Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Pengaplikasian Analytic Hirearchy Process dalam Mengidentifikasi Bakat Atlet Tenis Lapang Nauval, Fahreji; Rusdiana, Agus; Imanudin, Iman; Hidayat, Iwa Ikhwan; Hardwis, Sam; Haryono, Tono
Jumper: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Olahraga Vol 5 No 1 (2024): Jumper: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Olahraga
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jumper.v5i1.2238

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakat atlet tenis lapang usia spesialisasi yaitu 12-14 tahun. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunkan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahu elemen mana yang memiliki peran penting dalam mendukung atlet tenis lapang. Mixed-Methode Research (MMR) digunakan dalam penelitian ini dengan studi literatur dan memberikan kuesioner kepada 30 pelatih yang ada di Jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kriteria somatotype adalah kriteria terpenting dengan presentase 20.8% dan tiga sub-kriteria terpenting yaitu mesomorph 20.8%, Tinggi Badan 10.3% dan VO2 Max 8.5% serta sub-kriteria terendah yaitu endomorph 4.2%. model identifikasi bakat ini dapat mementukan variabel prioritas dalam identifikasi bakat atlet tenis lapang.
Pengaruh Kelelahan Anaerobik Terhadap Teknik Tendangan Shooting (Kinematika Pada Pemain Sepakbola) Rezki, Muhamad; Rusdiana, Agus; Imanudin, Iman; Badruzaman, Badruzaman; Hidayat, Iwa Ikhwan; Hardwis, Syam; Haryono, Tono; Umaran, Unun; Kurniawan, Tian
Jumper: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Olahraga Vol 5 No 1 (2024): Jumper: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Olahraga
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jumper.v5i1.2640

Abstract

Kelelahan anaerob merupakan kelelahan yang diakibatkan oleh aktivitas dengan intensitas tinggi dan penggunaan energi yang cepat dalam waktu singkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kelelahan setelah diberikan tes daya tahan anaerobic terhadap teknik tendangan shooting pada pemain sepakbola. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel berjumlah 12 orang atlet laki-laki Sekolah Sepakbola Mahesa Fc. Instrumen pada penelitian ini yaitu alat pengukur kadar asam laktat, RAST (Running Anaerobic Sprint Test), tes shooting,kamera, perangkat lunak Kinovea versi 0.9.4, dan SPSS versi 26.0. Parameter kinematic yang di amati dalam penelitian ini mencakup sudut sendi dan kecepatan sudut sendi pinggul, sendi lutut, sendi pergelangan kaki dan kecepatan bola. Hasil test menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah kelelahan pada beberapa parameter yang di ukur: kadar asam laktat sig 0,000 < 0,05; sudut knee ancang-ancang sig 0,007 < 0,05; plantar ancang-ancang sig 0,000 < 0,05; knee impact sig 0,027 < 0,05; plantar impact sig 0,000 < 0.05; velocity knee sig 0.005 < 0.05; fase ball velocity sig 0.010<0.05. Berdasarkan analisis data dan teori serta pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kelelahan anaerobic yang signifikan terhadap Teknik tendangan dan kecepatan tendangan. Dengan demikian, atlet harus meningkatkan kemampuan anaerobic agar atlet mampu mempertahankan teknik dan kecepatan tendangan selama pertandingan berlangsung.
Pengaruh Hasil Latihan Shuttle run dan Zig-zag Terhadap Kemampuan Dribbling Pemain Futsal SMAN 1 Parongpong Fahrezi, Egi; Rusdiana, Agus; Imanudin, Iman; Badruzzaman, Badruzzaman; Hidayat, Iwa Ikhwan; Hardwis, Syam; Haryono, Tono; Umaran, Unun
Jumper: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Olahraga Vol 5 No 1 (2024): Jumper: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Olahraga
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jumper.v5i1.2831

