Prof. Dr.I Ketut Seken,MA .
Unknown Affiliation

Published : 126 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Phonological and Lexical Features of Lemukih and Galungan Dialects of Balinese ., Luh Made Wina Jayanti; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 5 No. 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.10871

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ciri-ciri fonologis dan leksikal dari Lemukih Dialek (LD) dan Galungan Dialek (GD). Informan dari penelitian ini adalah penutur LD dan GD. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian lapangan kualitatif. Data dikumpulkan menggunakan daftar kata Swadesh dengan cara observasi, wawancara, mendengarkan, mencatat, dan merekam. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa LD dan GD memiliki persamaan dan perbedaan secara fonologis dan leksikal. Secara fonologis, ditemukan 25 fonem yang sama pada LD dan GD. Fonem-fonem tersebut adalah: 6 vokal: /ʌ/, /I/, /ʊ/, /ɛ/, /∂/, and /ɔ/; dan 19 konsonan: /b/, /c/, /d/, /g/, /h/, /ʔ/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/, /r/, /s/, /t/, /w/, /y/, /ñ/, and /ŋ/. Di sisi lain, perbedaan secara fonologis terletak pada penggunaan fonem /ʌ/ dan /∂/ pada LD dan GD. Berdasarkan daftar kata Swadesh yang digunakan yang terdiri dari 206 leksikon, 179 leksikon ditemukan sama di LD dan GD secara leksikal. Leksikon tersebut diklasifikasikan menjadi: 144 leksikon yang sama dan 35 leksikon yang serupa. Di sisi lain, hanya 27 leksikon ditemukan sebagai bukti yang membedakan LD dan GD secara leksikal. Penduduk Desa Lemukih dan Galungan menggunakan dialek Bahasa Bali yang berbeda karena adanya bentuk sopan atau Sor Singgih Basa dalam Bahasa Bali.Kata Kunci : dialek Bahasa Bali, fitur fonologis, fitur leksikal The study aimed to find out the phonological and lexical features in Lemukih Dialect (LD) and Galungan Dialect (GD) of Balinese. The informants of this study were the speakers of LD and GD. This research employed field linguistic design. The data of the study were collected based on Swadesh word list using observation, interview, listening, note-taking, and recording techniques. The obtained data were transcribed and analyzed descriptively. The results of the study show that LD and GD actually have similarities and differences in term of phonological and lexical features. The results of the study show that there are 25 phonemes that similar in LD and GD in term of phonological features. Those phonemes include 6 vowels: /ʌ/, /I/, /ʊ/, /ɛ/, /∂/ ; and 19 consonants: /b/, /c/, /d/, /g/, /h/, /ʔ/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/, /r/, /s/, /t/, /w/, /y/, /ñ/, /ŋ/. In addition, the differences are the distribution of phoneme /ʌ/ and /∂/ in LD and GD. Furthermore, from the Swadesh word list which contain 206 lexicons, 179 lexicons are found similar in LD and GD in term of lexical features. Those lexicons can be classified into 144 exactly same forms and 35 similar forms of lexicons. On the other hand, only 27 lexicons are found as the evidence that differentiates LD and GD in term of lexical features. In addition, the reason Lemukih and Galungan villagers differ in using Balinese language dialect because of the honorific system or the polite form of the dialect.keyword : dialect of Balinese, lexical features, phonological features
AN ANALYSIS OF JARGONS USED BY NURSING STUDENTS AT GRADE XI IN SMK NEGERI 1 KUBUTAMBAHAN ., Gusti Ayu Andiani; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 5 No. 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.11063

