Komunikasi dalam dunia kesehatan memiliki peran penting karena hal ini berpengaruh kepada peningkatan pelayanan kesehatan. Di Puskesmas Bilogai, masyarakat Suku Moni tidak bisa berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia, sehingga dapat menghambat proses diagnosis dan pengobatan. Hal ini tentunya menghambat tercapainya pelayanan kesehatan yang efektif. Kebaruan dalam penelitian ini adalah efektivitas penggunaan bahasa moni dalam penyuluhan ISPA terhadap pengetahuan ibu. Tujuan penelitian ini adalah melihat perbedaan pengetahuan ibu sebelum dan sesuadah diberikan penyuluhan ISPA dengan menggunakan bahasa Moni di Puskesmas Bilogai, Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya. Penelitian ini menggnakan pendekatan pra-experiment dengan desain two group pretest – posttest design di Puskesmas Bilogai Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, November 2023. Populasi adalah seluruh ibu balita yang ada di Puskesmas Bilogai tahun 2022 sebanyak 413 ibu. Sampel yang diteliti sebanyak 24 ibu yang hadir dalam kelas balita yang diambil dengan teknik accidental sampling. Pengukuran variabel menggunakan kuesioner dengan teknik wawancara. Analisis data dengan uji Wilcoxon. Hasil dari penelitian ini yakni ada perbedaan rerata skor pengetahuan tentang ISPA sebelum dan sesudah dilakukan intervensi penyuluhan menggunakan Bahasa Moni, dimana nilai p-value 0,000 0,05 atau signifikan. Kesimpulannya penggunaan Bahasa Moni dalam pelayanan kesehatan penting agar pesan tersampaikan. Perlu pendampingan dalam pelayanan kesehatan dengan menggunakan Bahasa Moni.