Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Persepsi pada By stander terhadap Intensitas Bullying pada Siswa SMP Halimah, Andi; Khumas, Asniar; Zainuddin, Kurniati
Jurnal Psikologi Vol 42, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.971 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.7168

Abstract

This study aimed to determine the role of bystanders on the intensity of bullying against students of junior high school in Makassar. The subjects of the study were48 students aged 11-15 years old who were bullying perpetrators. The scales used for collecting data were bystanders’ perception scale bullying intensity scale. The data were analyzed using simple regression analysis techniques. The results of the analysis showed that bystanders’ perceptions could increase the intensity of bullying with r=0,343 and significant p0,017. However, the effective contribution was 11.8%. It could be concluded that the role of people present at the scene of bullying can increase it's intensity or increase the likelihood of recurrence of it among the students. The concept of student-friendly school needs urgently to be applied. All stakeholders concerned with education and morals it the shaping of students must work together to realize this ideal.
Prasangka Mahasiswa pada Mahasiswa Asal Papua di Universitas X Qadri, Andi Ramdan Al; Ridfah, Ahmad; Zainuddin, Kurniati
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 5 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.793 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i5.595

Abstract

Keragaman ras dan etnis di Indonesia dapat memunculkan konflik disebabkan adanya prasangka kelompok individu. Penelitian bertujuan mengetahui faktor yang melatarbelakangi prasangka mahasiswa pada mahasiswa asal Papua di universitas X. Penelitian dilakukan terhadap 3 responden, yaitu mahasiswa aktif universitas X yang memiliki teman atau kenal dengan mahasiswa asal Papua dan pernah terlibat konflik. Penelitian menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan analisis data interpretative phenomenological analysis (IPA). Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat empat faktor yang melatarbelakangi prasangka responden pada mahasiswa asal Papua yaitu adanya tuntutan lingkungan, perbedaan yang dimiliki tiap kelompok, anggapan atau kebiasaan individu yang dianggap sebagai hal wajar di lingkungannya, dan kesan menyakitkan atau pengalaman buruk. Hasil penelitian ini berimplikasi bagi mahasiswa agar dapat menjalin interaksi yang baik dengan mahasiswa asal Papua guna meminimalisir konflik di lingkungan universitas. Selain itu, bagi institusi Pendidikan dan komunitas agar hasil penelitian ini sekiranya dapat dijadikan rujukan sebagai upaya preventif agar dapat mengatasi munculnya prasangka terhadap kelompok asal Papua.
Teknik Relaksasi Untuk Penurunan Tingkat Stres Pada Warga Lansia Binaan Rumah Zakat Indonesia Zainuddin, Kurniati; Cahyaningrum, Kartika; Sulastri, Tri
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2023:PROSIDING EDISI 8
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Kualitas hidup pada lansia akan menurun karena terjadi proses penuaan (aging) yang berarti sebagian besar sistem organ mengalami kehilangan atau penurunan fungsi 1 % setiap tahun, dimulai sejak usia 30 tahun. kemunduran fisik dan psikologis secara bertahap terjadi, dimana penurunan kondisi tersebut dapat menimbulkan stres pada sebagian lansia. Masalah tersebut bersumber dari beberapa aspek, diantaranya perubahan aspek fisik, psikologis dan sosial. Gejala yang terlihat pada lansia dapat berupa emosi labil, mudah tersinggung, gampang merasa