menit menjadi 21 x/ menit dan Ny. M mengalami penurunan pada respirasi dari 26 x/ menit menjadi 20 x/ menit. Diperoleh hasil terjadi penurunan respirasi kepada 2 responden.Kesimpulan : Terdapat hasil penurunan respirasi Terhadap Pola Nafas Tidak Efektif Pada Pasien Asma Bronkial Di IGD RSUD Pandan Arang Boyolali