Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Cd, Pb pada Scylla Serrata dan Portunus Pelagicus Tempat Pembuangan Akhir Sampah Budi Arianto; Wiwit Aditama; Khairunnisa Khairunnisa; Jasrama Nurfitri
Buletin Keslingmas Vol 43, No 1 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 1 TAHUN 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v43i1.11289

Abstract

Sebagai logam berat non-esensial beracun, kadmium serta timbal di lingkungan, berisiko bagi kesehatan manusia. Permasalahan limbah logam berat sangat berdampak terhadap kesehatan manusia juga kehidupan lainnya. Logam berat ini masuk ke kehidupan laut baik  langsung dari air atau melalui rantai makanan. Kemudian meningkatkan konsentrasinya dalam sel kerang, krustasea, ikan yang dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat. Tujuan penelitian untuk Menganalisa konsentrasi logam Timbal, Kadmium pada Rajungan (Portunus Pelagicus) dan Kepiting Bakau (Scylla Serrata) yang habitatnya berada di sekitar Pembuangan Akhir Sampah Gampong Jawa Kota Banda Aceh. Metode  Penelitian ini bersifat deskriptif untuk menganalisa kadungan logam berat Kadmium dan Timbal pada Kepiting Bakau dan Rajungan, pemeriksaan dilakukan dengan cara Atomic Absobtion Spectrophotometer, dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi dan Penelitian Universitas Syah Kuala bulan Agustus tahun 2023. Objek adalah Kepiting Bakau dan Rajungan sebanyak 10 ekor yang masing-masing terdiri dari 5 ekor, sampel diambil disekitaran Tempat Pembuangan Sampah akhir radius 500 meter. Rata-rata konsentrasi timbal di kepiting Rajungan 0,039 mg/L dan Cd sebanyak 0,005 mg/L, timbal pada Kepiting Bakau yaitu 0,03 mg/L dan Cd sebanyak 0,02 mg/L. Kandungan Pb , Cd  masih dibawah batas konsentrasi Standar Nasional Indonesia yaitu 1 mg/L untuk kadmium  dan 05 mg/L untuk timbal. Konsentrasi logam berat yang ditemukan pada daging Kepiting Bakau dan Kepiting Rajungan belum melebihi batas yang ditetapkan dalam Standar Nasional Indonsia.
Program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M plus dengan gerakan satu rumah satu jumantik di Kecamatan Ingin Jaya Aceh Besar Sofia, Sofia; Aditama, Wiwit; Kartini, Kartini; Junaidi, Junaidi
Jurnal PADE: Pengabdian & Edukasi Vol 5, No 2 (2023): Oktober
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/pade.v5i2.1498

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi salah satu penyakit yang endemis dimasyarakat, upaya memotivasi masyarakat untuk melaksanakan 3M Plus terus dilakukan pemerintah melalui kerjasama lintas program dan lintas sektor termasuk tokoh masyarakat dan swasta. Musim hujan, adanya tampungan air dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam memperhatikan jentik nyamuk menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya DBD. Tujuan kegiatan adalah mengimplementasikan program PSN 3M Plus serta membentuk gerakan satu rumah satu jumantik. Sasasaran adalah ibu rumah tangga dan remaja putri di Desa Dham Pulo kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar sejumlah 112 rumah. Kegiatan dilakukan mulai bulan Juni hingga September 2021. Metode pengabdian dilakukan dengan survey keberadaan jentik, penyuluhan, PSN, dan evaluasi.  Hasil survey lanjutan didapatkan indeks ABJ 88% indeks ini masih dibawah targat bebas jentik, nilai HI= 11 dan CI= 13,6 dengan tingkat kepadatan  sedang. Dari hasil evaluasi diketahui ada peningkatan tingkat kebersihan lingkungan rumah setelah dilakukan penyuluhan dan penetapan penanggung jawab jumantik disetiap rumah. Perlu dilakukan observasi secara berulang untuk mengetahui tingkat kepatuhan masyarakat tetap konsisten dalam memantau keberadaan jentik di lingkungan rumahnya sehingga angka bebas jentik tercapai.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah pada Perkotaan dan Pedesaan Di Indonesia: Analisis Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2017 Tapa, Rd Baresi Sananda; Aditama, Wiwit; Fahdhienie, Farrah
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 15 No. 01 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1041

