Claim Missing Document
Check
Articles

Model Pembelajaran Guru dalam Menulis Buku Harian Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sawan ., Putu Wahyu Pertiwi; ., Prof. Dr. I Nengah Martha,M.Pd; ., Ida Ayu Made Darmayanti, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol 5, No 3 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v5i3.8763

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan (1) model pembelajaran guru dalam menulis buku harian siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sawan, (2) Alasan guru menggunakan model pembelajaran tersebut dalam menulis buku harian siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sawan, (3) kendala – kendala yang dihadapi oleh guru menerapkan model pembelajaran tersebut dalam menulis buku harian siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sawan. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas VII B dan VII L SMP Negeri 2 Sawan. Objek penelitian ini adalah model pembelajaran guru dalam menulis buku harian siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sawan. Data mengenai model pembelajaran yang digunakan guru diperoleh melalui metode observasi, dan dokumentasi. Data mengenai alasan guru menggunakan model pembelajaran tersebut serta kendala – kendala yang dihadapi guru diperoleh melalui metode wawancara. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kritis. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, didapatkan tiga hasil yaitu (1) model pembelajaran guru dalam menulis buku harian siswa kelas VII B dan VII L yaitu (a) model pembelajaran PAIKEM (b) kontekstual, (c) ekspositori. (2) Alasan guru menggunakan model pembelajaran tersebut dalam menulis buku harian yaitu, (a) menciptakan suasana belajar yang kondusif, aktif, kreatif, dan menyenangkan, (b) melatih siswa berfikir kritis dan kreatif dalam menemukan ide yang akan dikembangkan dalam menulis, (c) menumbuhkembangkan kreativitas menulis siswa. (3) Kendala – kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan model pembelajaran yaitu (a) memotivasi siswa untuk berani bertanya dan menjawab pertanyaan, (b) sulit menjelaskan pembelajaran agar benar – benar dipahami siswa, (c) membangkitkan imajinasi siswa terhadap sesuatu yang dijadikan ide dalam menulis buku harian. Kesimpulannya dalam penelitian ini, guru menggunakan model pembelajaran PAIKEM, kontekstual, dan ekspositori dalam mengajarkan menulis buku harian. Guru harus menggunakan model pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran. Kata Kunci : model pembelajaran, menulis buku harian. This study describes (1) model of teacher learning in a diary of seventh grade students of SMP Negeri 2 Sawan, (2) The reason teachers use the model lesson in a diary of seventh grade students of SMP Negeri 2 Sawan, (3) constraints - constraints faced by teachers applying the learning model in a diary of class VII SMP Negeri 2 Sawan. This study used a qualitative descriptive design. This research subject teachers pengampu Indonesian subjects in class VII B and VII L SMP Negeri 2 Sawan. The object of this study is a model of teacher learning in a diary of class VII SMP Negeri 2 Sawan. Data on teacher learning model used is obtained through observation, and documentation. Data on the reasons teachers use learning model and the constraints - constraints that teachers face obtained through the interview method. Analysis of the data in this study using critical analysis. Based on the analysis that has been done, get three results: (1) model of teacher learning in a diary of class VII B and VII L is (a) learning model PAIKEM (b) contextual, (c) the expository. (2) The reason teachers use the model lesson in a diary namely, (a) creating a conducive learning atmosphere, active, creative, and fun, (b) train students to think critically and creatively to find ideas that will be developed in writing, ( c) develop the creativity of students' writing. (3) Constraints - constraints faced by teachers in implementing the learning model, namely (a) motivate students to dare to ask and answer questions, (b) it is difficult to explain the learning that really - really understand the students, (c) the imagination of students towards something that made ideas in a diary. The conclution, the teachers using : PAIKEM, contextual, and exspository models in teaching and learning of deary. Sugisted that acconding to subject mater. keyword : learning model, write a diary.
KESANTUNAN BAHASA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SELEMADEG DALAM DEBAT PADA PEMBELAJARAN BERBICARA ., Ni Putu Ayu Nita Lestariani; ., Prof. Dr. I Nengah Martha,M.Pd; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putrayasa,M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v2i1.3289

