Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Terhadap Aromaterapi Sebagai Alternatif Pengobatan TBC Paru-Paru Rahmatullah, St.; Irnawati, Irnawati; Wahyu Permadi, Yulian; Muthoharoh, Ainun; Rahmadhani, Aulia; Saadatina, Nilna
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia Vol. 6 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmsi.v6i1.282

Abstract

Indonesia merupakan salah satu diantara beberapa negara dengan kasus penyakit Tuberkolosis tertinggi untuk saat ini. Tuberkolosis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan melalaui droplet (cairan yang keluar dari hidung ataupun mulut) seseorang yang menderita penyakit ini, baik pada saat batuk, bersin, bahkan berbicara. Salah satu terapi alami untuk dapat mengurangi gejala respiratorik pada pasien TBC PARU yaitu dengan menggunakan aromaterapi. Intervensi aromaterapi yang menggunakan bahan-bahan alam ini, dapat dijadikan terapi pendamping pengobatan farmakologis pada pasien TBC PARU Paru dengan gejala utama sesak napas. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan cara pemberian edukasi menggunakan metode talkshow. Pemberian pretest dan postest dilakukan kemudian uji statistik menggunakan paired t-test. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan tentang TBC PARU serta signifikan secara statistic terdapat pengaruh edukasi terhadap peningkatan pengetahuan.
Pendampingan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) Sebagai Upaya Mengurangi Angka Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) Di Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan Rahmatullah, St.; Wahyu Permadi, Yulian; Irnawati, Irnawati; Rahmadhani, Aulia; Sulistiai, Dian
KOMUNITA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 1 (2025): Februari
Publisher : PELITA NUSA TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60004/komunita.v4i1.143

Abstract

Infeksi laten tuberkulosis (ILTB) merupakan seseorang yang terinfeksi kuman Myobacterium tuberculosis tetapi tidak menimbulkan tanda dan gejala klinik serta gambaran foto thorax normal dengan hasil uji imunologik seperti uji Tuberculin Skin Test (TST) atau Interferon Gamma Release Assay (IGRA) positif. Kontak serumah pasien tuberkulosis (TB) menjadi orang yang paling berisiko tinggi terinfeksi Mycobacterium tuberculosis dan mengalami TB laten (ILTB) yang dapat berkembang menjadi TB aktif. Puskesmas Kedungwuni 1 Kabupaten Pekalongan merupakan wilayah binaan yang dimana prevalensi penyakit tersebut cukup tinggi dan pemahaman terkait ILTB masih rendah, sehingga akan sangat beresiko berkembang menjadi TB aktif. Tujuan pemberian TPT adalah untuk mencegah terjadinya penyakit TB sehingga dapat menurunkan angka penderita TB. PKM ini diikuti oleh keluarga pasien TBC sejumlah 35 peserta di Desa Tosaran Puskesmas Kedungwuni 1, Metode pelaksanaan dilakukan melalui ceramah, diskusi, serta praktik pencegahan dan penyembuhan ILTB. Hasilnya pengetahuan kategori baik sebelum kegiatan 9% meningkat setelah kegiatan menjadi 77% dan Sikap keluarga pasien TBC sebelum kegiatan 14% meningkat menjadi 91% terhadap terapi pencegahan tuberkulosis.
Pemberdayaan Pasien Dengan Resiko Penyakit TBC Melalui Pengabdian Masyarakat Di Lingkungan Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan Wahyu Permadi, Yulian; Irnawat, Irnawat; Rahmatullah, St.; Maharani, Vanesha
KOMUNITA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 1 (2025): Februari
Publisher : PELITA NUSA TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60004/komunita.v4i1.144

Abstract

Program pemberdayaan pasien dengan risiko penyakit Tuberkulosis (TBC) di Puskesmas Kedungwuni II, Kabupaten Pekalongan, merupakan upaya mendesak mengingat tingginya angka kejadian TBC di wilayah tersebut. TBC adalah penyakit menular yang memerlukan penanganan intensif dan berkelanjutan, terutama di komunitas dengan tingkat kesadaran kesehatan yang rendah. Mengabaikan penanganan penyakit ini dapat meningkatkan angka penularan dan memperburuk kondisi kesehatan masyarakat, serta membebani sistem kesehatan lokal. Tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan pasien dalam mengelola kesehatan mereka, mengurangi angka kejadian TBC melalui deteksi dini dan pengobatan tepat waktu, serta memberdayakan pasien secara sosial dan ekonomi. Program ini mencakup skrining awal berbasis digital, penggunaan alat diagnostik modern, edukasi kesehatan bagi pasien dan keluarganya, serta pendampingan sosial. Selain itu, program ini juga berfokus pada pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan kewirausahaan, membantu pasien yang sembuh untuk memulai usaha kecil, dan mengintegrasikan nilai-nilai AIK (Al Islam Kemuhammadiyahan) dalam setiap tahapan kegiatan. Luaran yang ditargetkan meliputi penurunan angka kejadian TBC di wilayah Kedungwuni II, peningkatan kepatuhan pasien terhadap pengobatan, peningkatan pengetahuan dan keterampilan pasien serta keluarga dalam pencegahan dan penanganan TBC, dan peningkatan kemandirian ekonomi pasien yang sembuh.
PEMBERDAYAAN IBU “PERMATA”(PROGRAM EDUKASI PRAKTIK KEAMANAN PANGAN BALITA) OPTIMALKAN TUMBUH KEMBANG Ersila, Wahyu; Zuhana, Nina; Chabibah, Nur; Rahmatullah, St.
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v5i1.1969

