Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Effects of Weight Training with Aerobic Glycolysis System (CHO) Reference on Waist Circumference Surdiniaty Ugelta; Tono Haryono; Upik Rahmi; Nina Sutresna; Asti Dewi Rahayu Fitrianingsih; Ahmad Zaeri Sya'rani
COMPETITOR: Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga Vol 14, No 1 (2022): February
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/cjpko.v14i1.24763

Abstract

Physical fitness or fitness center and gymnastics studio as a business event, to improve the quality of human life through community sports. Maintain, maintain, and improve health, by using the facilities and infrastructure offered at the fitness center such as free weight equipment, and weight training. The aim is to see the results of weight training (free weight) through the analysis of the aerobic glycolysis system (CHO) on waist circumference. The treatment was given weight training with a duration of one minute (1 minute), using isotonic contractions, performed with 3 repetitions of sets, each set resting 30 seconds. Does it have a significant effect on the waist circumference of the perpetrator? The research method uses a one-Group Pretest-Posttest design. Isotonic exercise affects waist circumference.
Analysis intelligent quotient with handball game performance: Study case of athletes POPDA Bandung City Gatarina Nurani Oktavia; Agus Rusdiana; Iwa Ikhwan Hidayat; Tono Haryono; Badruzaman Badruzaman; Tian Kurniawan; Iman Imanudin
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 19, No 2 (2023)
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jorpres.v19i2.66185

Abstract

Sports achievement is influenced by many factors, such as physical condition, technique, tactics, and psychology. An athlete's Intellectual Ability/intelligence quotient (IQ) influences playing performance in a match. The research aims to determine the level of relationship between IQ and performance ability in playing handball. This research uses a quantitative approach using correlative descriptive methods. The sample in this study used a purposive sampling technique which resulted in 40 subjects with an age range of 16-18 years with std ± 7.178. Using two research instruments, namely collecting data for intellectual intelligence results in collaboration with psychological practitioners and using Game Performance Assessment Instrument (GPAI) analysis for handball games. Data analysis was processed using SPSS version 26 software, using the MANOVA method. Multivariate research results (p0.05) show that each component of the handball game includes decision-making (0.9280.05), skill execution (0.0820.05), support (0.8920.05), guard (0.327 0.05), and game performance (0.2070.05). Therefore, there is no significant relationship between intellectual intelligence and playing handball, but there is a positive average result of the highest relationship between intellectual intelligence and execution skills. From the findings, the game of handball must improve the execution skill/technical skill component.
Sport Massage Dan Waktu Recovery Asam Laktat Pada Atlit Softball Tono Haryono; Jajat Darajat; Agus Rusdiana; S Salman; Agus Gumilar
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 6, No 2 (2021): Opportunities from The Sport and Health Education to Improve Quality of Life
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.096 KB) | DOI: 10.17509/jpjo.v6i2.37894

Abstract

Berbagai faktor penyebab kelelahan pada atlet diantaranya peningkatan asam laktat pada otot. Menurut pola gerak atlet softball sumber energinya berasal dari metabolisme anaerob laktasid. Oleh karena itu perlu diketahui eliminasi asam laktat di dalam otot yang kemudian mencerminkan penurunan asam laktat dalam darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui waktu pemulihan kadar asam laktat setelah latihan  dalam 0 menit 5 menit 10 menit dan 20 menit. Kadar asam laktat atlet softball diukur dengan Accutrend Lactacid. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian One -Shot Case Study sedangkan teknik pengambilan subjek penelitian dilakukan secara acak dari populasi atlet softball terjangkau di Unit Kegiatan Mahasiswa dan diperoleh sampel sebanyak 12 atlet. Analisis data dengan uji t- Skor berpasangan dan kemaknaan p ≤  0,05 menggunakan software SPSS V. 20.0. Hasil penelitian menunjukkan ditemukan kadar asam laktat kembali normal yaitu kadar 2,79 mMol / L pada waktu istirahat 20 menit. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kadar asam laktat pada atlet softball meningkat setelah dimulainya latihan kemudian menurun setelah 5 menit dan kembali ke kadar normal dalam 20 menit.
Kinematic Analysis of the Drag Push Technique on Ball Speed in Indoor Hockey S Salman; Tono Haryono
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 8, No 2 (2023): Health Benefits of Exercise and Physical Activity
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpjo.v8i2.56236

