Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

MENUMBUHKAN KARAKTER CINTA TANAH AIR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS) PADA PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA RAKYAT PANCUR BATU): Meningkatkan Kesadaran dan Cinta Tanah Air melalui Gerakan Literasi Sekolah Br Barus, Depitaria; Perangin-angin, Esra; Indriyanto, Kristiawan; Keliat, Venia Utami
Jurnal Mitra Prima Vol. 7 No. 1 (2025): JURNAL MITRA PRIMA
Publisher : Mitra prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gerakan Literasi merupakan salah satu upaya untuk melakukan revolusi karakter dan memperkuat kebhonekaan serta memperkuat restorasi sosial Indonesia. Salah satu program Gerakan Literasi sekolah yaitu menanamkan rasa kepakaan dan wujud cinta tanah air. Temuan di sekolah SMA Rakyat Pancur Batu yaitu 1).Gerakan literasi dilakukan hanya bentuk literasi baca dan hitung, 2). Minimnya usaha yang dilakukan guru untuk membuat Gerakan literasi kepekaan terhadap cinta tanah air. Tujuan Gerakan literasi dalam wujud cinta tanah air yaitu sebagai penguatan mental, rasa bangaa terhadap tanah air, Pendidikan karakter. Hasil kegiatan ini nantinya menambah referensi dan kebijakan baru terhadap sekolah sebagai upaya untuk menanamkan karakter cinta tanah air melalui Gerakan literasi sekolah. Kata Kunci: Pendidikan Karakter,Gerakan Literasi.
THE APPLICATION OF THE TALKING STICK METHOD TO IMPROVE STUDENT'S SPEAKING SKILLS PRINCE ANTASARI MEDAN Silaban, Yolanda Novita; Barus, Depitaria
Jurnal Bahasa Indonesia Prima (BIP) Vol. 3 No. 2 (2021): Bahasa Indonesia Prima
Publisher : Bahasa Indonesia Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/bip.v3i2.1960

Abstract

Abstrak-Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan berbicara dalam menanggapi cerpen siswa melalui penerapan metode tongkat berbicara (talking stick). Pelaksanaan penelitian ini berdasarkan permasalahan yang ada pada pembelajaran berbicara dalam menanggapi cerpen pada siswa yang masih tergolong rendah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan tindakan kelas yang mendeskripsikan keterampilan berbicara dalam menanggapi cerpen pada siswa secara klasikal dan keterampilan berbicara dalam menanggapi cerpen melalui metode tongkat berbicara (talking stick) dalam bentuk pelaksanaanya dua siklus yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini dilakukan dengan sampel bertujuan (purposive sample) pada 30 siswa kelas VII SMP Pangeran Antasari Medan. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan berbicara dalam menanggapi cerpen siswa meningkat setelah menerapkan metode tongkat berbicara (talking stick). Pada pembelajaran prasiklus siswa memperoleh nilai rata-rata 52,33 dan persentase ketuntasan klasikal 20%. Setelah menerapkan metode tongkat berbicara (talking stick), hasil penilaian tes siswa pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 69,5 dan meningkat menjadi 71,67 pada tes siklus II. Dilihat dari persentase ketuntasan klasikal siswa pada siklus I 66,67% meningkat pada siklus II 76,67%. Sehingga penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode tongkat berbicara (talking stick) dapat meningkatkan keterampilan berbicara dalam menanggapi cerpen pada siswa kelas VII SMP Pangeran Antasari Medan. Kata kunci: keterampilan berbicara, menanggapi cerpen, tongkat berbicara
The Role of Ki Hajar Dewantara in Instilling Character Education in Students: Peranan Ki Hajar Dewantara Dalam Menanamkan Pendidikan Karakter Pada Siswa Br Barus, Depitaria; Ningsih, Wahyu; Astri, Nanda Dwi; Nasution, Izmawal Pebriani
Jurnal Bahasa Indonesia Prima (BIP) Vol. 4 No. 2 (2022): Bahasa Indonesia Prima (BIP)
Publisher : Bahasa Indonesia Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jbip.v4i2.2935

