This study aims to analyze the quality of facilities and infrastructure at Harapan Bangkit Mandiri Special School and its influence on the learning of students with special needs. Using qualitative descriptive methods, data were obtained through direct observation and interviews with teachers and school staff. The results of the study indicate that although this special school has basic facilities such as classrooms, sports fields, and practice rooms, the existing facilities and infrastructure are still limited and require improvement. Some inadequate facilities, such as broken study tables and chairs, and limited educational aids, affect the quality of student learning, especially for those who need visual or audio aids. These limitations have a direct impact on the effectiveness of learning, especially for deaf and autistic students who need a visual approach. However, teachers at this school innovate by utilizing existing resources, even though this increases their workload. This study concludes that improving better facilities and infrastructure will improve the quality of learning and create a more inclusive and effective learning environment, so that students with special needs can learn optimally and achieve their potential. Keywords: Quality of infrastructure, Special Schools, Learning for students with special needs Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas sarana dan prasarana di Sekolah Luar Biasa Harapan Bangkit Mandiri dan pengaruhnya terhadap pembelajaran siswa berkebutuhan khusus. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, data diperoleh melalui observasi langsung dan wawancara dengan guru serta staf sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun SLB ini memiliki fasilitas dasar seperti ruang kelas, lapangan olahraga, dan ruang praktik, sarana dan prasarana yang ada masih terbatas dan memerlukan perbaikan. Beberapa fasilitas yang kurang memadai, seperti meja dan kursi belajar yang rusak, serta alat bantu pendidikan yang terbatas, memengaruhi kualitas pembelajaran siswa, terutama bagi mereka yang membutuhkan alat bantu visual atau audio. Keterbatasan ini berdampak langsung pada efektivitas pembelajaran, khususnya bagi siswa tunarungu dan siswa autis yang membutuhkan pendekatan visual. Meskipun demikian, guru-guru di sekolah ini berinovasi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, meskipun hal ini menambah beban kerja mereka. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perbaikan sarana dan prasarana yang lebih baik akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan efektif, sehingga siswa berkebutuhan khusus dapat belajar dengan optimal dan meraih potensi mereka. Kata Kunci: Kualitas sarana Prasarana, Sekolah Luar Biasa, Pembelajaran siswa berkebutuhan khusus