dilecehkan, kecewa, tidak bahagia, perasaan kehilangan, dan perasaan tidak berguna. Hal ini menyebabkan masalah kesehatan banyak bermunculan pada kaum lansia, sehingga keadaan inilah yang menjadi salah satu sebab menurunnya produktivitas mereka. Turunnya produktivitas menjadikan Lansia kekurang kepercaayaan pada kemampuannya (efikasi diri), sehingga berdampak pada aspek lain dalam kehiduoan lanisa, seperti kehidupan sosial, dan emosional. Program ini bertujuan untuk mambantu lansia mengurangi tingkat stress dengan dan meningkatkan kualitas kesehatan fisik dan mental lansia dengan teknik relaksasi. Dengan kegiatan ini diharapkan lansia dapat merasa lebih sehat secara fisik, dan lebih positif secara mental.Program ini dilaksanakan pada tanggal 7 Mei dan 7 Oktrober 2023 diikuti oleh 35 peserta, dan hasil menunjukkan teknik relaksasi dapat dilakukan secara mandiri oleh lansia dan menurunkan tingkat stress lansia. Kata Kunci : Lansia. Rumah Zakat, Stress, Teknik Relaksasi
PKM Pemberdayaan Keluarga dengan Individu Berkebutuhan Khusus Nur, Haerani; Zainuddin, Kurniati; Jafar, Eka Sufartianinsih
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2023:PROSIDING EDISI 9
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Jumlah individu berkebutuhan khusus di Indonesia terus menunjukkan angka yang semakin meningkat. Sementara itu, angka partisipasi sekolah pada individu berkebutuhan khusus dengan tingkatan terendah terjadi pada kelompok umur 19-24 tahun, yaitu 12,96 persen. orang dengan keterbatasan yang dimilikinya. Pelatihan keterampilan seharusnya diberikan sesuai dengan kemampuan dan minat individu. Pemberian pelatihan keterampilan dapat mengembangkan kemampuan kerja yang selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan kemandirian ekonomi individu berkebutuhan khusus, Menindaklanjuti hal tersebut, maka program PKM ini mengusulkan upaya mengembangan keluarga dengan individu berkebutuhan khusus. Didasari oleh sejumlah referensi dan hasil penelitian bahwa orangtua dan keluarga menjadi sumber dukungan terbaik bagi invidu berkebutuhan khusus, termasuk dalam mengenali potensinya. Karena itu membekali orangtua dengan keterampilan yang dapat diajarkan kepada anaknya menjadi salah satu upaya yang penting untuk dilakukan. Berawal dari orangtua, secara tidak langsung dapat membiasakan individu berkebutuhan khusus untuk menghasilkan produk-produk yang dapat dipasarkan. Pelaksanaan kegiatan PKM ini berfokus kepada pembderdayaan keluarga dengan individu berkebutuhan khusus yang terbagi atas tiga tahap, yakni persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi mulai dari menyiapkan media ajar dalam bentuk kartu dan bahan-bahan lainnya, pelaksanaan kegiatan selama 3 hari dengan menu pembelajaran yang berbeda yaitu eco print, batik shibori, dan sabun lilin minyak jelantah. latihan terhadap materi yang telah diberikan pada setiap akhir pertemuan. Pelaksanaan PKM di lakukan di lokasi mitra Sentra Wirajaya. Pada pelatihan ini terlihat bahwa meski memiliki keterbatasan, semua peserta pelatihan dapat menghasilkan karya atau produk, meski beberapa orang masih perlu mendapatkan bantuan dari orangtua, pendamping atau Peksosnya. Telihat bahwa semua peserta dapat mengikuti Langkah-langkah pengerjaan yang dicontohkan. Setiap akhir sesi pelatihan, dilakukan pameran karya. Setiap karya di dokumentasikan bersama orang yang berhasil membuatnya.Kata kunci: Pemberdayaan, Keluarga, Individu Berkebutuhan Khusus.
TANTANGAN DAN KESULITAN SIBLING DARI INDIVIDU BERKEBUTUHAN KHUSUS Nur, Haerani; Zainuddin, Kurniati
JURNAL SIPAKALEBBI Vol 7 No 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/sipakallebbi.v7i2.42795

