Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM PERAWATAN PASIEN DENGAN COVID-19 DI RSUD H. HANAFIE MUARA BUNGO TAHUN 2020 Budiman, Selamat; Z, Zahlimar
SCIENTIA JOURNAL Vol 10 No 1 (2021): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja perawat merupakan bentuk pelayanan profesional dari bagian integral pelayanan kesehatan. Kinerja Perawat dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit khususnya pada kasus Covid-19 sangat besar dalam meningkatkan mutu dari pelayanan di Rumah Sakit. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perawat baik itu faktor internal maupun eksternal. Dengan meningkatnya kasus Covid-19 pada tahun 2020 ini membutuhkan tenaga kesehatan khususnya perawat untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mngetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat dalam perawatan pasien dengan Covid-19 di RSUD H. Hanafie Muara Bungo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan rancangan Cross Sectional Study yang menghubungkan setiap faktor terhadap kinerja perawat. Berdasarkan dari hasil penelitian, dari 4 faktor terdapat 3 faktor yang memiliki hubungan terhadap kinerja perawat yaitu variabel pengetahuan (P-Value 0,031), motivasi kerja (P-Value 0,007), kepemimpinan (P-Value 0,022) dan 1 faktor yang tidak memiliki hubungan terhadap kinerja perawat yaitu variabel pelatihan (P-Value 0,350). Diharapkan kepada pihak RSUD H. Hanafie Muara Bungo agar dapat mempertahankan atau lebih meningkatkan kinerja perawat, dengan meningkatkan pengetahuan, dukungan kepemimpinan dan motivasi serta Memberikan pelatihan khusus tentang perawatan pasien dengan Covid-19 dan pemberian reward.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN MOTIVASI DENGAN FUNGSI PENGARAHAN DALAM PENERAPAN PRE-POST CONFERENCE DI RUANG RAWAT INAP RSUD H. HANAFIE MUARA BUNGO TAHUN 2020 Z, Zahlimar; Budiman, Selamat
SCIENTIA JOURNAL Vol 10 No 1 (2021): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan komunikasi yang kurang efektif menyebabkan menurunnya intensitas dan durasi pemberian pelayanan kepada pasien, sehingga pemberian pelayanan menjadi monoton dan tidak holistik. Fungsi pengarahan dalam proses manajemen akan memfasilitasi pencapaian tujuan unit atau organisasi. Manajer, kepala unit atau kepala ruangan perawatan menggunakan elemen motivasi untuk meningkatkan kinerja staf. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mngetahui hubungan tingkat pengetahuan dan motivasi dengan fungsi pengarahan dalam penerapan Pre-post conference di Ruang Rawat Inap RSUD H. Hanafie Muara Bungo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan rancangan Cross Sectional Study yang menghubungkan tingkat pengetahuan dan motivasi terhadap fungsi pengarahan dalam Penerapan Pre-Post Conference. Berdasarkan dari hasil penelitian terdapat hubungan tingkat pengetahuan terhadap fungsi pengarahan dalam penerapan Pre-Post Conference (P-Value 0,003), dan motivasi terhadap fungsi pengarahan dalam penerapan Pre-Post Conference (P-Value 0,000). Diharapkan kepada pihak RSUD H. Hanafie Muara Bungo agardapat lebih dipertahankan atau lebih ditingkatkan fungsi pengarahan yang dilakukan oleh kepala ruangan dalam penerapan pre-post conference saat bekerja untuk mencapai kinerja dan tujuan yang telah ditetapkan.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM PERAWATAN PASIEN DENGAN COVID-19 DI RSUD H. HANAFIE MUARA BUNGO TAHUN 2020 Selamat Budiman; Zahlimar. Z
SCIENTIA JOURNAL Vol. 10 No. 1 (2021): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitas Adiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja perawat merupakan bentuk pelayanan profesional dari bagian integral pelayanan kesehatan. Kinerja Perawat dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit khususnya pada kasus Covid-19 sangat besar dalam meningkatkan mutu dari pelayanan di Rumah Sakit. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perawat baik itu faktor internal maupun eksternal. Dengan meningkatnya kasus Covid-19 pada tahun 2020 ini membutuhkan tenaga kesehatan khususnya perawat untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mngetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat dalam perawatan pasien dengan Covid-19 di RSUD H. Hanafie Muara Bungo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan rancangan Cross Sectional Study yang menghubungkan setiap faktor terhadap kinerja perawat. Berdasarkan dari hasil penelitian, dari 4 faktor terdapat 3 faktor yang memiliki hubungan terhadap kinerja perawat yaitu variabel pengetahuan (P-Value 0,031), motivasi kerja (P-Value 0,007), kepemimpinan (P-Value 0,022) dan 1 faktor yang tidak memiliki hubungan terhadap kinerja perawat yaitu variabel pelatihan (P-Value 0,350). Diharapkan kepada pihak RSUD H. Hanafie Muara Bungo agar dapat mempertahankan atau lebih meningkatkan kinerja perawat, dengan meningkatkan pengetahuan, dukungan kepemimpinan dan motivasi serta Memberikan pelatihan khusus tentang perawatan pasien dengan Covid-19 dan pemberian reward.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN MOTIVASI DENGAN FUNGSI PENGARAHAN DALAM PENERAPAN PRE-POST CONFERENCE DI RUANG RAWAT INAP RSUD H. HANAFIE MUARA BUNGO TAHUN 2020 Zahlimar; Selamat Budiman
SCIENTIA JOURNAL Vol. 10 No. 1 (2021): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitas Adiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.608 KB)

