Prof. Dr.I Ketut Seken,MA .
Unknown Affiliation

Published : 126 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

An Analysis of Grammatical Errors Committed by the Tenth Grade Students of SMA Negeri 1 Baturiti in Writing Recount Text in Academic Year 2014/2015 ., Luh Ayu Purnayatri; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Luh Diah Surya Adnyani, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.6133

Abstract

Penelitian ini bertjuan untuk (1) menemukan jenis-jenis kesalahan grammatikal yang dilakukan oleh siswa kelas sepuluh SMA Negeri 1 Baturiti dalam menulis teks recountI pada tahun pelajaran 2014/2015; dan (2) menemukan sumber-sumber yang menyebabkan kesalahan grammatikal yang dilakukan oleh siswa kelas sepuluh SMA Negeri 1 Baturiti pada tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini dirancang dalam bentuk penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah analisa dokumen dan wawancara. Instrument penelitian yang digunakan adalah penugasan dan panduan wawancara. Data dalam penelitian ini dianalisa dengan menggunakan teori analisis data Miles dan Hubarman. Jenis-jenis kesalahan grammatikal yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan surface strategy taxonomy yang dikemukakan oleh Dulay et al sedangkan sumber-sumber kesalahan grammatikal berdasarkan penggabungan antara teori yang diajukan oleh Richards dan Brown. Model analisis kesalahan yang digunakan pada penelitian ini adalah model yang diajukan oleh Gass dan Selinker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek melakukan 167 kesalahan grammatikal pada tulisan mereka, yaitu misformation (29,94%), addition (27,54%), omission (24,55%), dan misordering (17,96%). Sumber dari kesalahan-kesalahan tersebut adalah interlingual transfer (50,30%), intralingual transfer (49,10%), dan context of learning (0,60%).Kata Kunci : kesalahan gramatikal, analisis kesalahan, jenis-jenis kesalahan, sumber kesalahan, teks recount The present study aimed at (1) finding the types of grammatical errors committed by the tenth grade students of SMA Negeri 1 Baturiti in writing recount text in academic year 2014/2015; and (2) finding the sources of the errors committed by the tenth grade students of SMA Negeri 1 Baturiti in writing recount text in academic year 2014/2015. This study was designed as descriptive-qualitative study. The methods used to collectdata were document analysis and interview. The instruments used were project and interview guide. The data in this study were analyzed by using data analysis theory proposed by Miles and Hubarman. The types of grammatical errors used in this study were based on the surface strategy taxonomy proposed by Dulay at al while the sources of the errors were based on the combination of theories proposed by Richards and Brown. Model of error analysis used in this study was the one proposed by Gass and Selinker. The result of the study showed that the subject committed 167 errors in their writing, namely misformation (29.94%), addition (27.54%), omission (24.55%), and misordering (17.96%). The sources of those errors were interlingual transfer (50.30%), intralingual transfer (49.10%), and context of learning (0.60%).keyword : grammatical errors, error analysis, types of errors, sources of errors, recount text
AN ANALYSIS OF DERIVATIONAL AND INFLECTIONAL PROCESSES IN THE SIDATAPA DIALECT OF BALINESE: A DESCRIPTIVE STUDY ., I Putu Rika Adi Putra; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 4 No. 1 (2016): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i1.8111

