Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Batang Malaka (Phyllanthus emblica) Terhadap Pertumbuhan Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Siregar, Khoirul Bahria; Manalu, Kartika; Nasution, Rizki Amelia
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8369

Abstract

Tanaman malaka dimanfaatkan sebagai obat tradisional, buahnya banyak digunakan untuk mengobati keluhan diare, demam, batuk darah, sedangkan daunnya bermanfaat untuk mengobati genangan air, maag, dan eksim. Akar tanaman malaka digunakan untuk mengobati batuk darah, radang usus, sakit perut, sedangkan kulit batang tanaman malaka di Indonesia hanya digunakan sebagai bumbu tambahan masakan, sedangkan di negara lain seperti Nepal, Burma, dan Thailand , Kulit batang malaka digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit seperti gangguan. buang air kecil, sembelit, diare, perawatan rambut, dan perawatan kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak kulit batang tanaman malaka (Phyllanthus emblica) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri E. coli dan S. aureus. Penelitian ini menggunakan metode difusi agar dengan variasi konsentrasi 8%, 10%, 12% dan 15% yang masing-masing konsentrasi diulang sebanyak lima kali. Hasil yang diperoleh adalah diameter zona hambat pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. coli dengan konsentrasi 8% pada jarak 1 mm, konsentrasi 10% dengan bakteri S. aureus pada jarak 4 mm, E. coli pada jarak 4 mm. 3 mm, dan konsentrasi 12% S. aureus pada 6 mm. , E.coli 5 mm, konsentrasi 15% S. aureus 10 mm, E.coli 6 mm, kontrol positif (kloramfenikol) S. aureus 17 mm, E. coli 15%. Pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus terbaik yang mendekati kontrol positif adalah pada konsentrasi 15%. Hasil data dianalisis menggunakan aplikasi SPSS 25 dengan metode uji Anova dan diuji lebih lanjut dengan uji Duncan. Hasil uji statistik diameter zona hambat bakteri Esherishia coli dan Staphylococcus aureus menunjukkan bahwa masing-masing perlakuan berbeda nyata, yaitu nyata dilihat dari nilai signifikansi 0,00 yang berarti 0,05
Bioremediasi Timbal (Pb) Menggunakan Bakteri Indigenous Dari Sungai Tercemar Limbah Cair Pertambangan Emas Martabe Batang Toru Nurcahyani, Nadya; Mayasari, Ulfayani; Nasution, Rizki Amelia
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8679

Abstract

Penurunan kualitas air sungai disebabkan beberapa aktivitas masyarakat diantaranya limbah rumah tangga, pertanian, dan yang sangat berdampak yaitu limbah industri. Salah satu industri yang dikembangkan di Indonesia ialah industri pertambangan. Salah satu sumber kerusakan lingkungan akibat industri pertambangan adalah logam berat seperti Pb. Tujuan dari penelitiaan ini untuk mengetahui isolat bakteri Indigenous yang mampu mereduksi Pb dari sungai tercemar limbah cair pertambangan emas Martabe Batang Toru dan mengetahui potensi isolat tersebut sebagai agen bioremediasi. Penelitian ini tergolong penelitian eksperimental dengan jenis rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Parameter yang diamati berupa karakteristik makroskopik dan mikroskopik bakteri, serta uji reduksi Pb dengan konsentrasi 100 ppm dan uji penurunan kadar Pb dengan konsentrasi 100 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 isolat bakteri yang memiliki kemampuan menurunkan kandungan logam berat timbal (Pb) yaitu isolat bakteri Micrococcus sp., dengan persentase penurunan 91,27%, dan isolat bakteri Pseudomonas sp., dengan persentase penurunan 85,6%. Terdapat 2 isolat bakteri indigenous dari sungai tercemar limbah cair pertambangan emas Martabe Batang Toru yang dapat menjadi agen bioremediasi logam timbal (Pb) yaitu dari genus Micrococcus sp., dan Pseudomonas sp.
Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Endofit Dari Daging Buah Salak Pondih (Salacca edulis) Dan Salak Padang Sidempuan (Salacca sumatrana) Azzahra, Fatimah; Manalu, Kartika; Nasution, Rizki Amelia
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.7480

