Claim Missing Document
Check
Articles

PENINGKATAN KOMPETENSI PTK PNF MELALUI KAJI TINDAK TERINTEGRASI BERBASIS KOMPETENSI (Integrated Competency-based Action Research) Dewa Komang Tantra
Jurnal Ilmiah Visi Vol 1 No 2 (2006): VISI : Jurnal Ilmiah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal
Publisher : Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.428 KB) | DOI: 10.21009/JIV.0102.5

Abstract

The article points out global phenomena that should be considered in developing professionalism of NFE educators. The phenomena are (1) globalization, (2) universalization of education, (3) competency-based education, (4) constructivism, (5) ICT-based education, (6) regional autonomy, (7) National Education Systems Act, (8) Government Regulation on National Standard Education, (9) national competitiveness, (10) education autonomy, (11) Organizational health. Other aspects influencing NFE programs are philosophy and trends in education regarding (1) competency, and life skill-based education, (2) participant-oriented instruction, (3) the use of media for learning especially electronic media, and (4) basic technology education. NFE deals with problems in regards of educators, that is the small number and unqualified personnel. Topic suggests that a model called Integrated competency-based action research would help improve the quality of educators’ performance. The model is systemic, interdependent, and functional. It recommends that partnerships with all respective parties are prime of important.
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Akreditasi Prof. Dewa Komang Tantra, M.Sc Ph.D
Jurnal AKRAB Vol. 3 No. 1 (2012): April 2012
Publisher : Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51495/jurnalakrab.v3i1.246

Abstract

Latar Belakang Pengembangan dan pelaksanaan pendidikan dalam rangka peningkatan sumberdaya manusia (SDM) terus dilakukan sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang- undang”. Dengan dasar itu. sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevani dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan Jokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Sistem pendidikan nasional sebagai tersebut dalam Undang-Undang Republik Indonesia Mo. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (selanjutnya: UU RI No. 20/2003), adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dimana jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya serta dapat diselenggarakan dengan sistem terbuka melalui tatap muka dan atau melalui jarak jauh. Salah satu jalur pendidikan adalah pendidikan non formal (selanjutnya disebut PNFI yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan! atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat dan berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional, UU RI No.20/2003 pasal 4 ayat 6 menyatakan bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan, dengan demikian mutu pendidikan dijadikan sebagai salah satu kebijakan pokok Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas, 1993). PNEF telah melaksanakan 5000 program pendidikan “keterampilan hidup, 3 jenis pendidikan usia dini dengan 54.544 program, 10.000 program pedidikan pemberdayaan perempuan, 12.000 pendidikan keaksaraan, 187 jenis ketrampilan dan pelatihan dalam bentuk kursus dengan 13.000 program 3000 serta Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). PNF juga telah dikembangkan oleh pemerintah melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) pusat dan daerah dengan berbagai pengembangan model dalam penyelenggaraan program. UPT tersebut adalah Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2PNFI) 5 Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BPPLSP), 23 Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB), 350 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Dengan demikian dilihat dari sisi jumlah, PNF sudah cukup maju, namun dilihat dari sisi mutu dan kelayakan, kinerja PNF masih perlu ditingkatkan secara berkelanjutan. Ilmu dan teknologi terus berkembang seiring dan sejalan dengan perkembangan dan tuntutan kehidupan masyarakat. Kondisi ini memaksa para pengelola PNF untuk terus bergerak maju dalam memberikan layanan pendidikan yang layak bagi warga masyarakat, sehingga mereka dapat merebut peluang yang terus berkembang, Hanya warga masyarakat yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap maju yang akan mampu memanfaatkan lingkungan yang terus berkembang. Sebagai upaya untuk mengenali dan menditeksi program dan satuan PNF yang perlu ditingkatkan kelayakannya, maka program dan satuan PNF yang ada perlu diakreditasi.
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Akreditasi Prof. Dewa Komang Tantra, M.Sc Ph.C
Jurnal AKRAB Vol. 3 No. 2 (2012): Agustus 2012
Publisher : Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51495/jurnalakrab.v3i2.259