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk, arti, dan fungsi dari jargon-jargon yang digunakan oleh siswa kelas XI Jurusan Keperawatan di SMK Negeri 1 Kubutambahan. Penelitian ini telah dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian case study. Subjek pada penelitian ini adalah 10 siswa kelas XI Jurusan Keperawatan di SMK Negeri 1 Kubutambahan sebagai suatu komunitas di ruang kelas. Jargon-jargon yang diteliti yaitu jargon yang secara lisan diucapkan yang berdasarkan pada konteks percakapan dari siswa kelas XI Jurusan Keperawatan. Metode pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 81 jargon yang digunakan oleh siswa kelas XI Jurusan Keperawatan baik di dalam kelas maupun luar kelas di SMK Negeri 1 Kubutambahan. Terdapat 14 singkatan, 2 akronim, 12 afiksasi, 2 kliping, 28 kata serapan, dan 23 kata benda. Makna dari jargon-jargon dianalisis berdasarkan konteks percakapan dan wawancara dari siswa perawat. Selain itu, penelitian ini menunjukan bahwa terdapat empat fungsi dari jargon-jargon yang digunakan oleh siswa kelas XI Jurusan Keperawatan, antara lain untuk menciptakan komunikasi yang efektif, untuk menunjukan identitas dari siswa perawat, untuk membangun solidaritas antar siswa perawat, dan untuk membangun profesionalisme sebagai siswa perawat. Kata Kunci : jargon, siswa perawat This study aimed at analyzing forms, meaning, and functions of jargons used by nursing students at Grade XI in SMK Negeri 1 Kubutambahan. This study was conducted in qualitative approach with case study design. The subjects of this study were 10 nursing students at Grade XI in SMK Negeri 1 Kubutambahan as a community in the classroom. The jargons were investigated in spoken based on the context of nursing students’ conversation. The methods of data collection were observation, interview, and document study. The result of this study represents there are 81 jargons used by the nursing student at Grade XI inside and outside the classroom in SMK Negeri 1 Kubutambahan. There are 14 abbreviations, 2 acronyms, 12 affixations, 2 clippings, 28 borrowings, and 23 nouns.The meaning of jargons was analyzed based on the context of nursing students’ conversation and interview. Additionally, this study denotes there are four functions of jargons used by nursing students at Grade XI namely, to create effective communication, to show nursing students’ identity, to build solidarity among nursing students, and to build professional code as nursing students.keyword : jargon, nursing student
An Analysis of Communication Strategies Used in the Ngidih Procession of Wedding Ceremony in Galungan Village: A Sociolinguistic Study ., Gusti Komang Dewi Tirtayani; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Drs. I Wayan Suarnajaya,MA., Ph.D.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 5 No. 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.11380

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan jenis strategi komunikasi yang digunakan oleh Prajuru (kepala desa, kepala desa adat, dan delegasi pengantin pria) di prosesi Ngidih pada upacara pernikahan di desa Galungan, (2) mendeskripsikan bentuk strategi komunikasi yang digunakan oleh Prajuru, (3) menjelaskan motif dari Prajuru dalam menerapkan strategi komunikasi selama prosesi Ngidih dalam upacara pernikahan di desa Galungan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dimana data tersebut dijelaskan secara deskriptif. Subjek penelitian ini adalah tiga orang yang terlibat dalam prosesi Ngidih dalam upacara pernikahan di desa Galungan. Ditemukan bahwa ada lima macam strategi komunikasi yang digunakan oleh prajuru, yaitu, turn taking behavior, fillers, questioning, repetition, and paralinguistic behavior. Ada lima puluh sembilan bentuk strategi komunikasi yang ditemukan di tiga prosesi Ngidih dari upacara pernikahan di desa Galungan. Motif mereka dari penggunaan strategi komunikasi adalah untuk menekankan makna, untuk menghindari kesalahpahaman, dan untuk membuat komunikasi berjalan lancar.Kata Kunci : komunikasi, strategi komunikasi, pernikahan This research aimed at (1) describing the kinds of communication strategies used by the Prajuru (the head of the village, the head culture and tradition of the village, and the groom’s delegation) in Ngidih procession of wedding ceremony in Galungan village, (2) describing the forms of communication strategies used by the Prajuru, (3) describing the motives of the Prajuru in applying the communication strategies during Ngidih procession of wedding ceremony in Galungan village. This study was a