Prof. Dr.I Ketut Seken,MA .
Unknown Affiliation

Published : 126 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN RECOUNT TEXT WRITTEN BY GRADE-XI STUDENTS OF SMA N 1 SERIRIT IN THE ACADEMIC YEAR 2013/2014 ., Komang Yudi Sulistiani; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3343

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan penggunaan tata bahasa yang ditulis oleh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Seririt tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisa dan mendeskripsikan penyebab dari kesalahan yang dilakukan siswa. Subyek penelitian ini terdiri dari 32 orang siswa kelas XI IPA 3. Data dikumpulkan melalui pengumpulan teks recount yang ditulis oleh siswa dan hasil wawancara. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa siswa masih melakukan empat jenis kesalahan berhubungan dengan, (1) kesalahan dalam penggunaan kata kerja, (2) kesalahan dalam penggunaan preposisi, (3) kesalahan dalam penggunaan artikel, dan (4) kesalahan dalam penggunaan kata ganti. Total dari seluruh kesalahan yang ditemukan dalam teks recount adalah 716 kesalahan. Sejumlah 512 kesalahan ditemukan dalam penggunaan kata kerja. Sejumlah 112 kesalahan ditemukan dalam penggunaan preposisi. Kesalahan yang ditemukan dalam penggunaan artikel berjumlah 55 kesalahan dan sejumlah 37 kesalahan ditemukan dalam penggunaan kata ganti. Kesalahan-kesalahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yakni intralingual transfer (overgeneralisasi, kesalahan dalam memahami konsep, kelalaian dalam penggunaan batasan aturan tata bahasa, dan penggunaan tata bahasa yang tidak lengkap) dan interlingual transfer (pengaruh bahasa pertama). Interlingual transfer merupakan penyebab utama siswa melakukan kesalahan dalam menulis. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Seririt masih melakukan banyak kesalahan dalam penggunaa kata kerja, kata ganti, preposisi dan artikel.Kata Kunci : kesalahan penggunaan tata bahasa, teks recount dan tulisan This study aimed at analyzing the grammatical errors in writing that were committed by the students of XI IPA at SMA Negeri 1 Seririt in the academic year 2013/2014. This study also analyzed and described the causes of the errors committed by the students. The subjects of this study were 32 students of class XI IPA 3. The data were collected through collecting the students’ recount texts and also interview. The result of analysis showed that the students committed four kinds of errors, namely, (1) errors in the use of verbs, (2) errors in the use of prepositions, (3) errors in the use of articles, and (4) errors in the use of pronouns. The total errors in recount text were 716 errors. A number of 512 errors were found in the students’ use of verbs. A number of 112 errors were found in the students’ use of prepositions. Errors in the use of article were 55 errors and a number of 37 errors were found in the students’ use of pronouns. Those errors occurred because of intralingual transfer (overgeneralization, false concept hypothesized, ignorance of rules restriction, the incomplete application of rules), and interlingual transfer (interference of mother tongue). Interlingual transfer was the most dominant causes the students committed errors in writing. It can be concluded that the students of XI IPA SMA 3 Negeri 1 Seririt still committed lots of errors around the use of verb, pronoun, preposition, and article. keyword : grammatical error, recount text and writing.
AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN RECOUNT TEXT WRITTEN BY GRADE-XI STUDENTS OF SMA N 1 SERIRIT IN THE ACADEMIC YEAR 2013/2014 ., Komang Yudi Sulistiani; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3344

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan penggunaan tata bahasa yang ditulis oleh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Seririt tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisa dan mendeskripsikan penyebab dari kesalahan yang dilakukan siswa. Subyek penelitian ini terdiri dari 32 orang siswa kelas XI IPA 3. Data dikumpulkan melalui pengumpulan teks recount yang ditulis oleh siswa dan hasil wawancara. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa siswa masih melakukan empat jenis kesalahan berhubungan dengan, (1) kesalahan dalam penggunaan kata kerja, (2) kesalahan dalam penggunaan preposisi, (3) kesalahan dalam penggunaan artikel, dan (4) kesalahan dalam penggunaan kata ganti. Total dari seluruh kesalahan yang ditemukan dalam teks recount adalah 716 kesalahan. Sejumlah 512 kesalahan ditemukan dalam penggunaan kata kerja. Sejumlah 112 kesalahan ditemukan dalam penggunaan preposisi. Kesalahan yang ditemukan dalam penggunaan artikel berjumlah 55 kesalahan dan sejumlah 37 kesalahan ditemukan dalam penggunaan kata ganti. Kesalahan-kesalahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yakni intralingual transfer (overgeneralisasi, kesalahan dalam memahami konsep, kelalaian dalam penggunaan batasan aturan tata bahasa, dan penggunaan tata bahasa yang tidak lengkap) dan interlingual transfer (pengaruh bahasa pertama). Interlingual transfer merupakan penyebab utama siswa melakukan kesalahan dalam menulis. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Seririt masih melakukan banyak kesalahan dalam penggunaa kata kerja, kata ganti, preposisi dan artikel.Kata Kunci : kesalahan penggunaan tata bahasa, teks recount dan tulisan This study aimed at analyzing the grammatical errors in writing that were committed by the students of XI IPA at SMA Negeri 1 Seririt in the academic year 2013/2014. This study also analyzed and described the causes of the errors committed by the students. The subjects of this study were 32 students of class XI IPA 3. The data were collected through collecting the students’ recount texts and also interview. The result of analysis showed that the students committed four kinds of errors, namely, (1) errors in the use of verbs, (2) errors in the use of prepositions, (3) errors in the use of articles, and (4) errors in the use of pronouns. The total errors in recount text were 716 errors. A number of 512 errors were found in the students’ use of verbs. A number of 112 errors were found in the students’ use of prepositions. Errors in the use of article were 55 errors and a number of 37 errors were found in the students’ use of pronouns. Those errors occurred because of intralingual transfer (overgeneralization, false concept hypothesized, ignorance of rules restriction, the incomplete application of rules), and interlingual transfer (interference of mother tongue). Interlingual transfer was the most dominant causes the students committed errors in writing. It can be concluded that the students of XI IPA SMA 3 Negeri 1 Seririt still committed lots of errors around the use of verb, pronoun, preposition, and article. keyword : grammatical error, recount text and writing.
An Analysis of Pidgin English Used by Tourism Police at Lake Beratan Tourism Object, Bali ., Ni Putu Yeni Andriyani; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk, makna, dan fungsi dari Pidgin English yang digunakan oleh Polisi Pariwisata saat berkomunikasi dengan wisatawan berbahasa Inggris. Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Wisata Danau Beratan, Bali. Tiga orang polisi dipilih sebagai subyek penelitian ini berdasarkan beberapa kriteria. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dimana data yang telah dikumpulkan dianalisa secara kualitatif. Peneliti merupakan intrumen yang digunakan dalam penelitian ini. The researcher is an instrument employed in this study. Dua buah alat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, yaitu perekam video dan panduan wawancara. Peneliti berperan sebagai non-participant observer dimana data dikumpulkan dengan cara merekam percakapan yang dilakukan oleh para subyek sebanyak 17 kali. Kemudian data ditranskrip dan dianalisa untuk menemukan bentuk, makna, dan fungsi dari Pidgin English. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk dai Pidgin English yang digunakan oleh para polisi menyimpang dari bentuk yang biasa digunakan berkaitan dengan tata bahasa, pelafalan, sintaksis, dan kosa kata. Sementara itu, hasil menunjukkan bahwa makna Pidgin English bersifat ambigu karena tata bahasa menyimpang yang digunakan oleh para polisi. Derdasarkan teori Tighe (2007), fungsi bahasa yang digunakan oleh para polisi saat berkomunikasi dengan wisatawan berbahasa Inggris adalah menyapa, memperkenalkan diri, menanyakan informasi, menanyakan pendapat, memberikan informasi, memberikan petunjuk arah, berterima kasih, dan berpisah. Selain itu, ditemukan juga bahwa polisi yang diteliti juga menggunakan Pidgin English untuk mengungkapkan pujian, penawaran, dan permintaan maaf. Kata Kunci : Pidgin English, Polisi Pariwisata, Bentuk, Makna, Fungsi Bahasa This study was aimed at finding out the forms, meanings, and function of Pidgin English used by the Tourism Police when communicating with the English-speaking tourists. This study was conducted at Lake Beratan Tourism Object, Bali. Three police officers were chosen as the subjects of this study based on a set of criteria. This study was designed by using descriptive qualitative approach in which the data collected were analyzed qualitatively. The researcher is an instrument employed in this study. Two devices were used by the researcher to collect the data, namely video recorder and interview guide. The researcher acted as non-participant observer in which the data were gathered by recording the conversation done by the subjects for 17 times. The data, then, were transcribed and analyzed to find out the form, meaning, and function of Pidgin English. The result of the data analysis showed that the form of Pidgin English used by the police officers was a deviation from what is normally used in terms of grammar, pronunciation, syntax, and vocabulary. Meanwhile, the result shows that the meaning of Pidgin English is ambiguous because of the incorrect grammar used by the police officers. Based on theory from Tighe (2007), the language functions used by the police officers when communicating with the English-speaking tourists are greeting, introducing, asking information, asking opinion, giving information, giving direction, thanking and leave-taking. Besides, it was also found that the police officers under study also used Pidgin English to express praises, offers, and apologizes.keyword : Pidgin English, Tourism Police, Form, Meaning, Language Function.