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan awalan dan akhiran di Dialek Bahasa Bali Sidetapa yang mengalami derivasi dan infleksi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Terdapat tiga informan utama dan tiga informan sekunder dalam penelitian ini. Data dikumpulkan berdasarkan empat teknik: teknik observasi, elisitasi, rekaman dan pencatatan. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data: daftar kata, alat perekam digital, kamera dan daftar pertanyaan. Ada tiga proses dalam menganalisa data: reduksi data, penggambaran data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa ada tiga jenis awalan: {me-}, {N-}, dan {pe-}, dan dua jenis akhiran: {-ng} dan {-e}, yang mengalami proses derivasi pada Dialek Bahasa Bali Sidetapa. Terdapat tiga jenis awalan: {me-}, {N-} dan {a-} dan lima jenis akhiran: {-ng}, {-ne}, {-e}, {-in} dan {-an}, yang mengalami infleksi dalam Dialek Bahasa Bali Sidetapa. Terdapat beberapa fungsi grammar awalan dan akhiran seperti: imbuhan untuk membentuk kata kerja (imperatif), untuk membentuk kata nominal (artikel definitif), untuk membentuk kata bilangan, pembentuk kata kerja aktif, pembentuk kata kerja pasif, dan imbuhan untuk membentuk kata sifat (komparatif).Kata Kunci : proses derivasional, proses infleksional, Dialek Bahasa Bali Sidetapa The study aimed at describing the kinds of prefixes and suffixes in Sidetapa dialect of Balinese that undergo derivation and inflection process. This research was a descriptive qualitative research. There were three main informants and three secondary informants in this research. The data were collected based on four techniques, namely: observation, elicitation, recording, and note taking technique. The data were collected by using some instruments: words list, digital recorder, camera, and questions list. There were three processes in analyzing the data: data reduction, data display, and conclusion drawing. The results of the study show that there are three kinds of prefix: {me-}, {pe-} and {N-}, and two kinds of suffix: {-e} and {-ng}, which undergo derivational process in Sidetapa dialect of Balinese. There are three kinds of prefix: {me-}, {N-} and {a-} , and five kinds of suffix: {-ng}, {-ne}, {-e}, {-in} dan {-an}, which undergo inflectional process in the dialect. There are several grammatical functions of prefixes and suffixes in the dialect such as: affix forming verbal (imperative), affix forming nominal (definite article), affix forming numeral, activizer, passivizer, and affix forming adjective (comparative).keyword : derivational process, inflectional process, Sidetapa Dialect of Balinese
AN ANALYSIS OF PHONEMIC AND SEMANTIC CHANGES OF INDONESIAN WORDS BORROWED FROM ENGLISH APPEARING IN TOURISM MAGAZINES ., I Putu Hendra Adi Sutika; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 4 No. 1 (2016): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i1.8193