Abstract

Latar Belakang: Pasar Al-Mahirah, Lamdingin, Kota Banda Aceh, merupakan tempat penting bagi masyarakat, namun kehadiran lalat menimbulkan risiko kesehatan serius. Lalat dapat menyebarkan bakteri seperti diare, Pada tahun 2019, di Indonesia jumlah penderita diare pada semua kelompok umur adalah 61,7% dan sebesar 40% pada balita. Kelompok umur dengan prevelensi diare tertinggi yaitu 9% pada bayi dan 11,5% pada umur 1-4 tahun. Kelompok umur prevalensi tinggi (7,2%) juga termasuk kelompok umur 75 tahun keatas.Metode: Penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain observasi.Hasil: Hasil analisis Pasar Al-Mahirah di Kota Banda Aceh menggambarkan kondisi yang mengkhawatirkan dalam pengelolaan sampah, dengan 60% gedung tidak memenuhi syarat. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) tidak memenuhi syarat, dan 60% sampah adalah jenis organik. Hasil uji ANOVA pada kepadatan lalat menunjukkan perbedaan signifikan antar gedung-gedung, gedung 1 (16,36) dan Gedung 5 (4,32) dengan nilai (P-value = 0,0001).Kesimpulan: Terdapat perbedaan signifikan dalam kepadatan lalat antara lima gedung di Pasar Al-Mahirah (P-value = 0,0001) Secara keseluruhan.
Pembuatan sumur resapan dalam mengolah air limbah rumah tangga secara komunal di Desa Sumber Jaya Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah Tahun 2024 Zulfikar, Zulfikar; Aditama, Wiwit; Khairunnisa, Khairunnisa; Arianto, Budi; Sofia, Sofia; Darmiati, Darmiati; Faisal, Faisal
Jurnal PADE: Pengabdian & Edukasi Vol 6, No 2 (2024): Oktober
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/pade.v6i2.2065

Abstract

Wastewater is defined as wastewater that has been utilized by people for a variety of purposes, including the use of clean water from homes, workplaces, stores, public spaces, industries, and other sources. In addition to the issue of clean water provision—which is crucial to investigate since clean water is a basic necessity that the community needs constantly—one of the major issues facing residential areas, particularly in urban areas, is environmental pollution brought on by improper wastewater disposal. This community service project aims to conduct actions to enhance the physical quality of the river water that flows to nearby residences by means of the planning of a simple filter. The residence of a local in the sungai area that discards rubbish into the river during the activity's planning, execution, and assessment phases is the service's goal. To get ready, a preliminary survey is carried out to assess field conditions and secure authorization. putting lectures and student activities into practice. As a result of the action, four houses now have a shared infiltration well, removing any obstacles that the residents may have had in directing their home's wastewater.
Kegiatan pengolahan air sungai dengan metode kougulasi dan flokuasi dalam upaya pencegahan stunting di Desa Sumber Jaya Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah Aditama, Wiwit; Zukfikar, Zulfikar; Khairunnisa, Khairunnisa; PS, Budi Arianto; Nindia, Yuni; Sari, Arnida; Samosir, Ainun
Jurnal PADE: Pengabdian & Edukasi Vol 6, No 2 (2024): Oktober
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/pade.v6i2.2120

Abstract

The location of the village in a highland area makes it difficult to get groundwater, to fulfil daily needs, namely drinking, bathing, washing. Meanwhile, to fulfil these water needs, residents utilise rainwater and river water. Rainwater sources can only be used to meet the needs during the rainy season, while river water is used by residents by piping from the mountain where there is a small river that does not always get clear water because it is carried away by soil material, especially during the rainy season the water becomes cloudy and the water reservoir must always be cleaned because there is silt or soil carried by water. This service will be carried out, namely counselling activities and river water treatment practices with simple cougulation and flocculation methods to always get clear water. The target of the service is villagers. Activities were carried out in May 2024, with site preparation activities and permits and procurement of materials, implementation of lecturer and student activities and assisted by the community in the form of counseling and at the same time practice in making filters and natural cogulation, participants who attended were generally attended by family heads and housewives. And the ability of the community to treat water simply and the ability to make natural coagulation was obtained.
Penguatan Kesiapsiagaan Kader Kesehatan Siaga Bencana melalui Sosialisasi dan Simulasi Penangganan Kegawatdaruratan pada Kejadian Kebakaran di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh Rimadeni, Yeni; Aditama, Wiwit; Afdhal, Afdhal; Pamudi, Berwi Fazri; Nugroho, Erlangga Galih Zulva; Riani, Eka Oktarina
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i2.17861