Abstract

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) wujud kesantunan bahasa yang digunakan oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Selemadeg dalam debat, (2) kesantunan bahasa siswa yang hendak dicapai oleh guru dalam debat pada pembelajaran berbicara di kelas X SMA Negeri 1 Selemadeg, (3) aktivitas berbicara dalam debat di kelas X SMA Negeri 1 Selemadeg. Untuk mencapai tujuan itu, penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah (1) guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang mengajar di kelas X SMA Negeri 1 Selemadeg, dan (2) siswa kelas X SMA Negeri 1 Selemadeg. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah dengan menggunakan tiga metode pengumpulan data. Pertama, metode observasi atau pengamatan, yang kedua adalah metode wawancara, dan yang ketiga adalah metode dokumentasi untuk mendapatkan data yang dianggap perlu dan penting untuk diketahui. Data-data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan model analisis deskriptif kualitatif melalui (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penyimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian ini 1.Wujud kesantunan bahasa yang digunakan oleh siswa kelas X SMA N 1 Selemadeg dalam debat adalah bahasa yang santun dan sesuai dengan prinsip kesantunan berbahasa. Siswa mampu mengungkapkan pendapat yang logis secara lancar dan sopan dengan memperhatikan aturan-aturan debat. 2.Kesantunan bahasa siswa yang hendak dicapai oleh guru adalah kesantunan berbahasa menurut (Leech, 1986). Empat prinsip tersebut adalah (1) prinsip kesopanan, (2) pemakaian kata tabu, (3) penggunaan eufemisme, (4) penggunaan kata honorifik. 3.Pada pembelajaran berbicara dalam debat yang dikembangkan guru, pada umumnya siswa aktif dan kritis. Di samping siswa yang aktif dan kritis, ada juga beberapa siswa yang pasif dan kurang berkontribusi dalam kelompok pada saat pembelajaran berbicara dalam debat berlangsungKata Kunci : kesantunan bahasa, debat, pembelajaran berbicara This descritive qualitative study aimed at describing (1) a form of politeness language used by tenth grader of SMA N 1 Selemadeg in debate (2) Student’s politeness language that want to be achieved by the teacher in debate on speaking class of tenth grader of SMA N 1 Selemadeg (3) Speaking activity in debate of tenth grader of SMA N 1 Selemadeg. To achieve the goal, this study used a descriptive qualitative study design. The subject of this study were: (1) Indonesian language teacher of tenth grader of SMA N 1 Selemadeg and (2) tenth grader students of SMA N 1 Selemadeg. The obtained were analyzed using descritive qualitative analysis model : (1) data reduction, data classification, data description and (3) data inference. The result of this study were : (1) the form of politeness language used by tenth grader of SMA N 1 Selemadeg in debate was polite language and based on the principles of language politeness. The students were able to express their opinions in logic and polite way and also they think about the rules of debate. (2) Students politeness language that want to be achieved by the teacher was polite language according to ( Leechc, 1986). Those foure principles are: (1) Politeness principle, (2) the use of taboo words, (3) the use of euphemisms, (4) the use of honorifics. (3) Speaking skill debate that developed by the teacher were active and critical thinking students. Moreover, not only active active and critical thinking students, there were also some pasif students who had less contribution among their group in speaking activity of debate. keyword : Politeness language, Debate, Speaking
PENGAJARAN REMEDI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XI MIA 6 SMA NEGERI 1 SINGARAJA ., Vera Astrawan I Kadek; ., Prof. Dr. I Nengah Martha,M.Pd; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putrayasa,M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v3i1.6614

Abstract

Penelitian yang menggunakan rancangan deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) pemahaman guru terhadap pengajaran remedi di kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1 Singaraja, (2) pelaksanaan pengajaran remedi di kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1 Singaraja, (3) masalah-masalah yang dihadapi guru dalam melaksanakan pengajaran remedi di kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1 Singaraja. Subjek penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia di kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1 Singaraja dan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana pemahaman,pelaksanaan, dan masalah-masalah yang dihadapi guru dalam pengajaran remedi di kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1 Singaraja. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket/kuesioner, metode observasi, dan metode wawancara. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pemahaman guru terhadap pengajaran remedi sudah baik. (2) pelaksanaan pengajaran remedi meliputi persiapan, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi (hasil dan tindak lanjutnya). (3) masalah-masalah yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan pengajaran remedi, yaitu guru kurang memperhatikan latar belakang, pedoman, waktu, pendekatan, dan langkah-langkah dalam melaksanakan pengajaran remedi. Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa guru sudah memahami dengan baik mengenai pengajaran remedi, pelaksanaan pengajaran remedi dibagi tiga komponen, yaitu persiapan, kegiatan pembelajaran, hasil dan tindak lanjut. Dalam persiapan guru sudah melakukan pengamatan dan identifikasi terhadap hasil belajar siswa. Dalam tahap kegiatan pembelajaran, pengajaran remedi dilakukan guru seminggu setelah nilai hasil belajar siswa diumumkan ketika jam pembelajaran. Tindakan evaluasi dinyatakan guru berdasarkan hasil nilai dan kebiasaan siswa dalam mengerjakan tugas di hari-hari biasanya. Untuk itu, disarankan kepada guru agar lebih banyak membaca referensi mengenai pengajaran remedi serta memperhatikan pedoman-pedoman dalam pengajaran remedi. Kata Kunci : Pengajaran Remedi, Pembelajaran Bahasa Indonesia, Sekolah Menengah Atas The research design was used qualitative descriptive aims to describe (1) the understanding of teachers to teaching remedial classes XI MIA 6 SMAN 1 Singaraja, (2) the implementation of teaching remedial classes XI MIA 6 SMAN 1 Singaraja, (3) problems that teachers face in implementing remedial teaching in class XI MIA 6 SMAN 1 Singaraja. The subjects were Indonesian teacher in class XI MIA 6 SMAN 1 Singaraja and issues that were examined in this study is how the understanding , implementation , and problems faced by teachers in remedial teaching in class XI MIA 6 SMA Negeri 1 Singaraja. Data collection methods used in this study is a questionnaire / questionnaire, observation and interview methods. The collected data was then analyzed using qualitative descriptive. The results showed that (1) the understanding of teachers for remedial teaching is good. (2) the implementation of remedial teaching includes preparation, learning activities, and evaluation (results and follow-up). (3) the problems faced by teachers in implementing remedial teaching, the teacher is less concerned about the background, guidelines, timing, approach, and measures to implement remedial teaching. Based on the results and discussion, it can be concluded that the teachers have a good understanding of the remedial teaching, implementation of remedial teaching is divided into three components, namely preparation, learning activities, and the results and follow-up. In preparation of teachers already make observations and identification of student learning outcomes. In the phase of learning activities, teaching remedial teachers do a week after the value of student learning outcomes announced when learning hours. Action declared teacher evaluation based on the results of the values and habits of the students in doing the task in those days usually. To that end, it is suggested to teachers that many more references to the teaching remedial reading and pay attention to the guidelines in remedial teaching.keyword : Teaching Remedi, Learning Indonesian, High School
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT BERPENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) PADA SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN KULIT 1 DI SMK NEGERI 2 SINGARAJA ., Ni Komang Ayu Damayanti; ., Prof. Dr. I Nengah Martha,M.Pd; ., Drs. Gede Gunatama, M.Hum.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v2i1.3283