AN ANALYSIS OF COMMUNICATION STRATEGIES IN EFL TEACHING AND LEARNING AT XI IPA 1 IN SMA NEGERI 1 KUTA UTARA ., Ni Wayan Novita Yuliantari; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3369

Abstract

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk menemukan (1) tipe dari communication strategies yang digunakan oleh guru dan siswa selama proses belajar mengajar Bahasa Inggris, (2) tipe communication strategies yang paling banyak digunakan oleh guru dan siswa, (3) alasan dalam menggunakan communication strategies di proses belajar dan mengajar. Subyek penelitian ini adalah guru Bahasa Inggris dan siswa dari kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 1 Kuta Utara. Sementara itu, obyek penelitian adalah communication strategies yang digunakan oleh guru dan siswa selama proses belajar dan mengajar Bahasa Inggris. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa guru menggunakan sembilan tipe dari communication strategies berdasarkan Dornyei’s theory sebagai berikut message abandonment, circumlocution, approximation, use of all-purpose words, prefabricated patterns, non-linguistic signals, literal translation, code switching, dan time-gaining strategy. Sementara itu, ada sebelas tipe dari communication strategies yang digunakan oleh siswa, antara lain message abandonment, topic avoidance, circumlocution , approximation, word coinage, prefabricated patterns, non-linguistic signals, literal translation, code switching, appeal for help, dan time-gaining strategy. Communication strategy yang paling banyak digunakan oleh guru dan siswa adalah code switching dan time-gaining strategy. Ada dua alasan utama guru dalam penggunaan communication strategies yaitu untuk membantu siswa memahami pelajaran dan menghindari kesalahpahaman dalam penguasaan materi. Sementara itu siswa menggunakan communication strategies dikarenakan oleh kesulitan bahasa dan ketakutan untuk membuat kesalahan. Kata Kunci : communication strategies, Dornyei’s theory, EFL This descriptive qualitative study aimed at finding out (1) the types of communication strategies which were used by the teacher and the students during English as Foreign Language (EFL) teaching and learning, (2) the types of communication strategies used most frequently by the teacher and the students, (3) the reasons of using the communication strategies in EFL teaching and learning process. The subjects were the English teacher and the students of XI IPA 1 of SMA Negeri 1 Kuta Utara. Meanwhile, the object of this study was communication strategies used by the teacher and the students during EFL teaching and learning. The results of this study showed that the teacher applied nine types of communication strategies based on Dornyei’s theory, namely, message abandonment, circumlocution, approximation, use of all-purpose words, prefabricated patterns, non-linguistic signals, literal translation, code switching, and time-gaining strategy. Meanwhile, there were eleven types of communication strategies which were used by the students, namely message abandonment, topic avoidance, circumlocution , approximation, word coinage, prefabricated patterns, non-linguistic signals, literal translation, code switching, appeal for help, and time-gaining strategy. The communication strategies that were most frequently used by the teacher and the students, i.e. code switching and time-gaining strategy. There were two main reasons of the teacher using communication strategies, namely in order to help the students to comprehend the lesson and to avoid misunderstanding or misconception. On the other hand the students’ reasons were because of language difficulty and anxiety in making mistakes. keyword : communication strategies, Dornyei’s theory, EFL
AN ANALYSIS OF CLASSROOM INTERACTION USING FOREIGN LANGUAGE INTERACTION ANALYSIS (FLINT) SYSTEM IN AURA SUKMA INSANI BILINGUAL KINDERGARTEN ., Ni Putu Ana Agusthini; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3413