Abstract

Latar belakang pada penelitian ini adalah masih rendahnya kemampuan menggiring bola pada siswa SMAN 1 Parongpong. Tujuan penelitian ini tidak lain adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan menggiring bola pada permainan futsal melalui metode shuttle run dan zig-zag. Berdasarkan dari hasil penelitian didapatkan bahwa Latihan dengan menggunakan metode shuttle run dan zig-zag memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan menggiring bola pada olahraga futsal. Penelitian ini dilaksanakan kepada siswa SMAN 1 Parongpong dengan 16 orang yang dijadikan sampel. Terdapat pengaruh yang signifikan metode latihan shuttle run dan zig-zag terhadap tingkat dribbling pemain futsal SMAN 1 Parongpong. Hal ini dapat dilihat dari taraf signifikansi yang didapat dari uji hipotesis (Paired Sample T-Test) yang menunjukan hasil sebesar 0,000 < 0,05. Maka HO ditolak. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa rata-rata keterampilan kemampuan menggiring bola siswa SMAN 1 Parongpong pada tes akhir metode Latihan shuttle run memiliki peningkatan sebesar 1,17 detik dan Latihan dengan menggunakan metode zig-zag memiliki peningkatan sebesar 1,12 detik. Maka dapat disimpulkan dari kedua metode tersebut yaitu pengaruh Latihan dengan menggunakan metode shuttle run lebih efektif daripada Latihan dengan menggunakan metode zig-zag untuk pemain futsal SMAN 1 Parongpong.
Pengaruh Kelelahan Otot Lower Body Terhadap Parameter Kinematika Teknik Tendangan Roundhouse Pada Olahraga Muaythai Septian, Gimas; Rusdiana, Agus; Imanudin, Iman; Badruzaman, Badruzaman; Hidayat, Iwa Ikhwan; Hardwis, Syam; Haryono, Tono; Umaran, Unun; Kurniawan, Tian; Ugelta, Surdiniaty; Syahid, Angga M
Jumper: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Olahraga Vol 5 No 1 (2024): Jumper: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Olahraga
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jumper.v5i1.2835

Abstract

Roundhouse kick muay thai merupakan salah satu teknik serangan yang efektif serta sering digunakan saat pertandingan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis perubahan parameter kinematika roundhouse kick sebelum dan sesudah kelelahan otot bagian bawah tubuh. Penelitian ini menggunakan Mentode kuantitatif dengan bentuk deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu atlet dari Cobra Muaythai dan BO.S.S Camp dipilih menggunakan purposive sampling. Sample diberikan treatment bosco terdiri dari Squat Jump (sj), counter movement jump (CM), dan drop jump (DJ) dengean masing masing item tes selama 60 detik. Pengambilan data menggunakan kamera Sony Handycam HDR-PJ410 kemudian untuk analisis vidio menggunakan software skill spector, dan untuk analisi data menggunakan spss versi 24.0, menggunakan uji Paired T Test. Paremeter kinematic yang diteliti pada tendangan roundhouse kick adalah (1) Ankle posisi terhadap Y (2) Knee posisi terhadap Y (3) Hip posisi terhadap Y (4) Center of Gravity posisi terhadap Y (5) Ankle Velocity (6) Knee Velocity (7) Knee sudut (8) Hip Sudut. Didapatkan hasil bahwa kelelahan dapat mempengaruhi posisi dan keecepatan ankle. Dapat dilihat dari hasil yang didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada posisi dan kecepatan ankle dengan nilai p-0.024 pada posisi ankle dan pada kecepatan ankle terdapat nilai p-0.004. sedangkan pada parameter kinematika yang lainnya tidak terdapat perubahan yang signifikan. Hasil ini diharapkan bermanfaat bagi atlet dan pelatih untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas pada performa roundhouse kick muay thai.
Profiling Academy Persib U-14 Permana, Muchamad Ervin; Imanudin, Iman; Hidayat, Iwa Ikhwan; Rusdiana, Agus; Hardwis, Syam; Haryono, Tono
Jumper: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Olahraga Vol 5 No 1 (2024): Jumper: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Olahraga
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jumper.v5i1.2857

Abstract

Dalam proses pengembangan pemain dari akademi hingga tim utama, latihan dan kompetisi meningkat secara signifikan, menempatkan beban fisik yang lebih besar pada mereka. Klub bertanggung jawab untuk mempersiapkan secara menyeluruh baik secara mental maupun fisik agar pemain siap menghadapi tantangan di level berikutnya. Salah satu tantangan umum adalah kurangnya pemahaman tentang seberapa pentingnya pengambilan keputusan pelatih berdasarkan data yang lengkap mengenai para atlet. Metode profile matching digunakan untuk menentukan urutan atau ranking kandidat berdasarkan penilaian total, dengan preferensi untuk alternatif yang memiliki nilai total tertinggi. Rumus dari penentuan ranking yaitu menggunakan nilai GAP. Hasil penelitian dengan ranking 1 Revan mendapatkan nilai selisih GAP, Bleep Test : (54-42=12), Sit and Reach : (32-39,37=-7,37), Hurdle Jump 30 cm : (38-40= -2), Push-Up : (51-70=-19), Sit-Up : (39-70=-31), Back-Up : (44-70=-26), Plank : (113-90= 23), Kecepatan 30 M : (3,71-3,91=-0,20), Lari Antar Jemput : (9,68-11,2=-1,52), Lari Kelincahan : (17,38-15, 34= >2,04). Model identifikasi bakat ini dapat menentukan hasil untuk mencari atlet sepak bola dari setiap Academy yang lainnya.
Effect of Method Aerobic Circuit Training on Speed, Power and Aerobic Capacity of Athletes Softball Haryono, Tono; Agus Rusdiana; Angga M Syahid; Iwa Ikhwan Hidayat; Kurniawan, Tian; Didin Budiman; M Naufal Abdurahman
Halaman Olahraga Nusantara : Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 7 No. 2 (2024): Halaman Olahraga Nusantara (Jurnal Ilmu Keolahragaan)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/hon.v7i2.16259