Abstract

ABSTRAK Dalam Dokumen RPJM dan RPD Kota Banda Aceh tergolong sebagai salah satu kota yang rawan bencana. Adapun ancaman bencana non alam yaitu kebakaran dalam kategori tingkat risiko tinggi. Kawasan rawan bencana yang telah ditetapkan tersebut menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan kebijakan dan kegiatan pembangunan infra struktur dalam pengurangan risiko bencana. Berdasarkan survey lapangan dan wawancara langsung oleh tim pengabdian kepada salah satu Kheuchik Gampong di Kecamatan Meuraxa didapatkan informasi awal bahwa di daerah tersebut baru saja mengalami kebakaran rumah warga yang membuat warga panik. Sejalan dengan enam pilar transpormasi kesehatan pilar ke tiga yaitu transpormasi sistem ketahanan kesehatan dalam memperkuat ketahanan kesiapsiagaan dan tanggap darurat krisis. Hal ini juga sejalan dengan pusat unggulan IPTEK Poltekkes Kemenkes Aceh yaitu manajemen kesehatan bencana. Dimana kader kesehatan juga bagian dari relawan yang dapat berperan penting sebagai penggerak dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan memberikan respon secara cepat pada saat bencana. Tujuan Kegiatan adalah Peningkatanan pengetahuan masyarakat tentang  kebakaran dan penanganannya secara sederhana, peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader tentang evakuasi pada kejadian kebakaran, peningkatanan pengetahuan kader tentang penanganan luka bakar ringan, teknik evakuasi korban, peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader tentang teknik Bantuan Hidup Dasar (BHD) sederhana. Metode yang digunakan yaitu ceramah, tanya jawab, simulasi dan praktek. Khalayak sasaran dalam kegiatan pengabdian ini adalah kader kesehatan siaga bencana berjumlah 34 orang. Hasil pengabdian masyarakat di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh di peroleh hasil pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan kepada kader kesehatan siaga bencana. Sebelumnya memiliki nilai rata-rata 5,7  menjadi 9.8. Perbedaan nilai rata-rata saat pre dan post test bermakna secara statistik, dimana nilai p value < α (0,000<0.05). Masukan dan saran kepada pihak mitra agar kegiatan ini tetap berkelanjutan minimal adanya pelatihan berkala dengan berkoordinasi dengan mitra kesehatan dan penangulangan bencana khususnya kegawatdaruratan kebakaran. Kata Kunci: Kesiapsiagaan, Kader Kesehatan Siaga Bencana, Kegawatdaruratan, Kebakaran  ABSTRACT In The RPJM and RPD documents of Banda Aceh City are classified as one of the cities prone to disaster. prone to disasters. The threat of non-natural disasters, namely fire in the category of high risk level. The disaster-prone areas that have been determined become one of the considerations in determining policies and activities infra structure development in disaster risk reduction. Based on a survey field survey and direct interview by the service team to one of the Kheuchik Gampong in Meuraxa District, preliminary information was obtained that in the area had just experienced a house fire that made residents panic. In line with the six pillars of health transformation, the third pillar, namely transpormation health resilience system in strengthening the resilience of crisis preparedness and response. emergency crisis. This is also in line with the center of excellence of science and technology of Poltekkes Aceh, namely disaster health management. Kemenkes Aceh's center of excellence in disaster health management. Where health cadres are also part of volunteers who can play an important role as a driving force in improve community preparedness and provide a rapid response in times of disaster. during a disaster. The purpose of the activity is to increase community knowledge about fire and its simple handling, increased knowledge and skills of cadres about evacuation in the event of fire, increased cadre knowledge about handling minor burns, evacuation techniques, increased cadre knowledge about handling, victim evacuation techniques, increased knowledge and skills of cadres about simple Basic Life Support (BHD) techniques. The methods used were lecture, question and answer, simulation and practice. Target audience in this activity This service is a disaster preparedness health cadre totaling 34 people. Results The results of community service in Meuraxa District, Banda Aceh City obtained the results of knowledge before and after training to disaster preparedness health cadres. Previously had an average value of 5.7  to 9.8. The difference in mean scores during the pre and post test is statistically significant statistically, where the p value < α (0.000 < 0.05). Feedback and suggestions to the partners so that this activity remains sustainable, at least there should be periodic training in coordination with health and disaster management partners, especially in partners, especially fire emergencies. Keywords: Preparedness, Disaster Preparedness Health Cadres, Emergency, Fire
Deteksi Boraks Dari Bahan Alami Ekstrak Kunyit Dan Penyuluhan Pada Ibu-Ibu Di Desa Sumber Jaya Kecamatan Timang Gajah Bener Meriah Zulfikar; Aditama, Wiwit; Budi Arianto; Khairunissa; Arnida Sari
JEUMPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2022): EDISI I
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1219.734 KB) | DOI: 10.30867/jeumpa.v1i1.74