Abstract

Sibling is one of the important sources of support in families with individuals with special needs, but sometimes they may not be able to fulfill their roles effectively due to various challenges and difficulties they face. This study aims to explore the challenges and difficulties experienced by siblings of individuals with special needs. A search for research articles was conducted using keywords such as "sibling experience, sibling difficulties, sibling challenges of individuals with special needs." A total of 25 journal articles obtained from Google Scholar were systematically reviewed using the Meta-synthesis Qualitative Research method. Several themes have been identified to describe the challenges and difficulties faced by siblings. Feelings of loneliness, anxiety, and sadness, jealousy, guilt, and self-blame, feeling overwhelmed, and even tendencies toward depression are some of the emotional challenges experienced by siblings. Limited social interactions, tendencies to withdraw, and concerns about bullying are some of the social challenges experienced by siblings. Challenges for siblings are closely related to difficulties in accepting and understanding their sibling's condition, the inability to balance their own needs and responsibilities towards their sibling, and difficulties in adapting to changes in their daily lives. The causes of these challenges and difficulties can stem from the condition of the sibling, parents, the sibling themselves, and the environment's response to the presence of individuals with special needs. The results of this study are expected to provide a basis for formulating further research or intervention programs to optimize the role of siblings in supporting their siblings with special needs.
Proses Pengambilan Keputusan Orang Tua dalam Memberikan Restu Pernikahan Anak (Studi Kasus pada Peristiwa Silariang di Kab. Gowa) Fadilah, Nurul; Nurdin, Muh. Nur Hidayat; Zainuddin, Kurniati
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 2, No 6 (2024): Madani, Vol 2, No. 6 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.11664462

Abstract

In the Bugis-Makassar tradition, there are two forms of marriage, namely through the process of proposing (assuro) and through the process of making mistakes (annyala) which can end in elopement (silariang). Silariang is a marriage that is considered not to comply with the customary norms that apply in Makassar society, so it is usually difficult for the perpetrator to get the blessing of both parents. This research aims to obtain an overview of parents' decision-making process in giving blessings to children who perform silariang. The respondents in this study were two Makassarese parents who had daughters who did silariang. This research uses a qualitative type of research method with a case study method. This research uses semi-structured interviews as a data collection technique, by conducting triangulation and member checking as data validity techniques. The research results show that there are differences in the decision-making process by respondents, which are influenced by gender and thinking style. The implication of this research is that it can be used as material for self-introspection for parents in educating their children (especially parents who have children who are silariang perpetrators), as well as understanding themselves better in making decisions.
Gambaran Konsep Diri Anak Berhadapan Dengan Hukum di Sentra Wirajaya di Makassar Ananda, Rizka Ayu; Zainuddin, Kurniati; Sulastri, Tri
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 2, No 8 (2024): Vol. 2, No. 8, 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13527322

Abstract

Self-concept is an important thing that will determine how a person views himself. It is important for every child to have a good self-concept so that undesirable things do not happen, such as committing crimes that will bring them into trouble with the law. This research aims to determine the description of children's self-concept in dealing with the law, the factors that influence children's self-concept in dealing with the law. This research uses a qualitative case study research method where data collection used is in the form of interview and documentation techniques. The respondents in this study were two children in conflict with the law. The research results showed that both respondents, through the aspects of self-knowledge, self-assessment and self-expectation, found that the self-concept of Children in Conflict with the Law was positive. The respondent's self-knowledge is very good, he is able to accept his own strengths and weaknesses. Respondents' self-assessment was very positive, they really respected themselves and others. As well as positive self-hope for the future. However, family relationships are a factor that influences the self-concept of Children in Conflict with the Law and other factors, namely peer and community factors. On the other hand, if there is not a good relationship, the child tends to have a negative self-concept towards himself.
Hubungan Dukungan Sosial Orang Tua Dengan Kedisiplinan Siswa SMA X di Kota Bantaeng Sahrah AS, ST. Fathimah Az; Zainuddin, Kurniati; Halima, Andi
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 2, No 1 (2024): Madani, Vol. 2, No. 1 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10698972