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai macam jenis perubahan phonemic dan semantic yang terjadi pada bahasa pinjaman di Bahasa Indonesia dari Bahasa Inggris yang ditemukan di majalah-majalah pariwisata. Majalah pariwisata dipilih karena peneliti mengkhususkan fokus penelitian pada ranah pariwisata. Ranah pariwisata merupakan ranah dimana kontak antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris terjadi lebih banyak karena Indonesia sendiri merupakan daerah tujuan wisata populer sehingga penggunaan Bahasa Inggris dalam komunikasi terjadi lebih intensif. Dalam menganalisis data, peneliti berpedoman pada metode “Interactively Data Analysis Model” milik Miles dan Huberman (1984). Langkah-Langkahnya meliputi (1) membaca dua judul majalah yang telah disiapkan, (2) mengumpulkan kata-kata pinjaman dengan mempertimbangkan apakah kata tersebut terdengar/ tertulis seperti Bahasa Inggris atau tidak, (3) menulis dan mengartikan kata-kata pinjaman tersebut dan menaruhnya kedalam tabel-tabel, (4) menganalisis perubahan phonemic dengan berujuk pada perpaduan teori dari Warsiman dan Haspelmath & Tadmor, Teori milik Lass dan teori rephonemicization milik Crowley; perubahan semantic dengan berujuk pada teori milik Bloomfield, (5) memverifikasi dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa terdapat 5 tipe perubahan phonemic pada konsonan (6 proses phonemic shift, 3 proses phonemic split dan 1 proses masing masing untuk apocope, syncope dan lenition) dan 3 tipe perubahan phonemic pada vokal (2 proses phonemic split, 4 proses phonemic merger dan 4 proses paragore). Selain itu, terdapat juga tiga tipe perubahan semantic, meliputi perluasan makna, penyempitan makna dan peyorasi. Kata Kunci : kata-kata pinjaman, perubahan phonemic, perubahan semantic This research paper analyzes the various phonemic and semantic changes of Indonesian words borrowed from English appearing in tourism magazines. Tourism magazines were chosen because the researcher limited the focus of the study under the area of tourism field. Tourism field was considered as the field where language contact between English and Indonesian occurs more frequently than the others because Indonesia is a popular tourist destination so that the usage of English in communication happens intensively. In analyzing the data, the researcher used the method of “Interactively Data Analysis Model” of Miles and Huberman (1984). The steps were (1) reading the two magazines prepared, (2) collecting the borrowed words by considering whether the words has maintained the quiet similar spelling /pronunciation with English or not, (3) transcribing and defining the borrowed words and putting them into tables, (4) analyzing the phonemic changes based on the synthesized theories of Warsiman and Haspelmath & Tadmor, the Lass’ theory and the rephonemicization theory of Crowley; semantic changes by considering the theory of Bloomfield, (5) verifying and drawing a conclusion of the study. The results of the study show that there are five types of phonemic changes for consonants (6 processes of phonemic shift, 3 processes of phonemic split, and 1 process for apocope, syncope, lenition respectively) and three types of phonemic changes for vowel (2 processes of phonemic split, 4 processes of phonemic merger and 4 processes of paragore). Further, there are three types of semantic changes: semantic broadening, semantic narrowing and pejoration. keyword : borrowing words, phonemic changes, semantic changes
AN ANALYSIS OF TYPES AND STRUCTURES OF COMPOUND WORDS IN PEGAYAMAN DIALECT OF BALINESE A DESCRIPTIVE STUDY ., Nurlita Habibah; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 4 No. 1 (2016): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i1.8445

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan menginvestigasi tipe-tipe dan struktur-struktur kata majemuk pada bahasa bali dialek Pegayaman. Terdapat tiga informan yang dipilih dalam penelitian ini. Subjek penelitian ini ialah 50 orang penutur asli bahasa bali dialek pegayaman , dan objek penelitian ini ialah tipe dan struktur kata majemuk dalam bahasa bali dialek pegayaman. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tiga teknik, yaitu teknik observasi, teknik mendengarkan dan mencatat, serta teknik elisitasi, yang selanjutnya dianalisis secara descriptif. Hasil yang diperolah dari penelitian ini ialah, terdapat dua tipe utama kata majemuk bahasa bali dialek pegayaman yaitu kata majemuk endosentrik yang terdiri atas kata majemuk nomina, kata majemuk adjektiva, kata majemuk verba, dan kata majemuk adverbial, lalu terdapat pula kata majemuk eksosentrik yang terdiri atas kata majemuk adjectiva, kata majemuk verba, kata majemuk nomina, dan kata majemuk adverbial. Terdapat setidaknya enam belas struktur pembentuk kata majemuk endosentrik dan eksosentrik tersebut. Kata Kunci : Dialek, kata majemuk, tipe kata majemuk, struktur kata majemuk This research was a descriptive study which aimed at investigating the types and structures of compound words in Pegayaman Dialect of Balinese. There were three native speakers of Pegayaman Dialect of Balinese chosen as the informants of the study. The subjects of this study were 50 native speakers of Pegayaman Dialect of Balinese, and the objects of the study were the types and structures of compound words in Pegayaman Dialect of Balinese. The data obtained from observing, listening and noting, and eliciting techniques were then analyzed descriptively. As the result, there are two main types of compound words in Pegayaman Dialect of Balinese, namely endocentric compound words which consist of compoun noun, compound adjective, compound verb, and compound adverb, also exocentric compound words which consist of compound adjectives, compound verb, compound noun, and compound adverb. There are at least 16 structures which form both endocentric compound words and exocentric compound words.keyword : Compound Words, Dialect, Types of Compound Words, Structure of Compound Words
COMPARING THE PHONOLOGICAL SYSTEM OF MANIKLIYU DIALECT AND THAT OF SUTER DIALECT OF THE BALINESE LANGUAGE: A DESCRIPTIVE STUDY ., I Dewa Made Yuda Mahendra; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Drs. I Wayan Suarnajaya,MA., Ph.D.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 4 No. 2 (2016): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i2.8721

