Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search
Journal : Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)

ADSORBEN KARBON AKTIF DARI KULIT TANDUK KOPI (ENDOCARP) DIAPLIKASIKAN PADA ZAT WARNA METHYLENE BLUE Purna Irawan, Faisal Dwi; Muhammad, Muhammad; Mulyawan, Rizka; Nurlaila, Rizka; Bahri, Syamsul
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 5 No. 3 (2025): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-June 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v5i3.17297

Abstract

Methylene blue adalah zat pewarna yang sering digunakan pada industri tekstil. Karena sangat stabil, pewarna sulit rusak secara alami dan berbahaya bagi lingkungan jika digunakan dalam konsentrasi tinggi. Metode yang terbaik cara untuk mengatasi masalah pencemaran zat warna methylene blue adalah dengan menggunakan karbon aktif untuk adsorbsi. Salah satu jenis biomassa dapat digunakan membuat adsorben karbon aktif ialah limbah kulit (endocarp) tanduk kopi. Penelitian ini sebelumnya sudah pernah dilakukan dengan menggunakan kulit singkong dengan activator HPO3. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh lama waktu kontak dan bahan pengaktifan terhadap terhadap penyisihan zat warna Methylene blue. Proses pembuatan karbon aktif menggunakan pada suhu karbonisasi 500oC selama 1 jam. Kemudian diaktivasi  menggunakan NaOH 2, 3, 4 M selama 24 jam. Kemudian diuji kadar air, kadar abu, dan Volatile matter, fixed carbon dan uji adsorbsi karbon aktif terhadap Methylene blue, karakterisasi karbon aktif menggunakan Scanning Electron Microscope - Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEM-EDS). Hasil penelitian menunjukkan kadar air 2.539%, kadar abu 5.510%, Volatile matter 22.404%, Fixed carbon 69.546%, kapasitas penyerapan dan efesiensi penyerapan pada konsentrasi Methylene blue 15 ppm adalah 2,9090 mg/g dan  98,9063% serta kapasitas penyerapan 5,856 mg/g dan efesiensi penyerapan pada konsentrasi Methylene blue 30 ppm adalah 5,8968 mg/g dan 99,2630%.
PEMBUATAN BRIKET DARI CAMPURAN CANGKANG BIJI KARET DAN LIMBAH PADAT KELAPA MUDA DENGAN VARIASI PEREKAT TAPIOKA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF SARAGIH, SINTA DEWI; Zulnazri, Zulnazri; ZA, Nasrul; Faisal, Faisal; Nurlaila, Rizka
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 5 No. 3 (2025): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-June 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v5i3.18987

Abstract

Biomassa merupakan salah satu dari sekian banyak sumber energi alternatif yang ada di Indonesia. Briket dibuat dengan cara mengolah arang tempurung kelapa menjadi arang dan dipres atau dibentuk menggunakan mesin. Penelitian sebelumnya telah menggunakan briket arang dari cangkang biji karet sebagai energi terbarukan. Penelitian ini menggunakan variasi cangkang karet dan limbah padat kelapa muda yang divariasikan dengan beberapa konsentrasi perekat tepung tapioka untuk memenuhi standar SNI. Penelitian ini bertujuan mengkaji bagaimana pengaruh rasio campuran antara cangkang biji karet dan arang limbah padat kelapa muda mempengaruhi kualitas briket, mengkaji bagaimana pengaruh % bahan perekat mempengaruhi kualitas briket, mengetahui standar pembuatan briket guna mengetahui kualitas terbaik dari briket yang dihasilkan dengan melakukan beberapa uji. Metode pirolisis digunakan untuk membuat briket arang untuk mengubah bahan baku dari zat organik menjadi karbon. Studi ini melakukan uji proximate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan bahan cangkang biji karet dengan limbah padat kelapa muda 75:25 dengan konsentrasi 10% perekat memberikan kualitas briket arang terbaik yang memiliki karakteristik: kadar air 3,728%, kadar abu 6,861%, volatile matter 13,807%, fixed carbon 75,604% dan nilai kalor sebesar 7.152 cal/g. Melihat dari hasil penelitian ini memiliki karakteristik yang bagus dan tidak mudah hancur serta tidak bejamur bila disimpan. Pemilihan limbah padat kelapa muda kurang tepat jika dijadikan bahan dalam pembuatan briket dan tepung tapioka dapat dimanfaatkan sebagai bahan perekat pada pembuatan briket, karena penggunaan tepung tapioka sebagai perekat tebukti dapat meningkatkan kualitas briket yang dihasilkan.
Pengaruh Penambahan Ekstrak Pegagan (Centella Asiatica (L). Urb) dan Decyl Glucoside terhadap Karakteristik dan Aktivitas Bakteri Staphylococcus Aureus pada Sabun Pembersih Wajah Allawiyah, Annisa Zaen; Suryati, Suryati; Nurlaila, Rizka; Masrullita, Masrullita; Sulhatun, Sulhatun; Julinawati, Julinawati
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 5 No. 1 (2025): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-April 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v5i1.19568

