Claim Missing Document
Check
Articles

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN KARET BERDASARKAN KUALITAS MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) PT. BANGKINANG PEKANBARU Nely Yusro; Rahmiati Rahmiati
Jurnal PROCESSOR Vol 11 No 1 (2016): Processor
Publisher : LPPM Universitas Dinamika Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas adalah suatu faktor yang sangat berperan penting dalam dunia perdagangan. Olahan karet berkualitas akan diproduksi oleh perusahaansangatmempengaruhi pendapatan perusahaan itu sendiri. Salah satu perusahaan yang memproduksi olahan karet yang setengah jadi adalah PT. Bangkinang Pekanbaru. Perusahaan ini menentukan kualitas karet berdasarkan karet dari petani yang biasanya dalam bentuk balok, sehingga ada yang tidak sesuai dengan standarisasi kualitas mutukaret. Kualitas olahan karet yang sering mengandung kadar air tinggi dan kadar kontaminan kotor yang buruk karena kondisi karet petani masih suka mencampurkan getah karet dengan benda dan zat lainnya yang sangat mempengaruhi kualitas karet. Proses menentukan kualitas karet penelitian ini akan merancang sebuah sistem dalam sistem pendukung keputusan dengan mengevaluasi pemilihan interaktif, metode yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan adalahSimple Additive Weighting (SAW). Metode ini dipilih karena dapat menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, sesuai dengan kualitas karet berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Hasil sistem yang dibangun dapat menyeleksi kualitas karet dan dapat menentukan karet yang diterima dan karet yang ditolak
Hybrid Model for Sentiment Analysis of Bitcoin Prices using Deep Learning Algorithm Rizky Afrinanda; Lusiana Efrizoni; Wirta Agustin; Rahmiati Rahmiati
MATRIK : Jurnal Manajemen, Teknik Informatika dan Rekayasa Komputer Vol 22 No 2 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/matrik.v22i2.2640

Abstract

Bitcoin is a decentralized digital currency, which is not controlled by a single authority or government. Bitcoin uses blockchain technology to verify transactions and guarantee user security and privacy. The fluctuating value of bitcoin is influenced by opinions that develop because many people use these opinions as a basis for buying or selling bitcoins. Knowledge to find out the market conditions of bitcoin based on public opinion is very necessary. This study aims to develop a hybrid model for bitcoin sentiment analysis. The dataset used came from comments on the Indodax website chat room, as many as 2890 data were successfully collected, then do data preprocessing, translate to english, text labeling and used hybrid parallel CNN and LSTM using word embedding glove 100 dimensions. Results of the experiments conducted, at 90:10 data splitting and 100 epochs is the best model with 88% accuracy, 86% precision, 78% recall and 81% f1-score, while the classification of opinion text comments on indodax chat results in 64.22% neutral comments, 21.14% positive comments and 14.63% negative comments. Based on research results, use of a parallel hybrid model provides a high accuracy value in classifying text, from these results positive comments are more than negative so that investors are advised to buy bitcoins.
PROFIL PASIEN PITIRIASIS VERSIKOLOR DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE 2019-2021 ummu Nur Ainun Sajida; Sukses Hadi; Didik Dwi Sanyoto; Dwiana Savitri; Rahmiati Rahmiati
Homeostasis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i1.8814

Abstract

Pitiriasis versikolor adalah gangguan kulit superfisialis kronis yang disebabkan  oleh Malassezia spp. Jamur ini bersifat larut lemak dan merupakan flora normal kulit. Predileksi lesi terutama di daerah penghasil lemak yaitu, badan, wajah dan ekstremitas. Lesi dapat berupa makula hipopigmentasi, makula hiperpigmentasi dan makula eritematosa. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui profil pasien pitiriasis versikolor di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Ulin Banjarmasin periode 2019-2021. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dari rekam medis dan pusat data elektronik. Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah pasien pitiriasis versikolor periode 2019-2021 sebanyak 49 pasien. Profil terbanyak terjadi pada laki-laki yang berkisar (63,3%) dengan kelompok usia 11-20 tahun (32,6%). Daerah asal terbanyak adalah luar Banjarmasin (55,1%) dan sedang bersekolah (36,7%). Mayoritas pasien memiliki warna lesi makula hipopigmentasi (38,8%) dengan lokasi lesi kombinasi (20,4%) dan diterapi dengan kombinasi antijamur topikal dan sistemik (55,1%). Semua pasien tidak dilakukan pemeriksaan penunjang. Kesimpulan penelitian ini adalah profil pasien pitiriasis versikolor terbanyak terjadi pada pria dengan rentang usia 11-20 tahun. Daerah asal dari luar Banjarmasin dan mayoritas pasien sedang bersekolah. Warna lesi terbanyak adalah makula hipopigmentasi dengan lokasi lesi kombinasi. Antijamur topikal dan sistemik merupakan pengobatan terbanyak. 
HUBUNGAN LAMA STUDI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIBIOTIK PADA DOKTER MUDA DI RSUD ULIN BANJARMASIN Muhammad Agung Perdana; Noor Muthmainah; Rahmiati Rahmiati; Agung Biworo; Hendra Wana Nur'amin
Homeostasis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i1.8805

