Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Edukasi Media Platform Tiktok Terhadap Pengetahuan Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Cireunghas Rika Rahayu; Irawan Danismaya; Arfatul Makiyah
Jurnal Ventilator Vol. 2 No. 1 (2024): Maret : Jurnal Ventilator
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/ventilator.v2i1.996

Abstract

Hypertension is still a significant problem in the global health sector today. The general public recognizes this condition as "high blood pressure" because blood pressure increases beyond the normal threshold. Health education has a major role in increasing public understanding about hypertension. So media outreach using the Tiktok social media platform can expand public knowledge and understanding regarding the urgency of hypertension. Objective: To determine the influence of the TikTok educational media platform on the knowledge of hypertension sufferers. Method: The design in this research uses a quasi-experimental approach using a one group pretest posttest design. Results: based on the results of statistical tests using the Paired Samples Test, the resulting P value is 0.000 < 0.05. Conclusion: it can be concluded that there is an influence of the TikTok educational media platform on the knowledge of hypertension sufferers in the Cireunghas Health Center working area. Suggestion: It is recommended for future researchers to measure the influence of respondent characteristics such as age, gender, education level, length of time suffering from hypertension, type of work and type of anti-hypertensive medication used on the knowledge of hypertension sufferers
Madu dapat Menurunkan Frekuensi Diare pada Anak: Honey Can Reduce the Frequency of Diarrhea in Children Siti Nurjanah; Koto, Yeni; Irawan Danismaya
Journal of Nursing Education and Practice Vol. 2 No. 1 (2022): Journal of Nursing Education & Practice
Publisher : MPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/jnep.v2i1.98

Abstract

Introduction: Diarrhea is the discharge of abnormal and liquid feces. It can also be defined as bowel movements that are abnormal and liquid with more frequency than usual. Objectives: This study aimed to determine the effect of giving honey on diarrhea in children at Rs. Bina Husada Cibinong. Method: This study uses a quantitative approach with the type of experimental research. The design used was quasi-experiment Design with a Non-Equivalent Control Group Pre-test and post-test. The population in this study was all 36 children in the Bina Husada Hospital, Cibinong. In this study, the sample consisted of 20 children who had diarrhea. This research uses a probability sampling technique. The research instrument used was the observation sheet. Data analysis used the Wilcoxon Signed Rank Test. Result: The results showed that the value of the treatment group was -2,919 with a p-value of 0.003 p-value <0.05, and the control group was -2,972 with a p-value of 0.004 <p-value 0.05. Conclusion: There is an effect of giving honey to reduce diarrhea in children.
Perception and Readiness of Nursing Lecturers on Interprofessional Education Sukaesih, Nunung Siti; Sopiah, Popi; Lindasari, Sri Wulan; Lindayanti, Emi; Pramajati, Hikmat; Danismaya, Irawan; Burdahyat, Burdahyat
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol 17 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan Soedirman (JKS)
Publisher : Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.267 KB) | DOI: 10.20884/1.jks.2022.17.2.5236