Abstract

Foods are characterized as having substances that are unfit for consumption because they have elements that are damaging to health. the existence of studies conducted by the Food and Drug Supervisory Agency that revealed the presence of hazardous preservatives like borax and formalin in components used to make street food, including meatballs, wet noodles, and salted fish that is sold in the market. The entire sample (100%) yielded negative findings for the borax test. The formalin test findings on 25 samples of noodles revealed that all 25 samples (100%) contained formalin, with a level of 4.71 mg/L. Since March 2015, tests have been done on food distributed near Aceh Besar. 98 food samples were evaluated during those three months and borax testing results for 18 of them. Yellow noodles, batagor, and fried meatballs are typically the ones with dangerous ingredients. The goal of the activity is to teach moms how to identify the presence of borax and formalin in snacks and to make them aware of the risks these substances represent to their health. research techniques using counseling and demonstration. From July 22 through July 24, 2017, the event took place in Sumber Jaya Village, Timang Gajah District, Bener Meriah Regency. A total of about 30 moms who were in groups for routine recitation and mothers of toddlers participated in the therapy. Results To be more persuasive, a food test kit is delivered to compare the outcomes of turmeric extract with those from current tools. In this service, the demonstration uses tools, including making a straightforward turmeric extract using a blender and filter. The use of visual aids helps the audience understand the demonstration's workings because they can observe and analyze actual objects. Making extracts is a technique used by respondents in counseling. The purpose of the practical exercise was to give the participants practice identifying formaldehyde and borax.  Keywords: borax, formaldehyde, turmeric
Identifikasi penggunaan formalin pada bakso dan perilaku penjual Muharani, Muharani; Aditama, Wiwit; Fahdhienie, Farrah
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 16 No. 01 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v16i01.1491

Abstract

Latar Belakang: Formalin adalah larutan tidak berwarna dengan bau menyengat mengandung 37% formaldehida. Penelitian oleh Sari dkk (2022) dilakukan pengujian formalin di kota Banda Aceh dengan hasil 15 warung (50%) positif mengandung formalin. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi pedagang yang masih menggunakan formalin pada bakso serta melihat pengetahuan maupun perilaku pedagang.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 30 pedagang 30 sampel bakso diuji menggunakan Uji Test Kit Formalin di Laboratorium. Metode analisis menggunakan uji chi-square.Hasil: Dari 30 sampel bakso yang diuji, 4 sampel bakso positif mengandung formalin (13.3%). Perilaku pedagang (p-value=0.002) memiliki hubungan signifikan dengan kandungan formalin, sedangkan sumber bakso (P- value=0.290), kondisi fisik bakso (P-value=0.075),dan pengetahuan pedagang (P-value=0.249) menunjukkan tidak adanya hubungan signifikan dengan kandungan formalin.Kesimpulan: Pengawasan bahan tambahan pangan belum sepenuhnya efektif, dikarenakan masih ditemukan adanya pedagang menggunakan formalin pada bakso. Pengunaan formalin berkaitan dengan kurangnya pengetahuan pedagang. Perlu dilakukan pengawasan rutin oleh instansi terkait dilakukannya edukasi kepada pedagang masyarakat tentang bahaya formalin.
Prototype Sistem Informasi Penelusan Lulusan (Tracer Study) Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Aceh Nindia, Yuni; Darmiati, Darmiati; Aditama, Wiwit
NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah Vol. 17 No. 1 (2024): April
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/nasuwakes.v17i1.556