Abstract

Latar Belakang Pengembangan dan pelaksanaan pendidikan dalam rangka peningkatan sumberdaya manusia (SDM) terus dilakukan sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang- undang”. Dengan dasar itu. sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevani dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan Jokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Sistem pendidikan nasional sebagai tersebut dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (selanjutnya: UU RI No. 20/2003), adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dimana jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya serta dapat diselenggarakan dengan sistem terbuka melalui tatap muka danfarau melalui jarak jauh. Salah satu jalur pendidikan adalah pendidikan non formal (selanjutnya disebut PNFI yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan! atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat dan berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian professional. UU RI No: 20/2003 pasal 4 ayat 6 menyatakan bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan, dengan demikian mutu pendidikan dijadikan sebagai salah satu kebijakan pokok Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas, 1993). PNF telah melaksanakan 5000 program pendidikan “keterampilan hidup, 3 jenis pendidikan usia dini dengan 54.544 program, 10.000 program — pendidikan pemberdayaan perempuan, 12W000 pendidikan kexksaraan, 187 jenis ketrampilan dan pelatihan dalam bentuk kursus dengan 13.000 program 3000 serta Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). PNF juga telah dikembangkan oleh pemerintah melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) pusat dan dacrah dengan berbagai pengembangan model dalam penyelenggaraan program. UPT tersebut adalah Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2PNFI) 5 Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BPPLSP), 23 Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB), 350 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Dengan demikian dilihat dari sisi jumlah, PNF sudah cukup maju, mamun dilihat dari asi mutu dan kelayakan, kinerja PNF masih perlu ditingkatkan secara berkelanjutan. Ilmu dan teknologi terus berkembang seiring dan sejalan dengan perkembangan dan tuntutan kehidupan masyarakat. Kondisi ini memaksa para pengelola PNF untuk terus bergerak maju dalam memberikan layanan pendidikan yang ayak bagi warga masyarakat, sehingga mereka dapat merebut peluang yang terus berkembang, Hanya warga masyarakat yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap maju yang akan mampu memanfaatkan lingkungan yang terus berkembang. Sebagai upaya untuk mengenali dan menditeksi program dan satuan PNF yang perlu ditingkatkan kelayakannya, maka program dan satuan PNF yang ada perlu diakreditasi.
An Analysis of Speech Act Used in Matilda Wormwood (1996) Movie Kadek Yudha Septiawan; Dewa Komang Tantra; Dewa Putu Ramendra
e-Journal of Linguistics Vol 16 No 2 (2022): ejl-July
Publisher : Doctoral Studies Program of Linguistics of Udayana University Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/e-jl.2022.v16.i02.p14

Abstract

This research aimed at analyzing the speech act performed by the characters in Matilda Wormwood movie. This study was carried out in the form of a descriptive qualitative study. The major data sources were utterances in the Matilda Wormwood movie. The movie screenplay was also employed as a supplementary source in this research. The data were obtained using observation and documentation procedures, and they were evaluated using the steps of data condensation, data presentation, and conclusion drafting. The research findings revealed that utterances employed in the form of the locutionary act, the type of the illocutionary act, and classification of speech act. The most dominant the locutionary act utilized by the research subject is a declarative form, which consisted of 37% of the total data. Then, the most prevalent the illocutionary act used by the research subject is a representative type, which consisted of 36% of the total data. Since the form and type of the research subject's most prominent speech act are relevant. Furthermore, the research subject's utterances are frequently given directly in sequence, which Yule's theory refers to as a direct speech act. This research increased the knowledge and comprehension of the many forms and types of speech act in society purposes of language.
THE IMPLEMENTATION OF COMMUNICATIVE APPROACH COMBINED WITH INTENSIVE REHEARSAL IN READING ON THE EIGHTH GRADE AT SMP KATOLIK SANTO PAULUS SINGARAJA ., I Wayan Adi Eka Sunu; ., Prof. Dr. Dewa Komang Tantra,Dip.,App.; ., I G A Lokita P Utami, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3261