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk analisa karakteristik sabun pembersih wajah anti bakteri Staphyloccocus Aureus dari ekstrak pegagan dan decyl glucoside. Metode ekstraksi pegagan akan menggunakan teknik ekstraksi maserasi. Ekstrak pegagan divariasikan 10%, 15%, 20%, 25%, dan decyl glucoside 10%, 15%, 20% dan 25%. Karakteristik produk akan dievaluasi densitas, viskositas, stabilitas busa dan aktivitas bakteri Staphyloccocus Aureus pada sabun.. Hasil penelitian ini memiliki 16 sampel yang telah diuji dan menghasilkan sabun cair wajah yang memenuhi standart SNI menurut densitas, viskositas dan stabilitas busa. Sabun wajah diuji aktivitas hambat bakterinya terhadap 4 sampel terbaik terhadap bakteri Staphyloccocus aureus yaitu  pada konsentrasi 10% menghasilkan nilai hambat sebesar 12,5 mm, pada 15% yaitu 14 mm, pada konsentrasi 20% yaitu 15mm dan pada konsentrasi 25% yaitu 24 mm. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap industri perawatan kulit yang semakin mendukung tren penggunaan produk alami dan berkelanjutan.
PENGARUH KONSENTRASI MINYAK SEREI WANGI DAN PROPORSI BAHAN DASAR TERHADAP KUALITAS FISIK SERTA EFEKTIVITAS LILIN AROMATERAPI Wusnah, Wusnah; Sari, Utya; Faisal, Faisal; Fibarzi, Wiza Ulfa; Nurlaila, Rizka; Maulinda, Leni
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 5 No. 2 (2025): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-Mei 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v5i2.20509

Abstract

Lilin aromaterapi merupakan salah satu alternatif aplikasi aromaterapi secara inhalasi (penghirupan) yang menghasilkan aroma terapi ketika dibakar. Selain sebagai pengharum ruangan, lilin ini juga berfungsi sebagai dekorasi, alat relaksasi, dan penolak nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan lilin aromaterapi berdasarkan minyak atsiri serai wangi dan menguji kualitas fisiknya, termasuk uji organoleptik (warna, aroma, bentuk), uji titik leleh, dan uji waktu bakar. Lilin dibuat dengan variasi proporsi bahan dasar asam stearat dan parafin (35:65%, 50:50%, 65:35%) serta konsentrasi minyak serai wangi (2%, 4%, 6%, 8%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi terbaik adalah proporsi 65:35% dengan konsentrasi minyak 2% dan 4%, yang memiliki titik leleh 55°C sesuai standar SNI, waktu bakar paling lama yaitu 70-72 menit dan aroma yang lebih tahan lama. Formulasi ini tidak hanya menghasilkan lilin dengan kualitas fisik yang baik, tetapi juga efektif dalam menghalau nyamuk berkat kandungan sitronelal dan geraniol dari minyak serai wangi.
ANALISIS KINERJA INHIBITOR KOROSI DARI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI PADA PLAT BAJA SS400 DALAM AIR LAUT DENGAN VARIASI KONSENTRASI DAN WAKTU PERENDAMAN Lirinzha, Rizkha; Maulinda, Leni; Nurlaila, Rizka; Ibrahim, Ishak; ZA, Nasrul; Sulhatun, Sulhatun
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 5 No. 1 (2025): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-April 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v5i1.20551