qualitative study in which the data was described descriptively. The subject of this study was three people who were involved in Ngidih procession of wedding ceremony in Galungan village. It was found that there are five kinds of communication strategies used by the Prajuru, namely, turn taking behavior, fillers, questioning, repetition, and paralinguistic behavior. There are fifty nine forms of communication strategies found in the three Ngidih procession of wedding ceremony in Galungan village. Their motives of the use of communication strategies are to emphasize the meaning, to avoid misunderstanding, to make the communication run smoothly.keyword : communication, communication strategy, wedding
AN ANALYSIS OF COMMUNICATION STRATEGIES USED BY FREELANCE GUIDES IN UBUD TOURISM OBJECT ., I Kadek Mudita; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., I Putu Indra Kusuma, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 5 No. 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.11445

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) strategi komunikasi yang digunakan oleh guide freelance di obyek-obyek wisata di Ubud, (2) alasan mengapa para guide freelance menggunakan strategi komunikasi saat mereka berkomunikasi dengan tamu. Penelitian ini menggunakan teori dari Dornyei tentang klasifikasi dari strategi komunikasi. Subyek dari penelitian ini adalah tiga orang guide freelance yang telah diseleksi menggunakan purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada 93 ucapan yang bisa di klasifikasikan kedalam strategi komunikasi. Jenis-jenis strategi komunikasi yang digunakan oleh guide freelance adalah time gaining strategy, literal translation, circumlocution, language switch, appeal for assistance, approximation dan word coinage. Dalam menggunakan strategi komunikasi, para guide menggunakan strategi komunikasi karena kurangnya pemahaman tentang bahasa inggris dan beberapa dari mereka menggunakan strategi komunikasi karena mereka perlu waktu untuk berfikir karena keterbatasan pengetahuan kosakata. Para guide juga menggunakan strategi komunikasi sebagai strategi untuk menjaga komunikasi.Kata Kunci : Strategi komunikasi, freelance guide This present study was aimed to discover (1) the communication strategy used by freelance guides in Ubud’s tourism object, (2) the reason why the freelance guide used communication strategy when communicating with guest. This study used Dornyei classification of communication strategy. The subjects of this study were three freelance guide which selected by using purposive sampling. The result of this study found that there are 93 utterances that can be classified as communication strategy. The type of communication strategy used freelance guide were time gaining strategy, literal translation, circumlocution, language switch, appeal for assistance, approximation, and word coinage. In using the communication strategy, the guide used communication strategy because of the lack of understanding the language that is English, and some of them using communication strategy because of the need to think since the vocabulary are limited. The guide was also used communication strategy as a means to maintain communication.keyword : Communication strategy, freelance guide
An Analysis of Politeness Strategy Used by The Host of Kick Andy Talk Show ., Luh Gede Kirana Sukma; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 5 No. 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.11491

Abstract