Abstract

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif de¬ngan tujuan memaparkan (1) perencanaan pembelajaran menulis teks anekdot berpendekatan saintifik dengan model pembelajaran berbasis proyek, (2) langkah-langkah pembelajaran menulis teks anekdot berpendekatan saintifik dengan model pembelajaran berbasis proyek, dan (3) penilaian pembelajaran menulis teks anekdot berpendekatan saintifik dengan model pembelajaran berbasis proyek. Subjek penelitian ini adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas X Tata Kecantikan Kulit 1. Objek peneli¬tian ini adalah pembelajaran menulis teks anekdot berpendekatan saintifik dengan model pembelajaran berbasis proyek. Metode yang digunakan da¬lam penelitian ini ialah metode observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bah¬wa perencanaan pembelajaran menulis teks anekdot berpendekatan saintifik dengan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) yang telah yang dirancang oleh guru, sudah mencakup komponen – komponen RPP yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Namun, terdapat beberapa komponen yang masih perlu untuk diperbaiki dan dikembangkan terutama komponen sumber belajar dan materi pembelajaran. Kemudian langkah-langkah pembelajaran menulis teks anekdot berpendekatan saintifik dengan model pembelajaran berbasis proyek pada siswa kelas X Tata Kecantikan Kulit 1 di SMK Negeri 2 Singaraja, guru menerapkan pada pendekatan saintifik. Langkah - langkah pembelajaran tersebut juga mencakup kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Penilaian pembelajaran menulis teks anekdot berpendekatan saintifik model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) guru masih kurang menerapkan tiga aspek penilaian autentik. Salah satunya penilaian sikap. Guru masih kurang dalam mempersiapkan rubrik penilaian sikap dan lembar pengamatan sikap yang dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan penilaian pada proses pembelajaran teks anekdot. Kata Kunci : teks anekdot, pendekatan saintifik, berbasis proyek This research used qualitative decriptive design in purpose to give some explaination, (1) the lesson planning of learning writing anecdote text based scientific approach through project based learning technique, (2) the learning steps that did by the teacher in learning writing anecdote text based scientific approach through project based learning technique and (3) the assessment of learning writing anecdote text based scientific approach through project based learning technique. The subject of this sudy is the Indonesian Language teacher who teaches in the X grade class of Tata Kecantikan Kulit 1. The object of the study is learning writing anecdote text based scientific approach through project based learning technique. The methods that used in this study were observation, interview, test and documentation.The result of this study shown that the lesson planning of learning writing anecdote text based scientific approach through project based learning technique which had been design by the teacher was including all components of lesson plan based on curriculum 2013. However, there were some of the components which need to be revised and improved, especially the source and the learning materials. Then the steps of learning writing anecdote text based scientific approach through project based learning technique to the tenth grade students of skin beauty class in SMK Negeri 2 Singaraja, the teacher used scientific approach. Those learning steps deal with pre-activities, whilst activities and post activities. The assessment of learning writing anecdote text based scientific approach through project based learning technique is not complete. It did not used the three authentic aspects of assessment. One of them is students’ attitude. The teacher did not prepare the students’ attitude rubric and attitude observation sheet which can be use as the resource of assessment in learning anecdoct text. keyword : anecdote text, scientific approach, project based learning
PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN MENULIS BERITA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 GEROKGAK ., Putu Yudi Mahendra; ., Prof. Dr. I Nengah Martha,M.Pd; ., Drs.I Wayan Wendra,M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol 4, No 2 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v4i2.8085