Abstract

This study aimed to determine the impact of aerobic circuit training on increasing anaerobic capacity, specifically focusing on movement speed, strength, and aerobic capacity. The method used to obtain data and achieve the objectives was an experimental method, employing a one-group pretest-posttest design by providing treatment to students from the Softball Student Activity Unit at the Indonesian Education University. The results of the study showed that (1) carrying out the exercise did not have a significant impact on increasing anaerobic dynamic capacity, (1.a) carrying out the exercise had a significant impact on increasing movement speed ability, (1.b) carrying out aerobic circuit training did not have a significant impact on increasing power capacity, and (2) the implementation of aerobic circuit training had a significant impact on increasing dynamic aerobic capacity.
Effectiveness of Massage Gun and Foam Roller Methods on Fatigue Recovery in Football Athletes Reza Pahlevi; Rusdiana , Agus; Haryono, Tono; Ikhwan Hidayat, Iwa; Kurniawan, Tian
Halaman Olahraga Nusantara : Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 7 No. 2 (2024): Halaman Olahraga Nusantara (Jurnal Ilmu Keolahragaan)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/hon.v7i2.16339

Abstract

An athlete's performance in a match can be influenced by various factors, including physical condition and fatigue. Studies indicate that fatigue leads to decreased physical and technical performance in soccer players. This study aimed to compare the efficacy of using a massage gun versus a foam roller for fatigue recovery in football athletes. Employing an experimental pretest-posttest design, the study assessed the impact of massage guns (MG) and foam rollers (FR) on 8 football athletes. The research utilized a lactic acid level test with Accutrend Lactate. Results revealed a t value of 0.982 with a significance level (2-tailed) of 0.364, indicating no significant difference between the two recovery methods in reducing fatigue levels among football athletes. Furthermore, the paired sample test showed a significance level (2-tailed) of 0.004 for the foam roller group and 0.006 for the massage gun group, both below 0.05. Consequently, the study concludes that foam rollers are more effective than massage guns in alleviating fatigue in football athletes.  
Pengembangan Alat Bantu Test Kelincahan Side Step Test Berbasis Mikrokontroler Oktavian, Fazri Dwi; Rusdiana, Agus; Imanudin, Iman; Hidayat, Iwa Ikhwan; Haryono, Tono; Umaran, Unun; Hrdwis, Syam; Badruzaman, Badruzaman
Jurnal Dunia Pendidikan Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Dunia Pendidikan
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jurdip.v5i1.2214

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat test kelincahan(agility) berbasis mikrokontroller. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & D). Alat ini menggunakan 2 buah sensor LDR, 2 buah Laser dot point, Arduino sebagai rangkaian utama. Laser dot point akan memancarkan cahaya secara horizontal untuk direspon oleh LDR lalu informasi akan dikirimkan ke ardino selaku otak pada alat ini untuk diolah dan kemudian di tampilkan di LCD dalam bentuk timer dan banyaknya step yang dilakukan. Alat akan berhenti secara otomatis setelah waktu yang sudah di setting sebelumnya. Untuk menguji alat ini peneliti menggunakan 5 orang sampel yang di bagi 2 kelompok sampel masing-masing 3 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Sampel yang diambil merupakan atlet mahasiswa ilmu keolahragaan universitas pendidikan indonesia angkatan 2020 dengan menggunakan alat kelincahan side stap test. Adapun komponen elektronika dalam pengembangan alat ini di antaranya : Mikrokontroler, Laser dotpoint, Keyped 4x4, Buzzer Speaker, LCD, Box, Adaptor, Dc Jack adaptor, Jumper cable, Jumper cabel, Terminal PCB, Pin Header, Kabel Pelangi, Sensor LDR. Adapun hasi pengetesan di buat menjadi 2 sesi yaitu sesi pertama pengujian terhadap alat pengembangan side step test, yang ke dua yaitu pengujian alat side step test terdahulu. Dari 2 sesi tersebut penulis mendapatkan data. Sesi pertama untuk atlet sepakbola dengan durasi 40 detik mendapatkan skor 46 kategori sangat baik, atlet Bulutangkis dengan durasi 40 detik mendapatkan skor 41 kategori sangat baik, atlet Taekwondo dengan durasi 40 detik mendapatkan skor 43 kategori sangat baik, atlet silat dengan durasi 40 detik mendapatkan skor 35 kategori baik, atlet Futsal dengan durasi 40 detik mendapatkan skor 45 kategori sangat baik. Kemudian sesi ke 2 untuk atlet Sepakbola dengan durasi 40 detik mendapatkan skor 43 kategori sangat baik, atlet Bulutangkis dengan durasi 40 detik mendapatkan skor 39 kategori baik, atlet Taekwondo dengan durasi 40 detik mendapatkan skor 45 kategori sangat baik, atlet Silat dengan durasi 40 detik deng skor 38 kategori baik, atlet Futsal dengan durasi 40 detik dengan skor 47 kategori sangat baik. Kesimpulan dari hasil data tersebut bahwa alat pengembangan side step test yang di buat dari hasil perbandingan data di atas sudah sesuai dari akurasi waktu,detik dan alat ini sudah valid secara fungsi dan alat ini bisa menjadi alternatif untuk alat alat yang lain nya tapi masih berlu di lakukan pengembangan-pengembangan lebih lanjut lagi terkait kekurangan pada alat ini seperti desain alat, kabel penghubung dan material tripodnya yang lebih kuat.
Analisis Kinematik Tendangan T Pencak Silat Melalui Prosedur Kelelahan: Analisis 2D Pratiwi, Hawa Delia; Rusdiana, Agus; Imanudin, Iman; Badruzaman, Badruzaman; Hidayat, Iwa Ikhwan; Hardwis, Syam; Haryono, Tono; Umaran, Unun; Kurniawan, Tian; Ugelta, Surdiniaty
Jurnal Dunia Pendidikan Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Dunia Pendidikan
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jurdip.v5i1.2637