Studi ini membahas realisasi strategi kesopanan yang digunakan oleh pembawa acara dalam talk show Kick Andy. Penting untuk melakukan percakapan yang baik di talk show televisi karena disampaikan ke publik secara langsung. Strategi kesopanan adalah salah satu cara untuk menciptakan percakapan yang baik antara pembawa acara dan tamu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Strategi kesopanan yang digunakan oleh pembawa acara talk show Kick Andy, (2) Penerapan strategi kesopanan oleh pembawa acara talk show Kick Andy, (3) Motif pembawa acara Kick Andy dalam menggunakan jenis strategi kesantunan tertentu berdasarkan teori Brown dan Levinson (1987). Strategi kesantunan yang digunakan oleh tuan rumah itu botak, sopan santun, dan sopan santun negatif. Pada dasarnya, pembawa acara tidak menggunakan strategi beberapa kali saat ingin memaksimalkan efisiensi dalam percakapan. Kesantunan positif digunakan untuk menjalin hubungan baik dan menunjukkan keramahan. Kesopanan negatif digunakan saat tuan rumah memberi hormat kepada orang yang dialaminya, dan juga untuk melunakkan ungkapannya saat ditanya tentang topik sensitif. Kata Kunci : Strategi kesopanan, talk show This study deals with the realization of politeness strategies Kick Andy talk show. It is important to make a good conversation in television talk show because it is delivered to the public directly. Politeness strategy is one ways to create a good conversation between the host and the guest. This study aimed to describe (1) The strategy of politeness which are used by the host of Kick Andy talk show, (2) The implementation of politeness strategy by the host of Kick Andy talk show, (3) The motives of the host of Kick Andy talk show in using particular types of politeness strategy based on the theory of Brown and Levinson (1987). The politeness strategies used by the host were bald on record, positive politeness, and negative politeness. Basically, the host used bald on record when he wanted to make a maximum efficiency in conversation. Positive politeness was used to make rapport and show friendliness. Negative politeness was used when the host gave deference to his addressee, and also to soften his utterance when he asked about sensitive topics. keyword : Politeness Strategies, Talk Show
AN ANALYSIS OF CODE SWITCHING AS COMMUNICATION STRATEGY USED BY STUDENT TEACHERS IN TEACHING ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE AT SMP N 2 SAWAN IN ACADEMIC YEAR 2016/2017 ., Ida Ayu Made Dwi Srawasti; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., I Putu Indra Kusuma, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 5 No. 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.11517

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tipe dari alih kode bahasa, fungsi dari alih kode bahasa, dan alasan menggunakan alih kode bahasa yang digunakan oleh guru PPL sebagai strategi komunikasi dalam mengajar Bahasa Inggris sebagai bahasa asing di SMP N 2 Sawan pada tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Subjek pada penelitian ini adalah guru PPL Bahasa Inggris. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah perekam suara, perekam video, lembar observasi, dan panduan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ada tiga tipe dari alih kode bahasa yang digunakan oleh guru PPL. Ketiga tipe tersebut adalah inter-sentential alih kode bahasa sebagai alih kode bahasa yang paling sering digunakan oleh guru PPL Bahasa Inggris, yang kedua adalah intra-sentential alih kode bahasa, dan yang selanjutnya adalah interpersonal alih kode bahasa. Fungsi dari alih kode bahasa yang digunakan oleh guru PPL Bahasa Inggris adalah pengaturan giliran, menekankan informasi tertentu, meminta informasi lebih lanjut, menarik perhatian, leksikalisasi, meminta klarifikasi, membuat klarifikasi, permainan sosiolinguistik, memberikan instruksi, memberikan penjelasan yang lebih jelas, memberikan kesempatan, mengkonfirmasi jawaban siswa, dan memberi perintah. Selanjutnya, alasan menggunakan alih kode bahasa yang digunakan oleh guru PPL Bahasa Inggris adalah membicarakan suatu topik, menegaskan sesuatu, menyisipkan, pengulangan yang digunakan untuk klarifikasi, maksud untuk menjelaskan isi pembicaraan kepada pendengar, meningkatkan motivasi belajar siswa, membantu siswa untuk menangkap informasi lebih mudah, menciptakan atmosfir belajar yang menyenangkan, membantu guru untuk memberikan penjelasan yang jelas, dan membantu guru untuk menarik perhatian siswa. Kata Kunci : alih kode bahasa, guru mahasiswa, strategi komunikasi, Bahasa Inggris sebagai bahasa asing This study aimed at analyzing the types of code switching, the