Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Hutagaol, Jarungjung; Subiantoro, Nur; Razali, Muhammad; Robiyanti, Dewi; Harahap, Syaiful Khoiri; Situmeang, Mahyudin
Journal Liaison Academia and Society Vol 3, No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/j-las.v3i2.567

Abstract

Kawasan wisata Bukit lawang Sumatera Utara memang sudah cukup dikenal hingga ke manca negara, akan tetapi sarana, prasaran maupun pasilitas disekitar wisata terkadang banyak yang harus diperbaharui. Perlu dilakukan strategi pemasaran secara terintegrasi agar wisatanya tetap menarik dan bahkan semakin menarik. Tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk memberikan saran dan solusi kepada pihak pengelola wisata dan masyarakat dalam pengelolaan dan menentukan tindakan prioritas dalam penataan kawasan wisata sehingga kawasan wisata lebih menarik dan diminati wisatawan serta memberikan kenyamanan kepada wisatawan untuk berkunjung kembali dan memberitahukannya kepada saudara serta teman. Hasil kegiatan PKM yaitu pengelola wisata dan masyarakat lebih banyak mengetahui tentang apa itu tempat wisat, manfaatnya, jenisnya dan tahapan pengembangannya, sehingga menjadi pembuka ide bagi pengelola wisata dan masyarakat untuk lebih kreatif dan bahkan diharapkan dapat berinovatif untuk pengembangan kawasan wisata di bukit lawang. Adapun  tahapan yang adapat dilakukan yaitu: 1) Tahap rintisan, 2) Tahap berkembang, 3) Tahap maju, 4) Tahap mandiri. Tahapan ini sekaligus menjadi indikator capaian yang telah dilakukan oleh pelaku wisata bukit lawang. Saran: Pemerintah daerah, pengelola wisata dan masyarakat diharapkan melakukan evaluasi bersama secara terjadwal dan melakukan diskusi terkait hasil capaian yang sudah diperoleh, keadaan tempat wisata sekarang dan bagaimana pengembangan kawasan wisata bukit lawang kabupaten langkat sumatera utara selanjutnya. Kata Kunci : Strategi; Pengembangan; Kawasan Wisata.
Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Dibawah Umur Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 pada SMA Al Washliyah Tanjung Morawa Erma, Zetria; Robiyanti, Dewi; Siregar, Yulkarnaini; Rambe, Saimah; Dalimunte, Nurul; Pasaribu, Yusuf Hanafi
Journal Liaison Academia and Society Vol 2, No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.542 KB) | DOI: 10.58939/j-las.v2i4.436

Abstract

Pernikahan dibawah umur adalah salah satu masalah yang banyak terjadi pada remaja. Sekolah yang menjadi tempat kegiatan pengabdian ini adalah SMA Al Washliyah yang berada di Jalan Labuhan Desa Gang Kerawan Kecamatan Tanjung Morawa. Permasalahan adalah para siswa di sekolah ini belum memahami tentang faktor penyebab, akibat perkawinan dibawah umur serta pengaturannya menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 serta belum tersedia sarana dan prasarana untuk menambah pemahaman mahasiswa. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi dalam bentuk penyuluhan dan penyediakan sarana dan prasarana berupa bahan dan materi dengan metode penyampaian yang mudah dimengerti oleh siswa berupa modul. Penyuluhan diberikan kepada 30 (tiga puluh) orang siswa dari perwakilan kelas 2 (dua) dan kelas 3 (tiga). Kegiatan ini diharapkan bisa menambah pemahanan siswa serta bisa mencegah dan mengurangi pernikahan dibawah umur khususnya di kecamatan Tanjung Morawa.Kata Kunci : sosialisasi, pencegahan, perkawinan, dibawah umur.
Kontribusi Yayasan Insan Cendikia Cemerlang Dan Peranan Kepala Desa Mekar Sari Kecamatan Deli Tua Yang Positif Bagi Pelaku Usaha Peternakan Ulat Hongkong Sesuai Undang-Undang No. 41 Tahun 2014 Perubahan Atas Undang-Undang No 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan Robiyanti, Dewi; Harahap, Syaiful; Dalimunte, Nurul; Dewi, Ratna Sari; Rambe, Saima
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi April - Juni
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i2.6036