Abstract

Pengaruh Alumni sangat penting bagi institusi karena hubungan yang dibina secara profesional dan personal dapat membuka berbagai kesempatan untuk menjalin hubungan dengan Pemerintah Daerah, perusahaan, yayasan dan juga prospek-prospek besar lainnya. Secara tidak langsung anggota perkumpulan alumni dari suatu institusi pendidikan dapat memberikan pengalaman dan keahlian mereka untuk meningkatkan dan mengarahkan strategi (Renstra) institusinya. Jurusan Kesehatan Lingkungan perlu melakukan penelusuran lulusan (Tracer Study), ini salah satu hal strategis yang harus dilakukan oleh setiap institusi pendidikan. Tujuan penelitian untuk menghasilkan prototype Sistem Informasi Penelusan Lulusan (Tracer Study) Pada Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan judul Prototype Sistem Informasi Penelusuran Lulusan (Tracer Study) Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Aceh. Lokasi penelitian dilakukan Jurusan Kesehatan Lingkungan pada prodi D-IV dan D-III. ada tampilan ini berisi tampilan awal dari user desain interface. nama website, Home, Input Data Alumni, Data Alumni yang di dalamnya, Gallery, Search,Register dan login yang menjadi awal tampilan dari website tracer study alumni Jurusan Kesehatan Lingkungan juga ada tampilan untuk lowongan pekerjaan,sekilas tentang tracer study.
Efektifitas Batok Kelapa Muda (Cocos Nucifera L ) Sebagai Bahan Bakar Briket Bioarang Marwanto, Andriana; Adeko, Riang; Mulyati, Sri; Rahmawati, Ullya; Aditama, Wiwit
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 6 (2025): Volume 5 Nomor 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i6.18338

Abstract

ABSTRACT Waste from young coconut shells from young coconut sellers will usually be thrown away and become waste that disturbs the environment. One of the efforts to process young coconut shells is by making briquettes. briquettes have potential as a substitute for coal, and more environmentally friendly. This study aimed to determine the effect of adhesive type on the quality of young coconut shell briquettes. This research is a laboratory experiment, using a Quasi Experimental Design with Post-test Only Design. The raw materials used in this research are young coconut shells, tapioca flour, sago flour. Coconut shells that have become charcoal powder are mixed with sago and tapioca starch adhesives, with adhesive mass composition of 5%, 10% and 15%. The results showed that the average value of moisture content of young coconut shell briquettes was 3.37% to 4.50%; ash content was 6.40% to 7.82%; bound carbon content was 78.15% to 80.57% and volatile matter content was 12.43% to 15.44%. Young coconut shell briquettes with tapioca and sago starch adhesives produce briquettes that meet the required SNI. Keywords: Young Coconut Shell, Briquettes, Tapioca, Sago  ABSTRAK Limbah dari batok kelapa muda hasil dari penjual kelapa muda biasanya akan dibuang begitu saja dan menjadi limbah yang mengganggu lingkungan. Upaya untuk melakukan pengolahan batok kelapa muda salah satunya dengan membuat briket. Briket bioarang berpotensi sebagai pengganti batu bara, dan lebih ramah lingkungan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh jenis perekat terhadap kualitas briket batok kelapa muda. Penelitian ini adalah eksperimental laboratoris, dengan menggunakan rancangan Quasi Experimental Design dengan rancangan Post-test Only Design. Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah batok kelapa muda, tepung tapioka, tepung sagu. Batok kelapa yang telah menjadi serbuk arang dicampur dengan perekat tepung sagu dan tapioka, dengan komposisi massa perekat 5 %, 10 % dan 15%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rerata kadar air briket batok kelapa muda 3,37 % hingga 4,50 %; kadar abu nilai rerata 6,40 % hingga 7,82 %; kadar karbon terikat nilai rerata 78,15 % hingga 80,57 % dan kadar zat menguap nilai rerata 12,43 % hingga 15,44 %. Briket batok kelapa muda dengan. perekat tepung tapioka dan sagu menghasilkan briket yang sudah memenuhi SNI yang di persyaratkan. Kata Kunci: Batok Kelapa Muda, Briket, Tapioka, Sagu