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) langkah-langkah/pelaksanaan evaluasi yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran menulis berita di kelas VIII SMP Negeri 3 Gerokgak (2) bentuk evaluasi yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis berita di kelas VIII SMP Negeri 3 Gerokgak (3) alasan guru memilih bentuk evaluasi dalam pembelajaran menulis berita di kelas VIII SMP Negeri 3 Gerokgak (4) kendala-kendala yang dihadapi guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran menulis berita di kelas VIII SMP Negeri 3 Gerokgak. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif, subjek penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia kelas VIII di SMP Negeri 3 Gerokgak.Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara,dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif dengan menggunakan prosedur sebagai berikut (1) identifikasi data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, (4) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam langkah-langkah/pelaksanaan yang digunakan guru bahasa Indonesia menggunakan beberapa tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut evaluasi, (2) bentuk evaluasi yang digunakan sudah sesuai dengan aspek yang ingin dievaluasi yakni bentuk tes dan nontes (3) alasan guru dalam memilih bentuk evaluasi yang digunakan dalam penulisan berita sudah sesuai dengan aspek ingin dinilai. Tes digunakan untuk memperoleh hasil pengetahuan siswa, dan nontes untuk memperoleh hasil sikap dan keterampilan siswa (4) kendala-kendala yang ditemui oleh guru bahasa Indonesia dalam pelaksanaan evaluasi tidak hanya dikarenakan oleh guru, ataupun siswa, tetapi juga dikarenakan oleh sarana dan prasarana yang kurang mendukung.Kata Kunci : Evaluasi, pembelajaran, penulisan berita. This study attempts to described (1) steps/the implementation of the evaluation by teachers in learning writing news in class VIII junior high schools 3 Gerokgak (2) the form of evaluation used teachers in learning writing news in class VIII junior high schools 3 Gerokgak (3) reasons for teachers choose the form of evaluation in learning writing news in class viii junior high schools 3 Gerokgak (4) constraints that have been faced teachers in implementing evaluation learning writing news in class VIII junior high schools 3 gerokgak. To achieve this aim, researchers used design research descriptive qualitative, the subject of study this is teacher of language Indonesia class for junior high schools 3 Gerokgak. Collection the date used in this research uses the observation, interview, and documentation. Date analyzed by using a technique descriptive using a procedure as follows (1) identification of date, (2) reduction date, (3) the presentation of date, (4) withdrawal of conclusion. The result of this research showed that in steps/the implementation of the used teacher of language Indonesia use some steps, those are planning , the implementation of the, and follow-up evaluation, (2) the form of evaluation used is in line with the who want to evaluated namely the form of a test and nontes (3) reasons for teachers in choosing the form of evaluation used in writing news is in line with the want to considered. Test used to obtain the results of knowledge students, and nontes to be the attitudes and student skills (4) the constraints that have been was found by teacher of language Indonesia in the implementation of the evaluation not only caused by teachers, or student, but also caused by facilities and infrastructure less supportive.keyword : evaluation, learning, the writing of news.
PENILAIAN GURU ATAS KOMPETENSI KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 2 SINGARAJA ., Ni Made Reniasih; ., Prof. Dr. I Nengah Martha,M.Pd; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putrayasa,M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol 6, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v6i1.9687

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) untuk mendeskripsikan pelaksanaan penilaian guru atas kompetensi keterampilan menulis siswa kelas VII di SMP N 2 Sinagaraja dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan (2) mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi guru dalam melaksanakan penilaian kompetensi keterampilan menulis kelas VII di SMP N 2 Singaraja. Penelitian ini menggunakan rancangan deskritif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia kelas VII disekolah tersebut dan objek penelitian adalah penilaian guru terhadap kompetensi keterampilan menulis siswa dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penilaian kompetensi keterampolan menulis. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi.Data pelaksanaan penilaian guru terhadap kompetensi keterampilan menulis siswa kelas VII dalam pembelajaran bahasa Indonesia disekolah tersebut dikumpulkan dengan metode observasi dan metode dokumentasi serta data kendala pelaksanaan penilaian guru terhadap kompetensi keterampilan menulis siswa kelas VII dikumpulkan dengan metode wawancara dan metode observasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data deskritif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan penilaian guru terhadap kompetensi keterampilan menulis siswa kelas VII dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah tersebut menggunakan teknik tes, nontes (portofolio dan performasi).Walaupun penilaian sudah dilakukan dengan teknik tes dan nontes, penilaian tersebut masih berlangsung kurang maksimal karena memiliki kendala-kendala dalam pelaksanaannya. Kendala –kendala yang dialami guru kelas VII dalam pelaksanaan penilaian kompetensi keterampilan menulis siswa antara lain: (1) kesulitan dalam mengelola waktu, (2) kesulitan dalam mengelola kelas yang kurang kondusif, (3) kurangnya penguasaan guru terhadap sistem penilaian yang dilaksanakan. Peneliti lain hendaknya melakukan penelitian khususnya dari aspek kontekstualnya.Kata Kunci : Penilaian, Kompetensi, Keterampilan menulis This assessment is done to: 1) to describe the implementation of teacher’s appraisal over the seventh grade student’s writing skill competency at SMP N 2 Singaraja for the subject of Bahasa Indonesia. And, 2) to describe the obstacles faced by Teacher to appraise the seventh grade student writing skill competency at SMP N 2 Singaraja. This assessment is constructed using the descriptive qualitative method. The subject of this assessment is the seventh grade teacher of bahasa Indonesia. The objects are the teacher’s appraisal over the seventh grade student’s writing skill competency and also the obstacles faced by teacher to give the appraisal to seventh grade student’s writing skill competency at SMP N 2 Singaraja. The method used to gather all data and information to this assessment are observation, interview and documentation method. The data and information about the implementation of teacher’s appraisal over the seventh grade student’s writing skill competency for the subject of bahasa Indonesia were collected using the observation and documentation method. Meanwhile, the data about obstacles faced by teacher to appraise seventh grade student’s writing skill competency were gathered using the documentation and observation method. Descriptive qualitative method were used analyze all the data and information. The result of this assessment shows that the implementation of teacher’s appraisal over the seventh grade student’s writing skill and competency at the school were using a test and non-test. Even though the appraisal already done using test and non-test, the implementation is still not maximum yet because there were some obstacles. The obstacles faced by teacher to implement the appraisal to the seventh grade student are (1) difficulties in time management, (2) uncondcive classroom’s situation to manage, (3) teacher’s ability to master the appraisal implementation is still not maximum yet. Other researcher must conduct a special study of the contextual aspects.keyword : Assessment, competency, writing skill.
SESELEH WANGUN INTRINSIK LAN GUNA SARAT SOSIAL RING PUPULAN SATUA BAWAK MEKEL PARIS PIKARDIN I.B.W. WIDIASA KENITEN ., I Komang Endi Saputra; ., Prof. Dr. I Nengah Martha,M.Pd; ., Ida Ayu Putu Purnami, S.S., M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.5187