Abstract

Masalah gizi yang masih meresahkan pada anak balita di bawah lima tahun adalah kejadian stunting. Anak-anak balita memiliki tingkat ketahanan tubuh yang sangat rentan terhadap penyakit, terutama penyakit yang berkaitan dengan gizi. Keamanan pangan menjadi faktor krusial yang harus diperhatikan guna mengurangi risiko penyakit bawaan makanan yang dapat berdampak negatif pada kesehatan. Anak usia 6-24 bulan yang berasal dari keluarga yang kurang memperhatikan aspek keamanan dan ketahanan pangan memiliki risiko 2,7 kali lipat lebih tinggi untuk mengalami stunting. Pengabdian Kepada Masyarakat ini disusun untuk meningkatkan mengoptimalkan keamanan pangan balita melalui pendekatan pemberdayaan ibu balita dengan harapan terjadi peningkatan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan praktik keamanan pangan bagi pertumbuhan dan perkembangan balita. Sasaran kegiatan ini yaitu ibu yang memiliki balita yang ikut aktif dalam kegiatan posyandu. Kegiatan ini diikuti oleh ibu balita sejumlah 35 peserta, Metode pelaksanaan dilakukan melalui ceramah, diskusi, serta praktik pengolahan makanan. Hasilnya sebelum kegiatan pengetahuan ibu kategori baik dari 14 (40%) menjadi 22 (63%) dan pengetahuan kurang dari 9 (26%) menjadi 0%. Sikap positif ibu sebelum kegiatan 7 (20%) meningkat setelah kegiatan menjadi 28 (80%). Simpulan bahwa program edukasi serta praktik keamanan pangan mampu meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu dalam keamanan pangan bagi balita, sehingga melalui program ini tumbuh kembang balita dapat optimal serta terhindar dari bahaya keracunan yang diakibatkan pengelolaan pangan yang tidak aman.
Efektivitas Penggunaan Antibiotik Golongan Sefalosporin Pada Terapi Demam Tifoid Pediatri Rawat Inap Zalfa, Saniyyah; Muthoharoh, Ainun; Rahmatullah, St.; Ningrum, Wulan Agustin
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 17 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v17i2.1944

Abstract

Typhoid fever is caused by an infection with the bacterium Salmonella typhi. Typhoid fever remains a public health issue around the world, particularly in developing countries with inadequate sanitation and high population density. The achievement of the desired treatment regimen is indicated by treatment efficacy. Irrational drug use can make treatment ineffective. The antibiotics used are third generation cephalosporins. The purpose of this study was to determine the risk factors and effectiveness of thirdgeneration cephalosporin antibiotics in pediatric typhoid fever patients based on the type of antibiotic used, length of treatment, and fever-free time. This study is designed as prospective cross-sectional research with total sampling, where interviews are conducted with patients and medical record data is reviewed. Data analysis was conducted using both univariate and bivariate methods, employing the Independent T-test and MannWhitney statistical tests with SPSS version 16. Typhoid fever patients were male (67.6%) and female (32.4%). The majority of patients (67.6%) were aged 5 to 13 years. A habit of random snacking poses the highest risk, accounting for 91.1%. Mann-Whitney test showed a significant result for length of treatment days (p-value < 0.001). Similarly, independent t-test for Fever-free time showed p-value = 0.01 (< 0.05). In conclusion, ceftriaxon antibiotics are more effective than cefixime with a significant difference
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Terhadap Aromaterapi Sebagai Alternatif Pengobatan TBC Paru-Paru Rahmatullah, St.; Irnawati, Irnawati; Wahyu Permadi, Yulian; Muthoharoh, Ainun; Rahmadhani, Aulia; Saadatina, Nilna
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia (Indonesian Journal Of Science Community Services) Vol. 6 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmsi.v6i1.282

Abstract

Indonesia merupakan salah satu diantara beberapa negara dengan kasus penyakit Tuberkolosis tertinggi untuk saat ini. Tuberkolosis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan melalaui droplet (cairan yang keluar dari hidung ataupun mulut) seseorang yang menderita penyakit ini, baik pada saat batuk, bersin, bahkan berbicara. Salah satu terapi alami untuk dapat mengurangi gejala respiratorik pada pasien TBC PARU yaitu dengan menggunakan aromaterapi. Intervensi aromaterapi yang menggunakan bahan-bahan alam ini, dapat dijadikan terapi pendamping pengobatan farmakologis pada pasien TBC PARU Paru dengan gejala utama sesak napas. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan cara pemberian edukasi menggunakan metode talkshow. Pemberian pretest dan postest dilakukan kemudian uji statistik menggunakan paired t-test. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan tentang TBC PARU serta signifikan secara statistic terdapat pengaruh edukasi terhadap peningkatan pengetahuan.