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan membandingkan sistem fonologis Manikliyu Dialek dan Suter Dialek bahasa Bali: penelitian deskriptif, yang meliputi jenis vokal yang digunakan dalam Manikliyu Dialek dan Suter Dialek dari Bali, jenis konsonan digunakan dalam Manikliyu Dialek dan Suter Dialek Bali dan perbedaan dalam hal pengucapan kata antara Manikliyu dialek dan Suter dialek dari Bali. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Ada tiga informan utama dan beberapa informan sekunder dalam penelitian ini. Data yang diperoleh dikumpulkan berdasarkan tiga teknik, yaitu observasi, wordlist, dan panduan wawancara. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada 10 jenis vokal di Manikliyu Dialek, ada 8 jenis vokal di Suter Dialek, ada 19 jenis konsonan di Manikliyu dialek, ada 19 jenis konsonan di Suter Dialek dan ada 62 jenis kata memiliki pengucapan perbedaan dalam hal vokal dan konsonan mereka antara Manikliyu dan Suter Dialek.Kata Kunci : fonologi, vokal, konsonan, perbedaan dalam hal pengucapan kata antara Manikliyu Dialek dan Suter Dialek dari Bali. This study aimed at describing comparing the phonological system of Manikliyu Dialect and Suter Dialect of Balinese language: a descriptive study, which covered the types of vowels used in Manikliyu Dialect and Suter Dialect of Balinese, the types of consonants used in Manikliyu Dialect and Suter Dialect of Balinese and the differences in terms of word pronunciation between Manikliyu Dialect and Suter Dialects of Balinese. This research is a descriptive qualitative research. There were three main informants and several secondary informants in this research. The obtained data were collected based on three techniques, namely observation, wordlist, and interview guide. The results of the data analysis show that there are 10 types of vowels in Manikliyu Dialect, there are 8 types of vowels in Suter Dialect, there are 19 types of consonants in Manikliyu dialect, there are 19 types of consonant in Suter Dialect and there are 62 kinds of words have a differences pronunciation in terms of their vowels and consonants between Manikliyu and Suter Dialects. keyword : phonology, vowel, consonant, differences in terms of word pronunciation between Manikliyu Dialect and Suter Dialects of Balinese.
THE FLOUTING OF GRICEAN MAXIMS IN CONVERSATION AMONG THE CHARACTERS IN HOTEL TRANSYLVANIA 2 MOVIE: A PRAGMATIC ANALYSIS ., Ni Putu Astri Pradnyandari; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 4 No. 2 (2016): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i2.8731