functions of code switching, and the reasons for using code switching by English student teachers as communication strategy in teaching English as a foreign language at SMP N 2 Sawan in academic year 2016/2017. This study used qualitative research design. The subject of this study is English student teachers. The instruments used in this study are tape recorder, video recorder, observation sheet, and interview guide. The result of this study shows that there are three types of code switching used by English student teachers. Those types are inter-sentential code switching as the most dominant types used by English student teachers, the second was intra-sentential code switching and then followed by interpersonal code switching. The functions of code switching used by English students teachers were regulating turn taking, emphasizing certain information, asking further information, gaining the attention, lexicalization, asking for clarification, making clarification, sociolinguistics play, giving instruction, giving clearer explanation, giving chance, confirming students answer, confirming students’ understanding, and giving command. Furthermore, the reasons of code switching used by English student teachers were talking about particular topic, being emphatic about something, interjection, repetition used for clarification, intention to clarify the speech content for the interlocutor, increasing students’ motivation in learning English, helping students to catch the information easily, creating fun learning atmosphere, helping the teachers in giving clear explanation, and helping the teachers in attracting students’ attention. keyword : code switching, student teachers, communication strategy, English as a foreign language
Co-Authors ., Gusti Ayu Andiani ., Gusti Ayu Andiani ., Gusti Komang Dewi Tirtayani ., Gusti Komang Dewi Tirtayani ., I Dewa Made Yuda Mahendra ., I Dewa Made Yuda Mahendra ., I Gusti Ayu Ngurah Shanti Ningrum ., I Gusti Ayu Ngurah Shanti Ningrum ., I Gusti Putu Eka Suputra Mahardika ., I Gusti Putu Eka Suputra Mahardika ., I Kadek Mudita ., I Putu Hendra Adi Sutika ., I Putu Hendra Adi Sutika ., I Putu Rika Adi Putra ., I Putu Rika Adi Putra ., Ida Ayu Made Dwi Srawasti ., Ida Ayu Made Dwi Srawasti ., Luh Gede Kirana Sukma ., Luh Gede Kirana Sukma ., Luh Made Wina Jayanti ., Luh Made Wina Jayanti ., Ni Made Dwi Darmetri ., Ni Putu Astri Pradnyandari ., Ni Putu Astri Pradnyandari ., Nurlita Habibah ., Nurlita Habibah ., Pt Maysadevi Kusuma ., Pt Maysadevi Kusuma ABDUL MAJID . Ahmad . Dewa Ayu Eka Agustini Dewa Putu Ramendra Drs. Asril Marjohan,MA . Drs.Gede Batan,MA . EFENDI . Gede Surya Ulandara . Gusti Ayu Putu Shintia Anggrakusuma ., Gusti Ayu Putu Shintia Anggrakusuma I Gede Budasi I Gst. Ayu Agung Mirah Meyliana . I Gusti Ayu Ketut Yustriantari ., I Gusti Ayu Ketut Yustriantari I Gusti Made Gari Mahardika . I Kadek Utama Putra ., I Kadek Utama Putra I Ketut Agus Widhi Yoga Nugraha . I Made Liantana Riasa ., I Made Liantana Riasa I Nyoman Adi Jaya Putra I Putu Citra Yudha ., I Putu Citra Yudha I Putu Indra Kusuma I Putu Yoga Purandina I Wayan Suarnajaya Iga Putu Sukasari ., Iga Putu Sukasari Jamaludin . Kadek Adyatna Wedananta Komang Yudi Sulistiani . Luh Ayu Purnayatri ., Luh Ayu Purnayatri Luh Diah Surya Adnyani LUH MEGA SAFITRI . Luh Putu Artini M.Pd ., I Nyoman Pasek Hadi Saputra, S.Pd., M.Pd Made Yunita Parmawati . Mas Arya Suwardana . Ni Komang Yuli Arisma Dewi . Ni Luh Anggun Wisma Yanthi . Ni Made Ayuni Wulandari ., Ni Made Ayuni Wulandari Ni Made Ratminingsih NI MADE WAHYU SUPRABA WATHI . Ni Made Yudi Harsini . Ni Nengah Suastini . Ni Nyoman Manik Puspita . Ni Putu Ana Agusthini . Ni Putu Risma Listyariani . Ni Putu Yeni Andriyani . Ni Wayan Novita Yuliantari . NI WAYAN SATRI ADNYANI . Ni Wayan Suarini ., Ni Wayan Suarini Ni Wayan Sugitariani ., Ni Wayan Sugitariani NURUDDIN . PIPIT OLVA ANDAYANI . Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi,MA . PUTU CANDRAWATI . Putu Kerti Nitiasih Ratu Gistri Oqania . S.Pd. I Nyoman Pasek Hadi Saputra . S.Pd. Putu Eka Dambayana S. .