Abstract

Korosi terjadi dari proses degradasi material dengan lingkungannya yang disebabkan oleh reaksi kimia. Air laut mengandung mikrobakteri yang hidup di laut dan ion klorida (Cl-) yang cukup banyak sehingga dapat menjadi penyebab terjadinya korosi. Karena hal tersebut, air laut disebut juga sebagai media korosif. Dalam mencegah korosi, cara yang paling efektif adalah dengan menggunakan inhibitor korosi karena proses yang mudah dan hemat biaya. Salah satu zat yang berfungsi sebagai anti korosi yaitu tanin yang diperoleh dari proses ekstraksi daun jambu biji. Tanin dapat bereaksi menjadi senyawa kompleks kelat besi logam dari hasil reaksi antara gugus hidroksil (-OH) yang melekat pada cincin aromatisnya. Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisa efesiensi ekstraksi dari jaun jambu biji sebagai sumber zat pemghambat laju korosi pada plat baja ss400 serta pengaruh variasi waktu perendaman media korosif dan variasi konsentrasi ekstrak daun jambu biji pada media korosif berupa air laut terhadap kecepatan korosi. Penelitian ini memvariasikan waktu perendaman dalam media korosif yaitu 2, 4, 6, 8, 10 dan 12 hari serta memvariasikan konsentrasi inhibitor yaitu 0, 200, 250, dan 300 ppm. Kemudian dianalisa uji fitokimia tanin, menghitung nilai laju korosi dan inhibisi korosi. Hasil penelitian menunjukkan perolehan nilai efesiensi yang paling tinggi terjadi pada konsentrasi inhibitor 300 ppm selama 12 hari senilai 0.5421%.
Pembuatan Briket dari Tempurung Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu dengan Perekat Tepung Tapioka sebagai Bahan Bakar Alternatif Mei Yuni, Rafika; Faisal; Nurlaila, Rizka; ulfa, raudhatul; fibarzi, wiza ulfa
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 5 No. 05 (2025): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-October 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v5i05.23949

Abstract

Tempurung kelapa dan serbuk gergaji dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan briket yang berpotensi menjadi bahan bakar pengganti. Briket merupakan arang yang dibuat dengan cara ditekan bersama perekat tertentu sehingga berbentuk padat. Pemakaian briket sebagai bahan bakar mampu memberikan energi panas dengan jumlah asap yang rendah. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, yang menjadi pembeda dari penelitian sebelumnya adalah Jenis Perekat yang digunakan yaitu Getah Pinus dan Perbandingan Bahan Baku. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pengaruh perbandingan arang tempurung kelapa dan arang serbuk gergaji pada karakteristik briket. Variabel yang dianalisis yaitu perbandingan arang tempurung kelapa terhadap arang serbuk gergaji. (30:70, 40:60, 50:50, 60:40 dan 70:30) Dalam penelitian ini, perekat yang digunakan adalah tepung tapioka. Proses pembuatan briket meliputi tahap persiapan bahan, proses karbonisasi, pencetakan briket, serta pengujian akhir. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa briket dengan kualitas terbaik terdapat pada perbandingan (50:50) dengan perekat 20%. Briket yang dihasilkan menunjukkan nilai kadar air sebesar 4,37%, kadar abu 6,43%, zat menguap 29,40%, karbon terikat 59,78% dan nilai kalor tertinggi 6039,91 kal/gr. Dan hasil nilai kalor paling rendah ditemukan diperbandingan (30:70) dengan perekat 20%, yaitu sebesar 5755,97 kal/gr.
PEMBUATAN SABUN MANDI PADAT TRASNPARAN DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda Citrifolia) SEBAGAI BAHAN ANTIOKSIDAN Meliyani Harahap, Nazwa; Suryati, Suryati; Sulhatun, Sulhatun; Masrullita, Masrullita; Nurlaila, Rizka
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 4 No. 1 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-April 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i1.11142