Abstract

Abstrak Penelitian ini dirancang dalam bentuk penelitian deskriptif kualitatif dengan tujuan mendeskripsikan pelanggaran maksim di film Hotel Transylvania 2. Tiga teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data, yaitu teknik observasi, menyeleksi data, dan mencatat informasi penting. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat jenis tindak tutur ditemukan di dalam percakapan, yaitu representative, direktif, komisif, dan ekspresif dan empat jenis pelanggaran maksim: pelanggaran maksim kuantitas, pelanggaran maksim kualitas, pelanggaran maksim relasi dan pelanggaran maksim cara. Terdapat enam alasan ditemukan dalam percakapan, yaitu untuk meyakinkan penerima, untuk menanyakan sesuatu, untuk menekankan sesuatu, untuk memberitahu sesuatu, untuk mengajak seseorang, untuk menolak sesuatu, dan untuk mengekspresikan perasaan. Kata Kunci : Kata Kunci: alasan, pelanggaran maksim, tindak tutur Abstract This study was designed in form of descriptive qualitative study with the aim of describing the flouting maxims in Hotel Transylvania 2 movie. Three techniques were used to collect the data, namely observation technique, selecting the data, and take a note the important information. The results of the study indicate that there are four kinds of speech acts found in the conversation, namely Representatives, Directives, Commisives, and Expressives and four kinds of flouting maxim: flouting maxim of quality, flouting maxim of quantity, flouting maxim of relevance, and flouting maxim of manner. There are six motives found in the conversation, namely to convince the addressee, to ask something, to stress something, to tell something, to invite someone, to reject something, and to express the feeling. keyword : Keywords: flouting maxims, motives, speech acts
AN ANALYSIS OF SPEECH ACTS USED BY THE ENGLISH TEACHERS IN THE CLASSROOM TEACHING AND LEARNING PROCESS AT SMA NEGERI 1 SERIRIT ., Ni Made Dwi Darmetri; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 4 No. 2 (2016): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i2.8743

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan jenis-jenis tindak tutur yang diucapkan oleh guru selama kegiatan belajar mengajar, bagaimana tindak tutur diwujudkan dalam komunikasi pengajaran, dan fungsi pedagogik dari tindak tutur. Subjek penelitian ini adalah dua orang guru SMA Negeri 1 Seririt. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Data dianalisis menggunakan Miles and Huberman analisis data interaktif. Temuan penelitian menunjukan bahwa guru hanya menggunakan empat tindak tutur berupa directives, commisives, representatives, dan expressives dalam proses belajar mengajar. Dari 134 ucapan, guru mengucapkan 65% directives, 5.2% commisives, 18.6% representatives, and 11.2% expressives. Ada tiga fungsi pedagogik dari tindak tutur guru, yaitu kontrol, organisasi, dan motivasi. Tindak tutur directives, declaratives, dan commisives berfungsi sebagai kontrol dan organisasi, tindak tutur representatives berfungsi sebagai kontrol dan evaluatif, tindak tutur expressives berfungsi untuk memotivasi. Kata Kunci : Fungsi pedagogik, proses belajar mengajar, tindak tutur This study was intended to describe and explain kinds of speech acts produced by the English teachers during teaching and learning process, how speech acts were realized in instructional communication, and pedagogical functions of speech acts. The subjects of the study were two English teachers in SMA Negeri 1 Seririt. This study was a qualitative study. The data were collected through observation and interview. The data were analyzed by using Miles and Huberman interactive data analysis. The findings show that there were only four types of speech acts performed by the teachers, namely representatives, directives, expressives, and commissives. From 134 utterances, the teachers produced 65% directives, 5.2% commisives, 18.6% representatives, and 11.2% expressives. There were three pedagogical functions of the teachers’ speech acts, namely control, organization, and motivation. Directives and commisives speech acts were functioned as control and organizational function, representatives speech acts were functioned as control and evaluative functions, expressives speech acts was functioned as motivational function.keyword : Pedagogical functions, speech acts, teaching and learning process
AN ANALYSIS OF SPEECH ACTS PRODUCED BY ENGLISH TEACHERS IN CLASSROOM TEACHING AND LEARNING PROCESSES AT SMA NEGERI 2 MENGWI IN ACADEMIC YEAR 2016/2017 ., I Gusti Putu Eka Suputra Mahardika; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 4 No. 2 (2016): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i2.9441