Abstract

Berdasarkan data yang ditemukan pada observasi awal, menyatakan bahwa kelas VIIIB di SMP Katolik Santo Paulus Singaraja memiliki kompetensi membaca yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengubah strategi membaca siswa, meningkatkan kompetensi membaca siswa dan untuk menyebutkan hambatan yang ditemukan dalam penerapan Pendekatan Komunikatif dikombinasikan dengan penugasan secara intensif. Penelitian ini dirancang dalam bentuk penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Subyek penelitian yaitu 20 siswa yang terdiri dari 8 laki-laki dan 12 perempuan. Data dikumpulkan melalui evaluasi, observasi dan kuesioner. Setelah diberi tindakan dari siklus I ke siklus II, perubahan strategi siswa dalam membaca yaitu, para siswa mampu membaca teks dengan menggarisbawahi bagian penting dalam teks, memberi cek, nomor atau simbol, mencatat informasi spesifik setiap paragraf, menghubungkan informasi spesifik ke informasi lain pada paragraf lain. Hasil kompetensi membaca siswa meningkat sejalan dengan pemberian latihan secara intensif. Persentase peningkatan hasil belajar siswa yang telah lulus pada observasi awal berjumlah 4 siswa (20%), pada siklus I berjumlah 11 siswa (55%), sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 17 siswa (85%). Kendala-kendala yang ditemui dalam pelaksanaan strategi ini antara lain, para siswa tidak terbiasa dengan strategi yng digunakan peneliti, keadaan kelas yang diluar kendali, beberapa siswa yang tidak berpartisipasi dalam kegiatan dikelas. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Pendekatan Komunikatif dikombinasikan dengan penugasan secara intensif dapat mengubah strategi membaca siswa, meningkatkan kompetensi membaca siswa kelas VIIIB di SMP Katolik Santo Paulus Singaraja dan hambatan-hambatan yang ditemukan selama penelitian.Kata Kunci : Kompetensi membaca, Pendekatan komunikatif, Penugasan secara intensif The findings of pre-observation indicated that student class VIIIB of SMP Katolik Santo Paulus Singaraja had low reading competency. The present study was intended to change the students’ reading strategy, to improve students reading competency and to find the obstacles conducting the implementation of Communicative Approach combined with Intensive Rehearsal. The study was designed in the form of classroom action research. It was conducted in two cycles. The subjects of study were 20 students consisting of 8 males and 12 females. The data were collected through reading evaluation, observation checklist and questionnaires. After given the treatment from cycle I to Cycle II, students’ strategy in reading changed, they read the text by underlining the important part in the text, gave check, number or symbol, noted the specific information each paragraph and connected the specific information to specific information each paragraph. The data of students reading competency improved along with the implementation of intensive rehearsal. The percentage of students who had passed the passing score of reading in pre-observation were 4 students (20%), in cycle I were 11 students (55%), meanwhile in cycle II were improved into 17 students (85%). The obstacles were, the students were unfamiliar with the strategy, class become noise, some students inactive in classroom. It could be concluded that the implementation of Communicative Approach combined with Intensive Rehearsal could change the students’ reading strategy and improve reading competency of students class VIIIB SMP Katolik Santo Paulus Singaraja. However, some obstacles found during the implementation of this strategy.keyword : Communicative approach, Intensive rehearsal, Reading competency
THE IMPLEMENTATION OF COMMUNICATIVE APPROACH COMBINED WITH INTENSIVE REHEARSAL IN READING ON THE EIGHTH GRADE AT SMP KATOLIK SANTO PAULUS SINGARAJA ., I Wayan Adi Eka Sunu; ., Prof. Dr. Dewa Komang Tantra,Dip.,App.; ., I G A Lokita P Utami, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3262

