Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Laki-laki 56 Tahun, dengan Vertigo Sentral et causa Iskemik Cerebellum Anggraeni Janar Wulan; Adietya Bima Prakasa
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 4 No. 1 (2017): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vertigo merupakan suatu perasaan gangguan keseimbangan yang seringkali dinyatakan sebagai sensasi badan atau dunia sekelilingnya berputar-putar. Pada artikel ini disampaikan kasus Laki-laki usia 56 tahun yang datang ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Ahmad Yani, Metro dengan keluhan pusing berputar sejak dua bulan yang lalu yang dirasakan hilang timbul, Pasien mengatakan keluhan dirasakan hampir 4 kali setiap bulannya dan bertambah berat sampai pasien sulit bangun dari tempat tidur sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 140/90 mmHg dan pada pemeriksaaan neurologis didapatkan gangguan pada tes koordinasi dan tes romberg. Pada  hasil CT-scan didapatkan kesan lesi slight hipodens di hemisfercerebellum dextra dan oedem cerebri. Pasien didiagnosis dengan diagnosis vertigo sentralet causa iskemik cerebellum dan hipertensi grade 1. pasien diberikan terapi farmakologis berupa:  pemberian IVFD RL 20 tetes per menit, injeksi Citicolin 500 mg/12 jam, aspilet 80 mg/12 jam, betahistine mesylate 8 mg/12 jam, flunarizine 5 mg/24 jam, amlodipine 10 mg/24 jam dan terapi non farmakologis berupa pembatasan aktivitas. Pasien dirawat selama 3 hari lalu diperbolehkan untuk pulang setelah pasien mendapatkan edukasi. Vertigo sentral dapat terjadi akibat gangguan organ yang mengatur keseimbangan tubuh pada sistem saraf pusat dan penatalaksanaannya berupa terapi kausatif dan simptomatis. Kata kunci: iskemik, sensasi berputar, vertigo sentral
Pengaruh Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Gambaran Histopatologis Hepar Tikus Putih (Rattus Norvegicus L) Galur Sprague Dawley yang Diberi Paparan Elektromagnetik Handphone Mohammad Syahrezki; Anggraeni Janar Wulan; Ade Yonata; Tri Umiana Soleha
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 4 No. 2 (2017): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan penggunaan handphone mengakibatkan tingginya radiasi gelombang elektromagnetik yang dapat meningkatkan kadar radikal bebas atau Reactive Oxygen Species (ROS) yang dapat mempengaruhi struktur organ hepar. Xanthone dalam kulit manggis (Garcinia mangostana L) merupakan zat antioksidan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak etanol kulit manggis terhadap perbaikan gambaran histopatologis hepar tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague dawley yang diberi paparan elektromagnetik handphone. Penelitian merupakan penelitian analitik eksperimental dengan pendekatan Post Test Only Control Group. Sampel menggunakan 33 tikus putih galur Sprague dawley dengan berat badan 200-300 gram yang dibagi ke dalam 5 kelompok, yaitu kontrol 1 (K1) tikus yang tidak diberikan perlakuan, kontrol 2 (K2) diberikan NaCl 0,9% dan paparan gelombang elektromagnetik handphone, pada kelompok perlakuan (P1), (P2), dan (P3) diberikan ekstrak etanol kulit manggis dengan dosis bertingkat 50, 100, 200 mg/kgBB dan dilakukan paparan gelombang elektromagnetik handphone selama 3 jam/28 hari. Hasil penelitian ini didapatkan rerata tingkat kerusakan sel hepatosit yang mengalami degenerasi bengkak keruh pada K1=0, K2=1,6, P1=7,5, P2=8,5 , P3=2. Pada uji Kruskall Wallis (p<0,005) didapatkan paling tidak terdapat perbedaan yang bermakna dari tingkat kerusakan hepatosit yang mengalami degenerasi bengkak keruh antar dua kelompok p=0,001. Dalam uji Mann Whitney tidak didapatkan perbedaan bermakna antara kelompok kontrol positif (K2) dengan kelompok perlakuan (P3). Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak etanol kulit manggis (Garcinia mangostana L.) tidak dapat mempengaruhi gambaran histopatologi hepar tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague dawley yang dipapari gelombang elektromagnetik handphone.Kata kunci: gelombang elektromagnetik, hepar, xanthone
Peran Estrogen Receptor (ER), Progesteron Receptor (PR), dan Human Epidermal Growth Factor Receptor 2 (HER-2) untuk Memprediksi Stadium Klinis Kanker Payudara Singgih Suhan Nanto; Muhartono Muhartono; Anggraeni Janar Wulan