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisa potensi kandungan buah mengkudu sebagai bahan antisoksidan pembuatan sabun mandi transparan, menganalisa kualitas sabun mandi transparan sesuai standar mutu yang dihasilkan dan mengkaji pengaruh waktu fermentasi pengolahan ekstrak buah mengkudu terhadap karakteristik sabun mandi padat transparan. Penelitian dilakukan dengan metode panas (fullboiled) proses saponifikasi yaitu memanaskan minyak kelapa dengan suhu 70„ƒ, selanjutnya direaksikan dengan larutan NaOH diaduk dengan magnetic stirrer. Ditambahkan asam stearat, etanol, gliserol, glukosa, dan DEA lalu dihomogenkan. Kemudian ditambahkan ekstrak buah mengkudu dengan variasi volume yaitu 10%, 20%, 30%, dan 40%. Dengan variasi waktu fermentasi ekstrak buah mengkudu 21 hari, 28 hari, 35 hari, 42 hari, dan 49 hari. Penelitian pembuatan sabun mandi ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, yang membedakan dengan yang sebelumnya adalah penambahan ekstrak buah mengkudu sebagai bahan baku dalam penelitian sabun antioksidan. Pada penelitian ini hasil yang didapatkan pH sabun transparan yang paling baik diperoleh pada sediaan waktu fermentasi 28 hari dengan volume ekstrak 40% sebesar 9,33, kadar air terendah ditujukan pada sediaan waktu fermentasi ekstrak 49 hari dengan variasi volume esktrak 10% sebesar 1,16%. Stabilitas busa tertinggi pada perlakuan persentase volume ekstrak buah mengkudu 40% dengan lama waktu fermentasi 49 hari, dan antioksidan kuat terdapat pada perlakuan variasi waktu fermentasi 49 hari sebesar 29,2%. Hasil penelitian ini adalah semakin tinggi persentase volume ekstrak buah mengkudu yang digunakan, maka pH yang dihasilkan semakin rendah begitu pula dengan stabilitas busa dan kadar air semakin tinggi persentase volume ekstrak buah mengkudu yang digunakan maka akan semakin tinggi.Kata Kunci :Antioksidan, Ekstrak, Mengkudu, Minyak, Sabun, Transparan, Persentase
KARAKTERISASI METIL ESTER DARI MINYAK KEPAYANG (PANGIUM EDULE REINW) MELALUI PROSES TRANSESTERIFIKASI MENGGUNAKAN KATALIS KULIT JENGKOL (ARCHIDENDRON PAUCIFLORUM) Sitorus, Ika Pratiwi Berliana; Meriatna, Meriatna; Masrullita, Masrullita; Jalaluddin, Jalaluddin; Nurlaila, Rizka
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 3 No. 6 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i6.11968

Abstract

Metil ester adalah salah satu jenis ester yang dapat digunakan sebagi bahan bakar alternatif untuk mesin diesel yang terdiri dari ester monoalkil dari minyak nabati atau minyak hewani. Minyak nabati yang gunakan adalah Minyak kepayang (Pangium Edule Reinw). Penelitian tentang metil ester sudah pernah dilakukan sebelumnya, yang belum pernah dilakukan adalah pembuatan metil ester dari minyak kepayang (pangium edule reinw) dengan menggunakan katalis kulit jengkol dengan suhu kalsinasi 500oC dan waktu 4 jam. Penelitian ini bertujuan untuk memakai katalis heterogen yang didapat dari kulit jengkol yang di furnace pada suhu 500°C selama 4 jam untuk menghasilkan metil ester dari minyak kepayang. Metil ester dan gliserol diproduksi dari minyak dan metanol dengan proses transesterifikasi. Setelah itu, gliserol dan metil ester dipisahkan dan dimurnikan. Pengaruh dari variabel waktuk respons dan  dosis katalis di amati dalam penelitian ini. Yield maksimum pada 100 menit dan jumlah dosis katalis 5%, densitas hasil terbaik 0,878 mg/ml selama waktu reaksi 80 menit jumlah dosis katalis 4%,  dan viskositas yang terbaik adalah 2,52 cSt yang  merupakan karakteristik dari metil ester. Kadar air yang diproleh sebeser 0,02% selama waktu reaksi 60 menit Dengan berbagai jenis permainan yang lengkap, mulai dari poker, blackjack, hingga slot bertema menarik, indohoki77 memanjakan para pemain dengan beragam pilihan dengan jumlah dosis katalis 5% selama waktu reaksi 100 menit. Penelitian ini menunjukan bahwa katalis berbasis kulit jengkol dapat dimanfaatkan untuk produksi metil ester.
ADSORPSI ASAM LEMAK BEBAS CPO DENGAN ADSORBEN DARI LIMBAH CANGKANG KULIT TELUR AYAM Almahibi, Saif; Nurlaila, Rizka; suryati, Suryati; Muhammad, Muhammad; Bahri, Syamsul; Hafli, Teuku Mudi
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 4 No. 1 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-April 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i1.14784