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian qualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (1) jenis - jenis tindak tutur yang diucapkan oleh guru-guru bahasa inggris (2) bagaimana tindak tutur yang diucapkan dapat disadari dari ucapan – ucapan guru dan (3) fungsi pedagogis dari tindak tutur yang diucapkan oleh guru bahasa inggris dalam proses belajar mengajar dalam ruang kelas di SMA Negeri 2 Mengwi pada tahun ajaran 2016/2017. Subyek dari penelitian ini adalah dua guru bahasa inggris. Data penelitian ini diperoleh melalui hasil observasi dan interview dan dianalisa menggunakan Miles and Huberman (1994) interaktif data analisis. Temuan penelitian ini menunjukan bahwa guru menggunakan tindak tutur berupa directives, representatives, commisives dan expressives dalam proses belajar mengajar. Tindak tutur kata yang paling sering digunakan adalah directives (55.22%), sementara tutur kata yang jarang digunakan adalah commissives (0.65%). Ada 28 inti ilokusi yang dipergunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Ditemukan juga bahwa guru lebih sering menggunakan tindak tutur kata langsung daripada yang tidak langsung dalam bentuk kalimat deklaratif, interogatif, imperatif dan esklamasi. Fungsi pedagogis dari tindak tutur yang diucapkan guru memiliki tiga fungsi yaitu, lingustik, manajerial dan instruksional.Kata Kunci : Fungsi pedagogis, tindak tutur, proses belajar dan mengajar This research was a qualitative study which aimed to describe and explain (1) the types of speech acts produced by English teachers (2) how teachers’ speech acts were realized in utterances and (3) the pedagogical functions of teachers’ speech acts produced by English teachers in teaching and learning processes in the classroom at SMA Negeri 2 Mengwi in academic year 2016/2017. The subjects of this study were two English teachers. The data of this study were collected through observation and interview and analyzed by following Miles and Huberman’s (1994) interactive cyclical model. This study found that the teachers produced directives, representatives, commissives, and expressives speech acts in the classroom teaching and learning processes. The most frequently used speech act was directives (55.22%), while the least frequent speech act was commissives (0.65%). There were 28 kinds of illocutionary forces performed by the teachers in teaching and learning processes. Furthermore, the teachers were found to use more direct speech act than the indirect ones in the form of declarative, interrogative, imperative and exclamation. The pedagogical functions of the teachers’ speech acts were broken into three functions, namely linguistics function, managerial function and instructional function.keyword : Pedagogical functions, speech acts, teaching and learning process
AN ANALYSIS ON CODE SWITCHING USED AS A TEACHING STRATEGY BY TWO TEACHERS IN EFL TEACHING AND LEARNING PROCESS AT SMK NEGERI 2 SINGARAJA ., Pt Maysadevi Kusuma; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 4 No. 2 (2016): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i2.9486

