Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian Dan Pelayanan Apotek Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Apotek Kota Surakarta Agnes Prawistya Sari; Hanugrah Ardya C; Oktavy Budi Kusumawardhani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i4.4214

Abstract

Standar Pelayanan Kefarmasian merupakan tolok ukur dalam penyelenggaraan pelayanan kefarmasian yang bertujuan untuk meningkatkan mutu hidup pasien dan menilai mutu pelayanan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pelayanan kefarmasian dan pelayanan apotek di masa pandemi virus covid-19 merupakan hal yang sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian dan pelayanan apotek pada masa pandemi covid-19 di apotek kota Surakarta. Jenis penelitian ini adalah observasional yaitu deskriptif dan kualitatif melalui pendekatan cross sectional dengan menggunakan kuesioner berdasarkan Permenkes No. 73 Tahun 2016 tentang Standar Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian di Apotek dan PP IAI tentang Standar Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian Apotek Selama pandemi covid-19. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 apotek di kota Surakarta. Hasil penerapan standar kefarmasian yang dilakukan di apotek kota Surakarta untuk standar pengkajian resep dilakukan apoteker sebesar 78,15%, dispensing dilakukan apoteker sebesar 71,90%, PIO tidak dilakukan sebesar 47,92%, konseling dilakukan apoteker sebesar 40,67%, PTO tidak dilakukan sebesar 39,05%, MESO tidak dilakukan sebesar 55,55%, home care pharmacy tidak dilakukan sebesar 96,67% dan pengelolaan obat dilakukan oleh apoteker sebesar 47,38%. Sedangkan pada standar pelayanan apotek selama covid-19 yang rutin dilakukan adalah sistem sanitasi apotek 78,33%, perlindungan diri personil 84,44%, dan pelayanan pelanggan 70%.
Edukasi Kebersihan Tangan Kepada Masyarakat Ketika Berkunjung Ke Rumah Sakit Oktavy Budi Kusumawardhani; Joko Kismanto; Kristina Widyastuti
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 3 No 3 (2023): I-Com: Indonesian Community Journal (September 2023)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/icom.v3i3.3006

Abstract

Menurut WHO, rata-rata 1 dari 10 pasien terkena Healthcare Acquired Infections (HAIs’) atau infeksi nosocomial di dunia. Sebesar 61% tenaga kesehatan ditemukan tidak mematuhi praktik mencuci tangan sesuai yang disarankan WHO. Membuat tenaga kesehatan cukup kesulitan dalam menyampaikan penyuluhan tentang cuci tangan kepada pengunjung rumah sakit (RS). Hal ini membuat pengunjung rumah sakit menjadi enggan melakukan cuci tangan yang membuat resiko infeksi nosocomial terjadi. Tujuan untuk meningkatkan upaya kebersihan tangan kepada masyarakat ketika berkunjung ke RS. Metodeengabdian ini dilakukan secara offline dan sasaran pada pasien serta masyarakat pengguna RS. Hasilsymp. Sign nilai 0,000 lebih kecil dari <0,05 artinya ada perbedaan antara hasil pengetahuan, sikap dan tindakan untuk pre test dan post test. Sehingga dapat disimpulkan pula bahwa ada pengaruh edukasi kebersihan tangan kepada masyarakat ketika berkunjung ke rumah sakit. Kontribusi penelitian dapat meningkatkan kebersihan tangan kepada masyarakat ketika berkunjung ke RS.
Peningkatan Pengetahuan dan Kepatuhan Kader dalam Pemberian Edukasi Kesehatan di Surakarta Joko Kismanto; Oktavy Budi Kusumawardhani; Agustina Pujilestari
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 3 No 3 (2023): I-Com: Indonesian Community Journal (September 2023)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/icom.v3i3.3148

Abstract

Untuk meningkatkan pembangunan kesehatan masyarakat, perlu dilakukan pengembangan mutu pelayanan kesehatan masyarakat agar pelayanan kepada masyarakat dapat dilaksanakan secara efektif, efisien, adil, menyeluruh, dan terintegrasi kepada masyarakat. Pendidikan kesehatan merupakan upaya terencana untuk menyebarkan pengaruh terhadap kesehatan orang lain, baik individu, kelompok, maupun komunitas, sehingga sasaran perilakunya dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemberi pendidikan dan promosi kesehatan. Kepatuhan seseorang terhadap suatu prosedur atau aturan dapat diukur dengan mengamati perilaku orang-orang yang terlibat. Metode pelayanan ini dilakukan dengan penyuluhan hipertensi dan penyuluhan diet dengan media booklet yang menyasar Kader Kesehatan di RW 8. Kontribusi Hasil dari pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan kader dalam kategori baik sebesar 26% dan meningkatkan kepatuhan dalam kategori baik. kategori sebesar 34%. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan hipertensi menggunakan media booklet terhadap pengetahuan dan kepatuhan pada kader lansia yang ditunjukkan dengan angka asymp.sig. (2-tailed) bernilai 0,032 untuk pengetahuan, dan kepatuhan bernilai 0,000. (< α 0,05).
SOSIALISASI KOMUNIKASI EFEKTIF BAGI MASYARAKAT KETIKA DI RUMAH SAKIT Oktavy Budi Kusumawardani; Rada Febria Kurniawati; Raihan Alif Saputra; Riszi Ramadhani
Empowerment Journal Vol. 3 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/empowerment.v3i1.1087