Abstract

Berdasarkan data yang ditemukan pada observasi awal, menyatakan bahwa kelas VIIIB di SMP Katolik Santo Paulus Singaraja memiliki kompetensi membaca yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengubah strategi membaca siswa, meningkatkan kompetensi membaca siswa dan untuk menyebutkan hambatan yang ditemukan dalam penerapan Pendekatan Komunikatif dikombinasikan dengan penugasan secara intensif. Penelitian ini dirancang dalam bentuk penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Subyek penelitian yaitu 20 siswa yang terdiri dari 8 laki-laki dan 12 perempuan. Data dikumpulkan melalui evaluasi, observasi dan kuesioner. Setelah diberi tindakan dari siklus I ke siklus II, perubahan strategi siswa dalam membaca yaitu, para siswa mampu membaca teks dengan menggarisbawahi bagian penting dalam teks, memberi cek, nomor atau simbol, mencatat informasi spesifik setiap paragraf, menghubungkan informasi spesifik ke informasi lain pada paragraf lain. Hasil kompetensi membaca siswa meningkat sejalan dengan pemberian latihan secara intensif. Persentase peningkatan hasil belajar siswa yang telah lulus pada observasi awal berjumlah 4 siswa (20%), pada siklus I berjumlah 11 siswa (55%), sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 17 siswa (85%). Kendala-kendala yang ditemui dalam pelaksanaan strategi ini antara lain, para siswa tidak terbiasa dengan strategi yng digunakan peneliti, keadaan kelas yang diluar kendali, beberapa siswa yang tidak berpartisipasi dalam kegiatan dikelas. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Pendekatan Komunikatif dikombinasikan dengan penugasan secara intensif dapat mengubah strategi membaca siswa, meningkatkan kompetensi membaca siswa kelas VIIIB di SMP Katolik Santo Paulus Singaraja dan hambatan-hambatan yang ditemukan selama penelitian.Kata Kunci : Kompetensi membaca, Pendekatan komunikatif, Penugasan secara intensif The findings of pre-observation indicated that student class VIIIB of SMP Katolik Santo Paulus Singaraja had low reading competency. The present study was intended to change the students’ reading strategy, to improve students reading competency and to find the obstacles conducting the implementation of Communicative Approach combined with Intensive Rehearsal. The study was designed in the form of classroom action research. It was conducted in two cycles. The subjects of study were 20 students consisting of 8 males and 12 females. The data were collected through reading evaluation, observation checklist and questionnaires. After given the treatment from cycle I to Cycle II, students’ strategy in reading changed, they read the text by underlining the important part in the text, gave check, number or symbol, noted the specific information each paragraph and connected the specific information to specific information each paragraph. The data of students reading competency improved along with the implementation of intensive rehearsal. The percentage of students who had passed the passing score of reading in pre-observation were 4 students (20%), in cycle I were 11 students (55%), meanwhile in cycle II were improved into 17 students (85%). The obstacles were, the students were unfamiliar with the strategy, class become noise, some students inactive in classroom. It could be concluded that the implementation of Communicative Approach combined with Intensive Rehearsal could change the students’ reading strategy and improve reading competency of students class VIIIB SMP Katolik Santo Paulus Singaraja. However, some obstacles found during the implementation of this strategy.keyword : Communicative approach, Intensive rehearsal, Reading competency
A COMPARATIVE EFFECT OF COMMUNICATIVE APPROACH WITH AND WITHOUT PICTURE SERIES ON THE EIGHTH GRADE STUDENTS’ WRITING COMPETENCY AT SMP NEGERI 5 AMLAPURA ., Pande Made Sugiri Adi Nandha; ., Prof. Dr. Dewa Komang Tantra,Dip.,App.; ., Luh Diah Surya Adnyani, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3280

Abstract

Penelitian ini adalah penilitian eksperimental yang berfokus pada tiga permasalahan utama yang bertujuan untuk menguji dampak dari communicative approach with picture series pada kempetensi menulis siswa dan pada tipe teks. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas delapan di SMPN 5 Amlapura. Communicative approach with and without picture series adalah variabel bebas, sedangkan kemampuan menulis siswa merupakan variabel terikat pada penelitian ini. Desain penelitian ini adalah posttest only control group design. Jumlah populasi sebanyak 9 kelas dengan total siswa 263 siswa. Cluster random sampling dilakukan dalam memilih dua kelas sebagai sampel. Satu kelas sebagai kelompok eksperimental dan satu kelas yang lainnya sebagai kelompok kontrol. Posttest dilaksanakn di akhir treatment dan hasil dari posttest dianalisis secara deskriptif dan inferensial. One-way ANOVA digunakan untuk mengetahui perbedaan kompetensi menulis diantara dua kelompok. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan diantara dua kelompok dalam kompetensi menulis siswa. Dapat disimpulkan bahwa communicative approach with picture series menunjukkan dampak positif dalam kompetensi menulis siswa.Kata Kunci : Communicative approach, picture series, kompetensi menulis This study was and experimental study which focused on the three major problems that were aimed to test the effect of communicative approach with picture series on the students writing competency and on the text types, descriptive and narrative text. The subject of this study was the eighth grade students of SMPN 5 Amlapura. The independent variable was communicative approach with and without picture series and the dependent variable was writing competency. The research design of this study was posttest only control group design. The number of population was 9 classes with total number of the students were 263 students. Cluster random sampling was done in choosing the two classes as samples. One class was experimental group and the other one was control group. Posttest was administered at the end of the treatment and analyzed descriptively and inferentially. One-way ANOVA was used to know the differences between groups in writing competency. The result showed that there was significant differences between the two teaching techniques on students’ writing competency. In conclusion, communicative approach with picture series showed positive effect on writing competency.keyword : communicative approach, picture series, writing competency
The Correlation between Frequency of Use and Students’ Long Term Memory of Words Meanings and Usages at SMP N 5 Singaraja in Academic Year 2013/2014 ., Ni Kadek Swadnyani; ., Prof. Dr. Dewa Komang Tantra,Dip.,App.; ., Luh Diah Surya Adnyani, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3297