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis alih kode, fungsi alih kode, dan alasan menggunakan alih kode dengan guru bahasa Inggris kelas XI di SMK Negeri 2 Singaraja pada tahun akademik 2015/2016. Ini adalah studi kualitatif yang menggunakan Modifikasi Analytik Induksi sebagai desain. Data tersebut diperoleh melalui observasi kelas. Peneliti juga melakukan wawancara kepada setiap Guru Bahasa Inggris untuk melengkapi data. Akumulasi data menunjukkan bahwa jenis yang paling dominan dari alih kode yang digunakan oleh guru bahasa Inggris kelas XI adalah alih kode intra-sentensial (41,5%), dan kemudian diikuti dengan alih kode inter-sentensial (36,0%), dan yang terakhir adalah alih kode inter-personal (22,5%). Fungsi alih kode adalah untuk meminta informasi lebih lanjut, menekankan informasi tertentu, meminta klarifikasi, memberikan instruksi, memberikan penjelasan yang jelas, membenarkan pemahaman siswa, mengatur gilirannya berbicara, membenarkan jawaban siswa, memberikan kesempatan, membuat klarifikasi, memberikan saran, mengelola kelas, membantu guru untuk membuat lelucon, memberikan pertanyaan, dan meminta pendapat. Alasan menggunakan alih kode adalah sebagai bahasa pengantar dan sebagai strategi pembelajaran EFL dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan pemahaman, untuk membantu guru menarik perhatian siswa, dan membangun suasana yang nyaman di dalam kelas. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan bagi guru untuk menggunakan alih kode sebagai strategi pembelajaran EFL dalam proses belajar mengajar untuk mencapai pemahaman yang lebih baik dari siswa.Kata Kunci : alih kode, strategi pembelajaran, EFL dalam proses belajar mengajar This study aimed at analyzing the types of code switching, the functions of code switching, and the reasons of using code switching by the English teachers of grade XI at SMK Negeri 2 Singaraja in the academic year 2015/2016. It was a qualitative study which used Modified Analytic Induction as the design. The data was obtained through classroom observation. The researcher also did an interview to each English Teacher in order to complete the data. The data accumulation showed that the most dominant type of code switching used by the English Teacher of grade XI is intra-sentential code switching (41,5%), and then followed by inter-sentential code switching (36,0%), and the last is inter-personal code switching (22,5%). The function of code switching were for asking further information, emphasizing certain information, asking for clarification, giving instruction, giving clear explanation, confirming students’ understanding, regulating turn talking, confirming students’ answer, giving chance, making clarification, giving brainstorming, managing classroom, helping the teacher to make jokes, delivering question, and asking opinion. The reasons of using code switching were as an introductory language and as a teaching strategy in EFL Teaching and learning process to increase students’ understanding, to help the teacher attracting students’ attention, and establishing a comfort atmosphere in the classroom. Based on the result of this study, it is suggested for the teacher to use code switching as a teaching strategy in EFL Teaching and learning process to reach a better understanding of the students.keyword : code switching, teaching strategy, EFL teaching and learning process.
AN ANALYSIS OF PREFIXES AND SUFFIXES IN BUNUTAN DIALECT OF BALINESE: A Descriptive Study ., I Gusti Ayu Ngurah Shanti Ningrum; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Drs. I Wayan Suarnajaya,MA., Ph.D.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 4 No. 2 (2016): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i2.9644