Abstract

Tetilik puniki matetujon anggen nlatarang (1) wangun intrinsik, lan (2) guna sarat sosial ring pupulan satua bawak Mekel Paris. Jejering ring tetilik puniki inggih punika pupulan satua bawak Mekel Paris. Panandang tetilikannyane inggih punika wangun intrinsik lan guna sarat sosial sane wenten ring pupulan satua bawak Mekel Paris. Ring tetilik puniki nganggen tetilik deskriptif kualitatif lan nganggen metode dokumentasi. Data tureksa sane kaanggen inggih punika analisis kualitatif, pah-pahannyane (1) identifikasi data, (2) klasifikasi data, (3) deskriftif data, (4) pamicutet. Kawentenan wangun intrinsik punika wenten pepitu inggih punika (1) unteng, (2) pragina miwah pawatekannyane, (3) lelintihan, (4) rerawatan, (5)sudut pandang, (6) paribasa lan (7) piteket. Samian wangun intrinsik puniki prasida kepanggihin ring pupulan satua bawak Mekel Paris. Guna sarat Sosial sane prasida kepanggihin ring pupulan satua bawak Mekel Paris wantah solas inggih punika ring satua bawak Mekel Paris kesetiaan wenten kakalih, kekeluargaan, lan kepedulian. Ring satua bawak Jackris wenten kesetiaan, toleransi, lan keadilan. Ring satua bawak Jro Jepun wenten pengabdian, disiplin, demokratis. Ring satua bawak Made Smith wenten kepedulian, tolong menolong, rasa memiliki, kesetiaan. Ring satua bawak Takamura wenten pengabdian, kesetiaan, rasa memiliki. Ring satua bawak Van Boch wenten tolong menolong, demokratis, kerjasama, lan kesetiaan. Cutetnyane pupulan satua bawak Mekel Paris puniki sampun kawangun olih wangun sane jangkep tur guna sarat sosial sane pinih akeh kapanggihin inggih punika guna sarat sosial kesetiaan. Dumogi pikolih tetilikan puniki prasida mawiguna majeng ring pembina basa Bali pamekasnyane ring sajroning satua bawak.Kata Kunci : satua bawak, intrinsik, gunasarat sosial The present study aimed at describing (1) intrinsic elements and (2) social values exisying in a short story entitled Mekel Paris. The subject of this studu was a collection of short stories entitled Mekel Paris. The object of this study was intrinsic elements and social values which exist in the ahort stories. This study was designed as descriptive qualitative and the data were collected by usong dokumentation method. The data were analyzed in three stages (1) data identification, (2) data classification, (3) data description, and (4) conclusion. There are seven intrinsic elements including (1)theme, (2) character and characterization, (3) plot, (4) setting, (5) point of view, (6) Pabguage style, and (7) moral value. Those seven elements were found in the short stories. In the short stories, there were found 11 social values, in Mekel Paris there were loyalty, kinship, and care. I Jackris there were loyalty, tolerance, and justice. In Jro Jepun there were. Dedication, discipline, democracy. In Made smith there were care, helping each other, sense of owning, and loyalty. In Takamura there were dedication, loyalty, sense of owning, in Van Boch there were helping each other, Democracy, cooperation, and loyalty. It could be concluded that there have been intrinsic elements in these short stories and the most frequent social value was loyalty. Hopefully this study can be beneficial in Balinese language teaching and learning, specifically in terma of ahort stories. keyword : short story, intrinsic elements, social value
SESELEH GUNA SARAT PAGURON-GURON LAN PITEKET SAJERONING KAHURIPAN SANE WENTEN RING PUPULAN CERPEN "BELOG" RERIPTAN I PUTU GEDE RAKA PRAMA PUTRA ., Ni Kadek Lia Agustini; ., Prof. Dr. I Nengah Martha,M.Pd; ., Ida Ayu Putu Purnami, S.S., M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol 3, No 1 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v3i1.7173