Abstract

dan frekwensi penggunaan makna dan penggunaan kata. Tiga masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang jumlah makna dan penggunaan kata yang siswa ingat, frekwensi siswa menggunakan makna dan penggunaan kata di dalam empat keterampilan berbahasa, dan hubungan antara memori dan frekwensi penggunaan makna dan penggunaan kata. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 5 Singaraja dan sampel yang digunakan adalah siswa kelas tujuh yang terdiri atas 62 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes dan kuesioner. Hasil tes menunjukkan bahwa jumlah makna dan penggunaan kata yang mampu diingat oleh siswa adalah paling banyak 115 kata (90%) dari jumlah total kata yaitu 128 kata. Sementara jumlah makna dan penggunaan kata yang paling sedikit diingat oleh siswa adalah 64 kata (50%). Kelas kata yang paling banyak siswa ingat tentang makna dan penggunaan kata adalah noun yaitu sebanyak 75% dan kelas kata yang paling sedikit diingat oleh siswa yaitu adverb sebanyak 42%. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa siswa mempergunakan makna dan penggunaan kata paling sering di dalam keterampilan membaca yaitu 62 siswa (100%) dan siswa tersebut sering menggunakan makna dan penggunaan kata dalam hal kelas kata yaitu noun, verb, adjective, and adverb di dalam keterampilan yang sama yaitu membaca. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat suatu hubungan yang positif antara memori dan frekwensi penggunaan makna dan penggunaan kata. Hal ini dibuktikan dengan melihat Point-Biserial Correlation koefisien r yaitu 0.564. Kata Kunci : memori, frekwensi penggunaan makna dan penggunaan kata The objective of this research was to know whether there is any correlation between memory and uses of the words meanings and usages. There are there research problems were examined. It is about the total words meanings and usages remembered by the students, the uses of the words meanings and usages in the four language skills, and the correlation between memory and uses of the words meanings and usages. This research conducted at SMP N 5 Singaraja and the sample used was students in the seven grade consisted of 62 students. The data were collected using test and questionnaire. The result of test shows that the highest total number of words meanings and usages remembered by the students is 115 words (90%) from the total number of words is 128 words while the lowest total number of words meanings and usages remembered by the students is 64 words (50%). The most word class remembered by students in terms of word meanings and usages is noun that is 75% and word class adverb is 42% remembered by the students. The result of questionnaire shows that students used words meanings and usages frequently in reading. In reading, 62 students (100%) used words meanings and usages in terms of word class noun, verb, adjective, and adverb. The result of data analysis shows that there is a significant correlation between memory and uses of words meanings and usages. It could be seen by looking at the result of Point-Biserial Correlation coefficient r that is 0.564.keyword : memory, uses of words meanings and usages
A STUDY ON THE STUDENTS' WRITING ERRORS IN CLASS VIII H AT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 1 SUKASADA ., Made Mesy Dwimantari; ., Prof. Dr. Dewa Komang Tantra,Dip.,App.; ., I G A Lokita P Utami, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3334