Abstract

Faktor paling banyak penyebab terjadinya resistensi antibiotik adalah tingkat pengetahuan yang rendah terhadap pemakaian dan peresepan suatu antibiotik, serta kurangnya pengalaman dari seorang dokter. Hal ini membuat WHO dan Pemerintah Indonesia membentuk suatu program yang bertujuan untuk mengawasi dan mengurangi kejadian dari resistensi antibiotik yaitu Program Pengendalian Resistensi Antibiotik. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan lama studi terhadap tingkat pengetahuan tentang program pengendalian resistensi antibiotik pada dokter muda di RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional pada 170 orang dokter muda di RSUD Ulin Banjarmasin. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling. Data diambil menggunakan kuesioner melalui google form, kemudian dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian yang dilakukan pada 170 sampel yang terbagi menjadi 2 kategori berdasarkan lama studi kepaniteraan klinik yaitu baru bila < 1 tahun dan lama bila ³  1 tahun menunjukkan bahwa terdapat 151 orang yang memiliki tingkat pengetahuan baik dan 19 orang memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang program pengendalian resistensi antibiotik. Dari hasil uji statistik terdapat hubungan lama studi terhadap tingkat pengetahuan tentang program pengendalian resistensi antibiotik pada dokter muda di RSUD Ulin Banjarmasin (p£0,001).
STATUS GIZI PADA ANAK YANG MENDERITA DEMAM TIFOID Intan Nur ‘Ain; Harapan Parlindungan Ringoringo; Nurul Hidayah; Roselina Panghiyangani; Rahmiati Rahmiati
Homeostasis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i1.8793

Abstract

Bakteri Salmonella typhi menyebabkan demam tifoid, infeksi usus kecil yang parah. Usia, jenis kelamin, dan status gizi adalah tiga faktor yang sering diidentifikasi pada pasien demam tifoid yang masih anak-anak atau remaja. Pemeriksaan status gizi ini diambil menggunakan pengukuran antropometri. Riset ini bertujuan untuk menganalisis gambaran status gizi pada anak yang menderita demam tifoid di RSD Idaman Banjarbaru periode Oktober 2020-September 2022. Populasi riset ini sebanyak 51 pasien anak yaitu 25 balita dan 26 anak usia 5-18 tahun. Data yang digunakan ialah data sekunder dari RSD Idaman Banjarbaru. Hasil riset ini menunjukkan status gizi anak yang menderita demam tifoid berdasarkan usia mayoritas dialami pada usia 5-18 tahun sebanyak 26 anak (51%), berdasarkan jenis kelamin dialami oleh anak laki-laki sebanyak  32 anak (62.7%),  berdasarkan BB/U pada balita dengan gizi buruk sebanyak 11 anak (44%), berdasarkan PB/U atau TB/U pada balita dengan gizi buruk sebanyak 15 balita (60%), berdasarkan BB/PB atau BB/TB pada balita dengan buruk sebanyak 8 balita (32%), dan berdasarkan IMT/U pada anak dengan gizi buruk sebanyak 18 anak (35.3%). Kesimpulan dari riset ini anak yang menderita demam tifoid memiliki status gizi baik.
GAMBARAN KEPATUHAN HAND HYGIENE PADA PESERTA PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER DI RSUD ULIN BANJARMASIN Tashya Mutiara Annisa Putri; Rahmiati Rahmiati; Nina Mulyani; Agung Ary Wibowo; Noor Muthmainah
Homeostasis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i1.8808