Abstract

ABSTRACT Interprofessional education (IPE) has received increasing attention in the last ten years, and this is because patients need better health services, and health problems are increasingly complex. The Interprofessional team consists of professionals from various health sciences who have specific knowledge, attitudes, skills, and abilities. They have particular goals based on the patient's health care needs. Not all these health workers received good enough IPE when they went to school. In this study, researchers will examine the readiness and perceptions of lecturers in nursing faculty regarding IPE. There are several reasons why the IPE is necessary. This study aims to explore more deeply the perceptions and readiness of nursing lecturers regarding IPE implementation in nursing education. This study used a descriptive comparative and correlational design. The survey had responses from nursing lecturers (n = 53). The total lecturer's scores of RIPLS were high, with a mean score of 75.17 (SD=5.01) and a mean score of 74.55 (SD=8.27) of the IEPS total scores. When comparing the demographic data with the total scores of RIPLS and IEPS quantitatively, there were no significant differences. Also, statistically significant correlations were found between RIPLS and IEPS (p >0.0001). Keywords: Interprofessional Education (IPE); nursing; perception; readiness ABSTRAK Pendidikan interprofessional (IPE) mendapat perhatian yang semakin meningkat dalam sepuluh tahun terakhir, dan ini karena pasien membutuhkan pelayanan kesehatan yang lebih baik, dan masalah kesehatan yang semakin kompleks. Tim Interprofessional terdiri dari para profesional dari berbagai ilmu kesehatan yang memiliki pengetahuan, sikap, keterampilan, dan kemampuan tertentu. Mereka memiliki tujuan tertentu berdasarkan kebutuhan perawatan kesehatan pasien. Tidak semua tenaga kesehatan tersebut mendapatkan IPE yang cukup baik saat mereka bersekolah. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengkaji kesiapan dan persepsi dosen di fakultas keperawatan tentang IPE. Ada beberapa alasan mengapa IPE diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam persepsi dan kesiapan dosen keperawatan terhadap penerapan IPE dalam pendidikan keperawatan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif komparatif dan korelasional. Survei tersebut mendapat tanggapan dari dosen keperawatan (n = 53). Nilai otal RIPLS dosen tinggi, dengan rerata skor 75.17 (SD=5.01) dan rerata skor 7.,55 (SD=8.27) dari total skor IEPS. Jika membandingkan data demografi dengan total skor RIPLS dan IEPS secara kuantitatif, tidak ada perbedaan yang signifikan. Juga, korelasi yang signifikan secara statistik ditemukan antara RIPLS dan IEPS (p=0,0001). Kata kunci: Pendidikan Interprofessional (IPE); keperawatan; persepsi; kesiapan
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Media Leaflet Terhadap Pengetahuan Pasien TB Paru di RS Kartika Kasih Sukabumi Laura Cahya Kamilah; Irawan Danismaya; Egi Mulyadi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol. 4 No. 1 (2024): Maret : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikki.v4i1.2964

Abstract

Tuberculosis is an infectious disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis. As is the case with patients at the Kartika Kasih Sukabumi Hospital, there are patients who are readmitted to the hospital for treatment because they do not regularly take anti-tuberculosis medication so they experience complaints again that really disrupt their daily quality of life. Leaflet media, as a simple and easy to carry tool, is still an option in health promotion. Objective: This research was conducted to determine the effect of health education through leaflet media on the knowledge of pulmonary TB patients at Kartika Kasih Hospital, Sukabumi. Research Method: using Quasi Experimental with One Group Pre and Post Test design with purposive sampling technique. The samples taken in this research were 15 people. Data analysis used the Paired t test. This research conducted health education about pulmonary TB using leaflet media. Results: obtained after counseling there was an increase in the average knowledge from a score of 6.87 to 10.47. Conclusion: there is a significant influence of health education through leaflet media on the knowledge of pulmonary TB patients at Kartika Kasih Hospital Sukabumi. Suggestion: respondents are advised to increase their knowledge in order to maintain their health so that complications do not occur.
Hubungan Level D-Dimer dan Kadar Leukosit dengan Komorbiditas Pasien Covid-19 Achsan, Siti Aliya; Purnama, Agus; Danismaya, Irawan
Journal of Management Nursing Vol. 3 No. 3 (2024): Journal of Management Nursing
Publisher : Scipro Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/jmn.v3i3.189

Abstract

Pendahuluan: Pasien dengan komorbiditas merupakan kondisi rentan yang dapat menyebabkan terjadinya pelepasan sitokin dalam jumlah besar sebagai akibat dari aktivasi imun secara masif dan hiperkoagulasi. Inilah kondisi yang menyebabkan pasien mengalami Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), kegagalan multiorgan, hiperinflamasi sindrom bahkan kematian. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan level D-Dimer dan kadar leukosit dengan komorbiditas pasien Covid-19 di Rumah sakit umum Depok  Metode: Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian cross-sectional dengan pendekatan retrospektif. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 322 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekam medik dan diuji dengan uji regresi. Hasil: Berdasarkan hasil uji regresi didapatkan hasil terdapat hubungan antara level D-Dimer dengan komorbiditas pasien Covid-19 dengan p-value <0,001, dan terdapat hubungan antara kadar leukosit dengan komorbiditas pasien Covid-19 dengan P-value 0,004. Level D-Dimer memiliki hubungan yang lebih erat  dengan komorbiditas Covid-19 dengan nilai sig. <0,001 dengan odd ratio 1,766. Level D-dimer dan kadar leukosit memiliki hubungan secara simultan dengan komorbiditas Covid-19 dengan nilai sig.<0,001. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara level D-Dimer dan kadar leukosit dengan komorbiditas pasien Covid-19, dimana level D-Dimer memiliki hubungan yang lebih erat (dominan) dengan komorbiditas pasien Covid-19.
Hubungan motivasi dengan kepatuhan minum obat pada penderita tuberculosis di RSUD Jampangkulon Dian, Dian; Danismaya, Irawan; Tarwati, Kartika
Journal of Health Research Science Vol. 3 No. 02 (2023): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v3i02.918