Abstract

Latar Belakang: Datang ke rumah sakit bagi sebagian besar masyarakat masih merupakan hal yang menakutkan. Terlepas dari posisinya sebagai pasien atau pengantar pasien, seseorang yang datang ke rumah sakit terutama IGD biasanya tanpa persiapan dan pengetahuan yang cukup. Kondisi yang mendadak disertai dengan kurangnya pengetahuan tidak jarang membuat pasien atau pengantar pasien tersebut kebingungan dan panik. Dari sisi rumah sakit, hal tersebut juga harus menjadi perhatian, mengingat mereka adalah konsumen yang kepuasan akan pengalamannya di rumah sakit adalah hal yang penting. Tujuan: untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan komunikasi yang efektif bagi masyarakat ketika mereka berada di rumah sakit. Metode: Pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada peningkatan komunikasi untuk pihak rumah sakit dengan masyarakat ketika mereka berada di rumah sakit. Pengabmas ini dilakukan di masyarakat. Manfaat kegiatan: untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai komunkasi yang baik antara masyarakat dengan petugas kesehatan di rumah sakit.
SOSIALISASI KOMUNIKASI EFEKTIF UNTUK TENAGA KESEHATAN RUMAH SAKIT Oktavy Budi Kusumawardani; Agnes Prawistya Sari; Rada Febria Kurniawati; Raihan Alif Saputra; Riszi Ramadhani; Nadya Puspita Adriana; Dipo Wicaksono
Empowerment Journal Vol. 3 No. 2 (2023): September
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/empowerment.v3i2.1137

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Hingga saat ini komunikasi yang efektif dengan sesama tenaga kesehatan sangat minim dan mengakibatkan perbedaan persepsi antara sesama tenaga kesehatan, sehingga dapat menyebabkan antar shift tidak mengkonfirmasi pekerjaan sebelumnya kepada petugas selanjutnya. Maka dari itu dibutuhkan sosialisasi mengenai komunikasi yang efektif untuk tenaga kesehatan agar tidajk terjadi miskomunikasi yang mengakibatkan kesalahan data ataupun pemberian obat kepada pasien. Komunikasi pada tenaga kesehatan sangat penting. Tujuan: Pentingnya komunikasi efektif untuk Tenaga Kesehatan Rumah Sakit. Metode: Pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada peningkatan komunikasi untuk tenaga kesehatan rumah sakit. Pengabmas ini dilakukan di Rumah Sakit X dengan melibatkan seluruh petugas kesehatan. Kegiatan dalam pengabmas ini antara lain adalah memberikan edukasi tentang komunikasi efektif untuk tenaga kesehatan di rumah sakit. Manfaat kegiatan: untuk menambah wawasan dan pengetahuan lansia tentang komunikasi efektif untuk tenaga kesehatan di rumah sakit.
BEBAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT Oktavy Budi Kusumawardhani
Jurnal Manajemen Dayasaing Vol 25, No 2 (2023): Jurnal Manajemen Dayasaing
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/dayasaing.v25i2.21367

Abstract

. Pelayanan medis yang diberikan oleh rumah sakit meliputi pelayanan suportif, preventif, kuratif, dan rehabilitasi memberikan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.  Peran utama perawat adalah memenuhi kebutuhan pasien, meminta pertanggungjawaban pasien, dan memberikan pelayanan perawatan kepada orang sakit , termasuk perawat.  Beban kerja juga dapat diartikan sebagai total waktu keperawatan yang dibutuhkan secara langsung maupun tidak langsung untuk memberikan pelayanan keperawatan yang dibutuhkan pasien.  Beban kerja yang berat bagi perawat dapat menyebabkan kelelahan dan kelelahan. Tujuan untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap motivasi kerja perawat di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan regresi linier sederhana. Beban kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja perawat. Hal ini didapatkan dari nilai F hitung F tabel (18,152 3,49) dengan signifikansi 0,05 (0,000). Penelitian ini dapat mengetahui pengaruh beban kerja terhadap motivasi kerja perawat rawat inap di Rumah Sakit.
Counseling on the Benefits of BPJS Kesehatan Membership to the Community in Mojosongo, Jebres, Surakarta Kusumawardhani, Oktavy Budi; Saputra, Raihan Alif; Adriana, Nadya Puspita; Wicaksono, Dipo
Journal of Community Services and Engagement: Voice of Community (VOC) Vol. 3 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/voc.v3i3.5307