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kategori interaksi kelas yang terjadi di kelas B1 di TK Bilingual Aura Sukma Insani berdasarkan sistem Foreign Language Interaction Analysis (FLINT), kategori yang paling sering dan jarang terjadi, dan fungsi instruksional kategori interaksi kelas. Subjek penelitian yaitu guru dan 26 siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuaitatif dalam bentuk observasi non-partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hubungan antara perasaan terjadi 50 kali, memuji atau mendorong terjadi 41 kali, lelucon terjadi 12 kali, menggunakan pendapat siswa terjadi 22 kali, mengulang respon siswa harafiah terjadi 47 kali, memberi pertanyaan terjadi 96 kali, memberikan informasi terjadi 25 kali, membenarkan tanpa penolakan terjadi 10 kali, memberikan arahan terjadi 198 kali, mengkritisi prilaku siswa terjadi 54 kali, mengkritisi respon siswa terjadi 19 kali, respon siswa-spesifik terjadi 227 kali, respon siswa terbuka-tertutup atau inisiasi-siswa terjadi 114 kali, keheningan terjadi 12 kali, keheningan-audiovisual (AV) terjadi 4 kali, kekacauan berorientasi-kerja terjadi 29 kali, kekacauan tidak berorientasi-kerja terjadi 17 kali, gelak tawa terjadi 27 kali, menggunakan bahasa asli terjadi 101 kali, dan non-verbal terjadi 19 kali, (2) kategori pembicaraan guru yang paling sering terjadi yaitu memberikan arahan, sedangkan yang paling jarang terjadi yaitu mengkoreksi tanpa penolakan; kategori pembicaraan siswa yang paling sering muncul respon siswa spesifik, sedangkan kategori yang paling jarang terjadi yaitu keheningan-AV, dan (3) fungsi insruksional kategori interaksi kelas secara umum yaitu untuk membuat atmosfer kelas yang nyaman dan meningkatkan keinginan sswa untuk belajar.Kata Kunci : interaksi, interaksi kelas, sistem Foreign Language Interaction Analysis (FLINT), TK Bilingual This study aimed at finding the classroom interaction categories occurred in class B1 of Aura Sukma Insani Bilingual Kindergarten based on Foreign Language Interaction Analysis (FLINT) System, category which most and least frequently occurred, and the instructional functions of the classroom interaction categories. The subjects of the study were a teacher and 26 students. This study employed qualitative approach in forms of nonparticipant observation. The result showed that: (1) deals with feelings occurred 50 times, praises or encourages occurred 41 times, jokes occurred 12 times, uses ideas of students occurred 22 times, repeats student response verbatim occurred 47 times, asks questions occurred 96 times, gives information occurred 25 times, corrects without rejection occurred 10 times, gives directions occurred 198 times, criticizes student behavior occurred 54 times, criticizes student response occurred 19 times, student response-specific occurred 227 times, student response open-ended or student-initiated occurred 114 times, silence occurred 12 times, silence-audiovisual (AV) occurred 4 times, confusion work-oriented occurred 29 times, confusion non-work oriented occurred 17 times, laughter occurred 27 times, uses the native language occurred 101 times, and nonverbal occurred 19 times, (2) the teacher talk category that mostly occurred was giving direction, while the least frequently occurred was correcting without rejection; student talk category that mostly appeared was student response specific, while the category that least frequently occurred was silence-AV, and (3) the instructional function of the classroom interaction categories in general was that to make comfortable classroom atmosphere and improve students’ willingness to study.keyword : interaction, classroom interaction, Foreign Language Interaction Analysis (FLINT) System, Bilingual Kindergarten
AN ANALYSIS OF SPEECH ACTS USED BY LECTURERS OF ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT OF UNDIKSHA IN THE ACADEMIC YEAR OF 2013/2014 ., Gede Surya Ulandara; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Putu Eka Dambayana S., S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3461

Abstract