Abstract

Pelaksanaan hand hygiene dapat mengurangi peningkatan kejadian Hospital Associated Infections (HAIs). Peserta program studi profesi dokter merupakan salah satu perantara patogen kepada pasien untuk mengurangi kejadian HAIs diperlukan kepatuhan terhadap hand hygiene. Hand hygiene adalah suatu tindakan untuk mengurangi peningkatan angka kejadian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kepatuhan hand hygiene pada peserta program studi profesi dokter di RSUD Ulin Banjarmasin berdasarkan jenis kelamin, lama pendidikan, protokol five moments dan cuci tangan 6 langkah. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan pengamatan langsung dengan populasi peserta program studi profesi dokter. Penelitian dilakukan pada bulan November – Desember 2022 dengan pengambilan secara consecutive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan angka kepatuhan hand hygiene 33,33% dan melakukan sesuai prosedur 25%. Kepatuhan hand hygiene pada perempuan 35,48% dan laki – laki 31,03%; pada angkatan 31 sebanyak 42,86% dan angkatan 32 sebanyak 25%. Kepatuhan pada tiap momen seelum menyentuh pasien 22,73%, sebelum tindakan aseptis 25%, setelah terpapar cairan tubuh 50%, setelah menyentuh pasien 45,45%, setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien 25%. Hasil penelitian kepatuhan hand hygiene ini didapatkan jenis kelamin perempuan dan angkatan 31 lebih patuh. Kepatuhan momen tertinggi saat setelah terpapar cairan tubuh pasien. Subjek penelitian diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan hand hygiene.
HUBUNGAN FREKUENSI DAN JUMLAH PENGGUNAAN COTTON BUD UNTUK TOILET TELINGA TERHADAP DERAJAT KELUHAN NYERI Anastasia Larasati; Nur Qamariahi; Rahmiati Rahmiati; Alex Syamsuddin; Lisda Hayatie
Homeostasis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i1.8799

Abstract

Cotton bud merupakan salah satu alat yang kerap digunakan untuk membersihkan telinga. Penggunaan cotton bud dapat mengganggu mekanisme pembersihan serumen secara alami serta dapat menyebabkan trauma dan rasa nyeri pada telinga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan frekuensi dan jumlah penggunaan cotton bud untuk toilet telinga terhadap derajat keluhan nyeri pada telinga berdasarkan VAS. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional analitik yang menggunakan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Angkatan 2019-2021. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang dilakukan secara daring, didapatkan sampel sebanyak 30 responden. Hasil penelitian ini adalah frekuensi dan jumlah penggunaan cotton bud yang terbanyak yakni masing-masing 1-2 kali per minggu (73,3%) dan 1-2 batang (56,7%) setiap kali toilet telinga. Hasil analisis data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan antara frekuensi penggunaan cotton bud (p=1,000) dan jumlah penggunaan cotton bud (p=0,670) terhadap derajat keluhan nyeri. 
GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIVIRUS PADA PASIEN RAWAT INAP NON-ICU COVID-19 DI RSUD ULIN BANJARMASIN Kamila Rosyida; Rahmiati Rahmiati; Hendra Wana Nur&#039;amin; Ira Nurrasyidah; Alfi Yasmina
Homeostasis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i2.9982

