Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Strategi Sosialisasi Model Crowdfunding Sebagai Alternatif Penghimpunan Dana Zakat Infak Sedekah Pada Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan Ridwanto; Mukhtar Lutfi; Abdul Wahid Haddade
Al-Kharaj: Jurnal Ekonomi, Keuangan & Bisnis Syariah Vol. 6 No. 7 (2024): Al-Kharaj: Jurnal Ekonomi, Keuangan & Bisnis Syariah
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/alkharaj.v6i7.4085

Abstract

Crowdfunding model emerged as an alternative to collect ZIS funds in the digitalization era with technological developments and changes in donor behavior. This research aimed to explore the strategy of socializing the Crowdfunding model as an alternative for collecting ZIS funds in Dompet Dhuafa, South Sulawesi. This research used qualitative methods with a phenomenological approach to explore how individuals interpret the socialization strategy of the Crowdfunding model by Dompet Dhuafa South Sulawesi. Data collection methods included in-depth and structured interviews, observation, and documentation. The research results showed that Dompet Dhuafa South Sulawesi used three main methods in socializing the Crowdfunding model: placing advertisements and videos on Kitabisa.com platform, using social media such as Instagram and Facebook, and placing banners in strategic places. However, the research suggested the need to add other methods of outreach such as outreach in the community and seminars on universities, to expand the reach and effectiveness of Crowdfunding campaigns. It is hoped that the results of this research provided a practical contribution to Dompet Dhuafa South Sulawesi in optimizing the collection of ZIS funds through online platforms and provided academic insight into the study of Islamic economics, especially on ZIS management.
Tanam Benang Pada Wajah Perspektif Maqasid Al-Syari’ah (Studi Kasus Gloskin Aesthetic Clinic Makassar) Qorina, Ulfa; Abdul Wahid Haddade; Subehan Khalik; Kurniati, Kurniati; Fatimah, Fatimah
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 5 No. 1: Desember 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v5i1.11240

Abstract

Fenomena tanam benang pada wajah sebagai prosedur estetika non-bedah semakin populer di kalangan masyarakat urban, termasuk di Makassar. Penelitian ini bertujuan menilai kesesuaian praktik tersebut dengan prinsip maqasid al-syariah, yang menekankan perlindungan agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Studi ini menggunakan metode penelitian lapangan dengan pendekatan teologis normatif, fenomenologi, dan studi kasus di Gloskin Aesthetic Clinic Makassar. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan triangulasi sumber, metode, dan waktu. Temuan menunjukkan bahwa mayoritas pasien menjalani tanam benang untuk mengatasi tanda penuaan, memperbaiki kontur wajah, dan meningkatkan rasa percaya diri. Dari perspektif maqasid al-syariah, prosedur ini dapat dibolehkan apabila bertujuan medis atau psikologis yang sah, tidak permanen, tidak menimbulkan mudarat, dilakukan oleh tenaga medis kompeten, serta tidak dimaksudkan untuk tabarruj atau mengubah ciptaan Allah. Namun, jika motivasinya semata-mata mengikuti tren kecantikan yang berlebihan atau demi penampilan yang bertentangan dengan nilai Islam, hukumnya menjadi terlarang. Studi ini menegaskan pentingnya parameter maqasid al-syariah sebagai panduan etis dalam prosedur estetika modern. Implikasi penelitian ini mencakup perlunya edukasi hukum dan moral bagi konsumen Muslim serta regulasi industri estetika yang sensitif terhadap nilai syariat.