ABSTRACT This study was conducted to identify kinds of speech acts produced by the lecturers of English Education Department of Undiksha during the teaching and learning process and identify the instructional functions of those kinds of speech acts. The subjects of this study were 2 lecturers who taught the first semester students of English Education Department of UNDIKSHA Singaraja in academic year 2013/2014. This study was a qualitative study and was conducted in the classroom during the teaching and learning process by two lecturers of English Education Department UNDIKSHA. The data were obtained through recording, interview and also observation. The data collected were the lecturers’ utterances. They were transcribed, selected and reduced until the data needed were found. Then, the data obtained were descriptively analyzed. The findings of the study showed that the lecturers used representative, directive, commisive, expressive and declarative speech acts in the classroom. Based on 121 example utterances, lecturers mostly used directive speech acts, it was 41.32%of 121 utterances. According to the interview, it was also found that lecturers uttered directive speech acts in order to make students clearly understood the meaning and avoid understanding. Thus, it was very important for students to understand what lecturers/teacher uttered to avoid misconceptions, miscommunication or misunderstanding.Kata Kunci : Key Terms: utterances, speech acts ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi jenis tindak tutur yang diucapkan oleh dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UNDIKSHA saat kegiatan belajar mengajar dan juga mengidentifikasi fungsi pengajaran dari jenis tindak tutur tersebut. Subyek penelitian ini adalah 2 dosen yang mengajar mahasiswa semester satu Jurusan Bahasa Inggris UNDIKSHA Singaraja tahun ajaran 2013/2014. Penilitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan di dalam kelas saat pengajaran dilakukan oleh kedua dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggiris UNDIKSHA. Data didapatkan melalui perekaman, wawancara dan observasi.Data yang dikkumpulkan merupakan ucapan dosen. Semua itu dideskripsikan, dipilih dan dikurangi hingga data yang diperlukan diperoleh. Kemudian, data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa dosen menggunakan tindak tutur berupa representative, directive, commisive, expressive dan declarative. Berdasarkan 121 contoh ucapan dosen, dosen lebih sering menggunakan tindak tutur directive, yaitu 41.32% dari 121 sample. Sesuai dengan hasil wawancara, juga ditemukan bahwa dosen menggunakan tindak tutur directive dengan tujuan membuat siswa lebih mudah memahami dan menghindari kesalahpahaman. Sehingga, sangatlah penting agar mahasiswa memahami apa yang dosen ucapkan untuk menghindari konsep, komunikasi dan pemahaman yang salah.keyword : Key Terms: ucapan, tindak tutur
A SOCIOLINGUISTIC STUDY OF SPEECH USED BY SOME PEOPLE IN TRADITIONAL MARKET KEBON ROEK AMPENAN MATARAM ., Mas Arya Suwardana; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3951

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penggunaan dari kata kasar sekitaran masyarakat yang bekerja di pasar tradisional Kebon Roek di Mataram. Kata-kata kasar adalah bahasa yang biasa di Mataram dan selalu digunakan setiap hari oleh warga Lombok yang kelas rendah dalam percakapan mereka. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif qualitatif. Penelitian ini dilaksanakan dengan merekam, observasi dan wawancara beberapa orang yang bekerja di pasar tradisional di Kebon Roek Ampenan di Mataram. Temuan ditunjukan bahwa penggunaan kata-kata kasar dari warga ini memiliki beberapa tipe dalam pembicaraan mereka. Tipe dari kata-kata kasar yang digunakan berhubungan terhadap beberapa latar belakang, yaitu: kata yang berhubungan dengan religi (setan, selaq, iblis), kata yang berhubungan dengan kelamin (tain tele, pepek, ancot), kata yang berhubungan dengan kotoran (tai, busuk, bais), kata yang berhubungan dengan nama spesies binatang (acong, bawi, ulah, godeg, kaok, brong, berelong, boteq), kata yang berhubungan dengan latar belakang pribadi(sundal, banci, kancut, anak selaq medol, anak kone, ubeq), kata yang berhubungan dengan penyakit mental (cine bute, binjat, lejah bikas, isin gawah), dan kata yang berhubungan dengan hubungan sex (betian, btelen, bekarong). Mereka mengguankan kata-kata kasar tersebut dalam percakapan merekea ketika mereka merasa buruk. Kata Kunci : Kata kunci: Sosiolinguisrik, kata-kata kasar, bahasa sasak, pasar