Abstract

This research was aimed to analyze the drag push technique using a 3D kinematic analysis approach. Biomechanical parameters have a significant effect on the drag push technique so that they can be specific recommendations for training the drag push technique. The method used in this research was quantitative descriptive method. The samples participating in this study were professional hockey players from the Indonesian National men's team (n: 12; age: 21.3 ± 2.5 years; weight: 71.7 ± 5.2 kg; height: 170 ± 2, 4 cm; BMI: 21.2 ± 1.7; competition experience: 4 ± 2.2 years). The instrument used in this research was a High-Speed Camera (Fastecimaging; San Diego, USA) with a shutter speed of 120Hz to record the athlete movements when performing the drag push technique. Radar Speed Gun (Bushnell; Kansas, USA) was used to detect ball speed resulting from the drag push technique. Motion Analysis Software (Frame-DIAS; Fukuoka, Japan) was used to analyze motion kinematics in three dimensions. The collected data were analyzed statistically using descriptive statistics and stepwise linear regression. The results revealed that drag distance and stance width were the dominant variables for optimizing push-in performance of Indonesian Indoor Hockey athletes. This study suggests that maximizing the distance of the foot to the ball at the start of the push-in is important to maximize the distance of the pull and using a combination of simultaneous and sequential segment rotations is beneficial to optimize the ball speed and the drag speed.
Kinematics Analysis Volley Ball Jump Smash: Pendekatan Dua Dimensi Gerak Amelia Aprilianti; Agus Rusdiana; Iman Imanudin; Badruzaman; Syam Hardwis; Tono Haryono; Iwa Ikhwan Hidayat
Jurnal Dunia Pendidikan Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Dunia Pendidikan
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jurdip.v4i1.1456

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh dari teknik jump smash pada akurasi serta perubahan parameter kinematika gerakan dalam permainan bola voli menggunakan analisis dua dimensi. Metode yang diterapkan delam penelitian ini merupakan analisis video melalui software Kinovea. Teknik jump smash dievaluasi dalam dua variasi, yaitu dengan dan tanpa awalan. Subjek penelitian terdiri dari 12. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan pada tiga variabel dari sembilan parameter kinematika yang dianalisis, terutama pada fase rotasi bahu maksimal. Tiga variabel tersebut adalah tinggi loncatan, rotasi eksternal bahu, dan kemiringan tubuh ke belakang. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa teknik jump smash dengan awalan memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan teknik jump smash tanpa awalan. Pada aspek akurasi, data penelitian menunjukkan bahwa rata-rata akurasi jump smash dengan teknik tanpa awalan adalah 3,65, dengan nilai maksimal 5, nilai minimal 1, dan presentase total 199,8. Sementara itu, untuk akurasi jump smash dengan teknik awalan, rata-ratanya adalah 3,06, dengan nilai maksimal 5, nilai minimal 1, dan presentase total 199,9. Dalam kesimpulannya, hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa teknik jump smash dengan awalan memiliki dampak yang lebih signifikan terhadap akurasi dan perubahan parameter kinematika gerakan pada pemain bola voli dalam Klub Dwiba, jika dibandingkan dengan teknik jump smash tanpa awalan.
Dukungan Kapasitas Aerobik Terhadap Proses Latihan Kekuatan Metode Hypertrophy Pada Atlet UKM Sepakbola UPI Kholis Hafinudin; Agus Rusdiana; Iman Imanudin; Tono Haryono
Jurnal Dunia Pendidikan Vol 4 No 3 (2024): Jurnal Dunia Pendidikan
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jurdip.v4i3.1911