Abstract

Penanaman modal dalam usaha peternakan ulat Hongkong memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan perekonomian nasional. Undang-Undang No. 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan memberikan landasan hukum bagi investasi dalam sektor peternakan. Pengabdian kepada masyarakat ini membahas tentang bantuan dan kontribusi modal usaha peternakan ulat Hongkong dalam perspektif regulasi, manfaat ekonomi, serta tantangan yang dihadapi. Hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa dukungan kebijakan yang jelas dan insentif investasi dapat mendorong pertumbuhan industri peternakan ulat Hongkong di Indonesia.
Penerapan Undang-Undang Perkawinan di Desa Kec. Marindal 1 Gang. Baru Kabupaten Deli Serdang Dewi Robiyanti
Journal Scientific of Mandalika (JSM) e-ISSN 2745-5955 | p-ISSN 2809-0543 Vol. 6 No. 11 (2025)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/10.36312/vol6iss11pp4178-4182

Abstract

Amendments to Law No. 1 of 1974 through Law No. 16 of 2019 equalize the minimum age of marriage for men and women to 19 years. Observations in the Village of Marindal 1 Gang Baru District were conducted to assess the implementation of this regulation. Data collection was conducted through direct observation and informal interviews with community leaders, parents, and adolescents. Data were recorded and analyzed qualitatively to identify the level of compliance with the minimum age of marriage according to Law No. 16 of 2019 concerning marriage. The results showed that some people already understand the rules, but there are still practices of underage marriage. Therefore, it is necessary to strengthen legal socialization and administrative supervision so that regulations are effective in preventing child marriage. The implementation of Law No. 16 of 2019, an amendment to Law No. 1 of 1974 concerning marriage in the Village of Marindal 1 Gang Baru District, has been optimal and the trend of child marriage has decreased. Ongoing legal education, strengthening the role of village governments, and administrative oversight are still needed to reduce the number of child marriages
SAHNYA PERKAWINAN MENURUT ADAT JAWA Robiyanti, Dewi
JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora Vol 7, No 4 (2020): JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/justitia.v7i4.837-847

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sahnya perkawinan menurut Adat Jawa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara  wawancara terhadap Ketua adat suku Jawa yang tinggal di kecamatan Delitua dan terhadap Pengurus Forum Komunikasi warga Jawa (FKWJ). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sahnya perkawinan itu harus dilakukan menurut hukum perkawinan adat Jawa yang tidak bertentangan dengan agama Islam dan juga tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini sesuai dengan Pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974 bahwa tujuan perkawinan adalah bahagia dan kekal. Dalam UU No. 1 Tahun 1974 tidak ditentukan metode untuk mencapai tujuan perkawinan, akan tetapi dalam hukum perkawinan adat Jawa jelas dan terang metode untuk mencapai tujuan perkawinan bahagia dan kekal, dengan demikian hukum perkawinan adat Jawa adalah peraturan pelaksanan UU No. 1 Tahun 1974, oleh karena itu disarankan agar masyarakat Jawa terus dan terus melestarikan adat Jawa dengan cara agar orang Jawa tidak segan menggunakan bahasa Jawa dalam keseharian dan mensosialisasikan bahwa sangat perlu didikan tentang hukum perkawinan adat  Jawa.
Sosialisasi Bersama Tentang Didikan Budaya Berbagi di Ramadhan 1443 H Ke-20 Himfah – UPMI Bagikan Ta’jil di Panti Asuhan Mamiyai Jalan Bromo Kota Medan Robiyanti, Dewi; Ismayani, Ismayani; Hanafi, Yusuf; Harahap, Syaiful
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 3 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi Mei- Agustus
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i3.3686