Abstract

BPJS Health is a public legal entity that is responsible to the president and functions to administer the health insurance program for all Indonesian residents, including foreigners who work for a minimum of 6 months in Indonesia. BPJS Health ensures that participants receive health maintenance and protection benefits in order to meet their basic health needs. The purpose of this service is to explain the benefits of BPJS Kesehatan membership. The place where the service is carried out is in the Surakarta City area on June 2022. The service uses lecture and discussion methods with the community. As a result of this service, the community's understanding of the benefits of BPJS Health membership has grown. obtained from the results of the pre-test value of 50% and the post-test value of 90%. Conclusion: The community is expected to make more use of its BPJS Health membership in supporting health and getting the best health service facilities.
RESPON FISIK DAN KELELAHAN NEUROMUSKULAR PEMAIN SEPAK BOLA CEREBRAL PALSY: TINJAUAN PENGARUH KLASIFIKASI, POSISI, DAN DISABILITAS Prasetyo, Afif Bayu Eko; Kusumawardhani, Oktavy Budi
Jurnal Ilmiah Spirit Vol 25 No 2 (2025): JURNAL ILMIAH SPIRIT
Publisher : Universitas Tunas Pembangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jis.v25i2.5045

Abstract

Penelitian ini membahas respon fisik dan kelelahan neuromuskular pada pemain sepak bola cerebral palsy. Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya pemahaman terhadap faktor-faktor yang memengaruhi performa fisik pemain, khususnya dalam konteks disabilitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh klasifikasi olahraga, posisi bermain, dan profil disabilitas terhadap respon fisik dan tingkat kelelahan neuromuskular pemain. Penelitian ini menggunakan metode systematic mapping study dengan menelaah sepuluh artikel yang diperoleh dari basis data PubMed dalam kurun waktu tahun 2020 hingga 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon fisik pemain bervariasi tergantung pada posisi bermain dan tingkat klasifikasi fungsional. Kelelahan neuromuskular sering muncul setelah pertandingan dan memengaruhi kinerja motorik pemain. Spastisitas pada tungkai bawah menurunkan efektivitas gerakan, sedangkan latihan mandiri dan pemberian vitamin tertentu menunjukkan manfaat dalam meningkatkan kebugaran. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan pelatihan yang disesuaikan dengan kondisi fisik dan klasifikasi pemain sangat diperlukan untuk meningkatkan performa. Selain itu, sistem klasifikasi yang lebih akurat perlu dikembangkan guna memastikan keadilan kompetitif dalam olahraga sepak bola cerebral palsy.
The Long-Term Impact of Work and Education on Compliance of APD Uses on Hospital Road Care Employees Budi Kusumawardhani, Oktavy; Karsidi, Ravik
Proceeding of the International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH) 2024: Proceeding of the 5th International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH)
Publisher : LPPM Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/icohetech.v5i1.4172

Abstract

The length of employment and the level of employee education significantly affect how employees carry out their tasks, particularly the use of self-protection devices (APD) in hospitals. APD usage is essential for reducing risks, especially for road care workers who face high infection risks due to the daily turnover and delayed treatment of patients. Unlike general hospital patients who stay for an average of two to five days, road care workers encounter new patients constantly, increasing their infection risk. This study aims to examine the impact of employment length and education level on APD compliance among RSUD road care employees in Karanganyar district. Using quantitative methods, the research was conducted at RSUD Karanganyar, involving 64 road care workers selected through stratified and random sampling. Data were collected via questionnaires and analyzed using double linear regression. The results indicated that both employment length and education level significantly influence APD compliance among RSUD road care workers, with a significance value of 0.049 < 0.05. In conclusion, both work duration and educational background play a crucial role in ensuring APD compliance among these workers.
Pelayanan Kefarmasian Dalam Pengelolaan Obat (DAGUSIBU) Sebagai Upaya Edukasi Kepada Warga Mojosongo Sari, Agnes Prawistya; Ardya C, Hanugrah; Kusumawardhani, Oktavy Budi
JPEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): JPEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71456/adc.v1i2.355

Abstract

Hampir setiap rumah tangga pasti mempunyai persediaan obat-obatan. Pengawasan penggunaan obat harus secara benar untuk menghindari kesalahan penggunaan obat ataupun penyalahgunaan obat. Salah satu cara pengelolaan obat yang baik dan benar adalah dengan menerapkan program DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan, SImpan, Buang) sehingga perlu dilakukan edukasi obat melalui DAGUSIBU. DAGUSIBU merupakan konsep mendasar kefarmasian dalam penggunaan obat secara rasional oleh pasien. Pengetahuan DAGUSIBU sangat penting bagi masyarakat untuk meningkatkan rasionalitas penggunaan obat. Berdasarkan survei awal kesadaran warga Mertoudan, Mojosongo akan bahaya penyalahgunaan dan penyimpanan obat masih minim. Mitra pengabdian yaitu ibu-ibu PKK di Mertoudan. Hasil pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di Mertoudan, Mojosongo ini telah terlaksana dengan baik dan mendapatkan respon antusias dari peserta dapat dilihat dari masyarakat yang banyak mengajukan pertanyaan. Peserta memahami materi sosialisasi DAGUSIBU yang diberikan, dibuktikan dengan peningkatan pengetahuan sesudah edukasi.