Abstract

Dalam dunia olahraga khususnya Sepakbola, kita tahu bahwa dalam mencapai prestasi yang baik, seorang atlet Seoakbola memerlukan kondisi fisik yang memadai, antara lain kekuatan otot, kelentukan, daya tahan, keseimbangan dan stamina, namun banyak atlet yang masih terbilang kurang dalam memaksimalkan kondisi fisiknya. Pada konteks ini kita akan melihat pengaruh dukungan kapasitas aerobic maksimal terhadap anaerobic lactacyd (daya tahan kekuatan). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probabilitay dengan teknik purposive sampling. Dalam penelitian ini, kita mengambil sampel atlet UKM Sepakbola UPI yang sehat dan bersedia untuk melaksanakan dua variabel tes, yakni ; (1) Pengetesan kapasitas aerobik maksimal (VO2Max) dan (2) Latihan daya tahan kekuatan dengan metode hypertrophy dengan sesi intensitas latihan yang disesuaikan. Pengujian analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan software SPSS versi 26, dengan pengujian normalitas dan uji korelasi. Dari hasil pengujian dua variabel VO2Max dan daya tahan kekuatan terdapat signifikansi sebesar 0.021 yang dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara variabel VO2Max dan Daya tahan kecepatan.
Identifikasi Bakat Atlet Sepakbola Menggunakan Pendekatan Analitic Hierarchy Process (AHP) Method Ferdi Fadhillah; Agus Rusdiana; Iman Imanudin; Iwa Ikhwan Hidayat; Tono Haryono; Unun Umaran; Syam Hardwis
Jurnal Dunia Pendidikan Vol 4 No 3 (2024): Jurnal Dunia Pendidikan
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jurdip.v4i3.2174

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakat atlet sepak bola dengan menilai bakat berdasarkan beberapa kriteria dan sub-kriteria menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan metode pengambilan Keputusan secara multi-kriteria yang efektif dalam mengidentifikasi bakat atlet. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini meliputi aspek antropometri, biomotorik, dan somatotype. Masing-masing kriteria tersebut terdiri dari beberapa sub-kriteria. Penelitian ini dilakukan melalui survei menggunakan kuesioner via google form terhadap 30 pakar sepak bola di Jawa Barat, diantaranya 1 orang pelatih nasional, 3 orang pelatih klub, 18 orang atlet yang memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun di cabang olahraga sepak bola, dan 11 orang mantan atlet sepak bola dengan pengalaman bermain lebih dari 15 tahun. Terdapat hasil analisis data menggunakan AHP terhadap 12 sub-kriteria dengan presentase sebagai berikut: 15,7% mesomorph, 11,6% ectomorph, 9,9% Vo2max, 8,7% kelincahan, 8,3% tinggi badan, 7,9% kecepatan, 7,8% IMT, 7,1% panjang tungkai, 6,9% kekuatan, 6,2% berat badan, 6,0% endomorph, dan 3,9% tinggi duduk. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan ini menunjukkan bahwa kriteria somatotype, terutama pada sub-kriteria mesomorph, menjadi faktor yang paling berpengaruh dibandingkan kriteria dan sub-kriteria lainnya. Tipe tubuh mesomorph ini ditandai dengan massa dan kekuatan otot yang tinggi, serta memberikan keunggulan lebih bagi pemain sepak bola karena memungkinkan para atlet bermain lebih baik dan memiliki daya tahan yang lebih tinggi. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai model acuan untuk pengembangan sistem maupun program dalam identifikasi bakat sepak bola di masa depan, baik dari sisi kriteria dan sub-kriteria maupun metodologinya.
Biomechanical analysis on drag flick at hockey indoor game Rudiansyah Rudiansyah; Agus Rusdiana; Iwa Ikhwan Hidayat; Tono Haryono; Angga M Syahid; Tian Kurniawan; Salman Salman
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 19, No 3 (2023)
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jorpres.v19i3.67045