Abstract

Sosialisasi ini bertujuan untuk membahas fenomena berbagi kegiatan berbagi ta’jil saat Ramadan di Indonesia, studi ilmu ma’anil hadis. Penelitian ini merupakan jenis kualitatif yang menerapkan studi pustaka literatur dengan menerapkan metode hadis maudhu’i perspektif budaya dengan pendekatan fenomenologis. Hasil dan pembahasan penelitian ini mencakup fenomena berbagi ta’jil saat Ramadan di Indonesia, ma’anil hadis berbagi takjil saat Ramadan, serta keutamaan dan manfaat berbagi ta’jil. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan adanya fenomena berbagi takjil saat Ramadan oleh masyarakat di Indonesia berdampak positif bagi masyarakat yang menerima ta’jil dan memiliki banyak keutamaan serta manfaat untuk pemberi ta’jil baik dalam hubungan hablumminannas (hubungan dengan sesama manusia) maupun dengan habumminallah (hubungan makhluk dengan sang pencipta). Sosialisasi ini merekomendasikan agar dapat menyempurnakan pengabdian yang sederhana ini dan disarankan kepada seluruh umat Islam agar terus melestarikan fenomena  berbagi ta’jil karena terdapat banyak manfaat serta keutamaan.
Didikan Adat Jawa Tentang (Tingkeban)Tujuh Bulanan Pada Ibu Hamil di Desa Citaman Jernih Dusun VII Jln. Garuda Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Robiyanti, Dewi; Harahap, Syaiful; Dalimunte, Nurul; Harahap, Yetty Rahmiati; Wahyuni, Erni; Pane, Erwin Hamonangan
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.5129

Abstract

Penulisan ini dilatarbelakangi oleh tradisi masyarakat tentang upacara tujuh bulanan  didikan Adat Jawa tentang Tingkeban. Tingkeban atau tradisi yang diterapkan pada ibu hamil dimasyarakat Desa Citaman Jernih Dusun VII, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Tujuan dari penulisan ini adalah: 1) Untuk mengetahui nilai- nilai didikan dari budaya Adat Jawa sebagai Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen dan Mahasiswa mengenai didikan Adat dalam Upacara Tingkeban di Desa Citaman Jernih Dusun VII, Kecamatan Perbaungan, Kota perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai 2) Untuk mengetahui bentuk pelestarian serta didikan yang terkandung di dalam pelaksanaan Upacara Tingkeban di Desa Citaman Jernih Dusun VII Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara bersama ketua Adat atau sesepuh Desa sekitar lokasi yaitu bapak Karyo usia 60 tahun yang sudah sedari dalu tinggal di lokasi, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa Upacara Tujuh Bulanan Tingkeban merupakan upacara yang dilaksanakan pada usia kehamilan 7 bulan. Tradisi Upacara Tujuh Bulanan Tingkeban bagi ibu hamil ini mengandung nilai-nilai pendidikan dalam kehidupan masyarakat Desa Citaman Jernih Susun VII, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Pengertian tradisi tujuh bulanan adalah ritual atau praktik yang dilakukan oleh seorang ibu hamil selama tujuh bulan kehamilan. Ini mencakup berbagai tindakan dan perbuatan yang dianggap membantu kesejahteraan ibu dan bayi selama masa kehamilan. Asal usul Tradisi ini berasal dari berbagai budaya dan agama di seluruh dunia, dengan tujuan untuk memberikan dukungan emosional, fisik, dan spiritual kepada ibu hamil. Beberapa praktik mungkin memiliki akar sejarah yang lebih jauh.Praktik dalam Tradisi Tujuh Bulanan  bervariasi, tetapi dapat mencakup doa, ritual keagamaan, penggunaan ramuan herbal atau obat-obatan tradisional, perubahan pola makan atau gaya hidup, serta konseling emosional dan kemanfaatan seorang ibu dalam masa kehamilannya. Beberapa orang percaya bahwa tradisi tujuh bulanan membantu persiapkan tubuh ibu untuk persalinan, mengurangi risiko komplikasi kehamilan, serta memberikan dukungan emosional dan spiritual selama masa kehamilan.Variasi Budaya dan Agama dalam praktiknya adalah bervariasi secara signifikan antara budaya dan agama. Setiap komunitas memiliki cara mereka sendiri untuk merayakan dan mendukung ibu hamil selama tujuh bulan tersebut. Pentingnya Keseimbangan Penting untuk menjaga antara praktik-tradisi ini dengan pengetahuan Medis yang modern saat menjalani masa kehamilan agar mendapatkan hasil terbaik bagi kesehatan ibu dan bayi.
Penerapan Undang-Undang Perkawinan Di Desa Kec. Marindal 1 Gang. Baru Kabupaten Deli Serdang Robiyanti, Dewi; Harahap, Syaiful Khoiri; Dalimunte, Nurul; Rambe, Saima; Harahap, Tetty Rahmiati; Wahyuni, Erni
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 3 (2025): Edisi Juli - September
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i3.6891