tradisional This study aimed at analyze swearwords used in the speesch of the people who work in Traditional Market at Kebon Roek Ampenan Mataram. The swearwords are always used by people of the lower class in everyday conversation. This study was qualitative descriptive research. This study was conducted by observing and interviewing a number of people who works in Traditional Market at Kebon Roek Ampenan Mataram. The findings showed that those people used swearwords of various types in their speech. The types of swearwords used are related to certain background namely; word related to religion (setan, selaq, iblis), word related to sex (tain tele, pepek, ancot), word related to excrement (tai, busuk, bais), word from name of animal (acong, bawi, ulah, godeg, kaok, brong, berelong, boteq), word related to personal background (sundal, banci, kancut, anak selaq medol, anak kone, ubeq), word from mental illness (cine bute, binjat, lejah bikas, isin gawah), and word related to sex activities (betian, btelen, bekarong). They used those swearwords in their conversations when they had bad. keyword : Sociolinguistics, swearwords, sasak language, traditional market
ENGLISH FOR SALES AND MARKETING: A NEED ANALYSIS TOWARDS ESP INSTRUCTION ., Ratu Gistri Oqania; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., I Nyoman Pasek Hadi Saputra, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.4092

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan yang berhubungan dengan bahasa inggris yang digunakan untuk bisnis dalam penjualan dan pemasaran di PT HM Sampoerna Tbk Singaraja dan juga dalam merancang silabus yang berhubungan dengan kebutuhan. Penelitian ini dirancang dengan pendekatan deskriptif. Untuk mendapatkan infromasi, observasi, kuisioner, wawancara dan dokumnetasi dilakukan. Observasi dilaksanakan di PT HM Sampoerna Tbk. Kuisioner diberikan kepada 14 responden yang sekaligus sebagai subyek dari penelitian ini. Di sesi wawancara, penyelia sebagai pemilik otoritas dalam divisi ini dipilih sebagai subyek dalam penbelitian. Lalu informasi digabungkan dan di analisis secara desriptif. Beberapa temuan ditemukan dalam penelitian ini. Semua subjek dalam penelitian ini adalah pembelajar dewasa dimana motivasinya adalah peningkatan karir. Komunikasi verbal dan tertulis juga dirasa penting untuk dipelajari dalam pembelajaran bahasa ini. Menulis laporan dan juga presentasi dipilih sebagai materi autentik. Disini ditemukan adanya keharusan untuk menjembatani perbedaan aktifitas yang dipilih oleh pekerja dan juga penyelia. Penggunaan permainan dirasa penting oleh pekerja untuk merasakan suasana kelas yang menyenangkan, sedangkan untuk penyelia hal itu dirasa hanya sebagai tambahan. Karena isi dari pembelajaran haruslah berdasarkan dari tugas, tugas dengan pendekatan yang bermanfaat untuk merancang silabus nantinya. Kata Kunci : analisis kebutuhan, bahasa inggris untuk penjualan dan pemasaran The current study was aimed at analyzing the needs with regards to to English for business for sales and marketing at PT.HM Sampoerna Tbk Singaraja as well as designing the syllabus related to the needs. This study was designed on a descriptive research approach. In order to gain the related information, observation, questionnaire, interview, and documentation were conducted. The observations were conducted at the PT. HM. Sampoerna, Tbk. The questionnaires were delivered to the students of English for Business course as one of the subjects in this study. There were 14 respondents participated in the study. In the interview sessions, the Supervisor as the authority in this division was chosen as the subject. The gathered information was then analyzed descriptively. There were some findings revealed in the study. All of the students were adult learners in which their main motivation was career improvement. Oral and written forms of communications were considered important to be practiced in the course by the students and the stakeholder. The content of the course should be based on real tasks. The use of written report and presentation as authentic materials were choosen. There was a need to facilitate the differences in the activities, since each party stated different preferences. The use of games was considered important for the employees to make the classrom enjoyable, while for the stakeholder it should be only an additional. Since the content was based on the task, a Task-Based Approach was beneficial in designing the syllabus. keyword : needs analysis, english for sales and marketing