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tipe dan sumber kesalahan menulis pada siswa dan meningkatkan kompetensi menulis siswa melalui Pendekatan Proses. Penelitian ini dirancang dalam bentuk analisis deskriptif dan penelitian berbasis tindakan. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII H, SMP N 1 Sukasada tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 30 siswa. Data dikumpulkan melalui pemunculan data, rancangan pembelajaran, tes tertulis, lembar observasi, dan kuesioner. Ada dua jenis data yang dikumpulkan, yaitu pertama, statistik deskriptif dan analisis kesalahan, kedua yaitu kuantitatif dan kualitatif data. Hasil dari analisis pertama menunjukkan bahwa ada empat jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menulis teks bahasa Inggris, yaitu omission error, addition error, misformation error, dan misordering error. Analisis data kedua menunjukkan bahwa kompetensi menulis siswa meningkat seiring dengan penerapan pendekatan proses. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan persentase siswa yang lulus passing grade kompetensi menulis dari pra-observasi, siklus 1, dan siklus 2. Selain itu, peningkatan juga terlihat dari persentase siswa dalam setiap teks dan tujuh indikator kompetensi menulis. Peningkatan tersebut juga bisa dilihat dari hasil kuesioner yang menunjukkan bahwa siswa memberikan respon positif terhadap penerapan pendekatan proses. Dengan demikian, disarankan kepada guru untuk menggunakan pendekatan proses dalam pengajaran menulis, dimana pendekatan proses dapat memfasilitasi siswa untuk menulis sebuah paragraf yang baik di SMP Negeri 1 SukasadaKata Kunci : Analisis Kesalahan, Kompetensi Menulis, Pendekatan Proses The study aimed at analyzing types and sources of the students’ writing errors and improving students’ writing competency through Process Approach. The study was designed in the form of descriptive analysis and action-based research. The subjects of the study were 30 students in class VIII H of SMP N 1 Sukasada in the academic year 2013/2014. The data were collected through data elicitation, teaching scenario, writing tests, observation checklist, and questionnaire. There were two kinds of gathered data, first, descriptive statistics and error analysis data, second, qualitative and quantitative data. The result of the first analysis shows there are four types of errors committed by the students in writing English texts. They are omission errors, addition errors, misformation errors, and misordering errors. The second data analysis shows that the students’ writing competency improved along with the implementation of process approach. It could be seen from the improvement of percentage of students who had passed the passing grade of writing competency from pre-observation, cycle 1, to cycle 2. Moreover, the improvement involved the students’ percentage in each text and seven indicators of writing competency. The improvement also could be seen from the result of questionnaires in which it indicated that the students gave positive response toward the application of process approach. Thus, it is suggested to teachers to use the process approach in teaching writing since the approach could facilitate the students to write a good paragraph in SMP Negeri 1 Sukasadakeyword : Errors Analysis, Writing Competency, Process Approach
THE IMPLEMENTATION OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING COMBINED WITH VOCABULARY LEARNING STRATEGY IN LISTENING ON THE TENTH GRADE AT SMA LABORATORIUM UNDIKSHA ., Ni Luh Rani Anggraningsih; ., Prof. Dr. Dewa Komang Tantra,Dip.,App.; ., Luh Diah Surya Adnyani, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3447