Abstract

Perubahan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 melalui Undang-Undang No. 16 Tahun 2019 menetapkan batas usia minimal perkawinan bagi laki-laki dan perempuan menjadi 19 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menilai penerapan regulasi tersebut di Desa Marindal 1 Gang Baru, Kecamatan Patumbak. Metode yang digunakan meliputi observasi langsung dan wawancara informal dengan masyarakat setempat. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sebagian masyarakat telah memahami ketentuan hukum baru terkait usia minimal perkawinan. Namun, praktik perkawinan di bawah umur masih ditemukan, yang mengindikasikan adanya kesenjangan antara regulasi dan implementasi di lapangan. Oleh karena itu, diperlukan penguatan sosialisasi hukum secara berkelanjutan serta peningkatan pengawasan administratif oleh aparat desa dan instansi terkait. Upaya ini penting untuk memastikan efektivitas regulasi dalam mencegah perkawinan anak dan melindungi hak-hak generasi muda.
Tradisi Adat Jawa Tujuh Bulan pada Ibu Hamil (Tingkeban) Desa Citaman Jernih Susun VII Jln. Garuda Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Dewi Robiyanti
Journal Scientific of Mandalika (JSM) e-ISSN 2745-5955 | p-ISSN 2809-0543 Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/10.36312/vol6iss1pp176-186

Abstract

This writing is motivated by the community tradition of the Seven Months Ceremony by the Javanese tribe regarding Tingkeban.(Tingkeban) pregnant women from the people of Citaman Clear Village, DSN VII, Perbaungan District, Serdang Bedagai Regency. The aims of this research are: 1) To find out the meaning of the Tingkeban Ceremony for the Community of Citaman Clear Village and VII, Perbaungan District, Perbaungan City; 2) To find out what educational values are contained in the implementation of the Tingkeban Ceremony in Citaman Clear Village and VII, Perbaungan District, Serdang Bedagai Regency. This writing uses qualitative methods with data collection techniques using interviews, observation and documentation. The results of this community service show that the Seven Months Ceremony (Tingkeban) is a ceremony carried out at the 7th month of pregnancy. The tradition of the Seven Monthly Ceremony (Tingkeban) for pregnant women contains educational values in the lives of the people of Citaman Jenih DSN VII Village, Perbaungan District, Serdang Bedagai Regency. Understanding the Seven Months Tradition The seven months tradition is a ritual or practice carried out by a pregnant woman during the seven months of pregnancy. It includes various actions and deeds that are considered to help the well-being of the mother and baby during pregnancy. Origins of Traditions These traditions originate from various cultures and religions around the world, with the aim of providing emotional, physical and spiritual support to pregnant women. Some practices may have more distant historical roots. Practices in the Seven Months Tradition Practices vary, but can include prayer, religious rituals, use of herbal concoctions or traditional medicines, changes in diet or lifestyle, and emotional counseling. Benefits During Pregnancy Some people believe that the seven months tradition helps prepare the mother’s body for childbirth, reduces the risk of pregnancy complications, and provides emotional and spiritual support during pregnancy. The Importance of Medical Counseling Although this tradition can provide additional support, it is important to still consult with a medical professional to ensure the mother’s health. And the baby during pregnancy. Cultural and Religious Variations Practices in seven monthly traditions can vary significantly between cultures and religions. The Importance of Balance It is important to maintain a balance between these traditions and modern medical knowledge during pregnancy in order to get the best outcomes for the health of mother and baby.
UPAYA PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA OLEH REMAJA DI POLRESTA DELI SERDANG Robiyanti, Dewi
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v4i3.1667

Abstract

The most dangerous crime among teenagers is narcotics abuse. Overcoming the abuse of narcotics and illegal drugs among teenagers is not only the responsibility of the government but also parents, the community and law enforcement officials, especially the police. This type of research is empirical with a sociological approach. The data used are primary and secondary data. Factors that cause the occurrence of criminal acts of drug abuse by teenagers at the Deli Serdang Police are caused by internal factors which include age factors, wrong views and lack of religion in children. In addition there are also external factors, namely family factors, economic factors, environmental factors including social media. Efforts made by the Deli Serdang Police in tackling the occurrence of criminal acts of narcotics abuse by teenagers are preventive efforts consisting of socialization and empowerment efforts to the community. In addition, there are also repressive efforts by eradicating drug kingpins and dealers and rehabilitation. For this reason, it is recommended that teenagers stay away from narcotics and the Police at the Deli Serdang Police must be more active in efforts to overcome them.