Abstract

Kegiatan komunikasi yang kurang efektif menyebabkan menurunnya intensitas dan durasi pemberian pelayanan kepada pasien, sehingga pemberian pelayanan menjadi monoton dan tidak holistik. Fungsi pengarahan dalam proses manajemen akan memfasilitasi pencapaian tujuan unit atau organisasi. Manajer, kepala unit atau kepala ruangan perawatan menggunakan elemen motivasi untuk meningkatkan kinerja staf. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mngetahui hubungan tingkat pengetahuan dan motivasi dengan fungsi pengarahan dalam penerapan Pre-post conference di Ruang Rawat Inap RSUD H. Hanafie Muara Bungo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan rancangan Cross Sectional Study yang menghubungkan tingkat pengetahuan dan motivasi terhadap fungsi pengarahan dalam Penerapan Pre-Post Conference. Berdasarkan dari hasil penelitian terdapat hubungan tingkat pengetahuan terhadap fungsi pengarahan dalam penerapan Pre-Post Conference (P-Value 0,003), dan motivasi terhadap fungsi pengarahan dalam penerapan Pre-Post Conference (P-Value 0,000). Diharapkan kepada pihak RSUD H. Hanafie Muara Bungo agardapat lebih dipertahankan atau lebih ditingkatkan fungsi pengarahan yang dilakukan oleh kepala ruangan dalam penerapan pre-post conference saat bekerja untuk mencapai kinerja dan tujuan yang telah ditetapkan.
HUBUNGAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KINERJA KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIANASUHAN KEPERAWATAN DI ISTALASI RAWAT INAPRSUD H. HANAFIE MUARA BUNGO Zahlimar Z
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i1.12047

Abstract

Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. Menururt data World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa sekarang ada lebih dari 9 juta perawat dan bidan dari 141 negara,  dan menurut data di Indonesia jumlah perawat sekitar (472.650 orang). Asuhan keperawatan merupakan salah satu indikator dalam menentukan kualitas pelayanan dari suatu rumah sakit. Perawat merupakan profesi yang memberikan pelayanan kepada pasien dimana salah satu aspek terpenting kinerja adalah dokumentasi keperawatan. Motivasi menyangkut perilaku manusia dan merupakan sebuah unsur yang vital dalam manajemen. Motivasi dapat didefenisikan sebagai sesuatu yang membuat seseorang menyelesaikan pekerjaan dengan semangat, karena orang itu ingin melakukannya. Motivasi berbeda beda di antara orang-orang, tergantung dari banyak faktor-faktor seperti kewibawaan, ambisi, pendidikan, dan umur. Metode Penelitian yang digunakan yaitu menghubungkan dua variabel independen diantaranya motivasi perawat dengan variabel dependen yaitu kelengkapan pendokumentasian Asuhan Keperawatan. berdasarkan Hasil dari penelitian ini terdapat 51% perawat yang mempunyai motivasi  kerja yang tinggi, 78,4% perawat mempunyai kinerja yang baik. Hampir separoh perawat yang terdapat di Instalasi Rawat Inap RSUD H. Hanafie Muara Bungo memiliki motivasi Yang tinggi dan memiliki Kinerja yang baik.
KONSEP DIRI NARAPIDANA Fina Afriany; Abu Bakar; Nanang Al Hidayat; Syahwami Syahwami; Siti Rahmiati; Deni Handani; Zahlimar Zahlimar
Jurnal Administrasi Sosial dan Humaniora Vol 7, No 1 (2023): Juni
Publisher : Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56957/jsr.v7i1.260