Abstract

Tetilikan puniki matetujon mahbahan (1) guna sarat paguron-guron pupulan cerpen “Belog” reriptan I Putu Gede Raka Prama Putra, (2) piteket pupulan cerpen “Belog” reriptan I Putu Gede Raka Prama Putra. Tetilikan puniki pinaka tetilikan kapustakaan sane madue sifat deskriptif kualitatif. Jejering tetilik puniki inggih punika pupulan cerpen “Belog” reriptan I Putu Gede Raka Prama Putra. Penandang tetilik puniki inggih punika guna sarat paguron-guron lan piteket pupulan cerpen “Belog” reriptan I Putu Gede Raka Prama Putra. Tetilikan puniki nganggen kali kramaning mupulang data inggih punika kramaning dokumentasi miwah studi pustaka taler dokumentasi kawantu antuk nganggen piranti tetilik marupa kartu data. Data tureksa sane kaanggen inggih punika (1) nyelehin Data, (2) nyorohang data, (3) pangwedar data, (4) pamicutet. Pikolih tetilikan puniki nyantenang (1) guna sarat paguron-guron ring pupulan cerpen “Belog” reriptan I Putu Gede Raka Prama Putra kapolihang 7 (pitu) inggih punika parama tatwa (religius), arjawa (jujur), winaya (disiplin), pasawitran (bersahabat/komunikatif), urati ring palemahan (peduli lingkungan), urati ring pasemetonan (peduli sesama), lan sutindih (tanggung jawab). (2) Piteket sane wenten ring pupulan cerpen “Belog” puniki samian mabuat pisan majeng ring krama pamekasnyane para yowana. Dumogi para krama prasida nglestariang lan nglimbakang kasusastraan Bali pamekasnyane pupulan cerpen.Kata Kunci : cerpen, guna sarat paguron-guron, piteket This study aims to describe (1) the value of character education collection of short stories "Belog" by I Putu Gede Raka Prama Putra, (2) the mandate of the short story collection "Belog" by I Putu Gede Raka Prama Putra. This research is descriptive qualitative nature of the libraries. The subjects were a collection of short stories "Belog" by I Putu Gede Raka Prama Putra. The object of this study is the value of character education and the mandate contained in the collection of short stories "Belog" by I Putu Gede Raka Prama Putra. This study uses two methods of data collection which is the method of documentation and literature as well as the documentation is assisted by using a research tool in the form of a data card. Data analysis methods were used: (1) data analysis, (2) classification of data, (3) explain the data, (conclusion). The results of this study is to show (1) the value of character education in the short story collection "Belog" by I Putu Gede Raka Prama Putra obtained seven (7) that is religious, honest, disciplined, friendly / communicative, caring environment, caring neighbor, responsibility. (2) the mandate in the short story collection "Belog" This is all very useful for people, especially young children. Hopefully the community can preserve Bali in particular literary short story collection.keyword : character building, mandate, short stories
RERAWATAN PIKOBET KRAMA BALI RING NOVEL UUG OLIH I NYOMAN MANDA: SESELEH SOSIOLOGI SASTRA ., Putu Mela Sari Dewi; ., Prof. Dr. I Nengah Martha,M.Pd; ., I Nyoman Yasa, S.Pd., M.A.
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.5182

Abstract

Tetilik puniki matetujon mangda prasida nelebin (1) wangun jroning lan (2) rerawatan pikobet krama Bali sane munggah ring novel “Uug”. Tetilik puniki kalaksanyang antuk palihan tetilik deskriptif kualitatif. Jejering tetilik puniki inggih punika novel sane mamurda “Uug”, karya I Nyoman Manda. Sane dados panandang ring tetilik puniki inggih punika wangun jroning lan rerawatan pikobet krama Bali sane munggah ring novel “Uug”.Kramaning mupulang data sane kaanggen ring tetilik puniki inggih punika kramaning dokumentasi lan kramaning pratiyaksa. Data tureksa ring tetilik puniki ngangge kramaning deskriptif kualitatif. Pikolih saking tetilik puniki, minakadi: (1) Wangun jroning novel sane mamurda “Uug”, kawangun olih: unteng, lelintihan, setting, genah sang pangawi, pragina lan paabah-abahnyane, basita paribasa, lan piteket. (2) Rerawatan pikobet krama Bali sane munggah ring novel “Uug” inggih punika pikobet ngeninin indik: (a) lalu-lintas lan kemacetan, (b) konsumtivisme, (c) KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), (d) demonstrasi, (e) alih fungsi lahan, (f) pangrencana tata ruang, (g) reklamasi, (h) ekonomi, (i) perselingkuhan, (j) tawuran remaja, (k) kahuripan maagama, (l) kawijakan pemerintah, (m) kawentenan Basa Bali, (n) hukum waris adat Bali, (o) pemeliharaan infrastruktur, (p) perjudian, (q) spirit idup, lan (r) biuta kulawarga. Malarapan saking indike punika prasida kauningin yening kawentenan jagat Bali ring aab mangkin sampun sayan uug. Piteket ring sajeroning tetilik puniki, majeng ring sang pangwacen kaaptiang sumangdane prasida nelebin wangun jroning ring sajeroning karya sastra lan nincapang malih ngwacen kriya sastra Bali saantukan akeh madaging guna sarat turmaning prasida kadadosang sasuluh lan titi pangancan ri tatkala ngamargiang kahuripan. Kata Kunci : Rerawatan Pikobet, Krama Bali, Novel This study aims to describe (1) the intrinsic elements and (2) description of the problems the people of Bali are contained in the novel "Uug".This study uses descriptive qualitative research design. Subjects of this study is novel titled "Uug" by I Nyoman Manda and description of the problems the people of Bali are contained in the novel "Uug". Data collection methods used is documentation method and observation method. Analysis of the data in this study using descriptive data analysis kualtitatif. Results from this study are: (1) intrinsic elements that build novel entitled "Uug" consists of theme, plot, setting, point of view, character, characterization, style, and mandate. (2) description of the problems the people of Bali are contained in the novel "Uug" that the problems concerning: (a) traffic and congestion, (b) konsumtivisme, (c) KKN (corruption, collusion, nepotism), (d) demonstration, (e) land conversion, (f) spatial planning, (g) reclamation, (h) economic, (i) infidelity, (j) teenage brawl, (k) religious life, (l) government policy, (m) the existence of Balinese language, (n) customary inheritance law Bali, (o) maintenance infrastructure, (p) gambling, (q) spirit alive, and (r) tempests households. Based on this, it can be seen that situation nowadays is getting destroyed Bali. Mandate in this study, the reader is expected to better understand the intrinsic elements that build a literary work, and to read more literature because literature, especially the novel contains many valuable values that can be imitated and used as a guide in life. keyword : Description of The Problem, The People of Bali, The Novel
KAWENTENAN LAN GUNA SARAT SASTRA GANTIAN RING DESA TERUNYAN ., I Wayan Eskayasa; ., Ida Ayu Sukma Wirani, S.S. M.Pd; ., Prof. Dr. I Nengah Martha,M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol 3, No 1 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v3i1.6869