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengurangi jumlah siswa yang memiliki masalah pada kompetensi mendengarkan di kelas X.3 SMA Laboratorium Undiksha dengan menggunakan kombinasi Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Vocabulary Learning Strategy (VLS). Dengan kata lain, penelitian ini ingin meningkatkan kompetensi mendengarkan siswa berdasarkan indikator penilaian yang ditetapkan oleh sekolah. Subjek dari penelitioan ini terdiri dari 25 siswa, 10 orang perempuan dan 15 orang laki-laki. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang melaksanakan dua siklus. Ada empat fase yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu planning, action, observation, dan reflection. Data yang didapatkan didapatkan dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jumlah siswa secara umum yang memiliki masalah pada kompetensi mendengarkan secara konsisten menurun. Sedangkan jumlah siswa yang memiliki masalah pada kompetensi mendengarkan berdasarkan jenis teks yang terdiri dari narrative, descriptive, dan news item menurun secara bervariasi dan siswa dapat meningkatkan kemampuan mereka berdasarkan indikator mendengarkan yang ditetapkan. Kesimpulan penilitian ini adalah kombinasi antara CTL dan VLS mampu meningkatkan kompetensi mendengarkan siswa dalam teks narrative, descriptive, dan news item. Kombinasi CTL dan VLS juga membuat siswa mampu mengidentifikasi ide pokok, informasi khusus, acuan kata, dan ati kata/frase/kalimat. Kata Kunci : kompetensi mendengarkan, CTL, VLS The objective of this research was decrease the number of students having problem in listening competency in X.3 class of SMA Laboratorium Undiksha by using the combination of Contextual Teaching and Learning (CTL) and Vocabulary Learning Strategy (VLS). In other words, it improved students’ listening competency based on performance indicator determined by the school. The subject consisted of 25 students with 10 females and 15 males. This research was designed in the form of classroom action-based research which conducted two cycles. There were 4 phases included, namely planning, action, observation, and reflection. The data obtained was analyzed descriptively. The result of research showed that the number of students having listening problem in general decreased consistently, number of students having problem based text types consisted of narrative, descriptive and news item was varied, and students were able to achieve listening’s indicators. It could be conclude that CTL combined with VLS could improve students’ listening competency in narrative, descriptive, and news items especially in identifying main idea, specific information, textual reference and word/phrase/sentence meaning in X.3 class of SMA Laboratorium Undiksha. keyword : Listening Competency, CTL, VLS
Co-Authors ., Anak Agung Istri Pita Paramita Octovia ., Anak Agung Istri Pita Paramita Octovia ., DR. ASRIL MARDJOHAN, MA. ., Ester Adi Wiryani ., Ester Adi Wiryani ., I Dewa Ayu Tri Utaminingsih ., I DEWA AYU VIRMA T ., I DEWA AYU VIRMA T ., I Dewa Gde Agung Ananta Kusuma ., I Dewa Gde Agung Ananta Kusuma ., I GEDE PASEK BERATA LOKA GIRI ., I Gusti Agung Ayu Agustini ., I Gusti Agung Ayu Agustini ., I MADE DIDI DONA JULYANANTARA ., I Putu Ngurah Wirabawa Jelantik ., I Putu Ngurah Wirabawa Jelantik ., I Wayan Doder Sumirta ., I Wayan Doder Sumirta ., IDA BAGUS YUANA WAHARIKA ., Kadek Alit Putri Adriani ., Kadek Boy Satriawan ., Ketut Lediani ., Ketut Sintya ., Komang Ayu Sukmawati ., Komang Ayu Sukmawati ., Komang Hendra Gunawan ., Komang Juni Artini ., Luh Made Mira Wirawati ., Luh Made Mira Wirawati ., Luh Putu Dewi Lestari ., Luh Putu Dewi Lestari ., Luh Putu