Abstract

Ketidakpatuhan siswa terhadap aturan dan norma sekolah dapat mengakibatkan masalah yang serius dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial orang tua dengan kedisiplianan pada siswa SMA X di Kota Bantaeng. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA X di Kota Bantaeng yang berjumlah 316 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala dukungan sosial orang tua dan skala kedisiplinan siswa. Tehnik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Data penelitian ini dianalisis dengan tehnik analisis uji Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial orang tua dengan kedisiplinan siswa. Hubungan kedua variabel ditunjukkan dengan nilai kofisien korelasi (r = 0.000 dan p = 0.200). Semakin tinggi dukungan sosial orang tua maka semakin tinggi kedisiplinan siswa SMA X di Kota Bantaeng. Implikasi penelitian ini yaitu dapat menjadi dasar untuk pengembangan program pembinaan kedisiplinan yang lebih efektif. Program ini dapat melibatkan kegiatan pembelajaran khusus, pelatihan bagi siswa dan guru, serta dukungan psikososial untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan kedisiplinan.
Efektivitas Produk Afirmasi “Cheermail” Terhadap Peningkatan Iklim Kerja Positif Karyawan di PT. Baruga Asrinusa Development Auralia M, Nurul; Fiqh, Salsabila; Tridinistari, Divka; Zainuddin, Kurniati
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 2, No 4 (2024): Madani, Vol. 2, No. 4 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12579655

Abstract

The purpose of this study was to evaluate the effectiveness of the affirmation product "Cheermail" in enhancing a positive work climate, including emotional well-being, work motivation, interpersonal relationships, and appreciation culture at PT. Baruga Asrinusa Development. This experimental research utilized a pretest-posttest design. A total of 71 respondents from various departments completed a pretest before the implementation of Cheermail and a posttest after its implementation. Data were collected via Google Forms with the aid of QR codes and analyzed using SPSS 26 software, employing descriptive statistical analysis, correlation tests, and paired sample T-tests. The questionnaire respondents were predominantly millennials, comprising 70% of the sample, with the majority from the residential sales department at 25%. Female respondents made up 60% of the sample, while males constituted 40%. Pretest results showed a mean score of 24.58, while posttest results significantly increased to a mean score of 47.68. Statistical analysis revealed a mean increase of 22.189, with a standard deviation of 3.844 and a t-value of 50.634. The p-value (sig) of 0.991 < 0.05 indicated a significant relationship between the use of Cheermail and the improvement of a positive work climate among employees at PT. Baruga Asrinusa Development. This study demonstrates that Cheermail is effective in enhancing the overall positive work climate within the company, including strengthening the appreciation culture, fostering a more collaborative work environment, and triggering a positive domino effect. Future recommendations include integrating Cheermail into broader employee development programs and expanding its usage scope.
MENGUNGKAP HARAPAN DAN TANTANGAN: PERSPEKTIF IBU DALAM MERAWAT ANAK DENGAN AUTISME Solihin, St. Aisyah Humairah; Nur, Haerani; Zainuddin, Kurniati
TUNAS CENDEKIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 7 No. 1 (2024): Tunas Cendekia
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) PALOPO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/tunascendekia.v7i1.5465

Abstract

Gangguan autisme pada anak menjadi kabar sedih bagi ibu. Ibu dengan kesedihan yang mendalam dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan stres namun ibu yang memiliki harapan dapat bangkit dari kesedihannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman harapan ibu dalam mengasuh anak autisme. Responden pada penelitian ini adalah enam ibu yang mengasuh anak dengan gangguan autisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data dikumpulkan dengan wawancara dan dianalisis menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis. Hasil penelitian ini adalah keenam ibu mengasuh anak dengan melakukan berbagai cara untuk mengatasi gangguan anak seperti terapi, diet, konsul ke dokter, dan sekolah. Setiap ibu menghadapi kesulitan utama yang sama masalah pada komunikasi dan interaksi anak. Dalam proses mengasuh anak dengan gangguan autisme, ibu merasa up and down karena perkembangan anak yang kadang lambat, kadang terlihat tidak memiliki kemajuan bahkan kadang mengalami kemunduran setelah anak sakit. Ibu yang belum menerima anak mengalami gangguan autisme akan mempertahankan anaknya dapat berkembang seperti anak reguler namun ketika ibu sudah menerima maka harapan utamanya adalah kemandirian anak. Perkembangan anak yang tidak menentu membuat ibu membangun harapan sesuai dengan kemampuan anak. Ibu memaknai harapan sebagai pemicu tetap belajar dan bersabar untuk mendapatkan keinginan. Implikasi penelitian ini yaitu sebagai tambahan wawasan dalam proses mengasuh untuk tetap menjaga harapan realistis terhadap perkembangan anak.