Abstract

Abstrak Penelitian ini dirancang dalam bentuk deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan asal usul kata dan perubahan kata awalan dan akhiran dialek bahasa Bali Bunutan. Teknik yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Dalam penelitian ini, terdapat tiga narasumber yang dipilih. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat tiga jenis awalan yang ditemukan di dialek Bunutan, yaitu {ma-}, {me-}, and {N-}, dan terdapat tiga akhiran: {-ang}, {-in}, and, {-nye} yang ditemukan di dialek bahasa Bali Bunutan. Awalan dan akhiran di dialek bahasa Bali Bunutan yang termasuk awalan asal usul kata {ma-}, {me-}, and {N-}, dan akhiran suffixes {-ang} dan {-in}. Awalan dan akhiran di dialek bahasa Bali Bunutan yang termasuk perubahan kata awalan {N-} and akhiran {-ang}, {-in}, and, {-nye}. Kata Kunci : Kata-kata kunci: awalan, akhiran, asal usul kata, perubahan kata ABSTRACT This study was designed in the form of descriptive qualitative study. This study aimed at describing the derivational and inflectional prefixes and suffixes in Bunutan Dialect of Balinese. The techniques used to collect the data were observation and interview. In this study, there were three informants chosen. The results of this study showed that there are three kinds of prefixes found in Bunutan Dialect, namely {ma-}, {me-}, and {n-} and there were three kinds of suffixes: {-ang}, {-in}, and, {-nye} which is found in Bunutan Dialect of Balinese. Prefixes and suffixes in Bunutan Dialect of Balinese which belonged to derivational were prefix {ma-}, {me-}, and {n-} and suffixes {-ang} and {-in}. Prefixes and suffixes in Bunutan Dialect of Balinese which belonged to inflection were prefix {n-} and suffix {-ang}, {-in}, and, {-nye}.Prefixes and suffixes in Bunutan Dialect of Balinese which belonged to derivational were prefix {ma-}, {me-}, and {N-} and suffixes {-ang} and {-in}. Prefixes and suffixes in Bunutan Dialect of Balinese which belonged to inflection were prefix {N-} and suffix {-ang}, {-in}, and, {-nye}. keyword : Keywords: prefixes, suffixes, derivational, inflectional
Co-Authors ., Gusti Ayu Andiani ., Gusti Ayu Andiani ., Gusti Komang Dewi Tirtayani ., Gusti Komang Dewi Tirtayani ., I Dewa Made Yuda Mahendra ., I Dewa Made Yuda Mahendra ., I Gusti Ayu Ngurah Shanti Ningrum ., I Gusti Ayu Ngurah Shanti Ningrum ., I Gusti Putu Eka Suputra Mahardika ., I Gusti Putu Eka Suputra Mahardika ., I Kadek Mudita ., I Putu Hendra Adi Sutika ., I Putu Hendra Adi Sutika ., I Putu Rika Adi Putra ., I Putu Rika Adi Putra ., Ida Ayu Made Dwi Srawasti ., Ida Ayu Made Dwi Srawasti ., Luh Gede Kirana Sukma ., Luh Gede Kirana Sukma ., Luh Made Wina Jayanti ., Luh Made Wina Jayanti ., Ni Made Dwi Darmetri ., Ni Putu Astri Pradnyandari ., Ni Putu Astri Pradnyandari ., Nurlita Habibah ., Nurlita Habibah ., Pt Maysadevi Kusuma ., Pt Maysadevi Kusuma ABDUL MAJID . Ahmad . Dewa Ayu Eka Agustini Dewa Putu Ramendra Drs. Asril Marjohan,MA . Drs.Gede Batan,MA . EFENDI . Gede Surya Ulandara . Gusti Ayu Putu Shintia Anggrakusuma ., Gusti Ayu Putu Shintia Anggrakusuma I Gede Budasi I Gst. Ayu Agung Mirah Meyliana . I Gusti Ayu Ketut Yustriantari ., I Gusti Ayu Ketut Yustriantari I Gusti Made Gari Mahardika . I Kadek Utama Putra ., I Kadek Utama Putra I Ketut Agus Widhi Yoga Nugraha . I Made Liantana Riasa ., I Made Liantana Riasa I Nyoman Adi Jaya Putra I Putu Citra Yudha ., I Putu Citra Yudha I Putu Indra Kusuma I Putu Yoga Purandina I Wayan Suarnajaya Iga Putu Sukasari ., Iga Putu Sukasari Jamaludin . Kadek Adyatna Wedananta Komang Yudi Sulistiani . Luh Ayu Purnayatri ., Luh Ayu Purnayatri Luh Diah Surya Adnyani LUH MEGA SAFITRI . Luh Putu Artini M.Pd ., I Nyoman Pasek Hadi Saputra, S.Pd., M.Pd Made Yunita Parmawati . Mas Arya Suwardana . Ni Komang Yuli Arisma Dewi . Ni Luh Anggun Wisma Yanthi . Ni Made Ayuni Wulandari ., Ni Made Ayuni Wulandari Ni Made Ratminingsih NI MADE WAHYU SUPRABA WATHI . Ni Made Yudi Harsini . Ni Nengah Suastini . Ni Nyoman Manik Puspita . Ni Putu Ana Agusthini . Ni Putu Risma Listyariani . Ni Putu Yeni Andriyani . Ni Wayan Novita Yuliantari . NI WAYAN SATRI ADNYANI . Ni Wayan Suarini ., Ni Wayan Suarini Ni Wayan Sugitariani ., Ni Wayan Sugitariani NURUDDIN . PIPIT OLVA ANDAYANI . Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi,MA . PUTU CANDRAWATI . Putu Kerti Nitiasih Ratu Gistri Oqania . S.Pd. I Nyoman Pasek Hadi Saputra . S.Pd. Putu Eka Dambayana S. .