Abstract

Bakteri endofit adalah mikroorganisme yang hidup di dalam jaringan tanaman tanpa mengganggu pertumbuhan tanaman. Bakteri endofit yang berasal dari tanaman buah, seperti buah salak (Salacca zalacca), memiliki kemampuan menghasilkan senyawa kimia yang meningkatkan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan bakteri endofit yang terdapat pada daging buah salak pondoh dan buah sidempuan padang. Untuk mengidentifikasi bakteri tersebut, penelitian ini menggunakan teknik deskriptif serta karakterisasi morfologi, pewarnaan gram, dan uji biokimia. Pendekatan pengenceran 10-4 digunakan untuk mengisolasi bakteri endofit dari kedua jenis buah salak. Hasil analisis disajikan secara deskriptif dan kualitatif untuk setiap strain bakteri endofit yang ditemukan. Didapatkan enam isolat buah salak pondoh dan empat isolat buah salak Padangsidempuan, sehingga total bakteri endofit sebanyak 10 isolat. Studi biokimia mengungkapkan bahwa isolat bakteri endofit berasal dari genus Bacillus dan Pseudomonas
Diversitas Dan Populasi Bakteri Pelarut Fosfat Pada Berbagai Tanah Dari Mangrove Berbeda Di Kawasan Pulau Kampai Raselia, Citra; Manalu, Kartika; Nasution, Rizki Amelia
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8383

Abstract

Mangrove merupakan ekosistem yang sangat produktif. Sumber daya mangrove mempunyai beberapa peran baik secara fisik, kimia, dan biologi yang sangat berperan penting dalam menyediakan kebutuhan hidup masyarakat dan memiliki fungsi sebagai penyanggah keseimbangan ekosistem di wilayah pesisir. Ada berbagai macam organisme salah satunya bakteri pelarut fosfat (BPF) yang dapat diisolasi dari tanah rhizosfer mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolasi bakteri pelarut fosfat dan uji potensinya. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dimana merupakan informasi yang bisa diberi nilai yang diukur. Keanekaragaman dan populasi bakteri pelarut fosfat terhadap perbedaan dari beberapa jenis mangrove hasil yang diperoleh berbeda sangat nyata, hal ini diuji dengan uji beda nyata terkecil 5%. Pada penelitian ini diperoleh 12 isolat BPF dengan kode BFM 01, BFM 02, BFM 03, BFM 04, BFM 05, BFM 06, BFM 07, BFM 08, BFM 09, BFM 10, BFM 11 dan BFM 12. Kemampuan bakteri dari tanah magrove di pulau kampai memiliki diversitas indeks yang rata-rata berpotensial. Isolat yang memiliki indeks diversitaspaling tinggi dengan kode isolat BFM 04 yaitu sebesar 8,50 mm dan BFM 12 yaitu sebesar 8,25 mm sedangkan yang memiliki indeks diversitas paling rendah BFM 09 yaitu sebesar 2,25.
Determination of Optimum Temperature for Amount Lactic Acid Bacteria and Antioxidant Activity from Pickled Bamboo Betung Boobs (Dendrocalamus asper) Pasaribu, Nurul Alda; Manalu, Kartika; Nasution, Rizki Amelia
Jurnal Pijar Mipa Vol. 19 No. 6 (2024): November 2024
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpm.v19i6.7475

Abstract

Pickled betung bamboo shoots (Dendrocalamus asper) are a traditionally fermented product and can potentially be a source of probiotics. Pickled bamboo shoots contain good microorganisms, namely LAB, which are bacteria that contribute to the food sector for natural fermentation. Fermentation of bamboo shoots produces antioxidant compounds at an optimum temperature range. The research aims to understand the optimum temperature for the amount of LAB and antioxidant activity in pickled betung bamboo shoots. This research is a laboratory experiment with 3 treatments, namely 100 grams of bamboo shoots fermented with pickled bamboo shoots at a temperature of 15℃ (K1), a temperature of 37℃ (K2), and a temperature of 40℃ (K3). The three treatments were incubated for 72 hours with 4 repetitions. The research stages included processing pickled bamboo shoots, isolating bacteria using the dilution series-pour plate method, and antioxidant testing using the DPPH method. The number of LAB is calculated using the Quebec Colony Counter. Data analysis used Anova and Duncan's test. The results obtained include that temperature influences the amount of BAL in pickled bamboo shoots with a value of p=0.016. The number of LAB at a temperature of 150C was 59.50, at a temperature of 37 129.74, and a temperature of 40 107.57. Temperature also affects antioxidant activity. The average values at temperatures of 15.37, 40℃ are 30.60%, 25.241%, and 16.8782% (% inhibition), 36.3655, 41.6775, 51.0757 (IC50). The optimum temperature for the number of BAL pickled bamboo shoots is 37°C, and the optimum temperature for the number of antioxidants is 15°C.
Formulasi Masker Gel Wajah Berbahan Aktif Ekstrak Daun Saga Sebagai Antibakteri Propionibacterium acnes Untuk Pengobatan Jerawat Azhari, Raisa; Nasution, Rizki Amelia; Mayasari, Ulfayani
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 6 No 4 (2024): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2024.6.4.13235