Abstract

Penelitian ini membahas tentang peranan Ki Hajar Dewantara dalam menanamkan pendidikan karakter siswa yang terdapat dalam puisi Teratai karya Sanusi Pane. Kajian yang digunakan pada penelitian ini adalah hermeneutika pada sebuah puisi. Kajian ini digunakan karena kajian hermeneutika yang merupakan titik awal sebuah kajian sastra yang bersifat alternatif untuk memahami makna simbol-simbol dalam karya sastra. Jenis pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif dan sumber data yang diolah merupakan hasil dari analisis dokumendan telaah pustaka. Kajian hermeneutika pada puisi “Teratai” karya Sanusi Pane ini mengacu pada perkembangan zaman dan kanonisasi sastra yang beraneka ragam. Seorang penyair atau penulis puisi pasti memiliki tujuan khusus dan persembahan dalam tulisan sastra, tidak terkecuali seorang Sanusi Pane yang membuat puisi “Teratai”. Sajak Sanusi Pane “Teratai” menyimbolkan Ki Hajar Dewantara yang menjaga bumi Indonesia dengan ajarannya yang bersifat edukatif dan menyentuh aspek kebangsaan dengan semangat keindonesiaan yang murni. Puisi ini berisi peranan dan sekaligus pujian terhadap Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh yang pantas untuk diteladani dalam hal pundidikan untuk kehidupan sepanjang hayat. Ia dibandingkan dengan bunga yang tidak menonjolkan diri namun namanya terkenal di seluruh penjuru dunia. Kata kunci: kajian, puisi, hermeneutika, pendidikan, karakter.
Implementasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila Sebagai Wujud Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Atas (SMA) Br Barus, Depitaria; Siahaan, Perida Roma; Nasution, Izmawal Pebriani; Hutabarat, Nova Mawar
Jurnal Bahasa Indonesia Prima (BIP) Vol. 6 No. 2 (2024): Bahasa Indonesia Prima (BIP)
Publisher : Bahasa Indonesia Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/bip.v6i2.5830

Abstract

This research is based on the existence of a government policy program in the Project for Strengthening Pancasila Student Profiles in Character Education. This policy cannot be separated from the hope that the nation's children will have character in accordance with Pancasila and the 1945 Constitution. This research uses descriptive qualitative methods. Data collection techniques use interview, observation and documentation methods. Furthermore, data analysis techniques use data reduction, data presentation, conclusion drawing, verification and data validation. The results of this research are 1). Helping schools adopt policies in realizing strengthening the profile of Pancasila as character education through learning, 2). The process of implementing the project to strengthen the profile of Pancasila students is based on the guidelines of the Minister of Education and Culture Decree No. 56 of 2022 Guidelines for Curriculum Implementation, 3). Efforts made to face obstacles include consistent evaluation, creation of modules, annual programs, semester programs adapted to follow-up programs, namely let's act.
SOSIALISASI PENCEGAHAN PELECEHAN SEKSUAL SEBAGAI BENTUK PENDIDIKAN KARAKTER DI ERA DIGITAL PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA NEGERI 1 STM HILIR) Barus, Depitaria Br; Keliat, Venia Utami
Jurnal Mitra Prima Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Mitra Prima
Publisher : Mitra prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/mitraprima.v5i2.4296