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) cerita lisan di Desa Terunyan, (2) nilai yang ada di cerita lisan Desa Terunyan, dan (3) keberadaan cerita lisan di Desa Terunyan. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah cerita lisan di Desa Terunyan. Objek penelitiannya adalah jenis-jenis, nilai dan keberadaan cerita lisan di Desa Terunyan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi kemudian dokumentasi dibantu dengan menggunakan kartu data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) jenis-jenis cerita lisan di Desa Terunyan didapatkan 13 cerita lisan yaitu 10 legenda, 2 mitos, 1 dogeng. (2) Keberadaan cerita lisan yang didapatkan cerita lisan yang paling banyak diketahui oleh masyarakat Desa Terunyan yaitu legenda dalem solo, legenda Kebo Iwa membatu masyarakat Terunyan membuat jalan batu gede, dan mitos Barong Brutuk. (3) nilai di cerita lisan Desa Terunyan didapatkan 12 yaitu keindahan, kultural , filosofis, 9 nilai pendidikan karakter yaitu, agama, toleransi, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, bersahabat, peduli lingkungan, tanggung jawab. Adapun saran dari penelitian ini agar melestarikan dan mengembangkan kesusastraan Bali khususnya cerita lisan. Kata Kunci : cerita lisan, nilai This research aimed to describe (1) the oral story in Terunyan Village, (2) the value of oral story in Terunyan village, and (3) the existence of oral story in Terunyan village. This study was designed as descriptive qualitative study. The subject of this study was the oral story in Terunyan village. The objects of this study were the types of oral story, the value of the oral story, and the last the existence of oral story in Terunyan village. Data collection was done by using observation method, interview, and documentation. The process of documentation was supported by using data card. According to the results of this study, (1)There are thirteen types of oral story in Terunyan village, ten legends, two myths, and one fairytale. (2) The types of oral stories which are most widely known by the people in Terunyan village are the legends of Dalem Solo, the legend of Kebo Iwa where the people believe that this story helped the people in Terunyan made jalan batu gede, and the last is the myth of Barong Brutuk. (3) The values in oral stories which found are twelve, namely beauty, cultural, philosophical, also there are nine characters of education namely religion, tolerance, hard work, creative, independent, curiosity, friendly, caring environment, and the last responsibility. The suggestions from this study are to preserve and develop Bali literary especially oral story in Bali.keyword : story, values
Co-Authors . ., ., Abu Farhan ., Bernadeta Diung ., DR. LUH PUTU ARTINI, M.A. ., Elly Khalimah ., GILANG PRATAMA Y.R. ., Grace Diana Uli Sidabutar ., I GUSTI NGURAH AGUNG SUPADMA YASA ., I Putu Yoga Sadhu ., I WAYAN AGUS SETIAWAN ., I Wayan Eskayasa ., Ida Ayu Kade Widiastuti ., Kadek Desy Suartoni ., Komang Rina Dewi ., Komang Surya Adnyana ., Kt Juni Adi Purnawan ., Made Ayu Ningsih ., Ni Kade Wira Utari ., Ni Kadek Lia Agustini ., NI KADEK SANTYA PRATIWI ., NI KADEK SRI WEDARI ., Ni Komang Mardani ., NI KOMANG SRIYANI ., NI LUH PUTU ERNA PURNAMA WARDANI ., NI LUH PUTU RATIH KARTIKA DEWI ., NI LUH RASMINI ., NI LUH SRI WAHYUNI LESTARI DEWI ., Ni Made Reniasih ., Ni Made Utari Krisna Dewi ., Ni Nyoman Ayu Darmiyani ., Ni Putu Eva Fransiska Dewi ., Ni Putu Ira Suciptawati ., Ni Putu Sri Partami ., Nurjaya Putra Mahardika I Made ., Putu Eka Putri Udayani ., Putu Nita Aryani Agustini ., Putu Wahyu Pertiwi ., Putu Yudi Mahendra ., SITI HAJAR ., Ulfa Hidayah Abu Farhan Abu Farhan . Adinugraha, Sang Ketut Puja Adnyana, Komang Surya Anita Dwi Berlian Putri Astiti, SG. Laksmi Widi Candra Astrawan, I Kadek Vera Ayu Widiastawa Bernadeta Diung . Br Sembiring, Grecia Piorentina Cahyani, Ni Putu Devi Dewi Cokorda Istri Anom Darma Fatni . Cokorda Istri Anom Darma Fatni ., Cokorda Istri Anom Darma Fatni Dewa Ayu Sri Puspayanti . Dewa Ayu Sri Puspayanti ., Dewa Ayu Sri Puspayanti Dewa Ayu Sri Wisnontari . Dewa Ayu Sri Wisnontari ., Dewa Ayu Sri Wisnontari DEWA MADE TIRTA . Dewa Putu Sarjana . Dewa Putu Sarjana ., Dewa Putu Sarjana Dewi Rahmayanti . Drs. I Nyoman Seloka Sudiara, M.Pd . Elly Khalimah . Farhan, Abu Gde Artawan Gede Gunatama GEDE SIDI ARTAJAYA . Gede Wira Bayu Grace Diana Uli Sidabutar . Gusti Ayu Putu Trisna Wulandari Hendrik Dina Putra I Dewa Gede Slamet Pardipa . I Gd. Nurjaya I Gede Nurjaya I Ketut Adi Purnawan I Ketut Paramarta I Komang Astu Purnadhita . I Komang Astu Purnadhita ., I Komang Astu Purnadhita I Komang Endi Saputra . I Komang Endi Saputra ., I Komang Endi Saputra I Made Astika I Nengah Suandi I Nyoman Yasa I Putu Lanang Wijidyatmika I Putu Mas Dewantara I Putu Yoga Sadhu . I Wayan Artika I Wayan Eskayasa . I Wayan Gede Mega Saputra . I WAYAN SUARDIKA . I Wayan Wendra Ida Ayu Kade Widiastuti . Ida Ayu Md. Darmayanti Ida Ayu Putu Purnami Ida Bagus Made Ludy Paryatna Ida Bagus Putra Manik Aryana Ida Bagus Putrayasa Ida Bagus Putrayasa Kadek Desy Mirdana Sari . Kadek Desy Suartoni . Kadek Indah Kusuma Dewi Kadek Nita Kristina . Kadek Nita Kristina ., Kadek Nita Kristina Kadek Wirahyuni Komang Rina Dewi . Komang Surya Adnyana Komang Surya Adnyana . Luh Gede Meriati . Luh Sukertiasih . Luh Sukertiasih ., Luh Sukertiasih M.Hum ., PROF.DR. I NENGAH SUANDI, M.Hum M.Pd Drs. I Nyoman Seloka Sudiara . M.Pd Prof. Dr. I Nyoman Sudiana . Made Aryawan Adijaya Made Ayu Ningsih . Made Hela Irawadi . Made Sri Indriani MADE SURYADANA . Miranda, Dinda Vida Nelly Hagashita . Nelly Hagashita ., Nelly Hagashita Ni Kade Wira Utari . Ni Kadek Ariustini . Ni Kadek Ayu Andriani . Ni Kadek Lia Agustini . Ni Komang Ayu Damayanti . Ni Komang Mardani . NI LUH PUTU AYU NITASARI . Ni Made Aryastuti . Ni Made Aryastuti ., Ni Made Aryastuti Ni Made Cici Prayani Ni Made Rai Wisudariani Ni Made Reniasih . Ni Made Rinayanthi Ni Made Susilaningsih . Ni Made Susilaningsih ., Ni Made Susilaningsih Ni Made Utari Krisna Dewi . Ni Nyoman Anna Pratiwi . Ni Nyoman Ayu Darmiyani . NI NYOMAN MUDIASTINI . Ni Pt. Yani Puji A. Ni Putu Ayu Nita Lestariani . Ni Putu Devi Dewi Cahyani Ni Putu Eva Fransiska Dewi . Ni Putu Ira Suciptawati . Ni Putu Sri Partami . Ni Wayan Deni Setiawati . Ni Wayan Rismayanti NI WAYAN SUMI SINTYA WATI . Nurjaya Putra Mahardika I Made . Nurjaya, I Gd. nyana, Putu Suwid Nyoman Yogi Parama Putra . Pracintya, Ida Ayu Kadek Dwi Wulan Prof. Dr. I Made Sutama,M.Pd . Prof. Dr. I Nengah Suandi,M.Hum . Prof. Dr. I Wayan Rasna,M.Pd . Puji A., Ni Pt. Yani Purwa, Ida Bagus Putra, Hendrik Dina Putti Larasati PUTU ARYA SUDARMA PUTRA . Putu Eka Putri Udayani . Putu Mela Sari Dewi . Putu Mela Sari Dewi ., Putu Mela Sari Dewi Putu Nita Aryani Agustini . Putu Riska Zanela . Putu Wahyu Pertiwi . Putu Yudi Mahendra . Rani Darmayanti Rismayanti, Ni Wayan S.S. M.Pd Ida Ayu Sukma Wirani . Sagung Laksmi Widi Candra Astiti Sang Ayu Putu Sriasih SANG PUTU MERTA PUJAWAN . Sari, Vila Puspita Sepri Sri Bina Br Naibaho Sinaga, Andira Emelita Br Sitepu, Alex Marganta Tantri, Ade Asih Susiari Ulfa Hidayah . Vera Astrawan I Kadek . Vera Astrawan I Kadek ., Vera Astrawan I Kadek Vila Puspita Sari Widiastawa, Ayu Wisnu, I Wayan Gede