Abstract

Ekstrak daun saga sebagai bahan alami mengandung glisirizin, vitamin A dan vitamin C serta senyawa flavonoid yang aktif sebagai antioksidan dan antibakteri berpotensi sebagai bahan dasar masker gel wajah. Penelitian ini bertujuan menganalisis aktivitas antibakteri ekstrak daun saga terhadap Propionibacterium acnes dan memformulasinya sebagai sediaan masker gel wajah untuk pengobatan jerawat. Daun saga diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%. Aktivitas antibakteri diuji menggunakan metode difusi cakram dengan kontrol positif klindamisin, dan kontrol negatif akuades steril dengan tiga kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun saga dengan konsentrasi 3 %, 5%, 7%, dan 9% mampu membentuk zona bening dengan diameter berturut-turut sebesar 6,21 mm; 11,05 mm; 12,28 mm; dan 14,21 mm yang mengindikasikan bahwa ekstrak tersebut mampu menghambat P. acnes. Berdasarkan uji kualitatif fitokimia, ekstrak tersebut mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, alkaloid, terpenoid, steroid, tanin, dan saponin. Aktivitas antibakteri juga ditunjukkan pada sediaan masker gel berbasis ekstrak daun tanaman tersebut. Sediaan masker gel dengan konsentrasi ekstrak 7%, dan 9% menghasilkan diameter zona bening sebesar 8,53 mm; dan 9,66 mm yang tergolong memiliki efektivitas antibakteri sedang. Hasil uji organoleptik yang paling disukai adalah 7% berdasarkan warna dan bau, 9% berdasarkan bentuk dan tekstur. Hasil uji iritasi, uji pH, waktu mengering, dan uji homogenitas menunjukkan bahwa sediaan masker gel telah memenuhi standar mutu. Kata kunci : ekstrak daun saga, masker gel, Propionibacterium acnes.
Isolasi dan Identifikasi Bakteri Fiksasi Nitrogen Dari Akar Padi Hidroponik Dan Akar Padi Konvensional Andini, Pinkhan Aliffia Sekar; Manalu, Kartika; Nasution, Rizki Amelia
Jurnal Biologi dan Pembelajarannya (JB&P) Vol 11 No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jbp.v11i2.22304

Abstract

Nitrogen fixation bacteria are bacteriathat are able to convert free nitrogen into nitrogen that can be used by theplants. This study aims to determine the presence of bacteria fixationnitrogen fixation bacteria in hydroponic and conventional rice roots and can identify the bacteriaidentify the bacteria. Isolation was done from the roots of rice (Oryza sativa) with the scatter blot method on NA (Nutriet Agar), and then tested for thethen tested for the ability to fix nitrogen using mineral-free nitrogen media added with Brontomimineral-free nitrogen medium added with Brontomiul Blue and glucose, which was incubated for 24 hours, thenincubated for 24 hours and then biochemical tests. From the results of the isolation there are 2 isolates that are able to bind nitrogen and have the ability ofHOS 833 ppm and KOS 1,128 ppm. The results of the characteristics and biochemistrycharacteristics and biochemistry showed that the isolate HOS is the genusBacillus genus and KOS is Azotobacter genus.
Efektivitas Salep Ekstrak Etanol Cengkeh (Syzygium aromaticum L) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Penyebab Infeksi Kulit Nabila, Vara; Nasution, Rizki Amelia; Mayasari, Ulfayani
BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains Vol 7 No 2 (2024): Bioedusains: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/bioedusains.v7i2.13002