THE USE OF PIDGIN ENGLISH BY THE BEACH VENDORS AT LOVINA TOURISM CENTER ., Ni Nyoman Manik Puspita; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.4333

Abstract

Penelitian ini terfokus pada analisa bahasa Inggris pasaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bentuk-bentuk, arti dan fungsi bahasa dari bahasa Inggris pasaran yang digunakan oleh pedagang acung pantai ketika berkomunikasi dengan turis penutur bahasa Inggris. Penelitian ini diadakan di Pusat Pariwisata Lovina, Bali. Tiga pedagang acung pantai dipilih sebagai subyek penelitian ini berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan deskripsi kualitatif dimana pengumpulan data dianalisis secara kualitatif. Peneliti bertindak sebagai peninjau bukan peserta dimana data dikumpulkan dengan merekam percakapan yang diselesaikan oleh subyek-subyek sebanyak 12 kali. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk dari bahasa Inggris pasaran yang digunakan oleh pedagang acung di pantai adalah beberapa kemunculan dari penyederhanaan dalam bentuk tata bahasa dan bentuk fonologi. Sedangkan, hasil dari analisis dari arti bahasa Inggris pasaran menunjukkan bahwa pencampuran ekspresi diantara bahasa Inggris, Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia yang digunakan oleh mereka bisa dimengerti. Fungsi bahasa yang digunakan oleh pedagang acung pantai ketika berinteraksi dengan turis penutur bahasa Inggris adalah salam, menawarkan barang dan jasa, memperkenalkan dan memberikan informasi, menanyakan informasi, menanyakan dan memberikan pilihan, menegaskan, menolak dan menerima tawaran, menanyakan jumlah barang, meminta, berterimakasih dan berpisah. Fungsi-fungsi bahasa tersebut dapat memenuhi kebutuhan dari pedagang acung pantai untuk menyampaikan tujuan kepada turis penutur bahasa Inggris.Kata Kunci : Bahasa Inggris Pasaran, Pedagang Acung Pantai, Bentuk, Arti, Fungsi Bahasa This study focused on the analysis of pidgin English. The objectives of this study were to find out the forms, meaning and the language function of pidgin English used by the beach vendors when they communicated with the English-speaking tourists. This study was conducted at Lovina Tourism Center, Bali. Three beach vendors were chosen as the subjects of this study based on a set of criteria. This study was designed by using descriptive qualitative approach in which the data collected were analyzed qualitatively. The researcher acted as non-participant observer in which the data were gathered by recording the conversation done by the subjects for 12 times. The result of the data analysis showed that the form of Pidgin English used by the beach vendors were some emergences of simplification in grammatical form and phonological form. Meanwhile, the result of the meaning of pidgin English showed that the mixing expressions among English, Balinese, and Bahasa Indonesia which were used by them were understandable. The language functions used by the beach vendors when they communicated with the English-speaking tourists were greeting, offering goods and services, introducing and giving information, asking information, asking and stating choice, asserting, refusing and accepting the bargained, asking the amount of items, requesting, thanking and leave taking. Those language functions could fulfill the needs of the beach vendors to submit their purposes to the English-speaking tourists.keyword : Pidgin English, Beach Vendors, Form, Meaning, Language Function
A STUDY ON THE CORRELATION BETWEEN STUDENTS’ ACHIEVEMENT MOTIVATION AND STUDENTS’ ACHIEVEMENT IN LEARNING ENGLISH AT GRADE TEN OF SMA N 1 SAWAN ., Ni Luh Anggun Wisma Yanthi; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 1 No. 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.4335