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 4 No. 2 (2017): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker payudara adalah suatu penyakit yang banyak menyerang wanita dan merupakan penyebab kematian terbesar pada wanita. Diagnosis kanker payudara sendiri diperoleh dengan cara pengambilan biopsi jarum halus sebelum prosedur bedah. Kemudian dilakukan pemeriksaan selanjutnya yaitu pemeriksaan reseptor penanda dari kanker seperti pemeriksaan Estrogen Reseptor (ER), Progesteron Reseptor (PR), dan Human Epidermal Growth Factor Receptor 2 (HER-2). Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai hubungan antara status ER, PR, HER-2 dengan status stadium klinis pasien kanker payudara. Penelitian ini dilakukan pada bulan September hingga Oktober 2015 di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek Bandar Lampung menggunakan metode Observasional Analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling, didapatkan sebesar 68 responden. Pada penelitian hubungan status ER dan PR dengan status stadium klinis didapatkan hubungan antara status ER dan PR dengan status stadium klinis bermakna dibuktikan dengan nilai (p=0,015) dan (p=0,019), untuk nilai korelasinya didapatkan (r=-0,293) dan (r=-0,283) hubungan bersifat terbalik, sedangkan untuk hubungan status HER2 dengan stadium klinis didapatkan nilai tidak bermakna dibuktikan dengan nilai (p=0,195).Kata kunci: estrogen receptor, human epidermal growth factor receptor 2, kanker payudara, progesteron receptor
Potensi Anggur Merah (Vitis vinifera) sebagai Pencegahan Aterosklerosis Vermitia Vermitia; Anggraeni Janar Wulan
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aterosklerosis merupakan salah satu faktor risiko yang mendasari terjadinya beberapa penyakit kardiovaskular seperti infark miokard, infark serebri (stroke), aneurisma aorta dan penyakit vaskular perifer (gangren tungkai). Pembuluh darah yang sering menjadi daerah predileksi aterosklerosis yaitu aorta dan arteri koronaria. Berdasarkan patofisiologi secara umum, aterosklerosis disebabkan oleh disfungsi endotel dan inflamasi di pembuluh darah. Proses tersebut menghasilkan plak aterom sehingga menyumbat lumen pembuluh darah dan melemahkan jaringan pembuluh darah. Salah satu faktor risiko aterosklerosis yaitu dislipidemia atau diet tinggi kolesterol dan lemak jenuh. Komponen utama kolesterol serum total yang menyebabkan peningkatan risiko terbentuknya aterosklerosis adalah low-density lipoprotein (LDL). Anggur merah (Vitis vinifera) merupakan buah yang mengandung zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh seperti vitamin, mineral, flavonoid, resveratrol, proantosianidin dan prosianidin. Beberapa penelitian menunjukkan adanya pengaruh konsumsi anggur merah (Vitis vinifera) terhadap penurunan risiko morbiditas dan mortilitas penyakit kardiovaskular. Kandungan resveratrol, proantosianidin dan prosianidin memiliki manfaat yang signifikan untuk menghambat pembentukan aterosklerosis dengan mekanisme kerjanya sebagai anti-inflamasi, menghambat agregasi platelet, menurunkan kadar lipid, meningkatkan elastisitas pembuluh darah, meningkatkan aktivitas fibrinolitik yang dapat memecah trombus dan menghambat enzim kolesterol esterase. Mekanisme-mekanisme tersebut menunjukkan bahwa anggur merah (Vitis vinifera) berpotensi sebagai pencegahan aterosklerosis.Kata kunci: anggur merah, aterosklerosis, proantosianidin, prosianidin, resveratrol
Peran Split Thickness Skin Graft (STSG) pada Open Degloving Muhamad Rizki Prayuda; Anggraeni Janar Wulan