Abstract

Teknik tendangan T Pencak Silat merupakan salah satu teknik serangan yang dijadikan gaya andalan dalam bertarung. oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk menganalisis perubahan parameter kinematica tendangan T sebelum dan sesudah kelelahan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan bentuk deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu 12 atlet pencak silat di SMAN 1 Katapang, Atlet diberikan treatment test bosco yaitu, drop jump, counter movement jump dan squat jump masing-masing selama 60 detik. Pengambilan data menggunakan kamera go-pro, kemudian untuk analisis video menggunakan software kinovea dan skill spector, lalu analisis data menggunakan spss versi 26.0, uji perbandingan menggunakan paired T-Test. Terdapat 4 paramter yang dianalisis yaitu, knee joint degree, hip Joint degree, knee joint angular velocity, hip Joint angular velocity. Dari pengukuran yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa kelelahan akan mempengaruhi sudut tendangan dan kecepatan tendangan, hal tersebut terlihat dari hasil yang didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada fase kuda kuda besar sudut lutut p-0.022, besar sudut lutut pada fase ancang-ancang p-0.033, kemudian pada fase impact sudut hip abduction dominan p-0.021 dan hip abduction non dominan p-0.020, kecepetan sudut lutut pada posisi ancang – ancang p-0.013 dan kecepatan sudut lutut pada fase impact p-0.039. Sedangkan tidak terdapat perbedaan yang siginifikan pada sudut panggul fase kuda-kuda, ancang-ancang , dan kecepatan sudut panggul pada fase ancang-ancang.
Pengaruh Kelelahan Otot Tungkai Terhadap Biomekanika Pendaratan Pada Atlet Bola Voli Finnasih; Rusdiana, Agus; Ikhwan Hidayat, Iwa; Kurniawan, Tian; Haryono, Tono
Jurnal Muara Olahraga Vol 7 No 1 (2024): JURNAL MUARA OLAHRAGA
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52060/jmo.v7i1.2668

Abstract

This study aims to analyze the impact of lower body fatigue on landing biomechanics in volleyball athletes, focusing on knee flexion angle, valgus/varus deviation angle, and the relationship between center of gravity (CG) and ground reaction force (GRF). A quantitative approach with a pretest-posttest design was employed. Thirteen volleyball athletes from the University’s sports club participated as samples. Biomechanical data were collected using cameras, force plates, and motion analysis software. Fatigue was induced through the Bosco test, and lactate levels were measured to confirm fatigue. The results showed that lower body fatigue significantly affected knee flexion angle (p = 0.003), while valgus/varus deviation angle (p = 0.540) and average CG-GRF (p > 0.05) showed no significant differences before and after fatigue. A negative and insignificant correlation was found between CG and GRF both before (r = -0.041, p = 0.893) and after fatigue (r = 0.098, p = 0.751). This study highlights the importance of neuromuscular training and lower body strengthening to reduce knee injury risks in volleyball athletes. Further research with more diverse protocols is needed to better understand these biomechanical mechanisms.