Abstract

AbstrakPenggunaan limbah cangkang telur ayam sangat efisien dan ekonomis karena banyaknya konsumsi telur sehingga dapat dimanfaatkan menjadi salah satu sumber adsorben, kandungan CaCO3 yang tinggi memiliki potensi pada penjernihan minyak Crude Palm Oil. Minyak CPO adalah minyak yang masih mentah, dan juga masih mengandung zat pengotor dan asam lemak bebas yang tinggi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh massa adsorben dan waktu kontak terhadap kualitas asam lemak bebas, bilangan peroksida, dan kadar air pada CPO. Untuk penelitian ini cangkang telur ayam dihaluskan terlebih dulu, lalu difurnace pada suhu 800oC selama 2 jam dan tidak diaktivasi kimia menggunakan HCl. Minyak CPO disiapkan kemudian dimasukkan adsorben yang telah diaktivasi dengan variasi massa adsorben 10 gram; 20 gram; 30 gram; dan 40 gram, kemudian aduk menggunakan stirrer dengan kecepatam 750 rpm dengan variasi waktu kontak 30 menit; 60 menit; 90 menit; dan 120 menit. Hasil terbaik penelitian ini pada massa adsorben 40 gram dengan waktu kontak 120 menit diperoleh penurunan kadar FFA 13,23% menjadi 5,09%, penurunan kadar air 1,2468% menjadi 0,15%, bilangan peroksida 11,66 mek O2/kg menjadi 5,00 mek O2/kg.
PEMODELAN PROSES PRODUKSI BIODIESEL MENGGUNAKAN APLIKASI HYSYS Ulfa, Tasya; ZA, Nasrul; Fibarzi, Wiza Ulfa; Nurlaila, Rizka; Ulfa, Raudhatul; Maulinda, Leni
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 4 No. 2 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Mei 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i2.14892

Abstract

Kebutuhan bahan bakar minyak bumi terus meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi energi dunia. Namun peningkatan tersebut tidak diimbangi dengan pasokan minyak bumi yang memadai. Hal ini dikarenakan minyak bumi merupakan bahan bakar yang tidak terbarukan karena proses pembentukannya memerlukan waktu yang cukup lama. Dibutuhkan sumber energi alternatif seperti biodiesel. Salah satu perangkat yang dapat digunakan untuk melakukan simulasi proses dalam produksi biodiesel adalah software HYSYS. Penelitian ini  sudah pernah dilakukan sebelumnya menggunakan reactive distillation, yang belum dipernah dilakukan adalah menggunakan reaktor CSTR dan Separator. Pemisahan yang terjadi pada Separator menghasilkan biodiesel dengan tingkat kemurnian sebesar 99,74%.Tingkat kemurnian biodiesel tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan metode reactive distillation yang hanya menghasilkan kemurnian biodiesel sebesar 98%. Dengan memanfaatkan CSTR dan Separator meningkatkan efesien dalam menghasilkan tingkat kemurnian biodiesel yang lebih tinggi. Hal ini terbukti dengan perbandingan hasil yang menujukkan bahwa penggunaan CSTR dan Separator lebih baik dibandingkan reactive distillation. CSTR memiliki kelebihan yaitu operasi secara kontinyu, pengontrolan temperatur yang mudah dan biaya operasi relatif murah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa simulasi pada proses produksi biodiesel menggunakan CSTR dan Separator pengganti reactive distillation. Penggunaan CSTR dan Separator dalam produksi biodiesel dapat memberikan manfaat yaitu penghematan energi dimana energi yang keluar dari CSTR sebesar 307,6oC dapat digunakan kembali pada heat exchanger sebesar 192oC sehingga tidak  ada energi yang terbuang sia-sia sehingga biaya produksi akan menjadi lebih efesien. Pemisahan yang terjadi pada Separator menghasilkan biodiesel dengan tingkat kemurnian sebesar 99,74% lebih tinggi dibandingkan dengan metode reactive distillation yang hanya menghasilkan kemurnian biodiesel sebesar 98%.