Abstract

Hal yang dapat menjadi masalah bagi narapidana salah satunya adalah masalah konsep diri. Bagaimana narapidana menilai dirinya baik secara fisik, psikis, moral dan sosial memiliki peran penting untuk menjalani kehidupannya. Memiliki konsep diri yang negatif akan menciptakan hubungan interpersonal yang negatif pula. Terbentuknya konsep diri seseorang tergantung pada penilaian orang lain disekitarnya. Konsep diri dapat dikaji dalam konsep the looking-glass self adalah terdapat?????? elemen-elemen pokok yang bersifat fundamental. Bagaimana konsep diri yang dimiliki oleh para narapidana menjadi fenomena yang menarik karena bukan hanya berdampak bagi dirinya sendiri tapi juga orang lain atau masyarakat.Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam menggali data mengenai konsep diri narapidana yang menjadi objek penelitian dengan menggunakan kajian dari konsep diri dari teori Cooley. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis selanjutnya dijadikan sebagai dasar hasil penelitian. Subjek penelitian terdiri dari 5 (Lima) orang narapidana.Berdasarkan hasil penelitian semua narapinda menilai diri mereka secara negatif, mereka merasa memiliki lebih banyak kekurangan dari pada kelebihan. Mereka tidak dapat menggambarkan diri mereka sendiri dengan jelas, adanya perasaan bingung dan lebih banyak mengungkapkan adalah masalah dan kondisi emosi dan karakter mereka yang temperamental. Berdasarkan kajian dari konsep the looking-glass self oleh Cooley menunjukkan sangat besar peran dan pengaruh penilaian diri seseorang dari pemikiran orang lain. Konsep diri yang dimiliki oleh narapidana berperan terhadap tindakan pelanggaran norma dan aturan yang mereka lakukan. Konsep diri pada narapidana memiliki peran penting bagi para narapidana untuk menghadapi kehidupan setelah hukuman pidana selesai dan kembali ke lingkungan masyarakat.
PELATIHAN PEMBUATAN MINUMAN HERBAL UNTUK MENJAGA KESEHATAN WANITA DI MASA PRODUKTIF Yudhi Novriansyah; Zahlimar Zahlimar; Mela Sari
Karunia: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 4 (2022): Desember : Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/karunia.v1i4.400

Abstract

Women have complicated bodies. Throughout their existence, they go through the anatomical, physiological, and reproductive development processes. From birth to adulthood, there occurs development, and as a woman, the body's organs develop flawlessly and entirely. In comparison to a male, a woman's body develops differently, especially in terms of the reproductive organs, genitalia, endocrine system, and skeleton. The fast-paced and practical lifestyle elements of today's metropolitan society have an impact on the food ingested, which is bad for the body's health. The majority of high-risk illnesses, including heart disease, breast cancer, cervical cancer, osteoporosis, autoimmune disease, stroke, depression, and others, affect women more than males. The Community Service Partners are the management of the Family Welfare Development Team (TP-PKK) in West Bungo Village, Bungo Regency. The majority of PKK administrators, besides their activities as housewives, also work in government, private and entrepreneurial institutions, where due to business, consumption patterns and types of food eaten are unhealthy, such as fast- food which can be bad for the health of the body. especially reproductive health. Therefore, the purpose of this activity is to provide training and skills for TP-PKK administrators in making traditional herbal drinks with raw materials from rhizome plants such as Ginger, Turmeric, Temu Lawak, Kencur, Galangal which are very useful in helping to maintain body and reproductive health. in productive Ages.
PERAN KESEHATAN MENTAL DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PEMIMPIN Oktaria Oktaria; Zahlimar Zahlimar; Asmawati Asmawati; Delia Subrayanti; H.M. Chotib; Fauzi Aldina
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 4 (2023): Volume 6 No 4 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i4.20749