Abstract

This study aims to determine whether clove ethanol extract can be formulated into ointment preparations, evaluate the effectiveness of the ointment in inhibiting bacterial growth causing skin infections, and identify the effective concentration of clove ethanol extract ointment formulation against Streptococcus pyogenes and Pseudomonas aeruginosa. The methods used were disk diffusion and well diffusion with clove ethanol extract concentrations of 10%, 20%, and 30%. Chloramphenicol served as a positive control, and distilled water as a negative control. The ointment formulation was tested at effective doses of 10% and 30% as per Pharmacopeia guidelines. The positive control used bactoderm ointment, and the negative control was an ointment base without clove extract. The results showed that clove ethanol extract could be formulated into an ointment after undergoing phytochemical screening. The clove ethanol extract ointment effectively inhibited bacterial growth causing skin infections. The inhibition zones for Streptococcus pyogenes were 12.16 mm and 14.06 mm, while for Pseudomonas aeruginosa they were 10.16 mm and 9.3 mm. The effective concentrations of clove ethanol extract ointment in inhibiting bacterial growth were 10% and 30%. Keywords: Bacteria, Skin Infection, Clove Ointment
Bioremediasi Timbal (Pb) Menggunakan Bakteri Indigenous Dari Sungai Tercemar Limbah Cair Pertambangan Emas Martabe Batang Toru Nurcahyani, Nadya; Mayasari, Ulfayani; Nasution, Rizki Amelia
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8679

Abstract

Penurunan kualitas air sungai disebabkan beberapa aktivitas masyarakat diantaranya limbah rumah tangga, pertanian, dan yang sangat berdampak yaitu limbah industri. Salah satu industri yang dikembangkan di Indonesia ialah industri pertambangan. Salah satu sumber kerusakan lingkungan akibat industri pertambangan adalah logam berat seperti Pb. Tujuan dari penelitiaan ini untuk mengetahui isolat bakteri Indigenous yang mampu mereduksi Pb dari sungai tercemar limbah cair pertambangan emas Martabe Batang Toru dan mengetahui potensi isolat tersebut sebagai agen bioremediasi. Penelitian ini tergolong penelitian eksperimental dengan jenis rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Parameter yang diamati berupa karakteristik makroskopik dan mikroskopik bakteri, serta uji reduksi Pb dengan konsentrasi 100 ppm dan uji penurunan kadar Pb dengan konsentrasi 100 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 isolat bakteri yang memiliki kemampuan menurunkan kandungan logam berat timbal (Pb) yaitu isolat bakteri Micrococcus sp., dengan persentase penurunan 91,27%, dan isolat bakteri Pseudomonas sp., dengan persentase penurunan 85,6%. Terdapat 2 isolat bakteri indigenous dari sungai tercemar limbah cair pertambangan emas Martabe Batang Toru yang dapat menjadi agen bioremediasi logam timbal (Pb) yaitu dari genus Micrococcus sp., dan Pseudomonas sp.
KEMAMPUAN ANTIJAMUR EKSTRAK METANOL BUNGA TELANG UNGU (Clitoria ternatea L) TERHADAP PERTUMBUHAN Aspergillus flavus Simarmata, Faried Raja; Manalu, Kartika; Nasution, Rizki Amelia
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8040

Abstract

Jamur dapat tumbuh dan menyebabkan dekomposisi pada bahan pangan dan hasil pertanian, baik sebelum dipanen, maupun setelah dipanen seperti dalam penyimpanan. Adapun jamur yang mengkontaminasi bahan pangan yaitu Asergillus flavus, salah satu tanaman yang memiliki senyawa antijamur adalah bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea L) penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak bunga telang ungu (Clioria ternatea L) terhadap pertumbuhan jamur Aspergillus flavus. Penelitian ini bersifat eksperimental. Pengujian dilakukan melalui beberapa tahapan identifikasi tumbuhan, pembuatan ekstrak bunga telang ungu, skrining fitokimia, dan uji daya hambat bunga telang ungu terhadap pertumbuhan jamur Aspergillus flavus. Pengujian aktivitas antijamur dengan metode difusi agar menggunakan kertas cakram. Analisis data menggunakan Uji one way anovadan dilanjut dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea L)daya hambat yang terbentuk pada konsentrasi 20% (6,25mm), 40%(12,25 mm), 60% (14,66 mm), 80% (15,0 mm), 100% (18,5 mm). konsentrasi 60% (14,66 mm) merupakan konsentrasi yang efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur Aspergillus flavus. Kesimpulan dari penelitian ini ekstrak bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea L) memiliki kemampuan antijamur terhadap pertumbuhan jamur Aspergillus flavus.