Abstract

This research aims to identify the factors that influence ball speed in drag flicks in hockey. Samples were taken from amateur and professional male hockey players according to predetermined biomechanical variables. Using a type of quantitative research that focuses on observing the body mechanics of athletes from the hockey student activity unit at the Indonesian University of Education and senior athletes who have played at national and international levels. Divided into 2 group categories professional by senior athletes who have appeared in national and international events, and amateur groups by UKM HOKI UPI athletes. Each individual was allowed to carry out the movement 3 repetitions to achieve the best results, which were recorded and then analyzed via Kinovea - 0.9.5 software for each movement, then the average results for each movement phase were entered into SPSS 26 for sample testing. t test which is then compared between the influential variables obtained to find out the significant differences that exist between the processes and results of the professional and amateur groups. The results of this study show that factors that show differences in several phases that influence the results of professional teams are superior to amateur teams. Among them are total approach distance (TDA), length of pull (DL), angle of movement of the left leg knee during drag (LKA), width between two legs (SW), and stick speed (SV). The five selected independent variables show a significant correlated influence on the final speed of the ball when launched. In conclusion, this research highlights the importance of adjusting drag flick performance factors according to biomechanical variables to improve overall performance based on the results that have been analyzed in professional groups.
KINEMATIC COMPARISON BETWEEN NATIONAL AND AMATEUR TAEKWONDO ATHLETES IN THE AP HURIGI (AXE KICK Iwa Ikhwan Hidayat; Agus Rusdiana; Tono Haryono; Tian Kurniawan; Iman Imanudin; Unun Umaran; Angga M Syahid; Salman Salman
MEDIKORA Vol 23, No 1 (2024): April
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/medikora.v23i1.71715

Abstract

Taekwondo is a Korean martial art characterized by rapid kicks. In the combat category, technical ability is the key to success in gaining points. The aphurigi technique (axe kick) is one of the important techniques in taekwondo because the technique gives a point contribution of around 20% in the match. Thus, it is necessary to investigate kinematic analysis to determine the kinematic parameters that contribute to the success of the aphurigi (axe kick) kick technique. 24 athletes were involved in this research, divided into 2 groups, namely the national level group and the regional group. All samples performed aphurigi kicks, then recorded using a camera and analyzed using skill spector software in 2 dimensions. There are 6 parameters analyzed consisting of kick speed, hip position, angular speed, and kick range. From the measurements that have been carried out, the results show that national-level athletes have significant differences compared to regional athletes in kick speed in the upswing phase, p-0.003, hip position, p-0.045, and knee angle in the upswing phase, p-0.026. However, there were no significant differences in other parameters, including kick speed in the upswing phase, kick range, and knee angle in the upswing phase. The results show the importance of a specific training program to train kinematic parameters that can influence aphurigi kick performance, therefore amateur athletes can master effective kick techniques and compete at the national level.
PENGARUH KELELAHAN AEROBIK TERHADAP KINEMATIKA GERAKAN LANDING PADA ATLET SEPAK BOLA Nuryansyah, Ilham; Rusdiana, Agus; Hidayat, Iwa Ikhwan; Imanudin, Iman; Badruzaman, Badruzaman; Hardwis, Syam; Haryono, Tono; Umaran, Unun; Syahid, Angga M; Kurniawan, Tian
Jambura Health and Sport Journal Vol 6, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jhsj.v6i2.26934

Abstract

Sepak bola merupakan salah satu jenis olahraga yang paling digemari saat ini dan menjadi tempat kompetisi baik tingkat regional maupun internasional di dunia. Kelelahan aerobik sering kali mempengaruhi performa teknis pemain, yang dapat berujung pada peningkatan risiko cedera. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kelelahan aerobik terhadap kinematika gerakan landing pada atlet Sepak bola. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, melibatkan 12 atlet laki-laki dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sepak bola Universitas Pendidikan Indonesia. Instumen pada penelitian ini yaitu alat pengukur kadar asam laktat, treadmill (bruce test) tes landing, kamera, perangkat lunak Kinovea versi 0.9.4 dan SPSS versi 26.0. Parameter yang diamati pada penelitian ini mencakup sudut knee kanan dan kiri, sudut plantar kanan dan kiri. Hasil test menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah kelelahan pada beberapa parameter yang di ukur: kadar asam laktat sig 0,000 0,005; sudut knee kanan 0,000 0,05; sudut knee kiri 0,000 0,05; plantar kanan 0,000 0,05; sudut plantar kiri 0,000 0,05. Berdasarkan analisis data dan teori pembahasan, dapat disimpulkan dalam sudut-sudut sendi, seperti lutut dan pergelangan kaki, sebelum dan sesudah kelelahan aerobik. Hasil ini mengindikasikan bahwa kelelahan aerobik dapat mempengaruhi teknik landing, yang berpotensi meningkatkan resiko cedera.