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dan prestasi belajar siswa. 123 siswa di kelas X SMA N 1 Sawan dipilih sebagai sampel melalui Simple Random Sampling. Kuesioner motivasi berprestasi dan laporan guru yang terkait dengan hasil prestasi belajar siswa digunakan untuk mengumpulkan dan mendapatkan data untuk penelitian ini. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik yang berarti bahwa data dianalisis secara kuantitatif, deskriptif dan inferensial. Penelitian ini menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dan prestasi belajar siswa. Diketahui bahwa nilai R sebesar 0.89 (R kuadrat = 79.1) .Ini berarti bahwa kekuatan hubungan antara motivasi berprestasi dan Belajar Bahasa Inggris sebesar 0.89. Hal ini menunjukkan ada korelasi yang sangat kuat antara motivasi berprestasi dan prestasi belajar siswa. Kata Kunci : motivasi berprestasi dan hasil belajar This study aimed at finding out whether there is a significant correlation between students’ achievement motivation and students’ learning achievement. A number of 123 students at tenth grade of SMA N 1 Sawan was chosen as the sample through Simple Random Sampling. Achievement motivation questionnaire and teachers’ report that related to students’ learning achievement were used in collecting the intended data in this study. The technique of analysis used in this research was a statistical method which means that the data were analyzed quantitatively, descriptive and inferential statistic methods. This study discovered that there was a significant correlation between students’ achievement motivation and students’ learning achievement. This was found with R value of 0.89 (R square = 79.1). It means that the power of correlation between motivation and achievement in English learning was 0.89. It indicates there was a very strong correlation between students’ achievement motivation and students’ learning achievement.keyword : Achievement motivation and learning achievement
Co-Authors ., Gusti Ayu Andiani ., Gusti Ayu Andiani ., Gusti Komang Dewi Tirtayani ., Gusti Komang Dewi Tirtayani ., I Dewa Made Yuda Mahendra ., I Dewa Made Yuda Mahendra ., I Gusti Ayu Ngurah Shanti Ningrum ., I Gusti Ayu Ngurah Shanti Ningrum ., I Gusti Putu Eka Suputra Mahardika ., I Gusti Putu Eka Suputra Mahardika ., I Kadek Mudita ., I Putu Hendra Adi Sutika ., I Putu Hendra Adi Sutika ., I Putu Rika Adi Putra ., I Putu Rika Adi Putra ., Ida Ayu Made Dwi Srawasti ., Ida Ayu Made Dwi Srawasti ., Luh Gede Kirana Sukma ., Luh Gede Kirana Sukma ., Luh Made Wina Jayanti ., Luh Made Wina Jayanti ., Ni Made Dwi Darmetri ., Ni Putu Astri Pradnyandari ., Ni Putu Astri Pradnyandari ., Nurlita Habibah ., Nurlita Habibah ., Pt Maysadevi Kusuma ., Pt Maysadevi Kusuma ABDUL MAJID . Ahmad . Dewa Ayu Eka Agustini Dewa Putu Ramendra Drs. Asril Marjohan,MA . Drs.Gede Batan,MA . EFENDI . Gede Surya Ulandara . Gusti Ayu Putu Shintia Anggrakusuma ., Gusti Ayu Putu Shintia Anggrakusuma I Gede Budasi I Gst. Ayu Agung Mirah Meyliana . I Gusti Ayu Ketut Yustriantari ., I Gusti Ayu Ketut Yustriantari I Gusti Made Gari Mahardika . I Kadek Utama Putra ., I Kadek Utama Putra I Ketut Agus Widhi Yoga Nugraha . I Made Liantana Riasa ., I Made Liantana Riasa I Nyoman Adi Jaya Putra I Putu Citra Yudha ., I Putu Citra Yudha I Putu Indra Kusuma I Putu Yoga Purandina I Wayan Suarnajaya Iga Putu Sukasari ., Iga Putu Sukasari Jamaludin . Kadek Adyatna Wedananta Komang Yudi Sulistiani . Luh Ayu Purnayatri ., Luh Ayu Purnayatri Luh Diah Surya Adnyani LUH MEGA SAFITRI . Luh Putu Artini M.Pd ., I Nyoman Pasek Hadi Saputra, S.Pd., M.Pd Made Yunita Parmawati . Mas Arya Suwardana . Ni Komang Yuli Arisma Dewi . Ni Luh Anggun Wisma Yanthi . Ni Made Ayuni Wulandari ., Ni Made Ayuni Wulandari Ni Made Ratminingsih NI MADE WAHYU SUPRABA WATHI . Ni Made Yudi Harsini . Ni Nengah Suastini . Ni Nyoman Manik Puspita . Ni Putu Ana Agusthini . Ni Putu Risma Listyariani . Ni Putu Yeni Andriyani . Ni Wayan Novita Yuliantari . NI WAYAN SATRI ADNYANI . Ni Wayan Suarini ., Ni Wayan Suarini Ni Wayan Sugitariani ., Ni Wayan Sugitariani NURUDDIN . PIPIT OLVA ANDAYANI . Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi,MA . PUTU CANDRAWATI . Putu Kerti Nitiasih Ratu Gistri Oqania . S.Pd. I Nyoman Pasek Hadi Saputra . S.Pd. Putu Eka Dambayana S. .