Abstract

Fungsi pendidikan seksual sejak dini memberikan pemahaman tentang seksualitas yang berguna dan bermanfaat bagi anak -anak generasi penerus bangsa, sebagai upaya meminimalisir dan mencegah perbuatan menyimpang. Sosialisasi akan bahasa pelecehan seksual sangat penting karena bisa terjadi dimana saja, salah satunya di lingkungan sekolah. Beberapa temuan masalah yang kami survey pada SMA Negeri 1 STM Hilir yaitu 1) Minimnya pengetahuan terkait pendidikan seks serta bahaya pelecehan seksual. 2) Minimnya pengetahuan mengenai Undang-Undang Perlindungan Hukum pada korban pelecehan seksual, 3) Kurangnya pembekalan etika dan moral terhadap siswa sebagai bentuk pendidikan karakter. Metode kegiatan ini yaitu ceramah dan pembekalan. Hasil dari kegiatan ini yaitu berupa kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh sekolah sebagai upaya pencegahan kasus pelecehan seksual. Kata Kunci: Pelecehan Seksual,Pendidikan Karakter,Digitalisasi
MENUMBUHKAN KARAKTER CINTA TANAH AIR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS) PADA PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA RAKYAT PANCUR BATU): Meningkatkan Kesadaran dan Cinta Tanah Air melalui Gerakan Literasi Sekolah Br Barus, Depitaria; Perangin-angin, Esra; Indriyanto, Kristiawan; Keliat, Venia Utami; Napitupulu, Lilis Handayani; Perkasa, Anggada; Tarigan, Beby Astri
Jurnal Mitra Prima Vol. 7 No. 1 (2025): JURNAL MITRA PRIMA
Publisher : Mitra prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gerakan Literasi merupakan salah satu upaya untuk melakukan revolusi karakter dan memperkuat kebhonekaan serta memperkuat restorasi sosial Indonesia. Salah satu program Gerakan Literasi sekolah yaitu menanamkan rasa kepakaan dan wujud cinta tanah air. Temuan di sekolah SMA Rakyat Pancur Batu yaitu 1).Gerakan literasi dilakukan hanya bentuk literasi baca dan hitung, 2). Minimnya usaha yang dilakukan guru untuk membuat Gerakan literasi kepekaan terhadap cinta tanah air. Tujuan Gerakan literasi dalam wujud cinta tanah air yaitu sebagai penguatan mental, rasa bangaa terhadap tanah air, Pendidikan karakter. Hasil kegiatan ini nantinya menambah referensi dan kebijakan baru terhadap sekolah sebagai upaya untuk menanamkan karakter cinta tanah air melalui Gerakan literasi sekolah. Kata Kunci: Pendidikan Karakter,Gerakan Literasi.
ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA BAKU YANG DIGUNAKAN KONTEN KREATOR TIKTOK Barus, Depitaria Br; Nasution, Izmawal Pebriani
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 1 (2024): Volume 7 No 1 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i1.25907

Abstract

Saat ini, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat pesat. Hal tersebut memberikan peluang yang luas terhadap kontent kreator untuk menyampaikan pesan atau mendengarkan pesan atau keluh kesah para pendengar yang menonton video konten kreator. Kemajuan IPTEK saat ini menjadi penompang dalam kegiatan video tiktok. Dalam kegiatan video ini yang harus memperhatikan sifat komunikasinya dan bahasa baku yang digunakan konten kreator dalam video. Sifat komunikasi yang terjadi dalam interaksi manusia merupakan komunikasi yang bersifat verbal dan non verbal. Komunikasi bersifat verbal adalah komunikasi yang terjalin antara manusia dilakukan secara lisan atau tulisan, sedangkan komunikasi bersifat non verbal adalah komunikasi yang terjadi antara manusia melalui bahasa isyarat atau dengan simbol-simbol.Hasil dari penelitian ini dapat kalian lihat kalau didalam sebuah video dalam platfrom tiktok akun lendra cikicow. Lendra cikicow adalah seorang konten kreator yang memiki 3,7 M pengikut, dari semua video yang peneliti ambil dapat ditemukan adanya kesalahan berbahasa indonesia yaitu penggunaan bahasa baku. kesalahan berbahasa tersebut meliputi penggunaan istilah asing,bahasa daerah dan bahasa gaul.
ANALISIS NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL ‘INGKAR KARYA BOY CANDRA’ DI SMP SWASTA CENDERAMATA MEDAN Barus, Depitaria Br; Nduru, Happy Y.; Sitompul, Dini Putri Anggraini; Sidebang, Nur Indah; Siahaan, Perida Roma Asi
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 1 (2024): Volume 7 No 1 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i1.25908

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam novel ‘Ingkar’ karya Boy Candra untuk memberikan pembelajaran tentang nilai-nilai pendidikan kehidupan di dalam dan di sekitar masyarakat. Temuan penelitian menunjukkan bahwa novel berkontribusi terhadap pendidikan karakter dengan menggambarkan nilai-nilai seperti kejujuran, empati, tanggung jawab, toleransi, kemandirian, rasa ingin tahu, dan keramahan/komunikatif. Relevansi novel dalam pengajaran nilai-nilai pendidikan dalam konteks pendidikan sekolah menengah pertama cukup besar karena mencerminkan realitas kehidupan siswa dan menjadikan pembelajaran nilai-nilai pendidikan lebih relevan dan mudah dipahami.
EKSPLORASI PENGGUNAAN BAHASA SLANK DALAM PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI INSTAGRAM UNPRI: DAMPAKNYA TERHADAP PEMAHAMAN DAN APRESIASI MATERI PELAJARAN barus, Depitaria Br; Valencia, Morsauli; Lubis, Ramadhan
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 1 (2024): Volume 7 No 1 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i1.26013