Abstract

Latar belakang: Jumlah kasus TB Menurut laporan Dinas kesehatan tuberkulosis (TBC) di Kota Sukabumi selama Januari-Desember 2020 mencapai sebanyak 1.218 kasus. Kondisi ini menurun jika dibandingkan dengan kasus TBC pada 2019 lalu. Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi menyebutkan, kasus TBC pada mencapai 1.550 kasus pada 2018, 1.820 kasus pada 2019, dan 1.218 kasus pada 2020. Sebagian wilayah kabupaten sukabumi hingga kini masih berstatus endemik penyebaran penyakit Tuberculosis (TBC). Tujuan: Menganalisis hubungan antara motivasi dengan kepatuhan minum obat pada penderita TB di RSUD Jampangkulon.Metode: Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian “retrospektif” yaitu suatu penelitian yang didasarkan pada catatan medis, mencari mundur sampai waktu peristiwanya terjadi masa lalu. Responden sebanyak 31 orang yang diambil dengan Accidental Sampling. Alat ukur dengan kuesioner serta dianalisis menggunakan Analisi Univariat dan Bivariat.Hasil: motivasi dan kepatuhan minum obat pada penderita TB memiliki hubungan yang kuat. Dimana dalam tabel 5.7 diperoleh angka signifikasi atau p value = 0.000 artinya p value < 0.05 maka H1 diterima jadi ada hubungan antara motivasi dengan kepatuhan minum obat pada penderita TB. Kesimpulan: Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan motivasi dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis pada pasien TB. Sebagai perawat rumah sakit perlu melakukan pendidikan kesehatan mengenai TB dan memberikan motivasi pada pasien TB dengan menggunakan pendekatan yang terapeutik.
Pengaruh senam kaki diabetik terhadap tingkat resiko terjadinya luka pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Selabatu Kota Sukabumi Latifah, Lalis; Danismaya, Irawan; Makiyah, Arfatul
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v4i01.816

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus merupakan kelompok penyakit metabolik yang memiliki karakteristik hiperglikemia karena adanya gangguan sekresi insulin, kerja insulin, ataupun keduanya. Angka prevalensi mengalami peningkatan pada DM dengan tipe 2 terjadi di berbagai belahan dunia. Terdapat dua pengobatan yang dilakukan pada penderita diabetes mellitus, yaitu terapi farmakologis dan non farmakologis. Latihan senam kaki diabetes adalah aktivitas fisik yang dapat dilakukan pada pasien diabetes mellitus.  Senam kaki diabetes adalah salah satu senam aerobik yang beragam pada tiap gerakannya pada daerah kaki dan kriteria kontinu, ritmis, interval, progresif dan endurance. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas terhadap pasien yang aktif melakukan senam kaki diabetik dan yang tidak melakukan senam kaki diabetik terhadap tingkat terjadinya luka pada pasien diabetes melitus Metode Desain pada penelitian ini menggunakan Quasi eksperiment  menggunakan pendekatan one group pretest posttest design. Jumlah sampel dalam penelitian ini 16 responden. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik dengan Uji Paired Samples Test nilai P yaitu  0,000 < 0,05, yakni adanya pengaruh senam kaki diabetik terhadap tingkat resiko terjadinya luka pada penderita DM Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Selabatu Kota Sukabumi. Kesimpulan: Terdapat pengaruh senam kaki diabetik terhadap tingkat resiko terjadinya luka pada pasien diabetes melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Selabatu Kota Sukabumi.
Hubungan dukungan keluarga terhadap motivasi pada lansia penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Selabatu Kota Sukabumi Nurpalah, Nurpalah; Danismaya, Irawan; Makiyah, Arfatul
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v4i01.887

