Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KEANEKARAGAMAN DAN PERAN SEMUT PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS) DI BERBAGAI FASE PERTUMBUHAN DI PT. MOPOLI RAYA, RANTAU, ACEH TAMIANG DIVERSITY AND ROLE OF ANT IN OIL PALM (ELAEIS GUINEENSIS) IN VARIOUS PHASE OF GROWTH IN PT. MOPOLI RAYA, RANTAU, ACEH TAMIANG Amar, Aidil; Fridayati, Diah; Munawar, Munawar; Fahmi, Reza
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 15, No 1 (2025): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v15i1.5084

Abstract

Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan di Indonesia yang mempunyai nilai  yang sangat tinggi untuk masa depan serta mempunyai prospek yang cerah karean kebutuhan terus meningkat. Semut (Formicidae) merupakan kelompok serangga tanah yang berperan penting dalam ekosistem kelapa sawit. Semut mempunyai fungsi sebagai predator alami, dan agen dispersi biji serta bahan organik, yang mempengaruhi kesuburan tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mengidentifikasi keanekaragaman spesies semut pada tanaman kelapa sawit di berbagai fase pertumbuhan di PT. Mopoli Raya, Rantau, Aceh Tamiang.Hasil penelitian menunjukkan jumlah famili semut pada perkebunan kelapa sawit yang belum menghasilkan sama dengan perkebunan kelapa sawit yang menghasilkan berjumlah yaitu masing-masing 15 famili. Jumlah morfospesies semut lebih banyak ditemukan pada tanaman yang sudah berproduksi dibandingkan dengan tanaman yang belum berproduksi, yakni masing-masing sebanyak 15 dan 10 morfospesies. Spesies dominan adalah Polyrhachis memiliki jumlah tertinggi dengan 19 individu, mewakili 11% dari total populasi , Polyrhachis mendominasi dengan jumlah 31 individu (11%), Formicidae G12 (8%) dan Formicidae G10 (5%). Kekayaan, keanekaragaman dan kemerataan semut pada tanaman kelapa sawit yang telah menghasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman yang belum menghasilkan.
FOREST DEVELOPMENT IN TAHURA POCUT MEURAH INTANAREA AND ITS COUNTERMEASURES: PENGEMBANGAN HUTAN DI KAWASAN TAHURA POCUT MEURAH INTAN DAN PENANGGULANGANNYA Desyan Ria; Aidil Amar; Nuraida; Rayhatul Jannah
ROCE : Jurnal Pertanian Terapan Vol. 2 No. 2 (2025): JPT ROCE 4, 2025
Publisher : PT. ROCE WISDOM ACEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71275/roce.v2i2.117

Abstract

Forest development remains a significant challenge in Indonesia, including in the Pocut Meurah IntanForest Park (Tahura), Aceh. This Tahura is one of the conservation areas that has high biodiversityand essential functions for surrounding communities and regional ecosystems. Tahura Pocut MeurahIntan is located in Aceh Besar District and Pidie District, with an area of approximately 6,300hectares. The results showed that forest destruction in TAHURA Pocut Meurah Intan was caused byseveral primary factors, namely: Illegal logging: Illegal logging activities for commercial purposes arethe leading cause of damage to forest ecosystems. Land encroachment: Changes in forest function toagricultural or residential land are carried out by the surrounding community due to limited productiveland. Illegal mining activities: Unregulated mining in the TAHURA area causes damage to the soilstructure and contributes to forest degradation. Impacts include ecosystem degradation, biodiversityloss, and social conflict. Countermeasures require community-based management, strengthenedregulations, and economic diversification through ecotourism. The involvement of local communitiesand modern technology can support both conservation and sustainable welfare
Analisis Laju Deforestasi Penutupan Lahan Hutan Kabupaten Bireuen Tahun 2020-2024 Menggunakan Sistem Informasi Geografis Ahmad Zaki Yamani, Sayed; Amar, Aidil; Ria, Desyan
Agrium Vol 22 No 3 (2025)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v22i3.24638

Abstract

Deforestasi merupakan isu utama dalam pengelolaan hutan tropis yang berimplikasi langsung terhadap keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penutupan lahan hutan dan perhitungan laju deforestasi di Kabupaten Bireuen sebagai kawasan hutan lindung yang mengalami tekanan perubahan tutupan lahan periode 2020–2024 dengan menggunakan sistem informasi geografis. Data yang digunakan berupa data sekunder penutupan lahan tahun 2020 dan 2024, dan peta batas administrasi Kabupaten Bireuen dari BPKH XVIII Aceh. Analisis dilakukan dengan metode overlay intersect untuk mengidentifikasi perubahan luas hutan dalam menghitung laju deforestasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode 2020–2024 terjadi kehilangan tutupan hutan sebesar 579,39 hektar per tahun, dengan laju deforestasi rata-rata 0,92% per tahun. Angka ini mengindikasikan tingkat kehilangan hutan yang cukup signifikan dan berpotensi menimbulkan degradasi lingkungan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, diperlukan penguatan kebijakan perlindungan hutan, peningkatan peran masyarakat dalam pengelolaan hutan, serta penerapan strategi pemanfaatan lahan yang berkelanjutan guna menekan laju deforestasi di Kabupaten Bireuen.