Dalam industri manufaktur, penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat krusial seiring kemajuan teknologi dan meningkatnya risiko kecelakaan. PT. XYZ, perusahaan manufaktur komponen plastik dan logam di Kabupaten Malang, mencatat angka kecelakaan kerja tinggi pada tahun 2024, terutama di Divisi Metal Stamping. Laporan internal menunjukkan tiga kasus kecelakaan berat, termasuk insiden pekerja terjepit mesin pres hingga amputasi jari. Penelitian ini bertujuan menganalisis kecelakaan kerja di divisi tersebut menggunakan metode Systematic Cause Analysis Technique (SCAT). Pendekatan deskriptif kualitatif dilakukan melalui wawancara mendalam dengan pekerja, supervisor, kepala HCGA, serta korban, disertai observasi lapangan dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan kecelakaan paling sering berupa terjepit mesin pres, luka berat pada tangan, dan amputasi jari. Penyebab langsung mencakup tindakan tidak aman seperti kelelahan, kurang fokus, dan tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), serta kondisi tidak aman berupa desain mesin tidak ergonomis dan perangkat keselamatan yang kurang memadai. Penyebab dasar meliputi minimnya pelatihan, lemahnya pengawasan, budaya kerja abai terhadap K3, serta penempatan pekerja baru tanpa pembekalan. Rekomendasi meliputi peningkatan pelatihan, penegakan penggunaan APD, pemeliharaan alat keselamatan rutin, dan pengawasan ketat. Metode SCAT terbukti efektif mengidentifikasi akar masalah dan merancang strategi pencegahan kecelakaan kerja yang lebih baik.