Abstract

Kesehatan mental merupakan faktor penting dalam pembentukan karakter seorang pemimpin. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran kesehatan mental dalam pembentukan karakter pemimpin yang efektif. Dalam konteks ini, kesehatan mental tidak hanya dipahami sebagai ketiadaan gangguan mental, tetapi juga sebagai kondisi yang memungkinkan individu untuk mengembangkan sifat-sifat seperti empati, ketegasan, dan ketahanan dalam menghadapi tekanan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian literatur dan analisis data sekunder untuk menyelidiki hubungan antara kesehatan mental dan karakter pemimpin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesehatan mental yang baik dapat memberikan dasar yang kuat bagi pembentukan karakter pemimpin yang inklusif, etis, dan memiliki kemampuan kepemimpinan yang efektif. Selain itu, penelitian ini juga membahas dampak stres, kecemasan, dan tekanan kerja terhadap kesehatan mental pemimpin, serta bagaimana manajemen stres dan dukungan sosial dapat memainkan peran penting dalam memelihara kesehatan mental yang optimal Kesimpulannya, kesehatan mental memiliki peran krusial dalam membentuk karakter seorang pemimpin yang sukses. Pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara kesehatan mental dan karakter pemimpin dapat membantu dalam pengembangan program pelatihan kepemimpinan yang lebih holistik dan berkelanjutan. Dalam era yang semakin kompleks dan menuntut perubahan cepat, pemimpin yang memiliki kesehatan mental yang kuat dapat menghadapi tantangan dengan lebih efektif dan memimpin dengan integritas yang tinggi.
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa Ageng Satria Pamungkas; Trisna Rukhmana; Zahlimar Zahlimar; Kadirun Kadirun; Mukhtar Zaini Dahlan; Kusuma Wardany
Journal on Education Vol 6 No 4 (2024): Journal on Education: Volume 6 Nomor 4 Mei-Agustus 2024
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v6i4.5991

Abstract

Project-Based Learning Models (PBP) have received significant attention in higher education contexts due to their potential to stimulate student creativity. This research explores the impact of PBP implementation in increasing student creativity. Through a qualitative approach, data was collected from research participants who were students who had participated in learning experiences with PBP. The research results showed that the majority of students expressed increased creative skills, including the ability to think out-of-the-box, face challenges with innovative solutions, and integrate various concepts to create new solutions. In addition, they also feel more motivated and actively involved in learning because the projects they participate in allow them to be involved in situations that are similar to real life. Collaboration between students also plays an important role in stimulating creativity, enabling the exchange of ideas, mutual support, and exploring innovative solutions. Lecturers and educational policy makers need to consider integrating PBL in curriculum design and learning practices to prepare students to face the demands of an increasingly complex world of work with high levels of creativity and confidence. In conclusion, PBP not only increases students' creativity, but also helps them apply theoretical knowledge in relevant and real contexts.
Analysis and Study of the Use of Digital National Identity Card Services in Generation Z Zahlimar; Abu Bakar; Ipik Permana; Mukarto Siswoyo; Hamirul
Open Access Indonesia Journal of Social Sciences Vol. 6 No. 5 (2023): Open Access Indonesia Journal of Social Sciences
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/oaijss.v6i5.172

Abstract

One of the latest innovations that has caught the attention of generation Z is the introduction of the digital identity card. As a substitute for physical ID cards that have been around for a long time, digital ID cards offer various benefits and attractive potential for generation Z. In this approach, a digital ID cards are a digital version of a person's identity that is stored electronically, with personal information such as name, address, and number identity. However, a digital ID card is not just a substitute for a physical ID card but a tool that enables generation Z to make wider use of information technology. This study aimed to explore the use of digital national identity cards in generation Z. This research is qualitative research that explores and describes in detail a situation or phenomenon of the research object being researched by developing concepts and gathering existing facts. Raw data is analyzed and organized by data collection date, data source, data type, data description, and data nature. All data must be read in order to find out what data has been obtained, the source of the data, and its meaning. Overall, generation Z has a positive opinion of digital ID card services. They see it as convenience and convenience to access their identity electronically, avoiding the need to carry physical documents all the time and speeding up administrative processes. Generation Z also appreciates the administrative efficiency offered by digital Identity Card services, enabling them to process ID card extensions or personal data changes more easily and quickly. Apart from that, generation Z also appreciates the integration of digital ID card services with other digital platforms. They can integrate their identity with banking services, e-commerce, or online ordering platforms, enabling them to make transactions easily and quickly. Generation Z is also aware of the positive impact of using digital ID cards on the environment by reducing the use of physical documents and contributing to sustainability.