Rany Prihastuti ., Luh Putu Rany Prihastuti ., Luh Putu Utami Krisna Yanti ., LUH WIDIANI ., Made Lady Agustina ., MOH. ADZKIYAUNUHA ., Ni Kadek Nelly Yuniartini ., Ni Kadek Nelly Yuniartini ., Ni Komang Ary Aprilyani ., Ni Komang Ary Aprilyani ., Ni Made Budi Artati ., Ni Made Dwi Puji Antari ., Ni Made Dwi Puji Antari ., Ni Made Sinta Dwi Putri ., Ni Made Sinta Dwi Putri ., Ni Nyoman Pradnyani Prawira ., Ni Putu Artila Dewi ., Ni Putu Artila Dewi ., NI PUTU DIAN INDRA PRATIWI ., Ni Putu Widya Kristy Yanti ., Ni Putu Widya Kristy Yanti ., Ni Wayan Ekayani ., Ni Wayan Ekayani ., NI WAYAN MEI INDRAYANI ., Nyoman Andika Juniarta ., Nyoman Andika Juniarta ., PANDE MADE PRADNYANA PUTRA ., Pande Nyoman Purwaningsih ., Putu Ayu Masita Maheswari ., Putu Ayu Masita Maheswari ., Putu Dian Sukmawati ., Putu Dian Sukmawati ., Putu Eka Dambayana S., S.Pd., M.Pd. ., Putu Eka Dambayana S., S.Pd., M.Pd. ., PUTU NARITA SARI ., PUTU NARITA SARI ., PUTU NITA YULIANI ., PUTU NITA YULIANI ., RISMA DIYAN SAPUTRI ., Vieny Andani Padmallah Anak Agung Gede Yudha Paramartha Arcana Yasa, I Putu Budi Arsini, Ni Wayan Widya Asari, Rahayu Kusuma Widya Dambayana S., Putu Eka Dewa Ayu Eka Agustini Dewa Ayu Putu Pradnyani ., Dewa Ayu Putu Pradnyani Dewa Putu Ramendra Dian Yurista Ningsih Drs.Gede Batan,MA . G.A.P. Suprianti Gede Mahendrayana Gede Susila Darma . Gita Swari, Sarasvati Gunawati, Pande Made Gusti Ayu Nyoman Maha Hasrini ., Gusti Ayu Nyoman Maha Hasrini GUSTI AYU PUTU OLIARNI . Handayani, Made Ari Juli Hendrayani, Kadek Nila Heni Pujiastuti I Gede Budasi I GEDE SANDYANA . I Ketut Sandiyasa I Nyoman Adi Jaya Putra I Putu Indra Kusuma I Putu Maharta Widia Wiguna ., I Putu Maharta Widia Wiguna I Putu Ngurah Wage Myartawan I Putu Sujana . I PUTU WIMA ARINDA SAPUTRA . I Wayan Adi Eka Sunu . I Wayan Suarnajaya I.G.A. Lokita Purnamika Utami Ida Ayu Fajar Librayanti ., Ida Ayu Fajar Librayanti IDA AYU MADE ISTRI UTAMI . Ida Ayu Putu Rina Windyani ., Ida Ayu Putu Rina Windyani IDA AYU TARY PUSPA Ida Ayu Teguh Kesari Wirata ., Ida Ayu Teguh Kesari Wirata Iin Pramunistyawaty ., Iin Pramunistyawaty Kadek Indah Maha Putri Kadek Sonia Piscayanti Kadek Vani Septiani ., Kadek Vani Septiani Kadek Yudha Septiawan Komang Dedy Sandiarsa Komang Dedy Sandiarsa Sari Kusumadewi, Ni Wayan Eka Lalu Hamdian Affandi Larasati, Ni Nyoman Diah Krisna Luh Diah Surya Adnyani Luh Gd Rahayu Budiarta Luh Putu Artini M.A. ., PROF. DR. I KETUT SEKEN, M.A. M.L.S ., Dr.Sudirman, M.L.S M.Pd ., I Nyoman Pasek Hadi Saputra, S.Pd., M.Pd Made Hery Santosa Made Mesy Dwimantari . Maha Putri, Kadek Indah Marhaeni, Ni Nengah Resti Mas Mirah Dewi Ni Gusti Ayu Kade ., Mas Mirah Dewi Ni Gusti Ayu Kade Masakawati, Ni Putu Era Miangtari, Nyoman Miangtari, Nyoman Mira, Putu Ni Kadek Ayu Wirawati Ni Kadek Swadnyani . Ni Komang Arie Suwastini Ni Luh Asriani ., Ni Luh Asriani Ni Luh Bendi Arfani ., Ni Luh Bendi Arfani Ni Luh Putu Meriyanti . Ni Luh Rani Anggraningsih . Ni Made Rai Wisudariani Ni Made Ratminingsih Ni Nengah Resti Marhaeni Ni Nyoman Diah Krisna Larasati Ni Nyoman Sri Wahyu Puspitasari . Ni Putu Astiti Pratiwi Ni Putu Era Masakawati Ni Wayan Surya Mahayanti Nyoman Karina Wedhanti Pande Made Sugiri Adi Nandha . Prof. Dr. I Wayan Rasna,M.Pd . Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi,MA . Putu Adi Krisna Juniarta Putu Eka Dambayana Suputra S.Pd. I G A Lokita P Utami . Saitri, I Gusti Ayu Ditha Sandiarsa, Komang Dedy Sandiyasa, I Ketut Saputra, I Nyoman Pasek Hadi Sastaparamitha, Ni Nyoman Ayu J. Septiani, Kadek Vani Suadnyani, Ni MAde Anik Sukmayanthi, Ni Made Ika Swadnyani, Ni Kadek Trisnayanti, Ni Luh Putu Devi Widiasih, Putu Sri Widiastuti, Ni Luh Anis Wulandari, Putu Devi Mas