Abstract

COVID-19 menunjukkan penyebaran secara cepat dengan kondisi rawat inap yang beragam. Terapi antivirus menjadi salah satu terapi utama COVID-19. Sampai sekarang pengobatan antivirus untuk COVID-19 masih menggunakan obat yang telah ada sebelumnya dengan persetujuaan dalam keadaan mendesak. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan antivirus pada pasien COVID-19 di ruang rawat inap non-ICU di RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional yang menggunakan subjek pasien rawat inap non-ICU COVID-19 berusia >18 tahun berdasarkan catatan pusat data elektronik dan rekam medis yang lengkap pada periode 2020 - 2021. Pada penelitian ini didapatkan 146 subyek dengan antivirus yang digunakan antara lain lopinavir/ritonavir (32,7%), favipiravir (30,8%), remdesivir (19,9%) dan oseltamivir (16,7%). Berdasarkan rentang usia pasien non-ICU COVID-19 paling banyak pada usia 46-65 tahun (47,4%) dengan penggunakan antivirus favipiravir (32,4%) dan lopinavir/ritonavir (32,4%). Berdasarkan jenis kelamin, penggunaan antivirus terbanyak pada lopinavir/ritonavir (36,5%) pada laki-laki serta favipiravir (35,2%) pada perempuan. Berdasarkan komorbid yang paling banyak dimiliki penderita COVID-19 di ruang non-ICU adalah hipertensi (38,64%), dengan penggunaan antivirus remdesivir (26,47%). Berdasarkan durasi rawat inap tersingkat dengan luaran klinis sembuh, penggunaan antivirus terbanyak adalah favipiravir (28,08%) dengan rata-rata 13 hari rawat inap. 
LITERATURE REVIEW: POLA KEPEKAAN Salmonella typhi TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID ANAK Novatalia Batosamma; Noor Muthmainah; Rahmiati Rahmiati; Dewi Indah Noviana Pratiwi; Lisda Hayatie
Homeostasis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i2.10023

Abstract

Demam tifoid merupakan salah satu masalah kesehatan utama di dunia terutama di negara berkembang. Angka kesakitan demam tifoid tertinggi terdapat pada golongan anak terutama anak usia sekolah. Pasien sering kali mengobati diri sendiri dengan antibiotik, antibiotik pilihan utama untuk demam tifoid di Indonesia adalah kloramfenikol tetapi pada beberapa tempat dilaporkan resistensi terhadap golongan kloramfenikol. Penulisan yang dilakukan dengan menganalisis literatur terkait yang didapatkan berdasarkan dari hasil pencarian pada database jurnal kedokteran, yaitu PubMed – MEDLINE dan Google Scholar. Artikel yang disertakan dengan menggunakan Bahasa Inggris dan dipublikasikan pada tahun 2012- 2019. Sebanyak 8 artikel disertakan berdasarkan pada literature review ini. Artikel yang dimuat dalam literature review ini menunjukkan adanya isolatt resisten pada Uji kepekaan antibiotik Salmonella thypi pada terapi utama yang diberikan. Pada beberapa kasus mengalami resisten terhadap ceftriaxone, cefuroxime, amoxicillin, ampicillin, ciprofloxacin, augmentin,fluoroquinolones, azitromisin, dan nalidixic asam. Beberapa obat yang disebutkan sensitif terhadap S. Typhi ada Cefixime, ceftriaxone, kloramfenikol, ofloksasin, sefepim, kuinolon, dan sefalosporin generasi ketiga. 
PENGETAHUAN TENTANG PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIBIOTIK PADA MAHASISWA KEDOKTERAN PROGRAM SARJANA DI FK ULM BANJARMASIN Rifkie Irianto Kusuma; Noor Muthmainah; Rahmiati Rahmiati; Agung Biworo; Hendra Wana Nur&#039;amin
Homeostasis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ht.v6i2.10004

Abstract

Resistensi antibiotik adalah kemampuan suatu bakteri dalam memperlambat kerja dari antibiotik. Hal ini merupakan masalah yang krusial, oleh karena itu Kementerian Kesehatan menetapkan kebijakan Program Pengendalian Resistensi Antibiotik di rumah sakit. Dibuatnya kebijakan tersebut bertujuan untuk menciptakan kesadaran, pemahaman dan komitmen bersama tentang adanya masalah resistensi antibiotik yang ditindaklanjuti dengan gerakan terpadu nasional antara rumah sakit, profesi kesehatan, masyarakat, perusahaan farmasi, dan pemerintah daerah di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang program pengendalian resistensi antibiotik pada mahasiswa PSKPS di FK ULM Banjarmasin. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian observasional survei menggunakan kuesioner. Pengetahuan tentang program pengendalian resistensi antibiotik pada mahasiswa PSKPS di FK ULM Banjarmasin dikategorikan tingkat pengetahuan baik. Hasil penelitian ini didapatkan rerata 75,5% mahasiswa memiliki pengetahuan sangat baik, 19% mahasiswa memiliki pengetahuan baik, dan 5,5% mahasiswa memiliki pengetahuan cukup.Â