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi pada lansia terjadi karena adanya penebalan pada dinding arteri yang mengakibatkan penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah berangsur-angsur mengalami penyempitan dan menjadi kaku. Hipertensi pada lansia merupakan penyakit kronis yang disebut juga dengan pembunuh gelap (silent killer) karena termasuk dalam kategori penyakit yang mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejala terlebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya. Upaya pencegahan dan pengendalian harus berawal dari pribadi individu sendiri yang mengalami hipertensi, jadi memerlukan kesadaran dan motivasi dalam menjalankan program terapi. Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui adakah hubungan dukungan keluarga terhadap motivasi pada lansia penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Selabatu Kota Sukabumi. Metode: Riset ini memakai desain riset analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional ialah, dengan metode pengumpulan informasi sekalian pada satu waktu serta tanpa terdapat perlakuan terhadap ilustrasi riset. Jumlah ilustrasi dalam riset ini sebanyak 70 responden. Hasil : Bersumber pada hasil uji statistik dengan chi- square nilai P value yang dihasilkan sebesa 0,000 < 0,05, dimana bisa disimpulkan kalau ada ikatan sokongan keluarga terhadap motivasi pada lanjut usia pengidap hipertensi. Kesimpulan : dimana dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dukungan keluarga terhadap motivasi pada lansia penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Selabatu Kota Sukabumi.
Hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap status pemeriksaan HIV di UPTD Puskesmas Buniwangi Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi Muslihin, Muslihin; Danismaya, Irawan; Utami, Tri
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v4i01.908

Abstract

Latar Belakang: Penyakit menular merupakan penyebab kematian pada penderitanyadan masih menjadi prioritas diantaranya adalah HIV (Human Immunodeficiency Virus). Pada ibu hamil, HIV bukan hanya merupakan ancaman bagi keselamatan jiwa ibu, tetapi juga merupakan ancaman bagi anak yang dikandungnya karena penularan yang terjadi dari ibu ke bayinya. Salah satu cara untuk mendeteksi dini HIV pada ibu hamil yaitu dilakukan dengan pemeriksaan Penularan HIV dari ibu ke Bayi atau sering disebut dengan PPIA. Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi perilaku ibu hamil dalam melakukan tes HIV yaitu pengetahuan, sikap, ketersediaan sarana dan prasarana, dan dukungan tenaga Kesehatan. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap status pemeriksaan HIV. Metode: Rancangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah sampel sebanyak 191 responden. Metode analisis dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil : Hasil uji statistik dengan menggunakan rumus korelasi Chi Square bahwa nilai  p-value sebesar 0,043 p < 0,05, hal ini berarti menunjukan terdapat hubungan pengetahuan terhadap status pemeriksaan HIV dan nilai  p-value sebesar 0,044 p < 0,05, sehingga terdapat hubungan sikap terhadap status pemeriksaan HIV. Kesimpulan: dapat disimpulkan bahwa terdapat Hubungan Pengetahuan Terhadap Status Pemeriksaan HIV dan terdapat Hubungan Sikap Terhadap Status Pemeriksaan HIV.
Pemeliharaan Kesehatan Lansia Aktif dan Sehat melalui “Foot Exercise” sebagai Pencegahan Komplikasi Diabetes Mellitus: Active and Healthy Elderly Health Maintenance through “Foot Exercise” as Prevention of Diabetes Mellitus Complications Safariyah, Erna; Danismaya, Irawan; Hamzah, Amir; Alamsah, Mustopa Saepul
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 1 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i1.8204

Abstract

Diabetes mellitus is one of the chronic diseases with an increasing incidence every year. The increasing number of people with Diabetes Mellitus can be influenced by several factors, such as the economy, lack of knowledge and unhealthy lifestyle, age, and also overweight. Cases of diabetes mellitus in Sukabumi City have increased, including in Lembursitu (9.8%). The solution offered is to maintain health through health education and "foot exercise". Community service is carried out in the work area of the Lembursitu Health Center. The goal of this activity is to improve the health of the elderly by applying a healthy lifestyle and Foot Exercise in daily life. Community Service consists of 2 stages. The first stage is planning and the second stage is implementation. At this stage, conducting health screening and education about healthy lifestyles and foot exercise with simulations and demonstrations. Community service has an impact on partners. The target is the elderly with diabetes mellitus. The increase in knowledge that occurs in the elderly and the prevention of complications has an impact on the health condition. Diabetes mellitus sufferers apply a healthy lifestyle in their lives so that there is an increase in health and quality of life. This also has an impact on the ability to meet daily needs. The follow-up plan is assistance in the implementation of foot exercises so that they can be carried out routinely at least 2 times a week, and involves cadres to make a routine schedule in implementing efforts to prevent complications.