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 5 No. 02 (2018): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Open degloving merupakan salah satu tipe degloving soft tissue injuries (DSTIs), suatu kondisi yang ditandai dengan avulsi kulit dan jaringan subkutan dari otot yang mendasari dan fascia sekunder akibat gaya geser tiba-tiba pada permukaan kulit, terbukti secara klinis sebagai hilangnya jaringan lunak dengan kulit avulsi, serta flap jaringan subkutan dari jaringan dalam yang mendasarinya, bersama dengan abrasi, ecchymosis atau luka kulit. Manajemen cedera degloving dalam kondisi akut adalah resusitasi, termasuk profilaksis tetanus dan manajemen cedera terkait, seperti trauma perut atau kandung kemih dan fraktur. Kemudian, pengobatan definitif dari cedera degloving harus dilakukan. Pada open degloving, debridemen jaringan nekrotik dan otot dasar yang non vital harus dilakukan, lalu ditutup menggunakan skin graft. Split-thickness skin grafts (STSG) digunakan untuk menutupi defek sehingga memungkinkan pengawasan luka yang lebih baik. Lokasi STSG biasanya diambil dari lengan bagian dalam, paha, bokong, kulit kepala, atau perut. STSG ditempatkan pada luka dan diperbaiki dengan jahitan yang dapat diserap. Kesimpulannya, STSG berperan sebagai penutup luka yang terjadi pada open degloving soft tissue injury karena mampu menutup defek yang lebih luas dan membantu mempercepat penyembuhan luka.Kata Kunci : open degloving, skin graft, STSG
Pengaruh Pemberian Kombinasi Zink dan Tomat (Solanum lycopersium L.) terhadap Jumlah dan Viabilitas Sperma Tikus Putih (Rattus norvegicus.) Galur Sprague dawley yang Diinduksi Gelombang Elektromagnetik Ponsel Triola Fitria; Soraya Rahmanisa; Dian Isti Angraini; Anggraeni Janar Wulan
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 6 No. 1 (2019): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Radiasi yang dipancarkan oleh ponsel dapat menyebabkan stres oksidatif melalui peningkatan reactive oxygen species(ROS).Tomat dan zink berfungsi sebagai antioksidan dalam menangkal radikal bebas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pemberian kombinasi zink dan tomat (Solanum lycopersium L.) terhadap jumlah danviabilitas sperma tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Sprague-dawley yang diinduksi gelombang elektromagnetik ponsel.Penelitian dilakukan 1 bulan di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Sampel menggunakan 25 ekor ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu: kelompok kontrol 1(K1) yang diberi makan dan minum biasa, kelompok kontrol 2 (K2) yang hanya diberikan paparan ponsel, kelompok perlakuan (P1, P2, P3) diinduksi paparan ponsel 2 jam dan diberikankombinasi zink dan tomat berturut-turut dengan dosis zink 0,135 mg, 0,27 mg, dan 0,54 mg dan dosis tomat 1,85 mg, 3,7 mg, dan 7,4 mg. Hasil rerata jumlah spermatozoa didapatkan K1 76±18,166, K2 39±8,649, P1 182, 40±32,997, P2 189,60 ± 40,377 dan P3 197,60 ± 42,893 dan rerata viabiltas spermatozoa didapatkan K1 42,54±5,252, K2 27,66±8,770, P1 52,68±2,249, P2 54,40±18,518, dan P3 67,90±2,103. Uji One Way Anova menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antarkelompok dengan viabilitas (p=0,02) dan jumlah (p=0,00). Simpulan terdapat pengaruh pemberian kombinasi tomat dan zink terhadap viabilitas dan jumlah spermatozoa tikus putih yang diinduksiponsel.Kata kunci: ponsel, spesies oksigen reaktif, tomat, zink
Efek Alkohol pada Hippocampus M. Farhan Rozak; Anggraeni Janar Wulan; Mukhlis Imanto
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 9 No. 2 (2022): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alkohol merupakan senyawa yang sering dikonsumsi oleh masyarakat di dunia. Terjadi penurunan persentase konsumsi alkohol di Indonesia setiap tahunnya, tetapi kasus kematian akibat penyalahgunaan alkohol masih cukup tinggi di dunia. Secara global, konsumsi alkohol diprediksi akan terus meningkat hingga tahun 2026 terutama di wilayah  Asia Tenggara. Penggunaan alkohol yang berlebihan dapat menimbulkan masalah dalam sistem saraf termasuk hipokampus. Hipokampus merupakan pusat belajar dan memori spasial pada manusia, sehingga kerusakan pada bagian ini akan berdampak pada daya pikir dan kemampuan belajar seseorang. Mekanisme pengaruh alkohol pada hipokampus berupa kematian sel saraf yang dimediasi melalui  N methyl-D aspartate receptor (NMDAR) disertai proliferasi microglial dan perubahan ekspresi gen brain-derivedneurotropic factor (BDNF). Perubahan Keseimbangan  neuroimun/ neutrotropik berkontribusi dalam hilangnya neurogenesis hipokampus. Dampak penyalahgunaan alkohol berupa penurunan volume, perubahan fungsional dan struktural jangka lama, penurunan sel gyrus dentatus, penipisan kumpulan sel progenitor, dan mempengaruhi neuron yangg belum matang. Kata kunci: alkohol, hipokampus, sistem saraf, neuron