Abstract

Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia mempunyai peranan strategis dalam meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap kekayaan budaya dan sastranya. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, perubahan gaya komunikasi, khususnya melalui media sosial, telah menciptakan tantangan baru dalam penggunaan bahasa formal. Fenomena penggunaan Slank yang dulunya hanya sebatas percakapan informal, kini semakin merambah ke dunia pendidikan. Slank merupakan fenomena kebahasaan yang semakin meluas dalam berbagai setting komunikasi, seperti Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaDengan menggunakan metodologi kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk memahami secara menyeluruh penggunaan bahasa Slank dan bagaimana hal itu berdampak pada pemahaman dan apresiasi materi pembelajaran di kalangan mahasiswa UNPRI yang menggunakan Instagram.- Rata-rata, mahasiswa yang menggunakan bahasa Slank membuat posting sebanyak dua hingga tiga kali seminggu. - Aktivitas tersebut terutama terkait dengan pengalaman belajar, tanya jawab terkait mata kuliah, dan diskusi informal mengenai topik kuliah. - Profil pengguna bahasa Slank mencakup mahasiswa dari berbagai tingkatan semester, menciptakan suatu ekosistem yang inklusif dan dinamis. - Bahasa Slank lebih umum digunakan oleh mahasiswa dengan latar belakang kehidupan sehari-hari yang lebih santai dan akrab. 1. Bahasa Slank sering digunakan di Instagram UNPRI dalam konteks pendidikan, terutama saat berbicara tentang materi pembelajaran dan pengalaman belajar. 2. Profil pengguna bahasa Slank sebagian besar terdiri dari mahasiswa dari berbagai tingkatan semester, yang membuat komunitas menjadi hidup dan menarik. 3. Bahasa Slank menambah warna pada diskusi tentang materi pembelajaran dan pengalaman belajar di kampus. 4. Penggunaan bahasa yang sederhana dapat membantu mahasiswa berinteraksi satu sama lain, tetapi juga dapat menyulitkan mereka untuk memahami materi pembelajaran
PERAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MENDORONG APRESIASI TERHADAP KARYA SASTRA LOKAL DI SD NEGERI 060911 Monica, Cindy; Annisa, Annisa; Barus, Depitaria Br
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 4 (2024): Vol. 7 No. 4 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i4.34387

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh guru di SD 060911 dalam meningkatkan apresiasi siswa terhadap karya sastra lokal. Studi kasus kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dengan guru, serta menyebarkan angket kepada siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menerapkan berbagai strategi, yaitu guru membacakan cerita rakyat dari karya sastra lokal secara nyaring di depan kelas. Setelah itu, guru mengajak siswa berdiskusi tentang isi cerita, tokoh-tokoh, dan pesan moral yang terkandung di dalamnya. Guru Menggunakan Media Visual dan Audio dalam pembelajaran. Media ini dapat membantu siswa untuk memahami dan membuat pembelajaran lebih menarik. Strategi ini berhasil meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai budaya yang terkandung dalam karya sastra lokal. Selain itu, guru membuat sudut perpustakaan di kelas yang khusus menyediakan koleksi buku karya sastra lokal, sehingga siswa bisa membaca dan meminjam buku dengan mudah. Penelitian ini memberikan pendekatan efektif dalam menumbuhkan apresiasi siswa terhadap karya sastra lokal, dalam upaya pelestarian budaya lokal melalui pendidikan sastra, serta menunjukkan bahwa metode pembelajaran interaktif dapat meningkatkan minat dan apresiasi siswa terhadap karya sastra lokal. Peran aktif guru juga penting dalam merancang kegiatan pembelajaran yang menarik dan bermakna.