Mekanisme Kerusakan Otak akibat Konsumsi Alkohol Sayidina Umar Achfisti; Anggraeni Janar Wulan
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 10 No. 1 (2023): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minuman beralkohol merupakan salah satu minuman yang dapat menyebabkan ketergantungan dan paling sering disalahgunakan di seluruh dunia. Intoksikasi alkohol dapat menyebabkan defisit neurokognitif  dan kerusakan dari sel saraf yang berkaitan dengan neuroinflamasi dan neurodegenerasi. Manifestasi utama dari alkoholisme adalah atrofi dari saraf kortikal, degenerasi atau hilangnya dendrit, yang menyebabkan pembesaran pada ventrikel lateral, penipisan kortikal pada lobus temporan, dan sel glial yang sedikit pada korteks temporal dan frontal. Kerusakan otak akibat etanol umumnya disebabkan oleh respon stres oksidatif dari sitokin proinflamatori yang teraktivasi saat intoksikasi alkohol. Saat stres oksidatif, kadar oksidan lebih tinggi dibantingkan antioksidan. ttanol dapat dengan mudah melewati kebanyakan membran biologis. Alkohol di dalam tubuh dimetabolisme menjadi asetaldehil melalui tiga enzim, alkohol dehidrogenase (ADH), katalase, dan sitokrom P450 ( CYP2t1). Otak tidak memiliki ADH, sehingga metabolisme alkohol di otak difasilitasi oleh CYP2t1. Produksi SOR akibat alkohol spesifik pada metabolisme etanol oleh CYP2t1, yang memproduksi H2O2, superoksida, dan radikal bebas dalam saraf setelah paparan eta nol. Aktivasimikroglia yang tidak terkendali dapat menyebabkan produksi faktor berlebihan yang dapat menyebabkan kerusakan saraf.Kata kunci: Alkohol, Otak, Stres Oksidatif, Mikroglia, Sawar Darah Otak  
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Penderita Skizofrenia Kamila Salsabila; Intanri Kurniati; Anggraeni Janar Wulan
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 10 No. 1 (2023): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skizofrenia merupakan salah satu penyakit kejiwaan yang perlu diberikan perhatian dan penanganan yang terbaik. Stigma buruk yang terbangun dalam masyarakat mengenai orang dengan gangguan jiwa dapat memengaruhi kualitas hidup yang dimiliki oleh penderitanya. Penderita skizofrenia akan merasa kesulitan dalam menjalankan peran yang penting dalam kehidupannya, sehingga dapat menurunkan kualitas hidupnya. Oleh karena itu, dukungan langsung dari keluarga penyandang penyakit sangatlah dibutuhkan untuk mencegah terjadinya hal tersebut, sehingga secara tidak langsung dapat mengurangi angka kekambuhan penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dan kualitas hidup penderita skizofrenia. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review dari 12 artikel yang kemudian akan dirangkum menjadi suatu topik pembahasan dan disajikan untuk mendapatkan sebuah kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dan kualitas hidup penderita skizofrenia.Kata kunci: Dukungan keluarga, kualitas hidup, skizofrenia
PENGARUH HEPATOPROTEKTIF BAWANG HITAM (BLACK GARLIC) TERHADAP INTOKSIKASI ALKOHOL Ni Made Karenina Rini Dwi Cintawan; Anggraeni Janar Wulan; Rani Himayani
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 10 No. 1 (2023): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hepatoprotektif dari bawang hitam (black garlic)  terhadap intoksikasi alkohol. Penelitian ini menggunakan metadata analisis dengan tinjauan literatur (literature review)  yang menjelaskan mengenai pengaruh hepatoprotektif dari bawang hitam (black garlic) terhadap efek intoksikasi alkohol pada hati. Intoksikasi alkohol menimbulkan gejala kesehatan dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan bahkan kematian. Data World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa sebanyak 320 ribu orang pada usia 15-29 tahun meninggal dunia setiap tahunnya terkait dengan intoksikasi alkohol. Hasil literatur menunjukkan bawang hitam dapat mengurangi aktivitas enzim hepatic, meningkatkan aktivitas antioksidan dan menurunkan stress oksidatif akibat intoksikasi alkohol sehingga mengurangi kerusakan pada hati. Kata Kunci: hepatoprotektif, bawang hitam, intoksikasi alkohol